• Tidak ada hasil yang ditemukan

Legal Standing Organisasi Lingkungan Hidup

Dalam dokumen KLINIK HUKUM LINGKUNGAN (Halaman 61-66)

PENYELESAIAN SENGKETA

5.1 Instrumen Hukum Perdata .1 Pengajuan Gugatan Ganti Rugi

5.1.3 Legal Standing Organisasi Lingkungan Hidup

Apa tu Hak Gugat (Legal Standing) Organsas Lngkungan Hdup?.Maka kta berangkat dar teor berangkat dar teor yang dkemukakan oleh Prof. Chrstoper Stone, dalam artkelnya Should Trees Have

Standing? Dmana menyatakan bahwa kepada objek-objek alam (natural object) sepert hutan, laut, sunga, gunung

sebaga objek alam yang layak memlk hak hukum dan adalah tdak bjaksana jka danggap sebalknya dkarenakan sfatnya yang inanimatif (tdak dapat berbcara) tdak dber suatu hak

hukum.Selanjutnya Stone berpendapat, organsas lngkungan yang memlk data dan alasan untuk menduga bahwa suatu proyek/kegatan bakal merusak lngkungan, kelompok tersebut dapat mengajukan permohonan kepada pengadlan agar mereka dtunjuk sebaga wal (guardian) dar objek alam tersebut untuk

melakukan pengawasan maupun pengurusan terhadap objek alam terhadap ndkas pelanggaran atas hak hukum.

Legal standng, Standng tu Sue, Ius Stand, Locus Stand dapat dartkan sebaga haksekelompok orang atau organsas untuk tampl d pengadlan sebaga penggugat dalam proses gugatan perdata (Civil Proceding)

Kenapa harus ada Hak Gugat?.Secara konvensonal hak gugat hanya bersumber pada prnsp “tada gugatan tanpa kepentngan hukum” (point d’interest point d’action). Kepentngan

hukum (legal interest) yang dmaksud d sn adalah merupakan

kepentngan yang berkatan dengan kepemlkan (propietary interest) atau kepentngan materal berupa kerugan yang dalam

secara langsung (injury in fact).

Kenapa memlk hak gugat ?Tentunya ddasar sebaga pelaksanaan dar tanggung jawab perlndungan dan pengelolaan

lngkungan hdup untuk kepentngan pelestaran fungs lngkungan hdup. Atas dasar nlah kemudan dcantumkan dalam UUPPLH sehngga Organsas Lngkungan Hdup memlk hak gugat.

Untuk apa Organsas Lngkungan Hdup memlk Hak Gugat ?Jka kta bandngkan dengan anmatf object (objek yang dapat berbcara) mungkn tdak perlu ada hak gugat organsas n, karena ketka tu manusa/badan hukum yang merasakan hak perdatanya drugkan, da bsa saja untuk melakukan perlawanan secara hukum, bagamana dengan nanmatf object (objek yang tdak bsa berbcara) ketka merasa hak perdatanya drugkan tdak dapat melakukan perlawanan sama sekal.

Dsnlah kta dapat menjawab pertanyaan untuk apa?bahwasanya adanya organsas lngkungan yang oleh hukum memlk hak gugat, maka inanimatif object n seolah

dapat melakukan perlawanan.Bentuknya bukanlah permntaan gant rug materl yang dapat dukur dengan rupah, melankan bahwa hak gugat n semata-mata untuk mengajukan tuntutan dalam hal untuk melakukan tndakan tertentu (pemulhan, perbakan, dsb) terhadap lngkungan yang drusak. Syarat agar organsas memlk hak gugat? 1. Merupakan organsas lngkungan hdup 2. Berbentuk badan hukum 3. Menegaskan dalam AD tujuan ddrkan organsas tersebut ddrkan untuk kepentngan pelestaran fungs lngkungan hdup

4. Telah melaksanakan kegiatan nyata sesuai AD paling singkat 2 tahun.

Lhat Pasal 92 UUPPLH tentang Hak Gugat Organsas Lngkungan Hdup.

Contoh IHCS : Indonesian Human Rights Commite for Sosial

Justice n merupakan organsas/LSM yang dalam anggaran

legal standng ketka menagjukan gugatan untuk Kontrak Karya antara PT Freeport dengan Pemerntah Indonesa karena pokok gugatannya menyangkut perdata dan lngkungan sedangkan n adalah organsas/LSM HAM walaupun menurut kenyataannya IHCS n sebaga kuasa hukum/pelndung masyarakat papua dalam kaitannya dengan konlik agraria dimana lingkungan hdup dmasukkan kedalamnya.

Contoh LSM/NGO lingkungan :

a. Greenpeace

b. Walhi : Wahana Lingkungan Hidup Indonesia c. YIH : Yayasan Indonesia Hijau

d. HUKLI : Himpunan Untuk Kelestarian Lingkungan Hidup Indonesa

Contoh LSM :

a. LSM Bum Lestar 18 Desember 2011 d Pasuruan Jawa

Tmur

b. LSM Galaks

Contoh LSM Bali :

a. Yayasan Pemuteran Bay Coral Protecton

b. KEKAL : Komite Kerja Advokasi Lingkungan 2010 Prosedur Pengajuan Legal Standing :

Dalam mengajukan suatu gugatan n tentunya haruslah secara tertuls yang dtujukan kepada Ketua Pegadlan Neger dwlayah hukum tergugat dan kemudan gugatan n daftarkan d Kepanteraan Perdata (PN) untuk mendapatkan nomor regster perkara. Namun sebelum tu penggugat haruslah menyetor sejumlah uang perkara (besarnya tergantung jumlah Tergugat) dan apabla dalam mengajukan gugatan n dberkan kuasa kepada seorang/beberapa advokat tentunya harus dbareng dengan surat kuasa untuk mewakl kepentngan Penggugat d Pengadlan.

Setelah gugatan ddaftarkan dan mendapatkan nomor regster perkara maka Pengadlan akan mempelajar kelengkapan dar gugatan tersebut, setelah tu Ketua PN akan membuatkan suatu penetapan majels hakm dalam gugatan n yang terdr 3 hakm ( satu ketua majels dan dua anggota majels) dengan ddampng satu (1) orang pantera pengant. Dalam rentang waktu yang cukup dengan melhat jadwal d pengadlan maka kemudan pengadlan menetapkan har sdang yang kemudan memanggl phak-phak (Penggugat dan Tergugat) untuk hadr sebagamana jadwal yang telah dtetapkan.

Beracara Legal Standing :

Bagmana beracara dalam legal standng n tentunya kta merujuk pada ketentuan yang telah datur dalam UUPPLH dengan menggunakan ketentuan HIR dan RBg dmana tata cara pengajuan gugatan dalam masalah lngkungan hdup oleh orang, masyarakat, dan/atau organsas lngkungan hdup mengacu pada Hukum Acara Perdata yang berlaku.

Perdamaian :

Dalam penyelesaan suatu kasus putusan pengadlan bukan hanyalah salah satu cara dalam penyelesaan perselsan untuk tu pada proses n kedua n hakm memberkan waktu kepada para phak untuk melakukan perdamaan.

Pembacaan Gugatan (eksepsi, replik dan duplik) :

Rentang waktu yang cukup untuk melakukan perundngan antar para phak jka tdak dtemukan kata sepakat dan atau penyelesaan dengan perdamaan maka pada sdang n dberkan waktu kepada penggugat untuk membacakan gugatannya dpersdangan. Pada proses n tergugat akan dberkan waktu untuk memberkan jawaban, kemudan Penggugat juga menanggap dengan replk atas jawaban tergugat serta tergugat menanggap replk dengan duplk.

Putusan Sela :

Dar proses jawab-menjawab secara tertuls yang dlakukan oleh para phak maka hakm bla dperlukan dapat membuat putusan sela, yatu dengan melhat dall-dall yang dsampakan para phak dan tentunya dengan landasan hukum yang menjad pjakan hakm selan dar pengetahuannya. Maka apabla putusan sela yang ddasarkanpada dall tergugat dterma maka persdangan dhentkan dan jka sebalknya maka proses akan dlanjutkan.

Pemeriksaan alat bukti : bukti surat, saksi-saksi, saksi ahli, dll. Pada fase n dberkan kesempatan pertama kal kepada penggugat untuk membuktkan dall-dallnya, yatu dengan mengajukan alat-alat bukt, kemudan selanjutnya dbebankan pada tergugat untuk melakukan hal yang sama untuk membantah dall-dall penggugat atau untuk menguatkan dall-dall gugatan balk/gugatan rekonvensnya jka ada.

Kesmpulan

Setelah proses pembuktan selesa maka para phak membuat sautu kesmpulan secara tertuls, kesmpulan n dambl dar dall, bukt surat maupun keterangan saks/ahl dengan satu kesmpulan yang mendukung dall-dall (penggugat/tergugat). Putusan

Setelah dberkan waktu yang cukup untuk majels hakm mempelajar seluruh mater dalam proses persdangan maka selanjutnya hakm akan membuat suatu putusan atas perkara yang dajukan oleh penggugat, putusan tersebut dengan dlakukan dengan membuat seluruh uraan (gugatan,jawaban replk, duplk, bukt surat, saks/ahl) dan akhrnya membuat pertmbangan hukum, dengan pertmbangan hukum n apakah dalam putusannya menetapkan menerma seluruhnya, sebagan ataupun menolak dall-dall pengugat.

Dalam dokumen KLINIK HUKUM LINGKUNGAN (Halaman 61-66)