• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualitas perairan logam terlarut

Dalam dokumen ISBN /e-ISBN (Halaman 147-155)

Tabel 1. Kandungan Logam Berat pada biota kepiting Sungai Manggar mengacu KepmennegLH 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air & Pengendalian Pencemaran Air.

Warna merah menandakan kandungan logam berat yang melebihi NAB (Nilai Ambang Batas) Warna biru menandakan nilai standar baku mutu (BM)

Logam terlarut yang dianalisa di laboratorium adalah Merkuri (Hg), Arsen (As), Tembaga (Cu) dan Timbal (Pb). Keberadaan logam berat ini dalam perairan di lokasi penelitian Sungai Manggar konsentrasinya memiliki nilai ambang batas untuk biota yang hidup di dalamnya sesuai KepmennegLH no 82 tahun 2001 dan Peraturan Pemerintah No 492.

Tabel 2. Kandungan Logam Berat pada biota kepiting Sungai Manggar menurut PP 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

No Parameter Satuan Baku Mutu (BM)

Sampel

Kepiting Metode/Alat

1 Arsen (As) mg/kg 0,05-1 8,630 APHA, ed. 22,

2012, 3113-B

2 Tembaga (Cu) mg/kg 0,02 250,32 APHA, ed. 22,

2012, 3111-B

3 Timah Hitam

(Pb) mg/kg 0,03-1 45,85

APHA, ed. 22, 2012, 3111-B

4 Air Raksa (Hg) µg/kg 0,001-0.005 334,81 APHA, ed. 22,

2012, 3112-B

NO. Parameter Satuan Baku Mutu (BM)

Sampel

Kepiting Metode/Alat

1 Arsen (As) mg/L 0,01 8,630 APHA, ed. 22, 2012, 3113-B

2 Tembaga (Cu) mg/L 2 250,32 APHA, ed. 22, 2012, 3111-B

3 Timah Hitam (Pb) mg/L 0,01 45,85 APHA, ed. 22, 2012, 3111-B

142

Arsen pada sampel kepiting Sungai Manggar jauh melebihi NAB dan deteksi limit acuan baku mutu menurut kedua perangkat acuan : Peraturan Pemerintah RI Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum yang sebesar 0,01 mg/l, dan KepmennegLH no 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air sebesar 0.05-1 mg/l, nilai kandungan Arsen pada sampel sebesar: 8,630 mg/kg. Timbal pada sampel juga jauh melebihi NAB dan deteksi limit acuan kedua PP. Maksimal nilai kandungan Timbal pada KepmennegLH 82/2001 sebesar 0.01 mg/l dan PP 492/2010 sebesar 0.01 mg/l, nilai kandungan Timbal pada sampel sebesar: 45,85 mg/kg. Tembaga pada sampel juga jauh melebihi NAB acuan kedua PP. Maksimal nilai kandungan Tembaga pada KepmennegLH 82/2001 sebesar: 0,02-2 mg/l dan pada PP 492/2010 sebesar 2 mg/l, nilai kandungan Tembaga pada kepiting sebesar: 250,32 mg/kg. Air Raksa pada sampel jauh melebihi NAB dan deteksi limit acuan. Maksimal nilai kandungan Air Raksa pada KepmennegLH 82/2001 sebesar: 0,001-0,005 mg/l dan pada PP 492/2010 sebesar 0,001 mg/l, nilai kandungan Air Raksa sebesar: 334.81 mg/kg.

Sementara mengacu standar SNI untuk Cemaran Pangan untuk air minum relatif sama dengan KepmennegLH 82/2001 sebesar 0,5 mg/l dan untuk golongan daging hewan jenis Crustacea batas maksimum kadar Arsen sebesar 1 mg/kg, kandungan pada sampel biota sebesar 8,630 mg/kg. Merkuri/Raksa (Hg) pada air alami maksimal sebesar 0,001 mg/l dan pada daging Crustacea kepiting sebesar 1mg/kg sedang nilai kandungan Air Raksa pada sampel kepiting sebesar: 334.81 mg/kg. Timbal, batas maksimum cemaran pada pangan di SNI pada air alami batas maksimum sebesar 0,01 mg/l dan pada Crustacea sebesar 0,5 mg/kg, kandungan Timbal pada sampel: 45,85 mg/kg. Semua komponen kimia logam berat pencemar pada sampel kepiting melampaui batas standar maksimum keamanan pangan menurut SNI 2009.

143

Tabel 3. Hasil analisa kandungan logam berat Sungai Manggar dengan ketentuan Peraturan Pemerintah RI Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

Hasil analisa laboratorium kualitas air Sungai Manggar di kawasan estuari, khususnya pada unsur logam berat untuk Arsen mengacu PP 492/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, semua sampel air Sungai Manggar kadar Arsen melebihi ambang batas baku mutu 0,01 mg/l, sebesar 1,230-2,769 mg/l. Kadar Tembaga masih sampel air Sungai Manggar semuanya di bawah batas baku mutu sebesar 2 mg/l dengan kisaran 0,005-0,01 mg/l. Untuk Timah Hitam atau Timbal (Pb) batasan baku mutu sebesar 0,01 mg/l dan semua sampel air Sungai Manggar melebihi ambang batas baku mutu dengan kisaran 0,347-0,533 mg/l. Air Raksa/Merkuri (Hg) pada PP 492/2010 sebesar 0,001mg/l pada sampel semua di bawah 0,02 mg/l tak terdeteksi karena diluar Deteksi Limit.

Mengacu standar SNI untuk Cemaran Pangan untuk air minum relatif sama dengan KepmennegLH 82/2001 untuk Arsen sebesar 0,5 mg/l, kandungan pada semua sampel air Sungai Manggar melebihi ambang batas SNI sebesar 1,230 – 2,769 mg/l. Merkuri/Raksa (Hg) pada air alami maksimal sebesar 0,001 mg/l dan pada sampel air Sungai Manggar untuk semua sampel air sebesar < 0,02 mg/l melebihi Deteksi Limit (DL) sehingga tak terdekteksi.

NO Parameter Satuan BM Nomor Sampel Metode/ Alat 123 146 99 258 136 102 I KIMIA

1 Arsen (As) mg/L 0,01 2,769 1,688 1,420 2,356 1,237 1,230 APHA, ed. 22,

2012, 3113-B

2 Tembaga (Cu) mg/L 2 0,009 0,025 0,012 0,005 0,018 0,009 APHA, ed. 22, 2012, 3111-B

3 Timah Hitam

(Pb) mg/L 0,01 0,355 0,427 0,533 0,347 0,359 0,386

APHA, ed. 22, 2012, 3111-B

4 Air Raksa (Hg) µg/L 0,001 <0,020 <0,020 0,028 <0,020 <0,020 <0,020 APHA, ed. 22, 2012, 3112-B

144

Timbal, batas maksimum cemaran pada pangan di SNI untuk air alami batas maksimum sebesar 0,01 mg/l dan pada sampel air Sungai Manggar sebesar 0,347 mg/l - 0,533 mg/l, artinya kandungan Timbal semua sampel di atas standar maksimum cemaran pangan SNI.

Tabel 4. Hasil analisa kandungan logam berat Perairan Darat Tambang dengan ketentuan Peraturan Pemerintah RI Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum

Secara umum, kadar logam berat dalam sampel air perairan darat di sekitar tambang/kolong timah dan kaolin melebihi ambang batas baku mutu lingkungan pada PP 492/2010. Nilai signifikan dalam melampaui nilai ambang batas baku mutu terdapat pada sampel 3 Kaolin di area pertambangan Kaolin pada logam berat Tembaga(Cu) sebesar 6,057 mg/l dibanding baku mutu sebesar 2 mg/l.

NO Parameter Satuan BM Nomor Sample Metode/Alat (261/

262)

3 Kaolin (263) 256

I KIMIA

1 Arsen (As) mg/L 0,01 0,254 <0,002 0,563 APHA, ed. 22, 2012, 3113-B 2 Tembaga (Cu) mg/L 2 0,035 6,057 0,005 APHA, ed. 22, 2012, 3111-B 3 Timah Hitam (Pb) mg/L 0,01 0,022 0,048 0,246 APHA, ed. 22, 2012, 3111-B 4 Air Raksa (Hg) µg/L 0,001 0,099 0,032 <0,020 APHA, ed. 22, 2012, 3112-B

145

Tabel 5. Hasil analisa kandungan logam berat dengan ketentuan KepmennegLH RI Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air pada sampel air Sungai Manggar

NO. Parameter Satuan BM

Nomor Sampel

Metode/Alat 123 146 99 258 136 102

I KIMIA

1 Arsen (As) mg/L 0,05-1 2,769 1,688 1,420 2,356 1,237 1,230 APHA, ed. 22,

2012, 3113-B 2 Tembaga (Cu) mg/L 0,02 0,009 0,025 0,012 0,005 0,018 0,009 APHA, ed. 22, 2012, 3111-B 3 Timah Hitam (Pb) mg/L 0,03-1 0,355 0,427 0,533 0,347 0,359 0,386 APHA, ed. 22, 2012, 3111-B 4 Air Raksa (Hg) µg/L 0,001-0.005 <0,020 <0,020 0,028 <0,020 <0,020 <0,020 APHA, ed. 22, 2012, 3112-B

Pada sampel air Sungai Manggar, kandungan Arsen pada semua sampel melebihi ambang batas baku mutu KepmennegLH 82/2001 0,05-1 mg/l dengan kisaran 1,230-2,769 mg/l. Namun tidak pada Tembaga dengan baku mutu 0,02 mg/l, semua sampel kadarnya dibawah baku mutu. Kadar Timbal pada semua sampel air sungai melebihi baku mutu 0,03-1 mg/l dengan kisaran 0,355-0,533 mg/l. Merkuri sangat kecil dibawah deteksi limit, baku mutu 0,001-0,005 mg/l.

146

Tabel 6. Parameter pada sampel perairan darat kolong

NO. Parameter Satuan BM

Nomor Sample Metode/Alat 2 tambang timah kolong (261/262) 3 Kaolin (263) 256 I KIMIA

1 Arsen (As) µg/L 0,05-1 0,254 <0,002 0,563 APHA, ed. 22, 2012, 3113-B

2 Tembaga (Cu) mg/L 0,02 0,035 6,057 0,005 APHA, ed. 22, 2012, 3111-B

3 Timah Hitam

(Pb) mg/L 0,03-1 0,022 0,048 0,246 APHA, ed. 22, 2012, 3111-B 4 Air Raksa (Hg) µg/L

0,001-0.005 0,099 0,032 <0,020 APHA, ed. 22, 2012, 3112-B

Rerata logam berat pada sampel perairan kawasan tambang timah dan kaolin kadarnya melebihi ambang baku mutu

KepmennegLH

82/2001 dengan kadar signifikan Tembaga sebesar 6,057 mg/l pada sampel 263 tambang Kaolin dibanding baku mutu sebesar 0,02 mg/l.

147

Kompilasi Logam Berat Hasil Analisa Laboratorium Air Sungai Manggar dengan Baku mutu Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air

Perairan Sungai Manggar

Perairan Darat Sekitar Tambang

Gambar 5. Grafik kandungan logam berat Sungai Manggar hasil analisa laboratorium mengacu PP82/2001

148

Logam Berat Hasil Analisa Laboratorium Air Sungai Manggar dengan Baku mutu menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

Perairan Sungai Manggar

Perairan Darat Sekitar Tambang

Keterangan:

Gambar 6. Grafik kandungan logam berat Sungai Manggar hasil analisa laboratorium mengacu PP492/2010

149

Logam berat dari lima jenis di atas adalah termasuk golongan logam inorganik yang keberadaannya secara alami sangat rendah (trace metal). Dimana terbagi atas kelompok logam berat yang bersifat esensial (yang dibutuhkan biota) yaitu Cu dan non esensial Hg, As, Cd dan Pb. Elemen esensial maupun non esensial dalam perairan perlu diketahui karena jika terjadi peningkatan konsentrasinya dalam perairan dapat bersifat toksin bagi biota bahkan manusia.

Relasi Tingginya kadar logam berat pada air sungai dan perairan darat

Dalam dokumen ISBN /e-ISBN (Halaman 147-155)