• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGOLAHAN DATA

2. Lingkungan Industri dan

Persaingan Bisnis

1. Perang Harga / Price War B

2. Intensitas Persaingan dari Operator Lain/Kompetitor B

3. Ancaman Produk/Jasa Subsitusi B,A

4. Kekuatan Pemasok B,A

5. Kekuatan Pembeli B,A

6.

Kemudahan Entry-Barrier B

3. Teknologi 1.

High Speed Data A

2. Trend Smartphone yang berkembang di masyarakat A

3. Security A

Keterangan kode sumber penelitian terdahulu yang digunakan: A. Rachmawati, 2008

B. Madandan, 2009 C. Herlianto, 2011

commit to user

IV-9

4.1.4 Metode Sampling dalam Pengumpulan Data

Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana sampel yang diambil merupakan sampel yang ditentukan sendiri berdasarkan pertimbangan dari pihak peneliti. Kelebihan dari metode pengambilan sampel jenis ada adalah tujuan dari peneliti dapat terpenuhi. Pada penelitian ini sampel terdiri dari orang-orang yang berpengalaman, ahli pada suatu bidang tertentu dan memiliki relevansi dengan tujuan penelitian. Pada pengumpulan data pendahuluan dengan menggunakan kuesioner I yang dilakukan, sampel yang dijadikan responden penelitian merupakan para ahli strategi yang berinteraksi dan berkecimpung langsung di dalam persaingan industri telekomunikasi khususnya segmen industri telekomunikasi fixed wireless access berbasis CDMA, yakni para pejabat setingkat manager dan assistant manager dari operator penyedia layanan telekomunikasi CDMA yang ada di regional Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (sesuai dengan studi kasus penelitian). Sehingga kuesioner pendahuluan atau kuesioner I dalam penitian ini akan disebarkan kepada responden yang dalam hal ini adalah para staff dan karyawan yang menjabat sebagai assistant manajer dari operator penyedia layanan fixed wireless access

berbasis CDMA di PT. Telkom Divre IV Jateng & DIY dan kompetitor yakni Bakrie Esia, dan Star One. Kuesioner pendahuluan atau kuesioner I diperlukan untuk mengetahui kesepakatan atribut dan sub-atribut dari faktor internal dan eksternal perusahaan apa saja yang dianggap penting untuk dipertimbangkan dalam mengevaluasi kondisi lingkungan persaingan tempat dimana portofolio bisnis CDMA terpilih yakin Telkom Flexi bersaing dengan kompetitornya.

Atribut serta sub-atribut faktor kunci penentu keberhasilan internal dan dan eksternal dari kuesioner I, telah mendapat persetujuan dari responden akan menjadi atribut pada kuesioner utama atau kuesioner II. Kuesioner II digunakan untuk mengetahui perbedaan tingkat kepentingan dari masing-masing sub-atribut penyusun atribut kunci penentu keberhasilan internal dan eksternal. Perbedaan kepentingan ini pada akhirnya akan menjadi dasar untuk menentukan nilai bobot dari tiap-tiap atribut yang digunakan pada internal factor evaluation matrix dan

commit to user

IV-10

Jumlah sampel yang diambil adalah sejumlah 30 sampel yang merupakan para pejabat setingkat manager & assistant manager dari tiga perusahaan operator penyedia layanan telekomunikasi fixed wireless access berbasis CDMA yang ada di regional Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (responden untuk kuesioner I dan II), yakni Telkom Flexi, Bakrie Esia dan Star One. Menurut Sekaran (2000), ukuran sampel lebih dari atau sama dengan tiga puluh dan kurang dari lima ratus adalah tepat untuk kebanyakan penelitian. Profil responden pada kuesioner pendahuluan atau kuesioner I dan dapat dilihat pada 1 L-4.11.

Alasan mengapa untuk kuesioner I dan II responden yang dipilih merupakan para pejabat setingkat manager dan assistant manager dari 3 perusahaan operator penyedia layanan telekomunikasi berbasis CDMA adalah karena tujuan dari kuesioner I untuk mencari kesepakatan mengenai atribut dan sub atribut faktor eksternal dan internal yang dianggap penting oleh keseluruhan operator penyedia layanan CDMA, untuk dipertimbangkan dalam merancang dan merumuskan sebuah strategi bersaing. Atribut dan sub-atribut yang telah terpilih pada kuesioner I itu akan digunakan sebagai atribut dan sub-atribut pada kuesioner II. Kuesioner II itu sendiri akan digunakan untuk mengetahui perbedaan tingkat kepentingan dari masing-masing sub-atribut faktor kunci penentu keberhasilan, yang akan digunakan untuk menghitung bobot yang digunakan pada internal factor evaluation dan external factor evaluation matrix. 4.1.5 Pengujian Kuesioner Pendahuluan (Kuesioner I)

Skala kuesioner pendahuluan atau kuesioner I menggunakan skala nominal untuk mendapatkan persetujuan responden dan mengetahui penting atau tidaknya keseluruhan atribut dan sub-atribut yang kemudian digunakan untuk kuesioner II. Dari kuesioner yang telah disebar kepada para 30 orang staff setingkat manajer dan assistant manager dari tiga perusahaan operator penyedia layanan telekomunikasi FWA di area Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, kemudian dilakukan pengujian kuesioner menggunakan Uji Cochran. Uji Cochran digunakan untuk menguji tiga sampel atau lebih dengan catatan hasil suatu perlakuan dinyatakan dalam dua nilai, yaitu 0 dan 1 (Santoso, 2003). Uji ini dilakukan pada penelitian untuk uji sampel yang mempunyai data berskala nominal (kategori). Dalam penelitian ini, H0 dan H1 yang digunakan adalah:

commit to user

IV-11

H0 : Semua atribut memiliki proporsi kepentingan sama

H1 : Terdapat atribut yang memiliki proporsi kepentingan berbeda

Jika semua atribut dianggap responden memiliki proporsi kepentingan yang sama, maka terima H0 dan tolak H1. Artinya, semua responden dianggap

sepakat mengenai semua atribut sebagai atribut yang akan dipertimbangkan. Penerimaan H0 dilakukan jika Qtabel lebih besar daripada Qhitung. Namun, jika

Qtabel lebih kecil daripada Qhitung, tolak H0 dilanjutkan penerimaan H1 karena hal

tersebut menandakan bahwa terdapat atribut yang memiliki proporsi kepentingan berbeda. Artinya, belum ada kesepakatan di antara para responden tentang atribut. Kemudian, nilai terhadap suatu atribut dijumlahkan. Jumlah nilai atribut terkecil menunjukkan banyaknya responden yang menganggap tidak penting sehingga atribut tersebut dihapus dan dilanjutkan pehitungan Uji Cochran lagi hingga terdapat penerimaan H0. Taraf signifikasi ( ) yang digunakan adalah

sebesar 10%. Karena menurut Santoso (2003), taraf signifikansi 10% merupakan taraf signifikansi yang diperbolehkan untuk penelitian sosial. Maka, terdapat sekitar 10 dalam 100 peluang penolakan hipotesis yang seharusnya diterima. Jadi, keyakinan yang dimiliki sebesar 90% bahwa keputusan yang dibuat benar.

Rekapitulasi hasil penyebaran kuesioner I dapat dilihat pada lampiran L- 4.1. Sementara hasil pengolahan menggunakan Uji Cochran yang dipeoleh dari SPSS 15 ditampilkan pada tabel 4.5 sebagai berikut:

commit to user

IV-12

Tabel 4.5 Rekapitulasi Pengolahan Uji Cochran Faktor Internal & Eksternal