• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keinginan dalam Visi Hidup

Dalam dokumen sukseskan-mudamu (Halaman 145-149)

Bagi Deviana, prestasi adalah yang paling utama. Apapun prestasi itu, pasti akan mendatangkan kebaikan baginya di kemudian hari. Pesan inilah yang ingin kami usung dengan kuat dalam setiap goresan tulisan dalam buku ini. Berprestasilah karena prestasi itu pasti baik untukmu!

Keinginan dalam Visi Hidup

Pada usia yang relatif masih sangat muda, Shofwan telah meraih sederet prestasi yang sangat luar biasa baik dalam hal akademik maupun non-akademik. Sekarang ini, Shofwan adalah seorang kandidat PhD di Universitas Ritsumeikan, Jepang. Shofwan ini bahkan sudah menonjol sejak dia masih di bangku sekolah, utamanya adalah ketrampilan dia dalam menulis yang mengantarkannya menjuarai berbagai lomba karya tulis saat masih di bangku sekolah dulu.

Shofwan adalah jenis pemuda yang digerakkan oleh keinginan jangka panjang atau yang disebut visi hidup. Dengan penuh kesadaran, Shofwan selalu memiliki tujuan dan langkah-langkah yang jelas dimanapun proses dan kiprah yang sedang dijalaninya.

Shofwan beruntung memiliki orang tua yang visioner yang mewarisinya sikap idealis. Shofwan menganggap bahwa rahasia dari sederet prestasi yang luar biasa dalam kehidupannya adalah visi berprestasi yang telah terbentuk sejak dini sebagai buah dari metode pendidikan orang tuanya. Orang tuanya banyak mengajarkan pentingnya tumbuh menjadi manusia yang berprestasi dan bermanfaat bagi masyarakat. Kesadaran akan pentingnya berprestasi dan bermanfaat begitu melekat dalam hati dan pikiran Shofwan, membesar

Menggambar Keinginan, Menatap Kesuksesan

- -

Memahami idealisme dan cita-cita adalah modal awal

membangun kesuksesan jangka panjang.

secara bertahap, dan menjadi semakin jelas ketika memasuki bangku kuliah.

”Ingin Mengubah Dunia”, begitulah visi hidup Shofwan yang sudah dideklarasikannya sejak dia masih sekolah di bangku SMA.

Visi ”Ingin Mengubah Dunia” ini terus dijaganya sampai sekarang, yang menurutnya telah membantu meng-arahkan dia untuk terus

menorehkan prestasi-prestasi baru, menanam modal kebaikan, dan pada saatnya nanti dapat berkiprah lebih luas bagi masyarakat.

Untuk merealisasikan visi hidupnya itu, Shofwan memasang target-target jangka pendeknya, dan kemudian dia memvisualisasikan target-target tersebut dalam diri tokoh nasional yang sudah ada. Pada tahun tertentu ia harus mampu menyamai tokoh tersebut, pada tahun yang lain ia harus menyamai tokoh lainnya. Bahkan untuk mendukung pencapaian target yang sudah ditetapkannya, Shofwan sempat pula menjadi asisten pribadi salah satu tokoh nasional yang ingin diteladaninya.

Shofwan ini adalah salah satu Mahasiswa Berprestasi yang telah memiliki visi panjang walaupun dia baru masuk bangku perkuliahan. Shofwan adalah contoh pemuda yang mampu membangun visi hidup dari awal. Visi hidup yang dicetuskannya mengarahkan dirinya untuk terus berprestasi dalam setiap proses yang sedang dijalani. Shofwan pun mengalirkan hidupnya dengan terarah diiringi kompetensi yang semakin meninggi dan kesempatan yang semakin luas.

Menggambar Keinginan, Menatap Kesuksesan

- -

Memahami apa idealisme kita dan apa cita-cita pada masa depan adalah modal awal yang sangat berharga. Masa depan adalah ketakutan sekaligus harapan bagi setiap orang. Oleh karenanya, impian tentang masa depan akan mengarahkan langkah masa sekarang.

Ketakutan akan masa depan yang buruk-lah yang membuat Alfred Bernhard Nobel menggagas penghargaan ”Nobel” (Nobel Prize) yang kemudian menjadi sangat prestisius itu. Saat saudara laki-lakinya, Ludvig Nobel, meninggal dunia dalam kunjungannya ke Cannes, Perancis; sebuah surat kabar Perancis memuat obituari yang salah. Mereka menulis yang meninggal itu adalah Alfred Bernhard Nobel, sang penemu dinamit. Bukan kesalahan menyebut orang ini yang membuat Alfred Nobel murung, tetapi karena Obituari yang salah orang itu mereka beri judul ”The merchant of death is dead” – ”pedagang kematian telah mati”, dengan salah satu paragrafnya ”Dr. Alfred Nobel, yang telah kaya dengan menemukan cara untuk membunuh banyak orang dengan lebih cepat dari cara yang ada sebelumnya, meninggal dunia kemarin21

.

Ya, Alfred Nobel adalah penemu dan pengusaha, dia sebenarnya memegang ratusan hak paten, tetapi patennya yang paling terkenal adalah dinamit. Dinamit yang ditemukan dan diproduksinya sebenarnya banyak digunakan pada industri pertambangan. Tetapi dinamitnya juga banyak digunakan oleh orang-orang untuk aksi kekerasan dan peperangan pada saat itu. Dinamit kemudian lebih dikenal sebagai senjata pembunuh masal.

Alfred Nobel menyadari jika memang dia yang mati saat itu, ternyata pandangan dunia terhadap dirinya sangat buruk sekali. Obituari yang

Menggambar Keinginan, Menatap Kesuksesan

- -

salah itu kemudian merubah secara total pandangan hidup Alfred Nobel. Dia tidak ingin dikenang sebagai orang jahat yang meraup kekayaan dengan menjual barang berbahaya bagi ummat manusia. Akhirnya, setahun sebelum dia meninggal dia mewariskan sebagian besar kekayaannya untuk menghelat penghargaan rutin bagi orang-orang yang dianggap telah memberikan kontribusi bagi kebaikan ummat manusia di seluruh dunia.

Sampai sekarang, Penghargaan Nobel terus diberikan kepada tokoh-tokoh dunia yang telah berprestasi memberikan kontribusi dan teladan kebaikannya bagi ummat manusia.

Cerita tentang Alfred Nobel ini menjelaskan bagaimana impian seseorang tentang masa depan, bahkan masa setelah kematian, dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap pola pikir dan perilaku saat sekarang atau saat mereka masih hidup.

Setara dengan cerita Alfred Nobel, impian tentang masa depan dapat membantu mahasiswa memilah aktivitas apa yang ingin dijalaninya, pengetahuan apa yang ingin diraihnya, keburukan apa yang ingin dihindarinya, siapa yang dijadikan sahabatnya, dan berbagai pilihan hidup lainnya.

Secara teknis, impian dan pilihan itu bekerja dengan contoh sebagai berikut:

Mahasiswa yang bermimpi menjadi akademisi internasional harus meninggikan kemampuan bahasa asingnya.

Mahasiswa yang bermimpi menjadi pengusaha sukses dapat memulai menabung sebagai modal awal usahanya, melatih

Menggambar Keinginan, Menatap Kesuksesan

- -

kompetensi bisnis yang ingin digelutinya, atau memulai membangun jaringan pertemanan yang terkait dengan bisnis yang ingin dibangun.

Mahasiswa yang ingin mendirikan perusahaan teknologi informasi (TI) harus membangun kompetensinya dalam bidang TI.

Mahasiswa yang bermimpi menjadi atlet olah raga nasional harus rajin berlatih dari sekarang.

Mahasiswa yang bermimpi menjadi politisi harus belajar membangun jaringan dan pengaruh sosial.

Mahasiswa yang bermimpi menjadi penyanyi terkenal dan disukai penggemar harus rajin berlatih olah suara.

Menyadari mimpi seperti di atas adalah ideal bagi seorang pemuda. Dengan mimpi itu, mereka dapat mulai menanam benih kebutuhan yang benar-benar diperlukan, dan mengesampingkan apa yang memang tidak diperlukan. Kalau kita mengenali mimpi, tentu kita akan mengenali apa yang kita butuhkan untuk mewujudkan mimpi tersebut.

Dalam dokumen sukseskan-mudamu (Halaman 145-149)