• Tidak ada hasil yang ditemukan

KITAB KITAB SUCI AGAMA KONG HU CHU

Dalam dokumen SEKILAS TENTANG sejarah administrasi PENGARANG (Halaman 143-148)

Kitab yang paling penting untuk memahami Kong Hu Chu pribadi dan ajarannya, yakni Lun Yu (Kumpulan literature Kong Hu Chu). Ini adalah himpunan dari ucapan-ucapan Kong Hu Chu yang disusun oleh murid-muridnya beberapa waktu setelah wafatnya junjungan mereka. Ada tiga versi dari buku ini; versi Lu, versi Sh’I, dan versi Skripsi Kuno. Ketiga versi inti tidak seluruhnya sejalan, baik dalam lingkup isinya, maupun susunannya dari teks tersebut.

9 Untuk lebih rinci lihatlah Lin Wu-chi, A Short History of Confucian Philosophy (Pelican Book) bab 10 dan 11 (Penguin Books, 1955)

Versi yang terkenal saat ini ialah versi Lu yang dibagi dalam dua puluh bab.

Sesudah Kitab Himpunan ini, maka kita menemukan enam Kitab Klasik kaum Kong Hu Chu yang katanya ditulis atau disunting oleh Kong Hu Chu. Kitab-kitab itu adalah:

1. Shu Ching (Kitab Sejarah). Aslinya berisi seratus dokumen sejarah dari para dinasti kuno China dan meliputi suatu periode panjang antara abad duapuluh empat hingga abad kedelapan sebelum Masehi. Katanya Kong Hu Chu telah mengatur dokumen- dokumen ini secara kronologis dan menulis kata pengantarnya pula. Dokumen-dokumen ini mengalir bersama ajaran-ajaran keagamaan dan moral. Kong Hu Chu menyunting dokumen-dokumen ini agar para siswanya menjadi akrab dengan fakta-fakta berkenaan dengan bangkit dan runtuhnya dinasti-dinasti tersebut. Dari seratus dokumen yang telah disusun nya hanya duapulah delapan yang ada dalam Kitab Sejarah.

2. Shih Ching (Buku Syair). Ini adalah kumpuluan sajak-sajak yang popular dan ditulis selama limaratus tahun pertama dari dinasti Chou. Maksud Kong Hu Chu dalam menyunting kitab ini adalah menjadikan pengikutnya berbudaya dan ahli dalam menggunakan kata-kata serta untuk menekankan nilai-nilai moral dalam syair-syair tersebut. Beliau memilih 305 sajak dari lebih 3000 buah yang dikumpulkan.

3. Yi Ching (Kitab Perobahan). Buku ini menawarkan suatu sistem filsafat yang sangat menarik. Kitab ini menerangi apa yang disebut prinsip-prinsip dalam Yin (lelaki) dan Yang (wanita).

4. Li Chi (Kitab Upacara-Upacara). Kong Hu Chu menyetujui beberapa upacara tradisional untuk mendisiplinkan rakyat dan akan membawa perbaikan, kemuliaan, serta kekayaan terhadap sikap sosial mereka. Beliau menerangkan asal usul dan pentingnya upacara kuno dan menyebut bahwa li adalah penyebaran rasa hati. Mengeritik praktik-praktik yang merendahkan pada masa

belakangan, beliau mengatakan bahwa li tanpa rasa hati tiada lain pelecehan terhadap upacara-upacara keagamaan.

5. Yeo (Kitab Musik). Pada masa Kong Hu Chu, musik sangat erat sangkut pautnya dengan sajak. Maka ketika beliau menyunting puisi-puisi lama, beliau menyusun suatu pengaturan musik yang mengiringi setiap sajak-sajaknya. Beliau kadang-kadang merevisi nada yang lama atau menciptakan lagu baru. Sayang tak sebuah pun dari musik-musik ini masih ada.

6. Ch’un Ch’iu (Kitab Bersambungnya Musim Semi dan Musim Gugur). Ini adalah catatan kronologis dari peristiwa- peristiwa utama di negeri Lu dari tahun pertama pemerintahan Pangeran Ai (481 sM). “Tema sentral dari buku ini”, tulis Chu Chai, “adalah untuk membangun norma-norma pemerintahan yang baik, membimbing pangeran pangeran yang menyeleweng kembali ke tempatnya yang tepat, dan mengutuk menteri-menteri yang salah urus sehingga dengan demikian akan mengokohkan persatuan dan perdamaian dunia.”

Penting pula untuk memahami agama Kong Hu Chu, yakni tiga Kitab lainnya yang berisi penyajian yang sangat awal dari doktrin agama Kong Hu Chu. Ini adalah:

1. Ta Hsueh (Pelajaran Besar). Kitab ini secara tradisional dinisbahkan kepada Tseng Tsan, satu dari murid-murid utama Kong Hu Chu. Tema sentral buku ini adalah memupuk perkembangan pribadi, yakni (a) manifestasi dari sifat-sifat mulia, (b) kasih sayang sesama manusia, dan (c) tetap teguh dalam kebajikan yang tertinggi. Delapan perkara etis politis (atau delapan “kawat-kawat kecil”) yang mendorong perkembangan pribadi adalah: (i) penyelidikan, (ii) memperluas pengetahuan, (iii) ketulusan dalam fikiran, (iv) pensucian hati, (v) memperkaya pribadi (vi) tata krama kekeluargaan, (vii) tata pemerintahan, (viii) jaminan perdamaian dunia.

2. Chung Yung (Doktrin Jalan Tengah). Kitab ini ditulis oleh cucu Kong Hu Chu, Tzu-ssu, adalah sajian sistematis dari doktrin hakiki (Chung), dan kenyataan normal (Yung). Untuk menjamin ketepatan hakekat dan kenyataan normal itu tidak cukup hanya dengan mengeja suatu jalan tengah; hal ini lebih diartikan sebagai keharmonisan dengan alam semesta. Jadi jalan kepada hakiki dan kenyataan normal melibatkan rasa keadilan, semangat toleransi, keadaan harmonis, dan doktrin persamaan manusia. Ini adalah suatu cara bertindak yang mencegah seseorang menjadi ekstrim. Ini juga suatu keadaan fikiran di mana akal budi manusia dan perasaan mencapai keharmonisan yang sempurna.

3. Hsiao Ching (Buku klasik tentang kewajiban untuk taat). Buku ini adalah bentuk percakapan antara Tsung Tzu dan Kong Hu Chu. Beliau menerangkan pandangan bahwa “tugas untuk taat adalah dasar dan sifat yang mulia serta sumber budaya.” Menurut beliau tugas ketaatan itu tidak hanya suatu kemuliaan di dalam rumah tangga saja, melainkan juga memancarkan pengaruhnya ke segenap tingkah laku hidupnya, baik moral, politik, maupun sosial. Konsep itu berasal dari ikatan kekeluargaan biasa dan meluas ke pada hubungan-hubungan lain, hingga akhirnya mencapai tingkat

Jen yang berarti kasih sayang penuh manusia terhadap segenap ummat

Untuk penyajian agama Kong Hu Chu yang belakangan, marilah kita tengok tiga kitabnya yang lain:

1. Kitab Mencius. Ini terdiri dari tiga ceramah di mana Mencius berhadapan dengan pangeran-pangeran feodal, para menteri, para sahabat, dan murid-muridnya. Ini termasuk satu dari empat kitab suci agama Kong Hu Chu. Tiga lainnya adalah Himpunan dari Kong Hu Chu, Pelajaran yang Besar, dan Ajaran Hakiki.

2. Buku dari Hsun Tzu. Aslinya terdiri dari tigaratus dan duapuluh dua artikel tetapi setelah disunting dan disarikan

karangan-karangan tersebut dalam edisi standar sekarang bisa diperolah dalam tigapuluh dua bagian.

3. Ch’un Ch’iu Fan-lu (Aneka ragam embun di musim semi dan gugur). Kitab ini ditulis pada permulaan dinasti Han oleh Tung Chung-shu, yang membangkitkan dan menegakkan agama Kong Hu Chu sebagai Agama Negara sepenuhnya. Buku ini berisi beberapa ceramah yang penuh renungan tentang sifat manusia, falsafah, sejarah, dan ilmu tentang bencana alam , serta keadaan- keadaan yang tidak wajar.

Dalam dokumen SEKILAS TENTANG sejarah administrasi PENGARANG (Halaman 143-148)