• Tidak ada hasil yang ditemukan

II TINJAUAN PUSTAKA

2.4. Konsep Sistem, Disain Kebijakan dan Strategi

Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks (Marimin, 2004). Sistem menurut Hartisari (2007) adalah gugusan atau kumpulan dari komponen yang saling terkait dan terorganisasi dalam rangka mencapai tujuan atau gugus-gugus tujuan tertentu. Pengertian tersebut mencerminkan adanya beberapa bagian dan hubungan antara bagian. Hal ini menunjukkan kompleksitas dari sistem yang meliputi kerjasama antara bagian yang interdependent satu sama lain. Pencapaian tujuan ini menyebabkan timbulnya dinamika, perubahan-perubahan yang terus menerus perlu dikembangkan dan dikendalikan. Sifat-sifat dasar dari suatu sistem antara lain: 1. Pencapaian tujuan

Orientasi pencapaian tujuan akan memberikan sifat dinamis pada sistem, memberi ciri perubahan yang terus menerus dalam usaha mencapai tujuan.

2. Kesatuan usaha

Kesatuan usaha mencerminkan suatu sifat dasar dari sistem dimana hasil keseluruhan melebihi dari jumlah bagian-bagiannya atau sering disebut konsep sinergi.

3. Keterbukaan terhadap lingkungan

Keterbukaan terhadap lingkungan membuat penilaian terhadap suatu sistem menjadi relatif atau yang dinamakan equifinality atau pencapaian tujuan suatu sistem tidak mutlak harus dilakukan dengan satu cara terbaik. Tetapi pencapaian tujuan suatu sistem dapat dilakukan melalui berbagai cara sesuai dengan tantangan lingkungan yang dihadapi.

4. Transformasi

Merupakan proses perubahan input menjadi output yang dilakukan oleh sistem. Proses transformasi diilustrasikan pada Gambar 3.

5. Hubungan antar bagian

Kaitan antara subsistem inilah yang akan memberikan analisis sistem suatu dasar pemahaman yang lebih luas.

6. Sistem ada berbagai macam antara lain sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem dengan umpan balik.

7. Mekanisme Pengendalian

Mekanisme ini menyangkut sistem umpan balik yang merupakan suatu bagian yang memberi informasi pada sistem mengenai efek dari perilaku sistem terhadap pencapaian tujuan atau pemecahan persoalan yang dihadapi.

Berikut ini (Gambar 3.) proses transformasi input menjadi output.

Gambar 3. Proses Transformasi Input menjadi Output

Pendekatan sistem pada dasarnya adalah penerapan dari sistem ilmiah dalam manajemen. Pendekatan sistem dapat memberi landasan untuk pengertian yang lebih luas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sistem dan

memberikan dasar untuk memahami penyebab ganda dari suatu masalah dalam kerangka sistem.

Menurut Eriyatno (1998), berhubung pemikiran sistem selalu mencari keterpaduan antar bagian melalui pemahaman yang utuh, maka diperlukan suatu kerangka pikir baru yang dikenal sebagai pendekatan sistem (system approach). Pendekatan sistem merupakan cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan-kebutuhan sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap efektif. Pendekatan sistem untuk dapat bekerja secara sempurna, terdiri dari beberapa unsur yaitu: metodologi untuk perencanaan dan pengelolaan, suatu tim yang multidisipliner, pengorganisasian, disiplin untuk bidang yang nonkuantitatif, teknik model matematik, teknik simulasi, teknik optimasi dan aplikasi komputer. Konsep sistem merupakan suatu metodologi penyelesaian masalah yang dimulai dengan secara tentatif mendefinisikan atau merumuskan tujuan dan hasilnya adalah suatu sistem operasi yang secara efektif dapat dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan, bisa dalam bentuk perbedaan kepentingan (conflict of interest) atau keterbatasan sumberdaya.

Sistem adalah suatu gugus atau kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan terorganisir untuk mencapai tujuan. Manetch dan Park (1977) menyatakan bahwa suatu pendekatan sistem akan dapat berjalan dengan baik jika terpenuhi kondisi-kondisi: (1) tujuan sistem didefinisikan dengan baik dan dapat dikenali jika tidak dapat dikuantifikasikan, (2) prosedur pembuatan keputusan dalam sistem riil adalah tersentralisasi atau cukup jelas batasannya, (3) dalam perencanaan jangka panjang memungkinkan untuk dilakukan.

Pendekatan sistem, seperti dikemukakan oleh Checkland dalam Jackson (2000) merupakan pendekatan yang tidak secara langsung mereduksi faktor-faktor yang berpengaruh, tetapi lebih bersifat menyeluruh (holistik). Pendekatan yang bersifat holistik lebih memfokuskan pada hubungan atau keterkaitan antar faktor. Pendekatan sistem menggunakan model untuk mempelajari perilaku sistem yang dikaji, yang digunakan sebagai dasar perbaikan kinerja sistem tersebut.

Desain arti pertamanya adalah kerangka bentuk; rancangan. Berdesain artinya bermodel; berbentuk; bermotif. Mendesain artinya membuat desain;

membuat rancangan pola (Balai Pustaka, 2002). Disain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat kata “desain” bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Kata benda digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, obyek nyata. Kata kerja adalah proses untuk membuat/menciptakan sebuah obyek baru. Disain adalah merancang/rancangan dari data yang telah dianalisis kedalam bentuk yang mudah dianalisis, berati disain adalah rancangan kebijakan sebagai miniatur dari keadaan yang sebenarnya.

Secara harfiah ilmu kebijakan adalah terjemahan langsung dari kata policy science. Beberapa penulis besar dalam ilmu ini, seperti William Dunn, Charles Jones, Lee Friedman, dan lain-lain menggunakan istilah public policy dan public policy analysis dalam pengertian yang tidak berbeda. Kebijakan yang diterjemahkan dari kata policy biasanya dikaitkan dengan keputusan pemerintah karena dianggap paling berwenang atau berkuasa mengarahkan masyarakat dan bertanggung jawab melayani kepentingan umum. Kata policy secara etimologis berasal dari kata polis dalam bahasa Yunani (Greek), yang berarti negara-kota. Kata ini dalam bahasa latin kata ini menjadi politia, artinya negara, dalam bahasa Inggris kata tersebut menjadi policie yang pengertiannya berkaitan dengan urusan pemerintah atau administrasi pemerintah (Dunn, 1999). Teori pilihan publik adalah merupakan keputusan kolektif sebagai hasil kombinasi preferensi individu melalui kelembagaan dan sistem politik yang demokratis.

Kebijakan politik merupakan hasil dari persaingan kepentingan kelompok, dan dalam persaingan suatu kelompok membentuk koalisi, dan koalisi yang mendominasi akan diwarnai persaingan oleh anggotanya. Teori sumberdaya politik berisikan bahwa pembuatan kebijakan merupakan hasil kerjasama antara pemerintah dengan kelompok-kelompok masyarakat. Dalam teori sistem politik terdapat teori elit yaitu kebijakan dapat diarahkan sesuai sistem nilai dan kepentingan dari kelompok elit yang sedang berkuasa. Kebijakan adalah peraturan yang telah dirumuskan dan disetujui untuk dilaksanakan guna mempengaruhi suatu keadaan yang melingkupi kehidupan masyarakat umum.

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Kamus besar bahasa Indonesia edisi ketiga Departemen Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa arti dasar strategi adalah taktik; strategi merupakan ilmu dan seni menggunakan semua sumberdaya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai; strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (Balai Pustaka, 2002).