• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARENA TELIVISI SEBAGAI ARENA PRODUKSI BUDAYA DAN ARENA KEKUASAAN

A. Televisi sebagai Arena Produksi Budaya: Rindu Inul sebagai Produk Budaya

2. Kerja Teknik Produksi

Segala sesuatu yang berhubungan kerja teknik televisi selalu dimaksudkan

128

Format Program Rundown produksi program televisi berbeda bisa berbeda-beda tergantung jenis/kategori program yang akan dibuat. Untuk program drama televisi, program rundown dibuat dalam bentuk skenario atau screenplay.

178

untuk mengomunikasikan ide-ide dari sang penciptanya.129 Kerja teknik produksi program televisi mencakup elemen-elemen produksi seperti kamera, sistem tata cahaya, sistem tata suara, switcher, sistem perekaman video, sistem editing, dan

special effect.130 Di antara semua elemen tersebut, sesuai dengan karakter khas televisi yang visual, kamera merupakan peralatan yang paling penting. Setelah kamera, peralatan penting lainnya dalam proses produksi adalah sistem tata cahaya. Kedua alat tersebut tersebut memiliki fungsi yang amat penting untuk memunculkan citra seorang artis (baik atau buruk, anggun atau norak, elegen atau sensual) dan untuk membangun suasana atau mood acara di layar televisi. Elemen-elemen produksi lainnya menjadi pelengkap yang harus ada dalam sistem kerja teknik produksi program televisi. Akan tetapi, alat-alat tersebut tidak akan bermanfaat tanpa individu yang mengoperasikannya. Di atas semua itu, director dan produser adalah yang paling bertanggung jawab atas seluruh rangkaian kerja teknik produksi.

Untuk memberikan efek gambar dengan banyak angle, tim produksi RI menggunakan enam kamera yang terdiri dari 2 kamera hand-held, 3 kamera pedestal, dan 1 kamera yang menggunakan crane dan memiliki 'belalai' atau biasa disebut dengan jimmy jip. Meskipun fasilitas teknik kamera pada umumnya sama, yakni lensa kamera yang bisa mengambil gambar dalam jarak dekat (zoom in) atau jarak jauh (zoom out), namun ada kekhususan dari tiga jenis kamera tersebut. Hand-held

129

Douglas dan Harnden, 1996: 11

130

Terangkum dalam Basic Professional Training Trans TV: Modeul Pengenalan Produksi, tanpa tahun. Akan tetapi, pada era teknologi informasi modern seperti sekaran ini, ada sejumlah elemen yang tidak berlaku untuk produksi program televisi animasi

179

camera bisa dipergunakan untuk pengambilan gambar dari jarak paling dekat terhadap obyek dengan membawa dan mengarahkan kamera sedekat mungkin (hingga jarak setengah meter) pada obyek. Kamera pedestal biasanya ditempatkan didepan panggung. Karena kamera jenis ini memiliki penyangga beroda, gerakkan kamera dibatasi oleh penyangga tersebut. Misalnya track in, track out, pan left dan

pan right dengan kamera pedestal tidak bisa dilakukan sedekat seperti hand-held camera. Sedangkan dengan jimmyjeep, pengambilan gambar bisa dilakukan dengan mengambil sudut paling tinggi (atas) atau untuk mengambil gambar adegan yang berlangsung di tempat yang tinggi di ruang studio 1, yang tidak bisa dijangkau kamera-kamera lainnya.

Juru kamera131 televisi memiliki kebebasan untuk mengambil gambar apa saja yang berada di wilayah jangkauannya dengan berbagai angle.132 Jika ada permintaan khusus dari director atau produser yang menghendaki gambar tertentu, ia akan memerintahkan seorang juru kamera untuk mengarahkan kamera, dengan gerakan tertentu sebuah kamera, pada obyek yang diinginkan director atau produser. Para juru kamera tersebut telah dibekali dasar-dasar pengoperasian kamera ketika mereka memilih pekerjaan tersebut di lingkungan Trans TV; dan melalui praktek sehari-hari, mereka dikondisikan untuk belajar dari pengalaman, baik yang berasal dirinya

131

Di lingkungan Produksi Trans TV, sebutan bagi orang yang mengoperasikan kamera adalah camera person

132

Pengoperasian kamera dalam produksi program televisi berbeda dengan pengoperasian kamera dalam pengambilan gambar untuk film layar lebar; terutama dalam program siaran langsung. Dalam hubungannya dengan pengambilan gambar, peran director dalam produksi film layar lebar sangat dominan; sedangkan dalam pembuatan program televisi, khususnya dalam program siaran langsung

180 maupun orang lain.133

Dalam produksi RI, kebebasan juru kamera untuk mengambil gambar apapun di lingkungan studio tidak dibatasi. Namun demikian, ada arahan agar pengambilan gambar, khususnya yang menyangkut goyang ngebor ID, tidak dilakukan dengan teknik zoom in yang menghasilkan gambar close up dengan fokus pada pantat Inul,134 sebagaimana terlihat pada gambar-gambar atau adegan dalam VCD bajakan Inul. Hal ini perlu ditekankan mengingat kamera mempunyai kemampuan untuk memberikan citra sensual dan porno pada penampilan artis yang ditangkap dalam layar televisi.

Pada saat berlangsungnya proses produksi RI, para juru kamera mengambil gambar artis-artis penyanyi, khususnya penampilan Inul, dengan leluasa tetapi tidak memberikan kesan sensual atau porno. Gerakan kamera, perpindahan zoom outzoom in, track out track in, tilt down tilt up, dan panning dilakukan sesuai dengan ritme lagu-lagu yang dinyanyikan oleh para artis. Ketika irama lagu yang dinyanyikan bertempo cepat, seperti lagu "Ekspresi" (ciptaan Indra Lesmana dan Mira Lesmana) atau lagu "Kocok-kocok" (ciptaan Endang Suryatna), gerakan kamera yang menyorot ID dilakukan dengan agak cepat. Pada saat irama lagu bertempo lambat seperti dalam lagu "Kupu-kupu Malam" (ciptaan Titiek Puspa), gerakan kamera dilakukan dengan lembut. Dengan cara seperti itu, gambar adegan-adegan dalam RI yang muncul di layar televisi audiens tidak membosankan, juga tidak terlalu melelahkan mata; gambar-gambar tersebut memberikan kesan menarik dan indah, bahkan membangun

133

Wawancara dengan Pimpinan Produksi Trans TV, 9-10-2003

134

181

perasaan khusus di layar kaca audiens.Demikian juga, misalnya usai pembacaan puisi oleh Dewi Motik Pramono yang gambarnya telah direkam lebih dahulu, gerakan

zoom in dilakukan dengan lembut dari medium long shot obyek ID hingga close up

wajah ID yang terharu setelah mendengarkan kata-kata puitis tersebut. Atau, ketika ada luapan kegimbaraan ID, kamera menyorot close up wjah ID sehingga perasaan gembira tidak hanya menjadi milik mereka yang di studio tetapi juga audiens yang 'hanya' menikmati melalui layar televisi.

Gambar dan adegan yang dihasilkan dari kerja kamera dalam RI hanya akan terlihat secara jelas dengan bantuan sistem tata cahaya. Seperti apa sosok dan wajah Inul, seperti apa kostum yang dikenakan Inul, dan penampilan artis-artis lainnya tidak akan terlihat jelas tanpa sistem tata cahaya yang memadai. Trans TV merupakan salah satu stasiun televisi yang memiliki peralatan produksi yang sangat lengkap dan canggih meskipun harganya sangat mahal, termasuk dalam sistem tata cahaya. 135

Dalam kerja teknik produksi RI, tim produksi mempergunakan seluruh kekuatan sistem tata cahaya yang ada di studio 1 Trans TV: basic lighting yang terdiri dari daylight (kekuning-kuningan), tungsten (kebiru-biruan), techno lighting yang bisa digerak-gerakkan, dan cyber yang mampu mengeluarkan lighting effect yang bisa digerakkan tapi juga bisa mengeluarkan goobo (aneka pola atau gambar yang muncul ketika cahaya dipancarkan) untuk memberi kesan meriah.136 Pemanfaatan kekuatan sistem tata cahaya secara maksimal dalam produksi RI, selain untuk

135

Wawancara dengan salah satu Pimpinan Produksi Trans TV, 9-10-2003

136

182

memperjelas obyek kamera, juga untuk membangun mood program RI, yakni menyelaraskan antara lighting output dengan lagu yang dinyanyikan oleh artis.137

Permainan cahaya, seperti dalam pengambilan gambar dengan kamera, juga dilakukan menurut ritme lagu-lagu dan suasana dalam studio RI. Jika lagu yang dinyanyikan adalah lagu sendu, maka output warna harus senada, yakni agak redup dengan lighting effect minimal; jika lagu yang dinyanyikan adalah lagu gembira seperti "Ekspresi", maka output warna dibuat terang dengan lighting effect maksimal (perpindahan dari satu cahaya ke cahaya yang lain bisa dilakukan dengan cepat sesuai dengan irama lagu), goobo bisa ditampilkan dengan gerakan cepat, dan kelap kelip lampu dilakukan dengan cepat pula.138

Kerja kamera dan sistem tata cahaya tidak akan menghasilkan program televisi tanpa bantuan elemen-elemen produksi lain seperti sistem tata suara,

switcher, sistem perekaman video, sistem editing, dan spesial effect. Sitem tata suara dibagi menjadi dua, tata suara khusus di dalam lingkungan studio 1 tempat produksi berlangsung dan tata suara khusus untuk ditransmisikan ke televisi-televisi audiens. Sistem tata suara berfungsi untuk mengatur agar bunyi-bunyian (dari rongga mulut manusia, tepuk tangan, dari alat-alat musik, dan lain-lain) yang dihasilkan saat produksi acara berlangsung di studio dapat didengar dengan jelas oleh audiens baik di studio maupun di pesawat televisi.139

137

Wawancara dengan Coodinator Teknik Trans TV, 9-10-2003

138

Wawancara dengan Lighting Supervisor, Ibid.

139

183

Switcher adalah sebuah alat yang dipergunakan untuk memilih gambar dari beberapa sumber seperti kamera (bisa lebih dari satu), videotape player, atau special effect, yang dihubungkan dengan sejumlah monitor televisi (biasanya sesuai dengan jumlah sumber) dalam ruang master control studio produksi.140 Dengan fasilitas ini, seorang director diberi kemudahan untuk melihat-lihat gambar mana yang akan ditayangkan. Untuk program siaran langsung, gambar yang dipilih oleh director akan disalurkan ke on-air studio yang juga dilengkapi dengan master control dan sistem transmisi yang akan memancarluaskan ke televisi audiens. Sedangkan untuk program rekaman, gambar yang dipilih hanya terhubung ke sistem rekaman video.

RI, seperti juga program variety show lain semisal KD Show, merupakan program siaran langsung dengan memanfaatkan banyak kamera (multi camera),

videotape player dan special effect. Kamera menyajikan gambar dan adegan yang berlangsung saat itu juga di studio 1; videotape player menampilkan gambar dan suara dr. Boyke, Dewi Motik Pramono, Guruh Soekarno Putra, Gus Dur, dan Shinta Nuriah Wahid yang sudah direkam sebelum acara berlangsung; sedangkan special effect menyediakan gambar bergerak (motion graphic) yang sudah didesain dengan mempergunakan digital compositing. Pertimbangan untuk memilih gambar dan adegan dari kamera yang akan ditayangkan, biasanya didasarkan pada konsep dasar produksi progaram RI yang berhubungan dengan gagasan latar belakang dan tujuan

14-10-2003

140

Oberservasi produksi program Dagdigdut eps. 11, 14-10-2003 dan KD Show Live Program, tanggal 20-20-2003. Pada saat itu switcher dan master control studio 1 masih berada di dalam OB Van