• Tidak ada hasil yang ditemukan

akhirnya mencapai kesetaraan kelas ( egatiter)

X. Reckwitz " Teori Praktik"

Reckwirz (2002) teori praktik mernusatkan perhatiannya pada sejumlah konsep inti, yaitu ;

l. Konsep pertama dalah tubuh, Praktik adalah hasil dari pelatihan tubuh yang rutin mclalui cara tertentu, (Reckwitz, 2002). Sebuah praktik dapat dipahami scbagai penampilan tcrarur dan mahirnya tubuh manusia.

2. Konsep yang kedua adalah pikiran. Pikiran terlibat dalam aktivitas tubuh yang telah dirutinkan dalam memaharni dunia, menginginkan scsuatu atau mengetahui sesuatu. Meskipun fokus pada aktivitas pikiran namun pikiran juga tclah mengalarni aktivitas yang dirutinkan sama dengan tubuh yang dirutinkan.

Dengan demikan diperlukan aktivitas tubuh dan aktivitas pikiran yang dirutinkan, Contohnya bermain futsal mcmerlukan gerak tubuh yang dilakukan secara rutin, sclain itu juga mcmcrlukan aktivitas pikiran bagaimana mernbawa bola dengan baik, mengarahkan bola kc gawan dan rnengambil bola dari lawan, rnencapai tujuan untuk menciptakan gol.

Ada bcberapa hal yang menjadi elemen penting dalam teori pratik, yaitu:

I. Segala sesuatu mcrupakan bagian peming dari praktik, sepenting aktivitas tubuh dan pikiran, praktik sering menggunakan sesuatu dalam suatu cam tenentu. Sebagai coutoh bermain futsal membutuhkan bola, tanpa bola aktivitas tubuh dan pikiran tidak bisa dilakukan. Dalam interaksi tubuh, pikiran dengan objek ituluh sebagian praknk yang ada.

2. Pengctahuan dipcrlukan dalam ierjadinya praktik, pcngetahuan yang dirnaksud adalah cara mcmaharni, mengetahui caranya, cara menginginkan dan cara mcrasakan, yang saling berinteraksi dalarn praktik. Contohbermain futsal, mcmcrlukan pengetahuan cara mcmahami mcnendang bola dan mcngambil bola dari Iawan.

152

Teori Sosiologi Klasik, Modern, Posmodern, Saimifik, Hermeneutik, Kritis, Evaluatif dan Integratif

Mengecahui cara untuk mcmasukkan bola kegawan lawan. mengetahui rujuan dari permainan bola, salah satunya untuk mendapatkan kemenangan, bukan untuk kalah dan mengetahui cara merasakan kesenangan, kenikmatan, kebanggaan mendapatkan sesuatu yang diinginkan dalam perrnainan bola, sepeni kemenagan.

Dalam teori prakiik tidak membuang penekanan tentang pentingnya agen namun lebih memfokuskan pada praktik. Praktik-praktik itulah yang mcnjadi sentral bukan agen, ini merupakan langkah radikal yang mengesarnpingkan agen sebagai pencipta dunia sosial atau pada kekuatan internal dan eksternal yang mcmbelenggu agen dan membatasi kreativitasnya.

V, Michael Brown "Teori Kritik Tentang Ras dau Rasisme"

Teori Kritik tentang Ras dan Rasisme memiliki tujuan untuk pengurangan dan pcnghapusan ketidakadilan sosial dan Iokus pada interscksionalitas. Teori Kritik tentang ras dan rasisme sensitif terhadap berbagai isu-isu terbaru yang berhubungan dcngan ras dan rasisme, struktur dan agensi, ekonomi politik, globalisasi, nasionalisme, etnonasionalisme, transnasionalisme, kolonialisme, neokolonialisme, dekolonisasi, impcriahsrne, kekaisaran, dan lain-lain. Salah satu tokoh teori ras dan rasisme yaitu Michael Brown yang merniliki pendekatan makrosnuktural dan makronatural yang lebih luas pada ras, yang mcreka sebut dengan analisis realis. Fokus realis rnenyebabkan pcrhatian pada prasangka individu dan diskriminasi (Law dalarn Ritzer 2012) dan memungkinkan adanya kesimpulan bahwa rasisme kulir putih lebih baik dari rasisme kulit hitarn telah berakhir atau setidaknya mengalami kcmunduran.

Selain itu Michael Brown (2000) memusatkan perhatian pads struktur sosial dan institusi yang menyebabkan akumulasi kulit putih dan disakumulasi kulit hitam, pada ketidaksctaraan kumulatif dalam masyarakat, dengan mempcrhatikan strukrur hukum, stratifikasi sosial, tenaga kerja, pasar pcrumahan dan kebijakan pemerintah. perbcdaan rasial terscbur telah ada dalarn semua struktur sosial sccara historis dan rnasih terus ada. Dengan demikian kulit hitam akan masih retap menghadapl diskriminasi rasial dalarn segala domain.

153

Teen Sosiotogi Klasik, Modern, Posmodern, Sainrifik, Henneneutik, Kritis, Evaluatif dan Integratif

Sebuah kesimpulan umum dapat dipctik mcngenai teori ras dan rasisme bahwa pcrsoalan ras bukan hanya menyangkut persoaaln huku rn namun lebih luas mencakup seluruh aspek kehidupan, struktur dan instiiusi dalarn masyarakat. Guinner dan Ton-es (2002) juga mengkaji tentang ms. namun bukan hanya mengkaji pada wilayah kulit hitam namun mengembangkan suatu konsep yang lebih luas yaitu 'ras politik"

yang terdiri dari kelas minoritas, di dalamnya terdapat orang kulit putih dan orang kulit hitam, Sedangkan Bonilla dan Silva (2003) mereka mengatakan orang Amarika masih retap mengembangkan diskriminasi rasial, dengan mengolongkan kelas ras, seperti niggres (istilah kasar untuk kulit hitarn), spic (keturunan kulit putih) atau chink (unruk ras kulit kuning). Bonilla dan Silva l2003) memperjuangkan ras untuk memerangi masalah praktik rasisme baru dengan tidak membedakan warna kulit.

Kcsimputannya bahwa diskriminasi ras secara historis terjadi pada ras yang ada di dunia, terutama ras kuht hitam, yang memiliki posisi termarjinakan dibandingkan ras kulit putih yang memiliki posisi dominan, diskriminasi ras masih tetap ada sampai sekrang dalarn bentuk dan praktek yang barn. Conteh kulit hitam dilarang memasuki daeran kulit puuh dan dilarang unruk rnemimpin sepeni yang terjadi di Amerika, namun semua icu mulai pudar, sebagi buktinya adalah hadirnya Obama dari minoritas kulit hitam sebagai presiden Amerika.

154

BABvl TEORl SOSIOLOCI SAI'.\TIFIK

Gambar 10 : Kcrangka konsep tcori sairuifik

A. Paradigma Struktural Fungsional

1. Aguste Comte 'Tipologi Perubahan Sosial'

Auguste Comee membagi sosiologi menjadi dua bagian yaitu Social Statics dan Social Dynamic.

a. Social Dynamic

Social dynamic adalah teori tencang perkembangan dan kemajuan masyarakat, The law of three stages (hukum riga tahap). Comte berpendapat bahwa di dalam masyarakat terjadi perkembangan yang terus-menerus, narnun perkembangan umum dari masyarakat tidak terus•

menerus berjalan lurus. Ada banyak hal yang mengganggu perkambangan suaru masyarakat seperti faktor ras, iklim, dan tindakan politik. Comte berpendapat jawaban tentang perkembangan sosial hams dicari dari karakterisrik yang mernbedakan manusia dan binatang yaitu pcrkembangan inteligensinya. Comte mengajukan tentang tiga tingkatan inteligensi rnanusia, yakni teori evolusi atau yang biasa disebut hukum tiga tahap yaitu:

L) Tahap teologis

Dimulai sebclum tahun 1300 <Ian menjadi ciri dunia. Tahap ini menyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini dikcndalikan oleh kekuatan supranatural yang dimiliki olch para dewa, roh atau tuhan.

155

Teori Sosiologi Klasik, Modern, Posmodern, Saimifik. Henneneutik, Kruis, Evaluatif dan Integratif

Pemikiran ini menjadi dasar yang mutlak untuk mcnjclaskan scgala fenomcna yang terjadi disekitar manusia, sehingga terkesan irasional.

Dalam tahap teologis ini terdapat tiga kepercayaan yang dianut masyarakat,

a) Fetisysme (semuanya) dan dinamisme yang menganggap alam semesta ini mempunyai jiwa. Kemudian animisme yang rnempercayai dunia sebagai kediaman roh-roh atau bangsa halus, Conteh di masyarakat Kabupaten Baruaeng kepercayaan akan roh

halus yang tinggal di kuburan Dg. Toa masih sangal melekat dalam kehidupan masyarakat sehingga rnasyarakat selalu datang memberikan sesajen untuk roh Dg. Toa untuk mendapatkan keberkahan.

b) Politeismc (memilih), sedikit Jebih maju dari pada kepercayaan sebelurnnya. Politetsme rnengelompokkan semua dan kejadian alam berdasarkan kesamaan-kesamaan diantara mereka. Sehingga politeisme menyederhanakan alam semesta yang beranekaragam.

Contoh dari politeisme, masyarakat tradisional menganggap disetiap sawah yang ada di desa berbeda mempunyai makhluk halus yang berbeda. Politeisme menganggap seuap sawah dimanapun iempatnya rnempunyai dewa atau ruhan yang sama, orang Makassar mcngatakan Karaengna Parea.

c) Monoteisme yaitu kcpcrcayaan yang menganggap hanya ada satu Tuhan. Contohnya dalarn masyarakat Suku Makassar menyakini clan memeluk agarna Islam dengan kepercayaan yang Esa kcpada Allah SWT sebagai satu-satunya tuhan yang patut disembah, 2) Tahap metafisik

Tahap ini terjadi antara tahun 1300 sampai 1800. Pada tahap ini manusia mengalami pergeseran cara berpikir, Pada tahap ini, muncul konsep-konscp abstrak atau kckuatan abstrak selain Tuhan yakni alam.

Segala kejadian di muka bumi adalah hukum alarn yang tidak dapat diubah. Conteh terjadinya banjir disuatu masyarakat, namun masyarakat belum bisa menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya banjir tcrsehut secara ilmiah bahkan itu dianggap sebagai kekuatan alam.

156

Teori Sosiologi Klasik, Modern. Posmodern. Saintifik, Hermeneutik, Kritis, Evaluatif dan lntegratif

3) Tahap Positivisme

Pada tahap ini sernua gejala alam atau fenomena yang terjadi dapat dijelaskan secara ilmiah berdasarkan peninjauan, pcngujian dan dapat dibuktikan secara ernpiris. Tahap ini menjadikan ilmu pengetahuan berkembang dan segala sesuatu menjadi lebih rasional, sehingga tercipta dunia yang lebih baik karena orang cenderung berhenti melakukan pencarian scbab mutlak (Tuhan atau alam) dan lebih berkonsenirasi pada penelitian terhadap dunia sosial dan fisik dalam upayanya mcnemukan hukum yang mengaturnya. Contoh, tanaman padi subur bukan karena akibat kehcndak Karaengna Parea melainkan akibat dari perawatan dan pemupukan yang baik.

b. Social static

Fungsi social static dimaksudkan sebagai suatu siudi tentaug hukum-hukum aksi dan reaksi dari berbagai bagian di dalam suatu sistcm sosial. Dalam sosial static icrdapat empat doktrin, yaitu doktrin tcntang individu, kcluarga, masyarakat dan negara. Mcngarah pada strukiur yang ada dalam masyarakat. Diibaratkan sebagai sebuah bangunan dan segala sesuatu yang rnenyusun bangunan itu.

2. Robert K Merton 'Fungsionalisme Struktural'

Merton ( I 967) mengutip tiga postulat (asumsi dasar) yang terdapoat dalam analisa fungsional kemudian disempurnakan satu demi satu, posrulat tersebut adalah :

a. "Kcsatuan fungsional" masyarakat yang dapar dibatasi sebagai suatu kcadaan dirnana seluruh bagian dari sistem sosial bekerja sama dalam suatu tingkat keselarasan atau konsistensi internal yang memadai, tampa mcnghasilkan konflik yang berkepenjangan yang tidak dapat diatasi atau diatur. Merton, ( 1967) mengatakan bahwa kesatuan fungsional yang sempurna bertentangan dengan fakta yang terjadi di dalarn masyarakat, kebiasaan masyarakat yang bersifat fungsional bagi suatu kelompok (integrasi dan kohesi sosial) namun juga disfungsional bagi kelompck yang lain. Contoh agama Katolik dapat menjadi fungsional bagi para pemeluknya, mcnjadi suatu wadah integrasi dan kohcsi sosial clan menjadi disfungsional karcna biasa terjadi konflik antara agama Katolik dan Protestan.

157

Teori Sosiologi Klasik. Modem, Posmodern. Saintifik, Hermeneurik, Kritis, Evaluatif dan Intcgratif

b. "Fungsionalisme universal" seluruh bentuk sosial dan kebudayaan yang sudah baku memiliki fungsi-fungsi positif Merton, (I 967)

mengatakan bcberapa perilaku sosial bersifat fungsional dan disfungsional. Schingga suatu fenomcna scpcni fcnomcna agama, seseorang fungsionalis harus mencoba mengkaji fungsional (positif) dan disfungsional (negatif) kemudian menetapkan apakah keseimbangan diantara keduanya lebih menunjuk pada fungsi positif atau fungsi negatif.

c. "lndespensability"; dalam setiap tipe peradaban. setiap ide, objek materil dan kepercayaan memenuhi fungsi penting, memiliki sejumlah rugas yang harus dijalankan dan merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan sistem sebagai kcscluruhan.

Merton, (1967) mengatakan prasyarat fungsional harus diuji terlebih dahulu secara emperis bukan disetujui begitu saja dan Merton, (1967) membcrikan konscp "altematif tungsionat (functional altemativesv' yaitu suatu item yang fungsional dapat diganti dcngan item yang lain, schingga keburuhan fungsional tcrsebui dapat dipenuhi, Contohnya dalam keluarga, seorang anak yang kehilangan orang tua (mcninggal) maka bisa digannkan dengan orang rua yang lain, seperti ayah uri, ibu tiri atau orang rua angkat.

Kesimpulan analisa fungsional Merton (l 967) adalah tidak mungkin terjadi integrasi sosial yang secara runtas, harus mengakui akan adanya disfungsional maupun konsekuensi negatif dan kemungkinan kebutuhan alternatif fungsional.

Perhatian para sosiolog tclah mcngarahkan pada fungsi-fungsi manifes dengan mengabaikan fungsi laten dalam masyarakat, Merton, (1967) mengatakan bahwa terdapat banyak contoh di rnana identifikasi fungsi manifes tidak begiru berarti dibandingkan dengan fungsi laten.

Setiap praktek kebudayaan dapat dianalisa dari presfektif fungsi manifes dan fungsi laten. Sebagai contoh manusia membeli rnobil unruk kebutuhan rransfonasi ke kantor atau unruk keperluan schari-hari (fungsi manifes). mobil bukan hanya scbagai alat trasfortasi namun juga sebagai prestise dan status sosial, sernakin bagus dan bermerek rnobil yang dibcli maka scmakin tinggi nilai pcnghargaan dan status sosial yang didapatkan di dalarn masyarakat, schingga dalam membeli mobil bukan hanya

158

Teori Sosiologi Klasik, Modem, Posrnodern, Saintifik, Hermeneuiik, Kritis, Evaluatif dan lntegratif

mempertimbangkan fungsi manifes namun juga fungsi laten clan bahkan mungkin lebih mementingkan fungsi laten daripada fungsi manifes.

3. Herbert Spencer 'Evolusi Sosial'

Prinsip pendekatan evolusi sosial dcngan mcnggunakan teori evolusi biologis atau yang disebut juga dengan pendekatan organik.

dengan menyatakan bahwa masyarakat disusun dengan mengikuti beberapa ukuran sederhana. Analisis evolusi sosial didasarkan pada analisis di berbagai belahan dunia, bagi Spencer pcrubahan rnasyarakat tidakJah harus mengikuti pcrubahan secara lurus (linear), proses tersebut bisa saja mcnimbulkan kemuuduran (regress), atau bahkan kemajuan (progress) tergamung kondisi masyarakat yang bersangkutan. Realitas yang penting diperharikan dalam teori evolusi Spencer adalah pertambahan jumlah penduduk. Pertumbuhan pcnduduk bukan hanya dipengaruhi oleh faktor makanan namun juga dipcngaruhi oleh faktor lingkungan, pertumbuhan pcnduduk bukan hanya karena faktor kclebihan

makanan namun juga karena pcngabungan satuan-satuan sosial dalarn diferensiasi struktural,

Pcrhatian tentang evolusi sosial sehingga. mengajukan ernpat pokok yang penting dalam evolusi, yaitu : (I) Ketidakstabilan homogen dan akan semakin berubah sehingga hilang homogenitasnya menuju heterogenitas. (2) Berkembangnya faktor-faktor yang dapat menimbulkan keseirnbangan 'equlibrium ', (3) Adanya pcrbedaan dalarn bentuk bagian•

bagian melalui bcntuk pengelompokan secara segregasi. (4) Adanya batas akhir dari setiap cvolusi dalarn suatu keseirnbangan akhir. Sejalan dengan cvolusi social. Spencer mengatakan proses evolusi akan terjadi pada setiap masyarakat. Tipologi masyarakat dijelaskan dalarn bentuk ukuran

yairu masyarakat sederhana dan masyarakat majcmuk. Disamping itu perkembaugan masyarakat dibagi dalam upe masyarakat sederhana dan majcmuk {I) Masyarakar scdcrhana adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai dari berbagai bagian yang sating bekerjasarna, hidup bersifat homogcn, hubungan emosional dan sebagian mcnetap pada suatu tcmpat tenenru, atau bahkan tidak sama sckali (2) Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang sudah memiliki pemimpin tertinggi, hidup mcnctap dalam wilayah tertentu, tunduk pada sistern pemerintahan teninggi,

159

Tcori Sosiologi Klasik, Modem, Posmodem, Saintifik, Hermencutik, Krins, Evaluatif dan lntcgratif

Selain itu dalam teori evolusi Spencer juga terdapat tipe masyarakat, yaitu: (I) Dalam masyarakat primitif belum terjadi diferensiasi clan spcsiflkasi Iungsional atau pekerjaan. namun pekerjaan masih bersifat homogen dalam berbagai ha] seperti dalam pekcrjaan.