• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam dokumen KLINIK HUKUM LINGKUNGAN (Halaman 128-133)

105Dokumentasi : Beberapa kampanye social (social campaign) sederhana yang

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Lngkungan hdup adalah kesatuan ruang dengan semua

benda, daya, keadaan, dan makhluk hdup, termasuk manusa dan perlakunya, yang mempengaruh alam tu sendr, kelangsungan perkehdupan, dan kesejahteraan manusa serta makhluk hdup lan.

2. Perlndungan dan pengelolaan lngkungan hdup adalah

upaya sstemats dan terpadu yang dlakukan untuk melestarkan fungs lngkungan hdup dan mencegah terjadnya pencemaran dan/atau kerusakan lngkungan hdup yang melput perencanaan, pemanfaatan, pengendalan, pemelharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.

3. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan

terencana yang memadukan aspek lngkungan hdup, sosal, dan ekonom ke dalam strateg pembangunan untuk menjamn keutuhan lngkungan hdup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hdup generas masa kn dan generas masa depan.

4. Rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang selanjutnya dsngkat RPPLH adalah perencanaan tertuls yang memuat potens, masalah lngkungan hdup, serta upaya perlndungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu.

5. Ekosstem adalah tatanan unsur lngkungan hdup

yang merupakan kesatuan utuh-menyeluruh dan salng mempengaruh dalam membentuk kesembangan, stabltas, dan produktvtas lngkungan hdup.

6. Pelestaran fungs lngkungan hdup adalah rangkaan

upaya untuk memelhara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lngkungan hdup.

7. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lngkungan hdup untuk mendukung perkehdupan manusa, makhluk hdup lan, dan kesembangan antarkeduanya.

8. Daya tampung lngkungan hdup adalah kemampuan

lngkungan hdup untuk menyerap zat, energ, dan/atau komponen lan yang masuk atau dmasukkan ke dalamnya.

9. Sumber daya alam adalah unsur lngkungan hdup yang

terdr atas sumber daya hayat dan nonhayat yang secara keseluruhan membentuk kesatuan ekosstem.

10. Kajan lngkungan hdup strategs, yang selanjutnya dsngkat KLHS, adalah rangkaan analss yang sstemats, menyeluruh, dan partspatf untuk memastkan bahwa prnsp pembangunan berkelanjutan telah menjad dasar dan terntegras dalam pembangunan suatu wlayah dan/ atau kebjakan, rencana, dan/atau program.

11. Analss mengena dampak lngkungan hdup, yang selanjutnya dsebut Amdal, adalah kajan mengena dampak pentng suatu usaha dan/atau kegatan yang drencanakan pada lngkungan hdup yang dperlukan bag proses pengamblan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegatan.

12. Upaya pengelolaan lngkungan hdup dan upaya pemantauan lngkungan hdup, yang selanjutnya dsebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegatan yang tdak berdampak pentng terhadap lngkungan hdup yang dperlukan bag proses pengamblan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegatan.

13. Baku mutu lngkungan hdup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hdup, zat, energ, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang dtenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebaga unsur lngkungan hdup.

14. Pencemaran lngkungan hdup adalah masuk atau dmasukkannya makhluk hdup, zat, energ, dan/atau komponen lan ke dalam lngkungan hdup oleh kegatan manusa sehngga melampau baku mutu lngkungan hdup yang telah dtetapkan.

15. Krtera baku kerusakan lngkungan hdup adalah ukuran batas perubahan sifat isik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hdup yang dapat dtenggang oleh lngkungan hdup untuk dapat tetap melestarkan fungsnya.

16. Perusakan lngkungan hdup adalah tndakan orang yang menmbulkan perubahan langsung atau tdak langsung terhadap sifat isik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup sehngga melampau krtera baku kerusakan lngkungan hdup.

17. Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung dan/atau tidak langsung terhadap sifat isik, kimia, dan/atau hayat lngkungan hdup yang melampau krtera baku kerusakan lngkungan hdup.

18. Konservas sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam untuk menjamn pemanfaatannya secara bjaksana serta kesnambungan ketersediaannya dengan tetap memelhara dan menngkatkan kualtas nla serta keanekaragamannya. 19. Perubahan klm adalah berubahnya klm yang dakbatkan

langsung atau tdak langsung oleh aktvtas manusa sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosir secara global dan selan tu juga berupa perubahan varabltas klm alamah yang teramat pada kurun waktu yang dapat dbandngkan.

20. Lmbah adalah ssa suatu usaha dan/atau kegatan.

21. Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya dsngkat B3 adalah zat, energ, dan/atau komponen lan yang karena sfat, konsentras, dan/atau jumlahnya, bak secara langsung maupun tdak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lngkungan hdup, dan/atau membahayakan lngkungan hdup, kesehatan, serta kelangsungan hdup manusa dan makhluk hdup lan.

22. Lmbah bahan berbahaya dan beracun, yang selanjutnya dsebut Lmbah B3, adalah ssa suatu usaha dan/atau kegatan yang mengandung B3.

23. Pengelolaan lmbah B3 adalah kegatan yang melput pengurangan, penympanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan/atau penmbunan.

24. Dumping (pembuangan) adalah kegiatan membuang, menempatkan, dan/atau memasukkan lmbah dan/atau bahan dalam jumlah, konsentras, waktu, dan lokas tertentu dengan persyaratan tertentu ke meda lngkungan hdup tertentu.

25. Sengketa lngkungan hdup adalah perselshan antara dua phak atau lebh yang tmbul dar kegatan yang berpotens dan/atau telah berdampak pada lngkungan hdup.

26. Dampak lngkungan hdup adalah pengaruh perubahan pada lngkungan hdup yang dakbatkan oleh suatu usaha dan/atau kegatan.

27. Organisasi lingkungan hidup adalah kelompok orang yang terorgansas dan terbentuk atas kehendak sendr yang tujuan dan kegatannya berkatan dengan lngkungan hdup.

28. Audt lngkungan hdup adalah evaluas yang dlakukan untuk menla ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegatan terhadap persyaratan hukum dan kebjakan yang dtetapkan oleh pemerntah.

29. Ekoregion adalah wilayah geograis yang memiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, lora, dan fauna asli, serta pola interaksi manusa dengan alam yang menggambarkan ntegrtas sstem alam dan lngkungan hdup.

30. Kearfan lokal adalah nla-nla luhur yang berlaku dalam tata kehdupan masyarakat untuk antara lan melndung dan mengelola lngkungan hdup secara lestar.

31. Masyarakat hukum adat adalah kelompok masyarakat yang secara turun temurun bermukim di wilayah geograis tertentu karena adanya katan pada asal usul leluhur, adanya

hubungan yang kuat dengan lngkungan hdup, serta adanya sstem nla yang menentukan pranata ekonom, poltk, sosal, dan hukum.

32. Setap orang adalah orang perseorangan atau badan usaha, bak yang berbadan hukum maupun yang tdak berbadan hukum.

33. Instrumen ekonom lngkungan hdup adalah seperangkat

kebjakan ekonom untuk mendorong Pemerntah,

pemerntah daerah, atau setap orang ke arah pelestaran fungs lngkungan hdup.

34. Ancaman serius adalah ancaman yang berdampak luas terhadap lngkungan hdup dan menmbulkan keresahan masyarakat.

35. Izn lngkungan adalah zn yang dberkan kepada setap orang yang melakukan usaha dan/atau kegatan yang wajb amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlndungan dan pengelolaan lngkungan hdup sebaga prasyarat untuk memperoleh zn usaha dan/atau kegatan.

36. Izn usaha dan/atau kegatan adalah zn yang dterbtkan oleh nstans tekns untuk melakukan usaha dan/atau kegatan.

37. Pemerintah pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presden Republk Indonesa yang memegang kekuasaan pemerntahan Negara Republk Indonesa sebagamana dmaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

38. Pemerntah daerah adalah gubernur, bupat, atau walkota, dan perangkat daerah sebaga unsur penyelenggara pemerntah daerah.

39. Menter adalah menter yang menyelenggarakan urusan pemerntahan d bdang perlndungan dan pengelolaan lngkungan hdup.

BAB II

ASAS, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP

Dalam dokumen KLINIK HUKUM LINGKUNGAN (Halaman 128-133)