• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Demografi

Dalam dokumen Oleh: LUISITA FILOSOFIANTI I (Halaman 57-61)

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1.2 Kondisi Demografi

Penduduk yang berdomisili di Kelurahan Mulyaharja sebagian besar merupakan kelompok etnis Sunda. Perilaku kehidupan masyarakat sendiri sebagian masih bersifat pedesaan tetapi tata kehidupan secara umum telah dipengaruhi oleh pola hidup modern. Penduduk Kelurahan Mulyaharja berdasarkan data terakhir (Maret, 2009) adalah 13.366 jiwa yang terdiri dari 7.002 jiwa laki-laki dan 6.364 jiwa perempuan, sebuah angka yang relatif besar untuk sebuah kelurahan. Sementara itu, jumlah Kepala Keluarga (KK) yakni terdiri dari 2709 KK laki-laki dan 182 KK perempuan dengan jumlah keseluruhan adalah sebanyak 2.891 KK. Mereka terkelompokkan ke dalam 12 Rukun Warga (RW) dan 55 Rukun Tetangga (RT). Dari total jumlah penduduk yang ada, sebanyak 7.261 jiwa penduduk tergolong dalam usia kerja produktif (16-54 tahun). Dapat diketahui pula bahwa penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani ialah sebanyak 500 jiwa atau sebesar 3,74 persen (dihitung dari total jumlah penduduk). Penduduk yang berada di Kelurahan Mulyaharja terdiri dari penduduk asli dan pendatang. Baik penduduk asli dan pendatang memiliki kepercayaan yang dianutnya masing-masing. Agama yang dominan dipeluk oleh warga adalah agama Islam, yaitu dipeluk sebanyak 12.909 jiwa. Pemeluk agama Islam ini umumnya adalah warga asli Mulyaharja. Adapun agama Kristen dipeluk oleh 300 jiwa, agama Katholik dipeluk oleh 120 jiwa, agama Hindu dipeluk oleh 25 jiwa, agama Budha dipeluk oleh 15 jiwa, dan agama Khonghucu dipeluk oleh 12 jiwa.

4.1.2.2 Pendidikan

Penduduk Kelurahan Mulyaharja menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 3, yang menunjukkan bahwa jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Kelurahan Mulyaharja saat ini adalah SD (74,17%), SMP (10,37%), SMA (13,26%), dan Akademi (2,19%). Presentasi angka tersebut mengalami kenaikan dan penurunan selama enam tahun terakhir ini (tahun 2003-2009). Penurunan angka presentasi terlihat pada tingkat pendidikan SMP, yakni dari 17,56 persen ke 10,37 persen. Selain itu, penurunan juga terjadi pada tingkat pendidikan akademi, yakni dari 2,35 persen ke 2,19 persen. Peningkatan pendidikan terdapat pada tingkat pendidikan SD, yakni dari 69,15 persen ke 74,17 persen serta pada tingkat pendidikan SMA, yakni dari 10,89 persen ke 13,26 persen. Peningkatan angka presentasi tersebut menunjukkan adanya peningkatan jumlah warga yang berpendidikan dan sebaliknya penurunan angka presentasi tersebut menunjukkan adanya penurunan jumlah warga yang berpendidikan. Hal ini disebabkan oleh dinamika kesejahteraan dan jumlah penduduk.

Tabel 3 Jumlah Angkatan Kerja Penduduk Kelurahan Mulyaharja Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2009

Tingkat Pendidikan Tahun 2009 Tahun 2003 Jumlah (Jiwa) Persentase (%) Jumlah (Jiwa) Persentase (%) SD/Sederajat 6.435 74,17 870 69,15 SMP 900 10,37 221 17,56 SMA 1.150 13,26 137 10,89 Akademi 190 2,19 30 2,35 Total 8675 100,00 1.258 100,00

Sumber: Data Monografi Kelurahan Mulyaharja (2003 dan 2009)

4.1.2.3 Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan yang dimaksud disini adalah pekerjaan yang digeluti oleh warga, dimana berfungsi sebagai mata pencaharian. Data yang terdapat pada Tabel 4 menunjukkan klasifikasi tenaga kerja menurut usia dan jenis kelamin. Jumlah penduduk laki-laki usia 18 hingga 56 tahun yang sudah bekerja, usia 0 hingga 6 tahun, yang masih sekolah usia 7 hingga 18 tahun, dan angkatan kerja lebih tinggi di bandingkan jumlah perempuannya. Sementara itu, jumlah

penduduk laki-laki usia 18 hingga 56 tahun yang belum bekerja lebih rendah dibandingkan jumlah perempuannya.

Tabel 4 Klasifikasi Tenaga Kerja Menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun 2009 Tenaga Kerja Laki- Laki

(Jiwa)

Perempuan (Jiwa) Penduduk usia 18-56 tahun 3.135 3.033

Penduduk usia 18-56 yang bekerja 1.881 909 Penduduk usia 18-56 tahun yang belum atau

tidak bekerja

1.254 2.124

Penduduk usia 0-6 tahun 1.293 1.172 Penduduk masih sekolah 7-18 tahun 1.816 1.587 Penduduk usia 56 tahun ke atas 758 572

Angkatan kerja 3.135 3.033

Jumlah 7.002 6364

Jumlah total 13.366

Sumber: Data Monografi Kelurahan Mulyaharja (2009)

Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 5, terlihat bahwa mayoritas penduduk Mulyaharja 2009 adalah karyawan swasta 1.775 jiwa (62,87%). Padahal pada 2003, mayoritas penduduk Mulyaharja adalah petani dan buruh tani yakni sebanyak 1.321 jiwa (42,82%). Urutan kedua mata pencaharian penduduk pada 2009 adalah petani dan buruh tani, yakni sebanyak 500 jiwa (17,71%). Hal ini mengindikasikan terjadinya pergeseran bahwa pertanian bukan lagi mata pencaharian utama bagi penduduk Mulyaharja. Selanjutnya mata pencaharian lainnya pada 2009, secara berurutan adalah pegawai negeri sipil/TNI/POLRI sebanyak 222 jiwa (7,86%), pedagang sebanyak 122 jiwa (4,32%), industri kecil sebanyak 114 jiwa (4,03%), pensiunan PNS/TNI/POLRI sebanyak 45 jiwa (1,59%), jasa lainnya sebanyak 40 jiwa (1,41%), dan karyawan BUMN sebanyak 5 jiwa (0,17%).

Tabel 5 Jumlah Penduduk Kelurahan Mulyaharja Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2009.

No. Mata Pencaharian Tahun 2009 Tahun 2003 Jumlah (Jiwa) Persentasi (%) Jumlah (Jiwa) Persentasi (%) 1. Karyawan a. Pegawai Negeri Sipil/TNI/POLRI 222 7,86 84 2,72 b. Pensiunan PNS/TNI/POLRI 45 1,59 32 1,03 c. Perusahaan Pemerintah (BUMN) 5 0,17 - - d. Swasta 1775 62,87 18 0,83 2. Pedagang 122 4,32 87 2,82

3. Tani dan Buruh Tani 500 17,71 1.321 42,82 4. Industri Kecil (Rumah Tangga) 114 4,03 754 24,44

5. Sektor Peternakan - - 550 17,82

6. Pertukangan - - 95 3,07

7. Angkutan - - 75 2,43

8. Jasa lainnya 40 1,41 69 2,22

Total Usia Kerja 2823 100,00 3.085 100,00 Sumber: Data Monografi Kelurahan Mulyaharja (2003 dan 2009)

Secara khusus untuk penduduk asli Mulyaharja, mata pencaharian yang dominan digeluti adalah industri kecil yang mulai masuk tahun 1990-an. Industri kecil yang dimaksud disini adalah usaha rumah tangga atau industri rumah tangga (home industry), yakni membuat sandal dan sepatu. Hasil dari rumah produksi sandal dan sepatu ini dipasarkan di wilayah Bogor, luar Bogor, bahkan di ekspor ke luar negeri. Para pengrajin sandal dan sepatu di Mulyaharja umumnya tergabung dalam suatu kelompok pengrajin, dimana mereka mendapat bimbingan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor. Adanya bimbingan tersebut dimaksudkan agar sumberdaya para pengrajin menjadi dapat diandalkan dan pada gilirannya dapat membantu ekonomi lokal. Meskipun begitu, adanya dominasi mata pencaharian pada sektor industri rumah tangga ikut menyumbang ditinggalkannya lahan pertanian oleh masyarakat setempat. Selain itu, lapangan kerja tersebut juga menyumbang dampak negatif bagi kehidupan sosial penduduk Mulyaharja seperti banyak generasi muda yang putus sekolah (lebih tertarik mencari uang daripada menuntut ilmu pengetahuan di sekolah formal).

Selain itu, Tabel 5 juga menunjukkan adanya variasi mata pencaharian, yakni ada mata pencaharian yang ditemukan di tahun 2003 dan tidak ditemukan di tahun 2009, begitu pun sebaliknya. Seperti mata pencaharian sebagai karyawan perusahaan (BUMN) tidak ditemukan di tahun 2003, namun di tahun 2009

ditemukan. Sementara itu, mata pencaharian sektor peternakan, pertukangan, dan angkutan tidak ditemukan di tahun 2009 namun ditemukan di tahun 2003. Hal ini disebabkan adanya faktor jumlah penduduk (migrasi masuk dan keluar atau kematian dan kelahiran) yang bermukim di Mulyaharja terus bervariasi dari tahun ke tahun dan disebabkan pula oleh pendidikan serta orientasi penduduk terhadap suatu mata pencaharian.

Dalam dokumen Oleh: LUISITA FILOSOFIANTI I (Halaman 57-61)