• Tidak ada hasil yang ditemukan

ruang bagi iblis untuk masuk, maka ia akan temukan suatu cara untuk tinggal dalam hidup mereka.)

3. Lihatlah 2 Tim. 3:1-5. Bacalah ayat-ayat tersebut dengan hati-hati. Sebagaimana seriuskah yang kalian pikirkan bahwa Allah menyatakan seseorang yang kehilangan penguasaan dirinya? (Orang yang tidak memiliki

penguasaan diri dikelompokkan kepada mereka yang menyombongkan diri, yang memberontak terhadap orangtua, tidak tahu mengasihi, suka mengkhianat, tidak tahu berterima kasih dan lebih menuruti hawa nafsu daripada Allah. Sekalipun kehilangan penguasaan diri tidak tampak seburuk bila melakukan pembunuhan, tetapi di hadapan Allah, dapat dianggap sebagai perbuatan berdosa, karena Ia tahu apa akibat akhir dari perbuatan dosa tersebut.)

4. Kita dapat kehilangan penguasaan diri dalam

beberapa cara. Kita dapat kehilangan penguasaan diri melalui tubuh dan pikiran kita. Suatu contoh yang bagus yang menyatakan inilah gagasan masyarakat tentang kasih dan hubungan pada hari ini. Banyak orang meyakini bahwa bila mereka mencintai seseorang, lalu dibenarkan bila melakukan hubungan pra-nikah, mulai berzinah, memiliki lebih dari satu pasang atau hidup bersama hanya untuk mencoba saling mengenal. Banyak orang merasa bahwa bila mereka harus memiliki 'penguasaan diri' atas hasrat dan cinta, mereka akan hidup terasa bosan dan tidak bebas. Bagaimanapun, mereka tidak melihat bahwa dengan melakukan hal-hal tersebut, sesungguh-nya mereka mencemari diri mereka sendiri dan orang lain. Dengan melakukan hubungan pra-nikah, mereka meremehkan maksud baik Allah terhadap suatu pernikahan yang kudus. Dengan mulai berzinah, mereka mencemari pasangan hidup seseorang. Mereka pun dapat menjadi orangtua tanpa pekerjaan yang mantap. Lihatlah 1

Kor. 7:5. Apakah yang Paulus katakan untuk dilakukan tentang situasi seperti ini? (Ia tahu

bahwa sebagian besar orang tidak memiliki penguasaan diri yang cukup pada tubuh dan "Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya." (Ams. 25:28)

Mengenai

pikiran kita. Kita temukan berbagai alasan untuk menyerahkan diri kepada hawa nafsu. Itulah sebabnya Paulus menyarankan bahwa manusia sebaiknya menikah hanya dengan satu pasangan pada waktu yang tepat dan tinggal bersama dengannya, sehingga mereka tidak akan dicobai untuk berbuat dosa.)

5. Tetapi apakah kita dapat menjaga kekudusan sebelum menikah? Bagaimana kita dapat memiliki penguasaan diri dan membangun tembok, sehingga kita melindungi diri dari serangan musuh? Lihatlah Gal. 5:23 dan Tit. 2:11-14 serta tuliskan dengan kata-kata kalian sendiri tentang cara Allah dapat membantu kita.

(Penguasaan diri adalah salah satu buah dari Roh Kudus. Allah berjanji penuhi kita dengan Roh Kudus untuk membantu kita, sehingga tidak pernah dapat membayangkan hal-hal yang buruk. Alasan kita memiliki janji ini, karena Yesus Kristus mati demi kita dan melalui anugerah-Nya, kita memiliki kesempatan untuk menjadi kudus seperti diri-Nya. Kita seorang diri tidak pernah dapat mencapai macam penguasaan diri yang benar-benar kita perlukan dalam hidup, tetapi Roh Kudus dapat melatih kita untuk beroleh penguasaan diri. Inilah mengapa kita perlu memohon kepenuhan Roh Kudus untuk membantu kita dalam segala situasi.)

6. Tentu saja, penguasaan diri tidak dapat hadir sebagian dari aspek lain iman kita. Lihatlah 2 Pet. 1:5-6 dan tulislah pada tempat yang tersedia. Bagaimana ayat ini memotivasi kita untuk berjuang memiliki penguasaan diri? (Kita

memang perlu memiliki iman. Tetapi kita harus bertumbuh dan berbuah. Dari kebajikan, kita beroleh pengetahuan. Begitu memahami kebenaran, kita beroleh penguasaan diri. Dengan penguasaan diri dan disiplin, kita dapat ketekunan, kesalehan dan kasih kepada setiap orang. Ini suatu proses yang panjang, tetapi yang pasti akan menjamin kita masuk ke dalam kerajaan surga.) "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya."

Lembar Kerja # 2

Apa? Saya Kehilangan Penguasaan Diri?

Gunakan internet agar menjadi lebih mendunia. Hampir setiap orang tahu bagaimana mengaktifkan internet dan mereka menggunakannya untuk berbagai alasan. Beberapa orang menggunakan untuk penelitian. Yang lainnya untuk membeli barang secara online. Banyak yang hanya menjelajah untuk suatu kesenangan, sementara lainnya menjaga hubungan dengan teman dan keluarga. Apakah yang harus pengguna internet lakukan dengan penguasaan diri? Sebenarnya, suatu cara yang baik untuk mengintro-speksi diri, apakah kita memiliki penguasaan diri sebanyak yang kita pikir dan lakukan, karena hampir setiap orang telah mengaktifkannya. Lihatlah beberapa pernyataan berikut dan berapa banyakkah dari antara pernyataan itu yang kalian setujui. Berusahalah untuk bersikap sejujur mungkin!

1. Gunakan jasa online setiap hari tanpa melewati

satu haripun.

2. Kehilangan waktu setelah mengaktifkan internet.

3. Semakin jarang keluar rumah.

4. Makan beberapa makanan ringan di depan

monitor.

5. Menyangkal habiskan waktu terlalu banyak karena

internet. Penguasaan Diri p ela ja ra n

12

Lembar Kerja # 1 39 Pemahaman Alkitab Penguasaan Diri

1. Lihatlah Ams. 25:28. Bagaimana ayat ini gambarkan seperti apa rasanya menjadi tanpa penguasaan diri itu?

3. Lihatlah 2 Tim. 3:1-5. Bacalah ayat-ayat tersebut dengan hati-hati. Sebagaimana seriuskah yang kalian pikirkan bahwa Allah menyatakan seseorang yang kehilangan pengua-saan dirinya?

5. Tetapi apakah kita dapat menjaga kekudusan sebelum menikah? Bagaimana kita dapat memiliki penguasaan diri dan membangun tembok, sehingga kita melindungi diri dari serangan musuh?

Lihatlah Gal. 5:23 dan Tit. 2:11-14 serta tuliskan dengan kata-kata kalian sendiri tentang cara Allah dapat membantu kita.

___________________________________ ___________________________________ ___________________________________ ___________________________________ ___________________________________

2. Lihatlah 1 Pet. 5:8. Apakah yang ayat tersebut katakan tentang terbukanya ruang bagi kehilangan penguasaan diri?

__________________________________

__________________________________

4. Kita dapat kehilangan penguasaan diri dalam beberapa cara. Kita dapat kehilangan penguasaan diri melalui tubuh dan pikiran kita. Suatu contoh yang bagus yang menyatakan inilah gagasan masyarakat tentang kasih dan hubungan pada hari ini. Banyak orang meyakini bahwa bila mereka mencintai seseorang, lalu dibenarkan bila melaku-kan hubungan pra-nikah, mulai berzinah, memiliki lebih dari satu pasang atau hidup bersama hanya untuk mencoba saling mengenal. Banyak orang merasa bahwa bila mereka harus memiliki 'penguasaan diri' atas hasrat dan cinta, mereka akan hidup terasa bosan dan tidak bebas. Bagai-manapun, mereka tidak melihat bahwa dengan melakukan hal-hal tersebut, sesungguhnya mereka mencemari diri mereka sendiri dan orang lain. Dengan melakukan hubungan pra-nikah, mereka meremehkan maksud baik Allah terhadap suatu pernikahan yang kudus. Dengan mulai berzinah, mereka mencemari pasangan hidup seseorang. Mereka pun dapat menjadi orangtua tanpa peker-jaan yang mantap. Lihatlah 1 Kor. 7:5. Apakah yang Paulus katakan untuk dilakukan tentang situasi seperti ini?

6. Tentu saja, penguasaan diri tidak dapat hadir sebagian dari aspek lain iman kita. Lihatlah 2 Pet. 1:5-6 dan tulislah pada tempat yang tersedia. Bagaimana ayat ini memotivasi kita untuk berjuang memiliki penguasaan diri?

Aplikasi

Kehidupan

Mengenai

6. Sungut-sungut dari pihak lain karena terlalu

banyak habiskan waktu di hadapan komputer.

7. Periksa mailbox lebih dari sekali sehari.

8. Menyangka bahwa kamu mempunyai situs

yang terhebat dan tidak ingin berikan alamat situsnya kepada orang lain.

9. Mengaktifkan online secara rahasia ketika

anggota keluarga sedang tidak berada di rumah. 10. Mengaktifkan komputer, sekalipun memiliki

pekerjaan lain yang harus dilakukan.

Bila kalian katakan 'ya' untuk setidaknya satu dari sepuluh pernyataan yang ada, kalian seharusnya pikirkan bahwa mungkin satu masalah telah hadir dalam hidup kalian. Sekalipun pernyataan yang ada tampak kasar, nyatanya, banyak dari antara kita yang lebih kecanduan daripada yang diperkirakan. Ini berarti bahwa kita kehilangan penguasaan diri, bahkan ketika timbul suatu masalah yang tampaknya sederhana. Kita yakinkan diri bahwa dapat hentikan kapanpun kita inginkan, tetapi nyatanya, tidaklah semudah itu. Dan tidak hanya dengan internet. Banyak orang kehilangan penguasaan diri ketika sedang makan, minum, menonton televisi, bermain video games, berbelanja dan berkata omong kosong. Pikirkan tentang pertanyaan berikut:

lBerapa banyakkah dari antara kita yang telah

berusaha untuk hentikan, tetapi belum berhasil?

lBagaimana mereka yang telah terpaksa

menggunting kartu kredit untuk pastikan tidak habiskan lebih banyak uang lagi?

lBerapa banyakkah dari antara kita yang telah

mengatasi omongan kosong?

lBerapa banyakkah dari antara kita yang tetap

tertidur sekalipun tahu waktunya untuk bangun?

lBerapa banyakkah dari antara kita yang telah

menghindari seseorang daripada dijadikan teman yang kurang baik?

lBerapa banyakkah dari antara kita yang telah

pikirkan sesuatu yang tidak seharusnya dipikirkan. Semua hal ini memberitahukan bahwa ada banyak hal yang kita tidak dapat lakukan sendiri. Inilah sebabnya Allah ingin membimbing kita melalui bantuan Roh Kudus. Ketika kita ingin menjadi lebih dekat kepada Allah, maka Ia dapat membantu secara rohani, (Lembar Kerja ini

dirancang sebagai pemula suatu diskusi.

Sempatkan waktu bagi murid-murid untuk memikirkan semua pernyataan dan pertanyaan, tetapi ingatkan untuk

berbagi keberatan dari Lembar Kerja ini,

yaitu: Kita semua kehilangan penguasaan diri dan

hanya Roh Allahlah yang dapat membantu kita.)

Aplikasi

untuk mencapai hal-hal yang kita tidak pernah bayangkan akan dapat tercapai. Tentu saja, ini bukan berarti bahwa bila berdoa kepada Allah, kita akan kehilangan berat badan secara ajaib. Kita harus tetap berlatih dan makan menurut pola makan yang benar. Inilah yang dimaksud dengan penguasaan diri dapat membantu hidup kita. Memiliki Roh Kudus bukan berarti kita akan tiba-tiba berhenti gunakan internet. Dengan memohon bagi buah Roh Kudus, kita akan ingin semakin dekat dengan Allah setiap saat dan tidak lagi habiskan waktu di hadapan monitor. Inilah yang dimaksud dengan penguasaan diri dapat membantu hidup kita. Ini bukan berarti kita akan berhenti berkata omong kosong. Tetapi kita akan berpikir dua kali sebelum berkata-kata, karena Roh Kudus akan mendesak kita untuk berbagi perihal yang benar saja. Inilah yang dimaksud dengan penguasaan diri dapat membantu hidup kita.

Lembar Kerja # 3

Kita mungkin berpikir bahwa Allah tidak benar-benar memahami betapa sulitnya hidup di dunia seperti hari ini. Kita dihadapkan dengan begitu banyak hal menarik untuk dilakukan. Mengapa kita harus batasi diri sendiri dan senantiasa memiliki penguasaan diri? Bukankah benar menuruti suara hati untuk masa "Ketahuilah bahwa

pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.

Manusia akan mencintai dirinya sendiri,

...menyombongkan diri, ...berontak terhadap orangtua, ...tidak dapat mengekang diri, ...lebih menuruti hawa nafsu daripada

menuruti Allah, ...Jauhilah mereka itu!"

(2 Tim. 3:1-5) 40 Penguasaan Diri el j p a a ra n

12