• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketika berusia enam tahun, kasih atau sukacita apakah yang kalian berikan kepada sesama?

Kasih dan Sukacita

1. Ketika berusia enam tahun, kasih atau sukacita apakah yang kalian berikan kepada sesama?

2. Bagaimana ketika usia dua belas tahun? 3. Bagaimana ketika usia sekarang ini?

Mintalah mereka untuk pikirkan bagaimana gagasan dan konsep kasih mereka yang telah berubah setiap waktunya? Pada usia enam tahun, mainan yang diberikan, mungkin membuat kita begitu senang dan menyatakan bagaimana besar kasih orangtua kepada mereka. Pada usia dua belas tahun, mereka sepertinya memerlukan lebih daripada mainan. Mungkin teman-teman berikan cinta dan kebahagiaan. Sekarang, sebagai orang dewasa, mereka mungkin mempunyai hubungan dengan lawan jenis. Kasih dan sukacita secara keseluruhan mungkin bergantung bagaimana sesama melihat mereka. Tentu saja, perasaan cinta seseorang berubah seiring dengan waktu dan tempat. Bagaimanapun, Allah tawarkan suatu kasih dan sukacita yang tidak pernah berubah kepada kita. Inilah kasih dan sukacita yang berasal dari Roh Kudus. Marilah kita periksa bagaimana bedanya pemahaman kita tentang kasih dan sukacita dan bagaimana Roh Kudus dapat membuat kita menjadi lebih baik lagi.

Persiapkan

Hati

Murid

Pemahaman

Alkitab

Lembar Kerja # 1

Kasih itu...Sukacita itu...

Bagaimana kalian memberi pemahaman tentang apa itu kasih? (Jawaban murid-murid.)

Bagaimana kalian memberi pemahaman tentang apa itu sukacita? (Jawaban murid-murid.)

Sekalipun tidak ada pemahaman yang mutlak tentang apa itu kasih dan sukacita, tetapi kita akan temukan sebagian dari kata-kata yang harus kita lakukan dengan perasaan menerima dari orang lain atau hal-hal di sekitar kita. Kita mengasihi ketika orang lain memberi perhatian, bersabar atau menanggung perbuatan salah kita. Alkitab telah berusaha untuk gambarkan apa itu kasih atau tidak gunakan pemahaman yang kita dapat kaitkan. Suatu ayat yang terkenal dicatatkan dalam 1 Kor. 13:4-7. Sebagai contoh: Tidak mudah marah dan mengharapkan segala sesuatu. Kita pun sering bergantung pada faktor luar yang memberi sukacita kepada kita. Kita merasa hebat, ketika beroleh nilai bagus atau menjadi bagian dari kejadian bahagia seperti pernikahan.

Bagaimanapun, apakah kita merasakan kasih dan sukacita, ketika hal-hal yang tidak terkendali ini berubah? Apakah yang terjadi ketika teriakan orangtua kepada anaknya timbulkan frustrasi atau sebuah catatan perceraian dari pasangan yang harmonis sebelumnya? (Jawaban

murid-murid; keadaan tersebut dapat tidak timbul sebagaimana kenyataannya. Ketika orangtua kehilangan kesabaran terhadap anaknya dan menaikkan nada bicaranya, sang anak merasa tidak dikasihi lagi. Ketika sebuah pasangan yang telah menikah menghendaki sebuah perceraian, maka pasangan tersebut akan merasa tidak ada jalan keluar lagi dan penuh penderitaan.)

Dari dua situasi ini, pemahaman kita tentang kasih dan sukacita akan berubah dengan cepat, bila senantiasa bergantung pada kekuatan dunia untuk mengalami perasaan tersebut. Seperti dalam bagian

Persiapkan Hati Murid sebelumnya, gagasan tentang

kasih dan sukacita berubah setiap saat. Perubahan ini terjadi karena didasarkan pada keadaan di sekitar kita. Lingkungan kita tidak akan pernah tetap sama. Tetapi apakah maksudnya kita tidak akan pernah mengalami kasih dan sukacita yang tetap? Jawabannya ada pada Sebelum Anda mulai

bagian ini, mintalah murid-murid

untuk melihat pada Lembar Kerja Murid.

Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia

bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.

Yesus Kristus. Kasih dan sukacita-Nya tidak pernah berubah dan bersifat rohani. Bacalah Yoh. 14:28. Ia berkata, "Aku pergi, tetapi Aku datang kembali

kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar daripada Aku." Bila

seseorang yang kita telah katakan demikian kepada kita, tentu kita merasa yakin bila ia tidak akan kembali lagi. Tetapi Yesus Kristus telah ajarkan kita bahwa kasih-Nya itu sungguh berbeda daripada pemahaman kita. Hanya karena Ia tidak bersama dengan kita, kita tidak seharusnya merasa kehilangan kasih. Demikian pula, Tuhan Yesus katakan bahwa Ia dapat membuat sukacita kita penuh (Yoh. 15:11). Bagaimana setiap orang di dunia ini dapat membuat janji seperti ini? Tidak ada seorangpun yang dpat menjamin bahwa kita akan merasa bahagia setiap waktu. Bagaimanapun, macam kasih dan sukacita yang Tuhan Yesus Kristus dapat berikan adalah begitu berbeda dengan pemahaman manusia. Ini karena sumbernya bukanlah dari hal-hal dunia atau orang lain, tetapi berasal dari Roh Kudus. Bacalah Gal. 5:22. Kita semua tahu apa itu buah Roh Kudus. Tetapi apa yang terpenting kita sadari adalah Yesus Kristus tetap bekerja memberikan kasih dan sukacita sejati kepada kita. Lanjutkan dengan Lembar Kerja # 2 untuk temukan pemahaman tentang kasih dan sukacita Allah itu.

"Tetapi buah Roh ialah: Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang

hal-hal itu." (Gal. 5:22-23)

24 Kasih dan Sukacita

p e la ja ran

8

Pemahaman Alkitab Lembar Kerja # 1

Sekalipun tidak ada pemahaman yang mutlak tentang apa itu kasih dan sukacita, tetapi kita akan temukan sebagian dari kata-kata yang harus kita lakukan dengan perasaan menerima dari orang lain atau hal-hal di sekitar kita. Kita mengasihi ketika orang lain memberi perhatian, bersabar atau menanggung perbuatan salah kita. Alkitab telah berusaha untuk gambarkan apa itu kasih atau tidak gunakan pemahaman yang kita dapat kaitkan. Suatu ayat yang terkenal dicatatkan dalam 1 Kor. 13:4-7. Sebagai contoh: Tidak mudah marah dan mengharapkan segala sesuatu. Kita pun sering bergantung pada faktor luar yang memberi sukacita kepada kita. Kita merasa hebat, ketika beroleh nilai bagus atau menjadi bagian dari kejadian bahagia seperti pernikahan.

Gagasan tentang kasih dan sukacita berubah setiap saat. Perubahan ini terjadi karena di-dasarkan pada keadaan di seki-tar kita. Lingkungan kita tidak akan pernah tetap sama. Tetapi apakah maksudnya kita tidak akan pernah mengalami kasih dan sukacita yang tetap? Jawa-bannya ada pada Yesus Kristus. Kasih dan sukacita-Nya tidak pernah berubah dan bersifat rohani. Bacalah Yoh. 14:28. Ia berkata, "Aku pergi, tetapi Aku

datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar

daripada Aku." Bila seseorang

yang kita telah katakan demikian kepada kita, tentu kita merasa yakin bila ia tidak akan kembali lagi. Tetapi Yesus Kristus telah ajarkan kita bahwa kasih-Nya itu sungguh berbeda daripada pemahaman kita. Hanya karena Ia tidak bersama dengan kita, kita tidak seharusnya merasa kehilangan kasih. Demikian pula, Tuhan Yesus katakan bahwa Ia dapat membuat sukacita kita penuh (Yoh. 15:11). Bagaimana setiap orang di dunia ini dapat membuat janji seperti ini? Tidak ada seorangpun yang dpat men-jamin bahwa kita akan merasa bahagia setiap waktu.

Bagaima-napun, macam kasih dan suka-cita yang Tuhan Yesus Kristus dapat berikan adalah begitu ber-beda dengan pemahaman manusia. Ini karena sumbernya bukanlah dari hal-hal dunia atau orang lain, tetapi berasal dari Roh Kudus. Bacalah Gal. 5:22 dan tulis apa saja buah Roh itu.

_______________________ _______________________ _______________________ _______________________ _______________________

Apa yang terpenting kita sadari adalah Yesus Kristus tetap bekerja memberikan kasih dan sukacita sejati kepada kita. Lanjutkan dengan Lembar Kerja # 2 untuk temukan pemahaman tentang kasih dan sukacita Allah itu.

Lembar Kerja # 2

Kasih dan Sukacita dari Roh Kudus

Bagaimana Allah berikan pemahaman tentang apa itu kasih? Bacalah Flp. 2:1-11. Catatan terpenting dari ayat ini adalah gagasan kasih Allah yang tanpa pamrih sama sekali. Sering kali, kasih hanya timbul ketika kita menerimanya dari orang lain. Dengan kata lain, kasih biasanya berpusat pada diri sendiri. Semuanya tentang bagaimana kita merasa, baik dikasihi atau tidak. Bagaimanapun, Paulus gambarkan kasih Tuhan Yesus Kristus sebagai contoh terbaik bagi kita teladani. Kasih-Nya itu bukanlah bergantung dari apa kata orang atau tindakan orang, tetapi apa yang Ia lakukan bagi manusia adalah begitu nyata dan abadi. Bacalah ayat-ayat dalam Flp. 2:1-11 ini. Rangkumlah kata-kata yang menggambarkan kasih Yesus Kristus yang tidak mengandung pamrih sama sekali itu.

Ayat 3 – rendah hati, menganggap yang lain lebih