• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Kehidupan

Kasih dalam Tindakan

Pikirkan tentang pertanyaan berikut: l Pernahkah kalian menerima kemurahan dari seorang asing? ___________________________________________________________ l Bagaimana kalian dapat dipengaruhi oleh tindakan murah hati itu? ___________________________________________________________

Marilah Kita Beri Gagasan!

Memberi gagasan itu berbeda dengan tugas yang murid-murid dapat kerjakan untuk teladani kebaikan, kelemahlem-butan dan kemurahan dari Yesus Kristus. Tugas ini dapat dimulai dari gereja. Beberapa contoh diberikan sebagai saran. Tetapi yang pasti pikirkan tentang kebutuhan tertentu dari gereja setempat. Setelah itu, pilihlah satu atau dua tugas, tergantung dari jumlah waktu dan murid-murid yang tersedia dan buatlah suatu tujuan. Berdoalah bersama tentang hal tersebut dan mohonlah agar Allah benar-benar membantu setiap orang untuk di-penuhi dengan kebaikan dan kemurahan ketika menyelesaikan tugas ini. l mengunjungi jemaat yang sakit l mendukung penginjilan injil di Afrika dengan memberi sejumlah bahan kepada gereja setempat setiap bulannya l membantu biayai seorang anak yang miskin di dalam kelas l lakukan beberapa tindakan murah hati setiap minggu di gereja kepada jemaat yang lain secara acak, seperti bersihkan pakaiannya l lainnya Bagaimana kita dapat menjadi lebih pe-ka kepada orang-orang miskin? Ini bu-kanlah hal sulit sebenarnya. Pada masa yang lalu, kita hanya memilih untuk abai-kan hal-hal di sekitar, sehingga tidak ha-rus hadapi apa yang kita tidak pedulikan. Tetapi bila kita beri perhatian dan memo-hon agar Roh Kudus memberi kita suatu hati yang lemah lembut, seperti Yesus Kristus, kita akan mampu melakukan lebih banyak lagi. Cobalah lihat pada beberapa langkah berikut: 1. Mohonlah agar Allah membuka mata dan hati kalian untuk melihat sebuah situasi atau seseorang yang perlu beroleh kepekaan dari padamu. 2. Mohonlah agar Roh Kudus bantu kita beri perhatian kepada barangsiapa yang sakit atau miskin. Mohonlah Allah lembutkan hati, sehingga kita dapat tunjukkan kelemahlembutan dan kemurahan kepada yang butuhkan. 3. Buatlah diri kita bermanfaat untuk membantu orang-orang ini, bahkan bila harus sediakan beberapa waktu setiap harinya untuk doakan mereka. 4. Mohonlah agar Roh Kudus bimbing dan memberi kita hikmat untuk memahami beberapa dakan yang kita harus ambil.

Ayat Hafalan hari ini katakan bahwa tidak ada seorangpun manusia yang baik kecuali Allah. Pernyataan ini benar, tetapi bukan berarti bahwa kita tidak seharusnya berjuang menjadi seperti Allah, sekalipun kita mungkin gagal mencapainya. Ia telah berjanji untuk penuhi kita dengan Roh-Nya yang kudus, suatu Roh yang dapat membantu kita hasilkan buah Roh. Kita semua tahu bahwa kita seharusnya perlakukan sesama dengan kemurahan dan kebaikan, tetapi sering kali kita menjadi seperti seorang yang buta atau tidak dapat mengumpulkan kekuatan untuk peduli. Kita semua lemah, tetapi dengan bantuan dan motivasi dari Roh Kudus, kita akan mampu memiliki sebuah hati yang lemah lembut, yang ingin menunjuk-kan kasih dan kelemahlembutan kepada orang-orang di sekitar kita. Marilah kita mohon agar Roh Kudus gerakkan, sehingga kita dapat menjadi lebih seperti Yesus Kristus.

Kesimpulan

Evaluasi

Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Kel. 7 – 9

pelajaran

11

GARIS BESAR Latar Belakang Alkitab

Kitab Bacaan

Rat. 3:22-23; Mzm. 89:2-3; Ams. 20:6; Why. 2:10; ayat pilihan lainnya Kebenaran Alkitab Allah itu setia. Tujuan Pelajaran Menjadi semakin setia kepada Allah dan

orang-orang di sekitar kita melalui bantuan Roh Kudus. Ayat Hafalan

"

kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak memperkenalkan kesetiaan-Mu dengan mulutku turun-temurun." (Mzm. 89:2)

Aku hendak menyanyikan

Tidak banyak tokoh di dalam Alkitab yang dapat digambarkan menjadi orang yang setia. Bahkan bila setia kepada manusia, mereka tidak setia kepada Allah. Dan bila setia kepada Allah, mereka belum tentu setia kepada keluarga. Kata 'sisa' digunakan berulang-kali untuk menggambarkan jumlah mereka yang setia kepada Allah. Tidak banyak orang yang sadar bahwa banyak jiwa yang Allah ingin selamatkan. Hanya Allahlah yang dapat benar-benar jelaskan apa maksudnya kesetiaan itu. Yeremia berkata,

"Selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Rat. 3:23). Hanya Allahlah yang setia

kepada kita. Pemazmur mengata-kan bahwa ia akan menyanyikan kesetiaan Tuhan (Mzm. 89). Memang sulit bagi kita katakan ini kepada orang-orang pada umum-nya. Bagaimana-pun, kesetiaan seharusnya menjadi salah satu karakteristik dari para pengikut Allah. Dalam Mrk. 9:50 berbicara tentang kita menjadi garam dunia. Apakah yang kita harus lakukan dengan kesetiaan ini? Dengan menambahkan 'garam' kepada dunia, kita tentu akan mengubah cita rasa dunia. Satu hal yang perlu diubah adalah ketidaktetapan hati banyak orang. Dengan menyatakan kesetiaan, kita pada dasarnya adalah 'menggarami' dunia.

Ketika kita nyanyikan pujian 'Besar Kesetiaan-Mu', ada kemungkinan sejumlah pandangan melintas dalam pikiran kita. 'Kau Maha sabar dan tidak berubah,

sempurna dan tetap selamanya...Kekuatan dan pengharapan tiap hari, berkat yang berlimpah kumiliki.'

Kata-kata ini menegaskan kita bahwa Allah itu setia dan pemurah. Tidak ada di dalam dunia ini yang dapat dibandingkan dengan Dia yang memiliki segala sesuatu dan yang akan senantiasa lakukan bagi kita. Tetapi kapankah kita datang kepada kenyataan ini? Bila melihat sekeliling hari ini seperti yang kita nyanyikan pada pujian tersebut, kita akan melihat reaksi yang berbeda. Pertama, kita akan melihat anak muda melihat berkeliling, bermain dengan sesamanya. Kemudian, kita mungkin melihat para remaja mengucapkan lirik-nya, mungkin sambil menikmati alunan musik yang indah. Para orang dewasa mungkin menyanyikan pujian tersebut dengan lebih gunakan perasaan lagi. Tetapi siapa yang akan kita lihat, apakah para umat percaya menilai pujian yang dinyanyikan? Sepertinya kaum yang lanjut usianya, karena mereka telah banyak mengalami uluran tangan kesetiaan Allah yang terus-menerus dalam hidup pribadi mereka. Orang-orang yang benar-benar memahami kesetiaan Allahlah yang menyanyikan pujian tersebut dari hati mereka. 'Segala

yang kuperlu telah Kausediakan; besar setia-Mu kepadaku.' Selanjutnya, kita memilih pujian ini, biarkan

kita nyanyikan dari lubuk hati yang paling dalam dan mengalami sendiri kesetiaan Allah.