• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

B Tahap Pengolahan Data

2) Matching Stage

a. Mapping Hasil Evaluasi Matrix IFE dan EFE ke dalam TOWS Diagram

Evaluasi sub-atribut faktor kunci keberhasilan internal dan eksternal dengan menggunakan Matrix IFE dan EFE yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya, akan mendapatkan nilai total weighted score atau total nilai bobot akhir internal dan eksternal. Total weighted score faktor internal dan eksternal ini akan dijadikan data input pada tahap mapping menggunakan TOWS Diagram. TOWS Diagram terbagi ke dalam 4 kuadran yang untuk setiap masing-masing kuadran akan menghasilkan alternatif strategi bersaing utama/generic yang berbeda-berbeda. Di dalam TOWS Diagram, total weighted score faktor internal yang mempengaruhi portofolio bisnis terpilih milik PT. Telkom Divre IV Jateng & DIY, dilambangkan oleh sumbu X positif dan sumbu X negatif. Sementara total weighted score dari faktor eksternal yang mempengaruhi portofolio bisnis terpilih dilambangkan dengan sumbu Y positif dan sumbu Y negatif. Hasil perpotongan antara total weighted score faktor kunci keberhasilan internal dan eksternal

commit to user

10

merupakan posisi strategis dari portofolio bisnis terpilih, yang akan menghasilkan beberapa rekomendasi alternatif strategi bersaing corporate/generic. Perhitungan mapping IFE dan EFE ke dalam TOWS diagram secara lebih mendetail dapat dilihat pada bab II.

b. Mapping Faktor Internal dan Eksternal dengan Menggunakan Matrix Space.

Mapping menggunakan Matrix Space diambil dari hasil perhitungan total weighted score pada matrix IFE dan EFE tahap sebelumnya. Pada Matrix Space

terbagi menjadi 4 sub atribut indikator penilaian yaitu kekuatan financial, keunggulan kompetitif, stabilitas lingkungan dan kekuatan industri. Masing- masing atribut indikator penilaian tersusun atas beberapa sub-atribut indikator penilaian. Sub-atribut indikator penilaian yang digunakan pada Matrix Space

diperoleh dari sub-atribut faktor internal dan eksternal hasil pengolahan kuesioner II, yang dipilih berdasarkan justifikasi langsung responden yang dalam hal ini karyawan setingkat assisstant manager PT. Telkom Divre IV yang dianggap berkompeten dalam memberikan penilaian. Pemberian nilai rating dilakukan untuk setiap sub-atribut indikator penilaian yang telah dipilih. Nilai berkisar dari +1 hingga +6 untuk sub-atribut indikator penilaian yang masuk dalam kategori kekuatan financial dan kekuatan industri, serta -1 hingga -6 untuk sub-atribut yang masuk dalam kategori keunggulan kompetitif dan stabilitas lingkungan.

Nilai seluruh sub-atribut yang berada dalam satu kategori atribut kemudian di rata-rata untuk dilakukan pengeplotan pada Space Matrix. Sumbu X pada

matrix Space mewakili jumlah akumulasi rata-rata dari sub-atribut indikator penilaian yang tergolong kekuatan industri dan keunggulan kompetitif, sementara sumbu Y mewakili sub-atribut yang tergolong kekuatan financial dan stabilitas lingkungan. Posisi dari mapping yang dilakukan dengan menggunakan matrix Space akan menghasilkan rekomendasi strategi bersaing corporate/generic. Perhitungan Space Matrix yang lebih mendetail dapat dilihat pada bab II.

commit to user

11

c. Mapping Faktor Internal dan Eksternal dengan Menggunakan Matrix

Internal-Eksternal.

Matrik IE (Internal-External) memposisikan berbagai divisi organisasi dalam tampilan sembilan sel. Matriks Internal-Eksternal didasari pada dua dimensi kunci: total weighted score IFE pada sumbu X dan total weighted score

EFE pada sumbu Y. Total weighted score yang telah dihitung pada IFE dan EFE

matrix kemudian di-plotkan pada matrix I-E, sehingga dihasilkan rekomendasi alternatif strategi bersaing tingkat corporate/generic. Apabila nilai dari matriks internal-eksternal, portofolio bisnis memiliki total weighted score IFE dan EFE berada pada kisaran dari 1,0-1,99 maka portofolio bisnis masuk dalam kategori portofolio bisnis yang memiliki kekuatan internal dan peluang pertumbuhan rendah. Nilai dari 2,0 hingga 2,99 masuk dalam kategori kekuatan internal dan peluang pertumbuhan menengah, sementara nilai dari 3,0 hingga 4,0 adalah kategori nilai kekuatan pertumbuhan dan peluang pertumbuhan yang tinggi. Perhitungan Matrix Internal-External lebih mendetail dapat dilihat pada bab II. 3) Decision Stage

a. Pemilihan Alternatif Strategi Bersaing menggunakan Quantitative Strategic PlanningMatrix (QSPM).

Beberapa alternatif strategi bersaing corporate/generic telah dirumuskan dengan menggunakan SWOT diagram, Space Matrix dan Internal External Matrix. Tahap berikutnya adalah pemilihan strategi bersaing tingkat

corporate/utama yang akan diimplementasikan. Menurut David (2006), QSPM merupakan alat yang memungkinkan penyusun strategi untuk mengevaluasi dan memilih dari beberapa alternatif strategi yang telah dirumuskan secara lebih objektif. Pemilihan alternatif strategi dengan metode QSPM membutuhkan intuitif

judgement yang baik, sehingga pihak yang memberikan penilaian pada tahap ini merupakan karyawan setingkat assistant manager yang dianggap berkompeten dalam memberikan penilaian terhadap portofolio bisnis terpilih. Metde xpenilaian menggunakan QSPM matr dilakukan dengan menyebar kuesioner untuk kemudian memberikan penilaian terhadap bobot dan attractiveness score dari masing- masing alternatif strategi corporate/generic. Dipilih 3 alternatif strategi utama yang menghasilkan nilai total attractiveness score terbaik. Total attractiveness

commit to user

12

score merupakan hasil kali antara bobot dan attractiveness score dari masing- masing rekomendasi alternatif strategi. Tahap pengolahan dan perhitungan matrix QSPM yang lebih mendetail dapat dilihat pada bab II.

b. Perumusan Alternatif Strategi Bersaing Tingkat Bisnis dengan Menggunakan TOWS Matrix.

Pengembangan alternatif strategi bersaing tingkat bisnis dilakukan berdasarkan acuan 3 alternatif strategi utama terbaik matrix QSPM pada tahap sebelumnya. Matrix TOWS merupakan alat untuk mengembangkan strategi bersaing tingkat bisnis dengan mencocokkan kesesuaian antara faktor eksternal dan internal kunci. Sehingga matrix ini mengembangkan alternatif strategi bersaing tingkat bisnis didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang, dan secara bersamaan dapat menimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman. Berpijak pada logika tersebut, maka ada empat tipe strategi yang dikembangkan pada Tows Matrix, yakni strategi

strength-opportunities, strategi weakness-opportunities, strategi strength-thread, dan strategi weakness-thread.

3.2.4 Tahap Analisis

Strategi bersaing tingkat corporate dan bisnis terpilih, akan bahas secara lebih mendalam pada bab V. Tahap analisis strategi merupakan pemaparan dan penjelasan secara lebih rinci dan mendalam dari beberapa alternatif strategi tingkat corporate yang telah dirumuskan dan dipilih menggunakan Matrix QSPM dan tingkat bisnis yang telah dirumuskan dengan menggunakan TOWS Matrix. 3.2.5 Tahap Kesimpulan & Saran

Setelah diperoleh pemecahan masalah, langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, serta memberikan saran untuk penelitian lanjutan.

commit to user

IV-1

BAB IV