• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab V Kesimpulan Dan Saran

5.2 Saran

Saran dari hasil penelitian ini adalah kepada Orang Sakai di Jembatan II yang tinggal berdampingan dengan hutan, sebaiknya tidak lagi memanfaatkan hutan secara berlebihan. Misalnya jangan lagi menebang pohon untuk diolah di

menebang pohon melainkan harus menjaga hutan-hutan tersebut. Selain itu agar meningkatkan minat sekolah anak-anak Sakai untuk masa depan. Dengan pendidikan yang tinggi maka akan memberikan peluang bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan dibidang lain dan tidak kembali memanfaatkan hutan yang berlebihan.

Kepada perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah Orang Sakai agar menjalin hubungan baik dengan Orang Sakai dan merangkul mereka untuk menemukan solusi dalam hal mata pencaharian demi kelangsungan hidup Orang Sakai. Bukan hanya memberikan bantuan-bantuan yang berupa materi dan sifatnya sementara saja. Melainkan memberikan pelatihan keterampilan pada Orang Sakai agar dapat bekerja dibidang lain. Sehingga menjadikan Orang Sakai tidak bergantung terhadap bantuan dari perusahaan-perusahaan tersebut.

Kepada Pemerintahan setempat agar memperhatikan kesejahteraan Orang Sakai sebagai suku asli, bukan menindas mereka dengan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan hutan. Melainkan bagaimana menciptakan kehidupan bermasyarakat yang sejahtera namun tetap patuh terhadap peraturan pemerintah yang sudah ada tentang pengelolaan hutan serta menjaga kelestarian hutan.

DAFTAR PUSTAKA

Adhan, Syamsurijal. “Tanah Toa di Bawah Bayang-bayang Bencana”. Bencana Industri: Relasi Negara, Perusahaan dan Masyarakat Sipil, eds. Heru Prasetia dan Bosman Batubara. Jakarta: Desantra. 2010.

Alfian.“Manusia dalam Berbagai Kelompok Sosial dengan Lingkungannya”. Manusia dalam Keserasian Lingkungan, eds. Mohamad Soerjani dan Bahri Samad. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 1983.

Amsyari, Faud. Prinsip-Prinsip Maslah Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Ghalia Indonesia. 1981.

Azhar, Al. “Kemana Sakai Akan Mencari”. Berkala Pedalaman Kesumbo: Mengintip Kehidupan Sakai. Pekanbaru: P2BKM (Januari, 2000), hal. 11-13.

Azhar, Al. “Mengintip Kehidupan Sakai”. Berkala Pedalaman Kesumbo: Mengintip Kehidupan Sakai. Pekanbaru: P2BKM (Januari, 2000), hal 8-10. Azhar, Al. “Paneso; Antara Bayangan dan Kenyataan”. Berkala Pedalaman

Kesumbo: Mengintip Kehidupan Sakai. Pekanbaru: P2BKM (Januari, 2000), hal. 18-19.

.

Daldjoeni, H. Penduduk, Lingkungan & Masa Depan. Bandung: Penerbit Alumni. 1982.

Fox, James J. Panen Lontar: Perubahan Ekologi dalam Kehidupan Masyarakat Pulau Rote dan Sawu. Jakarta : Puataka Sinar Harapan. 1996.

Hafner, Robert W. Geger Tengger: Perubahan Sosial dan Perkelahian Politik. Yogyakarta : LkiS Yogyakarta. 1999.

Kluckhohn, Clyde. “Cermin Bagi Manusia”. Manusia, Kebudayaan, Dan Lingkungannya, eds. Parsudi Suparlan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 1993.

Lubis, Idrus, dkk. Struktur Bahasa Sakai. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1985. Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Rev.ed. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2005.

Poerwanto, Hari. Kebudayaan Dan Lingkungan Dalam Perspektif Antropologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2005.

Rab, H Tabrani. Nasib Suku Asli di Riau. Pekanbaru: Unri Press. 2002.

Salim, Emil. “Manusia dan Lingkungan Hidup”. Manusia Dalam Keserasian Lingkungan, eds. Muhamad Soerjani dan Bahrin Samad. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 1983.

Sastrosupeno, M. Suprihadi. Manusia, Alam dan Lingkungan. Jakarta: Departemen pendidikan dan kebudayaan. 1984.

Suparlan, Parsudi. Orang Sakai Di Riau: Masyarakat Terasing Dalam Masyarakat Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 1995.

Suparlan, Parsudi. “Manusia, Kebudayaan, Dan Lingkungannya:Perspektif antropologi budaya”. Manusia Dalam Keserasian Lingkungan, eds. Muhamad Soerjani dan Bahrin Samad. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 1983.

Susilo, Y Eko Budi. “Menuju Keselarasan Lingkungan: Memahami Sikap Teologis Manusia Terhadap Pencemaran Lingkungan”. Malang: Avveroes Press. 2003.

Syair, Anwar, dkk. Sejarah Daerah Riau. Jakarta: Pusat Penelitian Sejarah Dan Budaya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1978.

Thamrin, Husni. Sakai: Kekuassan, Pembangunan, dan Marjinalisasi. Pekanbaru: Gagasan Press. 2003.

Vayda. Andrew P. Explaining Human Action And Environmental Changes. Lanham: AltaMira Press. 2009.

Sumber Internet :

Sani, Erwan. “Dari Menangkap Ikan dan Berburu, Berpindah ke Tambak dan Bertani :Hutan Punah, Hidup Suku Sakai pun Berubah.”

(akses 12

Oktober 2012, pukul 14:33 WIB).

“Selama 20 Tahun Sakai Telah Berubah.” (akses 12 Oktober 2012, pukul 14:40 WIB).

“Kecamatan Mandau.”

“Kabupaten Bengkalis.” (akses 30 Oktober 2013, pukul 11:31 WIB).

“Flora dan Fauna. (akses 30 Oktober 2013, pukul 12:09 WIB).

“Topografi.” Oktober 2013, pukul 12:07 WIB).

FOTO LAPANGAN

Foto 1: Peneliti sedang mengajar kelas 5 yang jumlah siswanya hanya 1 orang

Foto 2: peneliti sedang mengajar kelas 3 yang siswanya berjumlah 4 orang

Foto 4: kursi dan bangku bantuan dari PT Chevron Pacific Indonesia

Foto 5: Anak-anak Sakai sedang bermain

Foto 7: Hasil tangkapan ikan dari memancing

Foto 8: Pemandangan sungai yang diambil dari kilang kayu

PEDOMAN WAWANCARA

No Data Daftar Pertanyaan

1. Sejarah Kedatangan Orang Sakai di Jembatan II

1. Pada tahun berapa Orang Sakai datang ke Jembatan II?

2. Apa tujuan Orang Sakai datang ke Jembatan II?

3. Bagaimana mereka dapat menemukan tempat ini?

4. Mengapa Orang Sakai dapat menetap di Jembatan II?

5. Dimana Orang Sakai menetap sebelumnya?

6. Siapa Orang Sakai pertama yang menetap di Jembatan II?

7. Pada tahun berapa Orang Sakai menetap di Jembatan II?

2. Keadaan hutan dan sungai pada awal menetap

1. Bagaimana keadaan hutan di Jembatan II pada awal kedatangan Orang Sakai? 2. Berapa luas hutan disekitar Jembatan II

pada awal kedatangan Orang Sakai? 3. Pohon apa saja yang terdapat di hutan

tersebut?

4. Hewan apa saja yang terdapat di hutan tersebut?

5. Bagaimana keadaan sungai di Jembatan II pada awal kedatangan Orang Sakai? 6. Bagaimana keadaan sungai di Jembatan

II setelah Orang Sakai menetap? 7. Berapa luas sungai di jembatan II pada

awal kedatangan Orang Sakai?

8. Bagaimana warna sungai di Jembatan II pada awal menetap?

9. Ikan apa saja yang terdapat di sungai tersebut?

10.Tumbuhan apa saja yang tumbuh di sungai tersebut?

3. Keadaan hutan dan sungai sekarang

1. Bagaimana keadaan hutan di Jembatan II sekarang?

2. Berapa luas hutan disekitar Jembatan II sekarang?

3. Pohon apa saja yang masih terdapat di hutan tersebut?

4. Hewan apa saja yang masih terdapat di hutan tersebut?

tanggapan Orang Sakai terhadap perubahan hutan tersebut?

6. Apakah Orang Sakai merasa kehilangan sumber penghidupan?

7. Apakah Orang Sakai menjadi lebih sulit untuk mencari hasil hutan?

8. Bagaimana keadaan sungai di Jembatan II sekarang?

9. Apakah keadaan sungai berubah dibandingkan dengan awal kedatangan Orang Sakai di Jembatan II?

10. Berapa luas sungai di jembatan II sekarang?

11. Bagaimana warna sungai di Jembatan II sekarang?

12. Ikan apa saja yang masih terdapat di sungai tersebut?

13. Tumbuhan apa saja yang tumbuh di sungai tersebut sekarang?

14. Jika sungai berubah, bagaimana tanggapan Orang Sakai terhadap perubahan sungai tersebut?

15. Apakah Orang Sakai merasa kehilangan sumber penghidupan di sungai?

16. Apakah Orang Sakai menjadi lebih sulit untuk mencari ikan di sungai tersebut? 17. Apa yang melatarbelakangi perubahan lingkungan sungai dan hutan menurut Orang Sakai?

4. Mata pencaharian Orang Sakai pada awal menetap

1. Apakah mengumpulkan hasil hutan, berburu dan menangkap ikan merupakan mata pencaharian Orang Sakai pada awal menetap?

2. Jika iya, apakah Orang Sakai pergi ke hutan dan sungai setiap hari?

3. Hasil hutan apa yang dicari Orang Sakai? 4. Ikan apa yang dicari di sungai?

5. Hewan apa yang diburu oleh Orang Sakai di hutan?

6. Mengapa hewan tersebut yang diburu? 7. Apakah hasil hutan dan sungai

seluruhnya dikonsumsi atau dijual? 8. Alat apa saja yang digunakan Orang

sakai dalam mengumpulkan hasil hutan? 9. Alat apa saja yang digunakan Orang

10. Alat apa saja yang digunakan dalam menangkap ikan di sungai?

5. Mata pencaharian Orang Sakai sekarang

1. Adakah pekerjaan lain yang dilakukan oleh Orang Sakai?

2. Jika ada, pekerjaan apa itu?

3. Mengapa Orang Sakai bisa beralih ke pekerjaan tersebut?

4. Apakah mengumpulkan hasil hutan, berburu dan menangkap ikan masih dilakukan Orang Sakai di sungai? 5. Jika iya, apakah Orang Sakai pergi ke

hutan dan sungai setiap hari?

6. Hasil hutan apa yang masih dapat dicari Orang Sakai?

7. Ikan apa yang dicari di sungai?

8. Hewan apa yang masih dapat diburu oleh Orang Sakai di hutan?

9. Apakah hasil hutan dan sungai seluruhnya dikonsumsi atau dijual? 10. Alat apa saja yang digunakan dalam

menangkap ikan di sungai?

11. Apakah alat yang digunakan dalam menangkap ikan di sungai lebih modern?

6. Pendidikan Orang Sakai di Jembatan II

1. Bagaimana sejarah berdirinya sekolah di Jembatan II?

2. Siapakah pelopor pendirian sekolah di Jembatan II?

3. Bagaimana sejarah keadaan bangunan sekolah?

4. Bagaimana proses belajar mengajar di sekolah?

5. Apakah semua anak-anak Sakai di Jembatan II sekolah?

6. Sampai kejenjang sekolah apa mereka sekolah?

7. Apa saja bantuan yang pernah diterima oleh anak-anak Sakai dari perusahaan-perusahaan di wilayah pemukiman? 8. Apakah bantuan tersebut sifatnya

terus-menerus?

9. Apakah Orang Sakai bergantung dengan bantuan-bantuan tersebut?

10. Bagaimana tanggapan Orang Sakai terhadap Bantuan tersebut?

7. Sistem kemasyarakatan Orang Sakai

1. Bagaimana sistem kekerabatan Orang Sakai?

2. Apakah dalam satu rumah terdapat hanya 1 keluarga atau lebih dari 1 keluarga? 3. Adakah pemimpin suku Sakai di

Jembatan II?

4. Jika ada, siapakah pemimpin suku Sakai? 5. Adakah aturan dalam berhubungan di

kehidupan sehari-hari antar Orang Sakai? Jika ada, seperti apa?

6. Bagaimana hubungan ketetanggaan Orang Sakai di Jembatan II?

7. Adakah percekcokan yang terjadi antara tetangga?

8. Pola perkawinan Orang Sakai di Jembatan II

1. Usia berapakah Orang Sakai menikah? 2. Mengapa dalam usia tersebut?

3. Faktor apa saja yang mendorong Orang Sakai dalam menikah?

4. Bagaimana aturan dalam perkawinan Orang Sakai?

5. Apakah ada sistem perjodohan dalam pernikahan Orang Sakai?

6. Apakah Orang Sakai menikah dengan hukum yang berlaku di Indonesia? 7. Jika tidak, mengapa demikian? Apa

alasannya? 9. Kesehatan Tubuh dan

Lingkungan Orang Sakai di Jembatan II

12. Bagaimana kebersihan rumah Orang Sakai di Jembatan II?

13. Bagaimana kebersihan lingkungan rumah Orang Sakai di Jembatan II?

14. Apakah Orang Sakai di Jembatan II memperhatikan kebersihan rumah dan lingkungannya?

15. Jika tidak, apa contohnya? Mengapa seperti itu?

16. Apakah Orang Sakai di Jembatan II memperhatikan kebersihan tubuh mereka?

17. Jika tidak, apa contohnya? Mengapa seperti itu?

18. Pengobatan apa yang dilukukan oleh Orang Sakai untuk mengobati penyakit? 19. Apa saja pengobatan tradisional yang

dikenal Orang Sakai?

dengan lingkungan alam dengan alamnya?

2. Bagaimana Orang Sakai memelihara alamnya?

3. Adakah dongeng maupun lagu tentang pemeliharaan alam oleh Orang Sakai? 4. Bagaimana Orang Sakai memandang

hutan?

5. Bagaimana Orang Sakai memandang sungai?

INFORMAN

1. Nama : Bahtiar Usia : 49 tahun

Pekerjaan : Mencari kayu dan ikan/ Ketua RW 09 Agama : Islam

Alamat : Jl. Jembatan II RW 09 RT 01 Dusun Buluh Manis Desa Petani Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau. 2. Nama : Erleni ( Kak Len)

Usia : 47 tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga Agama : Islam

Alamat : Jl. Jembatan II RW 09 RT 01 Dusun Buluh Manis Desa Petani Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau. 3. Nama : Erma

Usia : 40 tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga Agama : Islam

Alamat : Jl. Jembatan II RW 09 RT 01 Dusun Buluh Manis Desa Petani Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau. 4. Nama : Julita

Usia : 32 tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga Agama : Islam

Alamat : Jl. Jembatan II RW 09 RT 01 Dusun Buluh Manis Desa Petani Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau. 5. Nama : Hendra Yadi

Usia : 28 tahun

Pekerjaan : Mencari kayu dan ikan Agama : Islam

Alamat : Jl. Jembatan II RW 09 RT 01 Dusun Buluh Manis Desa Petani Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau. 6. Nama : Adim

Usia : 58 tahun

Alamat : Jl. Jembatan II RW 09 RT 01 Dusun Buluh Manis Desa Petani Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau. 7. Nama : Uwai

Usia : 53 tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga Agama : Islam

Alamat : Jl. Jembatan II RW 09 RT 01 Dusun Buluh Manis Desa Petani Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau. 8. Nama : Desi Ratna Sari

Usia : 19 tahun Pekerjaan : Pelajar SMA Agama : Islam

Alamat : Jl. Jembatan II RW 09 RT 01 Dusun Buluh Manis Desa Petani Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau. 9. Nama : Neli

Usia : 16 tahun Pekerjaan : Pelajar SMP Agama : Islam

Alamat : Jl. Jembatan II RW 09 RT 01 Dusun Buluh Manis Desa Petani Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau. 10.Nama : Sela

Usia : 8 tahun Pekerjaan : Pelajar SD Agama : Islam

Alamat : Jl. Jembatan II RW 09 RT 01 Dusun Buluh Manis Desa Petani Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau. 11.Nama : Heri

Usia : 17 tahun

Pekerjaan : Tidak bersekolah Agama : Islam

Alamat : Jl. Jembatan II RW 09 RT 01 Dusun Buluh Manis Desa Petani Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau. 12.Nama : Ilham

Usia : 11 tahun

Pekerjaan : Tidak Bersekolah Agama : Islam

Alamat : Jl. Jembatan II RW 09 RT 01 Dusun Buluh Manis Desa Petani Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau. 13.Nama : Misyono, S.Pd

Usia : 43 tahun

Pekerjaan : Kepala Sekolah SDN 69 Petani Agama : Islam

Alamat : Kota Duri 14.Nama : Drs. Dalana

Usia : 50 tahun

Pekerjaan : Guru SDN 69 Petani Agama : Islam

Alamat : Jalan Jurong km 6 Desa Petani 15.Nama : Yarmiati,R.S.Ag

Usia : 41 tahun

Pekerjaan : Guru SDN 69 Petani Agama : Islam

Alamat : Kota Duri 16.Nama : Zulaikah

Usia : 44 tahun

Pekerjaan : Guru SDN 69 Petani Agama : Islam

Alamat : Jalan Jurong km 6 Desa Petani 17.Nama : Sri Fitri Yani

Usia : 42 tahun

Pekerjaan : Guru SDN 69 Petani Agama : Islam