• Tidak ada hasil yang ditemukan

akhirnya mencapai kesetaraan kelas ( egatiter)

3. ldeut itas

Giddens l 1991) mendefinisikan duma modem sebagai refleksi dan Giddens (1991) menyatakan refleksivitas modernitas meluas ke dalarn diri, diri mcnjadi proyek refleksi, yakni diri mcnjadi sesuatu yang direfleksikan, du bah atau dicetak. Dalam dunia modern tubuhpun di tarik ke dalam refleksi kehidupan dunia sosial. Tubuh menjadi subjck bagi varicias pengaturan-pengaruran. Contohnya jika ingin memiliki tubuh yang indah maka harus diet, makan obat dan latihan kebugaran. Hasilnya secara kescluruhan ialah obsesi dengan tubuh dan diri kira di dalam dunia modern.

4. Keinriman

Kcintiman menurut Giddens (1991) suatu hubungan murni yang dicirikan sebagai komunikasi emosional di dalam diri dan orang lain, dalarn konteks seksualitas dan emosional. Dalarn dunia modern seksuahtas dan kcintiman telah diasingkan. Hakikat yang berubah dalam hubungan intim saat wanita iclah memimpin dan laki-laki mulai tidak memimpin sehingga keimiman bisa hilang, yang juga mempunyai implikasi revolusioner untuk masyarakat secara keseluruhan. Conion kt"iu~· g:i y.1ng :-.jt'1niliki -. v·o:\ln~~ j .. 1ri ~·an~ bekcrj.i d1 \\ -layah nuhli],

:--'-;;;1::ng1~ h,pn dcngan p.;kt:taj an··:,.·:j di '.v11ay;:..h do1n.:..,11o..:. :,,~h,ng~a k'-·i11ti111.in inta,·;1 :,;1....<.Hn: dan i-u i ak.rn mcnurun dtl!1 1t.'d<1di kl,n:11!-. Jlk:l

i:;:n n.ul, ..ii n1:.'!t~1111pln l-.1.'l:ar~a. l-;.;.::·l·n,. 111.:1r1'ik! kckuatan ~·toll(i'! .. :!\i:Jll

.1;1ng

120

---

-

---Teori Sosiologi Klasik, Modem, Posmodem, Saintifik, Henneneutik, Kruis, Eva luarif dan Integratif

5. Masyarakat Resiko

Modcrnitas yang muncul dengan tcknologinya dihubungkan dengao masyarakat resiko (N. Clark, 1997). Dalarn faktanya masyarakat resiko dapat dilihat sebagai suatu ripe dari masyarakat industri, karena banyak dari resiko iru dapat diusut kembali kepada industri. N. Clark, (1997) melihat suaru keterputusan di dalarn modernitas clan suatu transisi masyarakat industri ke rnasyarakat resiko yang tetap mempunyai karakteristik masyarakar industri. Dalam masyarakar modern industri kekayaan sebagimana dapat diditribusikan secara adil dan merata. Di dalarn masyarakar modernitas yang lebih maju. isu sentral ialah resiko, bagaimana resiko itu dapat di cegah. Di dalam masyarakat modem kiasik cita-citanya adalah persamaan, sedangkan masyarakat modern maju cita•

citanya adalah keselamatan.

a. Menciptakan Rcslko

Resiko dalam derajat yang besar telah diciptakan dalarn masyarakat modern. Secara spesifik, industri dan efek-efeknya sedang rncnghasilkan suatu deretan luas konsekucnsi-kcnsekuensi berbahaya bahkan mematikan bagi masyarakat dan sebagai hasil globalisasi untuk dunia secara keseluruhan (Feathcartone, 1990). Resiko-resiko modern ini tidak terbatas pada tempat. Contohnya kecelakaan nuklir cfck ruang (banyak negara) dan wakru (generasi yang akan datang karena mengakibatkan trauma psikis).

Resiko rnungkin berlaku untuk bangsa-bangsa miskin. sementara bangsa-bangsa kaya mampu mengesampingkan banyak resiko.

Selanjutnya bangsa-bangsa kaya mengambil kcuntungan dari resiko yang mereka hasilkan. Contohnya dcngan menghasilkan obat-obat atau teknologi untuk mengatasi resiko tersebut. Akan tetapi, baik individu, kelornpok arau negara yang menghasilkan resiko, juga tidak aman dari resioko-resiko tersebut, dalam konteks rersebut Beck mcngistilakan sebagai "efck bumereang" yaitu efek-efek samping resiko, menyerang kembali pusat-pusat produksi mereka. Agen-agen modernisasi itu sendiri tertangkap secara tegas di dalarn pusaran bahaya yang mereka lepaskan dan yang mcnguntungkan mereka. Contoh kclompok atau Negara yang mcnciprakan virus mematikan kcmungkinan besar virus tersebut juga akan mcnyerang mcreka.

121

Teori Sosiologi Klasik, Modem, Posmodern, Sainlifik, Hcrmcneutik, Kritis, Evaluatif dan lntegratif

b, Menangani resiko

Meskipun modernisasi telah menghasilkan rcsiko-rcsiko bagi masyarakat modem, namun dari resiko tersebut para agen pembuat resiko tersebut mencari solusi dari resiko tersebut. Para ilmuan yang telah menciptakan resiko dan memelihara masyarakat resiko. Resiko yang ditimbulkan modernisasi hams dipertanggujawabkan dengan mcncari solusi alternatif. Conteh dengan adanya virus mematikan yang menyebar yang mungk.in diciptakan oleh para ilmuan,

maka

ilmuan lain akan mencari anti virus dari vims mematikan tersebut.

C. Zvgmunr Bauman 1. Holocaust

Paradigma modern untuk rasionalitas formal adalah holocaust, penghancuran sisrematis orang yahudi oleh kaum Nazi (Beilharz, 2005).

Holocaust dapat membantu dalarn rncnjelaskan rasionalitas birokrasi modern, banyak orang akan merasa tidak paruas mendiskusikan restoran cepat saji clan holocaustdalam konteks yang sama. Namun ada garis yang jclas dalarn pcmikiran sosiologi tcntang rasionalitas modern dari birolcrasi ke holocaust dan kemudian ke restoran cepat saji. Para pclaku holocaust mempergunakan birokrasi sebagai alat utama rnereka, hal tersebut memungkinkan holocaust khususnya pada masyarakat modem terns ada sampai sekarang, Kesimpulannya dalam masyarakat modern rasionahras, yang ditandai masakan cepat saji seperti Mcdonalisasi telah menjadi agen pembamaian manusia sccara berlahan (holocausts. Holocaust mcrupakan pembasmian massal yang paling ekstrem. Tentu saja saja rasionaliias (McDonalisasi) cocok dengan holocaust karena irasionalitas dari rasionalitasnya. khususnya dehurnanisasi, karena di dalam proyek McDonalisasi pelayan harus mclakukan apa yang ditetapkan, seperti cara berbicara, terscnyurn dan menyapa, sedangkan pcmbeli rela melakukan antrian hanya untuk mendapatkan makan yang tidak berkualitas dan hanya akan membantai mereka secara berlaban, makan yang diberikan jauh dari katcgorimakanan yang sehat dan ada bahkan diolah dari daging manusia.

122

Teori Sosiologi Klasik. Modem, Posmodern. Saintifik, Hermcncutik, Kritis, Evaluatif dan Integratif

2. Modernitas cair

Modernisasi menimbulkan perubahan dramatis di dalam modemisasi terbaru dari kepadatan seperti itu kecairan yang lebih bcsar.

Pada dasarnya rnodernisasi awal tujuannya adalah mcnciptakan dan memelihara hal-hal yang telah dirancang untuk perrnanen (suatu pemukiman tctap) sementara rnodernisasi terbaru tujuannya menjadi sementara (tempai tinggal sementara). Pada rnodernisasi mula-mula, kaum elit cendrung paling menetap di dalam tanah milik (komunitas pagar) dan sibuk dengan karier mereka, sedangkan kaum miskin sclamnya berpindah-pindah mencari pekerjaan, Pada masa modernisasi sekarang ini sebagian besar terbalik ketika kaum elit berusaha scbebas mungkin dari halangan-halangan agar dapat mengambil kcuntungan dari perubahan cepat yang terjadi di dalam dunia (contohnya mencari pcluang industry atau usaha di suaru tempat atau Negara), sedangkan kaum miskin sebaliknya mcnerap disuatu tempat tertentu dan tidak marnpu mengambil suatu keunrungan dari perubahan cepat yang tcrjadi di dunia, clan mungkin saja rnercka adalah korban dari pcrubahan di suatu bidang sepeni bidang ekonomi. Conteh pabrik yang tutup atau di PHK yang dibcrikan kepada pekerja, mernbuat para pekerja kehilangan pekerjaan, bahkan tidak mampu mencari pekerjaan lain. Sedangkan para orang kaya rnarnpu berpindah-pindah bckerja diberbagai wilayah atau Negara untuk mendapatkan keuntungan. lnilah yang dimaksud Bauman sebagai modernisasi yang cair.

3. Peran Ruang

Bauman (1998) mengatakan bahwa globalisasi adalah "pcrang ruang", mobilitas menjadi hal yang terpenting dalam rnembedakan straufikasi sosial saat ini, dengan demikian yang menjadi pernenang dalam perang ruang ini adalah mereka yang memiliki mobilitas, yang mampu bergerak bebas keseluruh dunia dan proses penciptaan makna untuk dirinya sendiri. Mereka dapat melayang sccara relatif bebas melintasi ruang dan waktu, kctika mercka harus mendarat pada suatu temper, mereka mengisolasi diri mcrcka dalam ruang yang terpagari (pcrumahan elit), diawasi ketat menggunakan rnanusia, howan ctan teknologi agar dapat aman dari mereka yang menjadi pccundang dalam

123

---Teori Sosiologi Klasik, Modem, Posmodern, Saintifik. Hermcneutik, Kruis, Evaluatif dan Inregratif

peperangan ini, yaitu orang-orang yang tidak memiliki akses mobilitas dan juga disingkirkan dan dibatasi pada wilayah-wilayah yang tidak memiliki makna bahkan tidak rnampu menawarkan makna. Sehingga kaum elit dimabukkan oleh mobiltas, namun yang miskin tcrpenjara dalam wilayah rumah mereka, temper yang tidak memiliki peluang mobilitas. Kaum orang miskin akan merasa dipermalukan karena ketidakmarnpuan dalam menciptakan mobilitas, sedangkan kaum elit merasa bebas dcngan akses mobiltas mereka. Sebagai akibat dari "perang ruang" diwilayah yang menjadi ajang pcrtempuran akan ada yang menang dan kalah. pertempuran tersebut adalah pertempuran yang tidak seimbang dalam mcmperebutkan akses mobiltas, yang di dorninasi olch kemenangan kaum elit. Pemenang dalam "pcrang ruang" hidup dalam waktu daripada ruang, karena marnpu menjangkau ruang dalam waktu yang cepat. Sedangkan pecundang atau yang kalah akan hidup da!am ruang daripada waktu. karena waktu jauh dari jangkauan mereka. Namun sangatlah penting membedakan diantara meroka yang rnemiliki akscs mobilitas, yaitu : (1) Tourist (turis), melakukan mobilitas karena mernang rnenghcndaki dernikian, (2) Vagabond (pengembara), melakukan mobilitas knrena faktor lingkungan atau dengan berbagai alasan. Aspek yang disanjung dalam kaitangnya dengan globalisasi adalah turis, Baimanapun turis menjadi pernenang namun meraka memilik masalah sendiri, yaitu (1) Tidak mudah melakukan mobilitas dan terlcbin pada kecepatan tinggi, (2) Pilihan mobilitas ridak ada habisnya, (3) Sctiap

pilihan mengandung resiko. Schingga mobilitas itu tidak ada akhirnya dan pilihan tidak akan perna putus. Conteh pemenang dalam perang ruang adalah orang kaya yang selalu pcrgi rekreasi dan yang kalah adalah orang miskin yang tidak mampu melakukan rekrcasi ke berbagai wilayah

apalagi Negara.

D. Jurgen Habermas 'Proyek yang Belum Selesai'

Habormas (t 987) melihat modernisasi sebagai "proyek yang bclum selcsai" yang rncnyiratkan bahwa ada lebih banyak ha) yang perlu dilakukan di dunia modern ini sebelum rnemikirkan kcmungkinan dunia postmodern. Banyak masalah yang ditimbulkan dari proyek modemitas seperti masalah birokraus yang jahat dan kesejahtcraan sosial. Untuk

124

-

---Teori Sosiologi Klasik. Modern, Posmodern, Saintilik, Hermeneutik. Kruis, Evaluarif dan lntegratif

mengatasi masalah iersebut perlu dipecahkan dalam hubungan di antara sistem dan dunia kehidupan, yaitu :

I. Pengendalian batas-batas, barus ditempatkan untuk mengurangi dampak sistcrn pada dunia kebidupan.

2. Sensor, harus dibangun untuk meningkatkan dampak dunia-kehidupan pada sistem,

Haberrnas (1987) menyimpulkan bahwa masalah konremporer tidak dapat dipecahkan dengan sistem-sistem yang belajar berfungsi dengan baik. Lebih tepatnya, d()rongan-dorongan hati yang kuai dari dunia kchidupan harus mampu masuk kedalarn sistem-sistem fungsional yang mengemudikan diri sendiri. Seperti munculnya gerakan-gerakan dari kaurn uuelektual untuk memecahkan segala persoalan dalarn

masyarakat modem.