• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGOLAHAN DATA

FAKTOR EKSTERNAL

IV- 42 3.Revenue Growth

Pertumbuhan revenue PT. Telkom Divre IV Jateng & DIY bersumber dari 5 portofolio bisnis utama yakni Telkomsel, Telkom Flexi, PSTN, Telkom Vision, dan Telkom Speedy. Besarnya tingkat pertumbuhan revenue dari tahun 2009-2010 adalah Rp. 95.280.000.000,- sedangkan untuk tahun 2010-2011 adalah sebesar 115.386.000.000,-. Besarnya prosentase tingkat pertumbuhan revenue growth adalah sebesar 20,10 %. Sementara target

revenue growth yang ditetapkan untuk periode 2011 adalah sebesar 18,80%. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan PT. Telekomunikasi Indonesia. Tbk/Telkom Group dalam mencapai target

revenue growth yang ditetapkan adalah sangat baik, karena mampu mencapai bahkan melampui target yang telah ditetapkan. Sementara itu tingkat pencapaian revenue growth yang mampu dicapai oleh PT. Telekomunikasi Indonesia tbk/Telkom Group merupakan yang terbaik apabila dibandingkan dengan pencapaian perusahaan operator pesaing. Data mengenai tingkat pencapaian revenue growth dari setiap perusahaan operator layanan telekomunikasi dapat dilihat pada lampiran L-4.4.

Kemampuan PT. Telekomunikasi Indonesia/Telkom Group dalam mencapai target revenue growth yang ditetapkan serta tingkat pencapaian

revenue growth yang terbaik dibandingkan perusahaan kompetitor utamanya Indosat merupakan indikator kekuatan financial yang dimiliki oleh perusahaan. Sehingga Internal Factor Evaluation Matrix untuk sub- atribut Revenue Growth akan diberi score nilai 4 yang merupakan

indikator kekuatan financial

4. EBITDA

Dari definisinya, EBITDA merupakan earning before interest, taxes, depreciation and amortization atau laba bersih ditambahkan kembali dengan beban bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi. Ebitda sering digunakan sebagai indikator financial untuk memfokuskan diri dalam mengukur kinerja operasional perusahaan, dan bukan pada biaya atau laba di luar operasi perusahaan. PT. Telekomunikasi Indonesia. Tbk atau Telkom Group, memiliki tingkat margin EBITDA untuk periode tahun

commit to user

IV-43

2010 ke 2011 mengalami penurunan 3,7% dari sebelumnya Rp18,76 Triliun menjadi Rp18,07 triliun pada tahun 2011. Meski mengalami penurunan dari segi tingkat pencapaian Ebitda year to year 2010-2011, namun PT. Telekomunikasi Indonesia tbk masih membukukan kinerja

margin EBITDA terbaik dibanding perusahaan operator layanan telekomunikasi pesaing. Hal ini merupakan indikator kekuatan financial

yang dimiliki PT. Telekomunikasi Indonesia tbk apabila dibandingkan dengan kompetitor utama PT. Telekomunikasi Indonesia tbk yakni Indosat, sehingga Internal Factor Evaluation Matrix untuk sub-atribut

ROE akan diberi rating score nilai 4. Data mengenai tingkat EBITDA untuk setiap perusahaan operator layanan telekomunikasi dapat dilihat pada lampiran L-4.5.

C. Distribusi

1. Kemudahan Pelanggan dalam Melakukan Registrasi

Dalam mengukur tingkat kemudahan pelanggan ketika melakukan registrasi dilakukan dengan menyebar kuesioner sederhana kepada 100 orang responden baik responden dari Telkom Flexi Prabayar maupun pasca bayar yang ada di Telkom Divre IV Jateng & DIY. Responden tersebut diminta untuk memilih salah satu diantara empat pilihan skala jawaban yang digunakan untuk mengukur kemudahan pelanggan dalam melakukan registrasi. Pilihan skala yang digunakan pada kuesioner tersebut adalah sebagai berikut:

1. Sangat Sulit Melakukan Registrasi 2. Sulit Melakukan Registrasi 3. Mudah Melakukan Registrasi

4. Sangat Mudah Melakukan Registrasi.

Rekapitulasi hasil dari kuesioner sederhana yang disebar kepada 100 orang responden pengguna Telkom Flexi ditunjukkan oleh tabel 4.35 sebagai berikut:

commit to user

IV-44

Tabel 4.35. Rekapitulasi Hasil Penyebaran Kuesioner Sederhana Kemudahan Registrasi

Skala Jumlah Responden

A B 1 35 35 2 43 86 3 12 36 4 10 40 Total 100 197 A x B

Kriteria penilaian skor bobot di dalam matrik Internal Factor Evaluation Matrix adalah sebagai berikut :

Score Bobot -4: 0-50 Score bobot -3 : 50-100

Score bobot -2 : 100-150 Score bobot -1 : 150-200 Score bobot 1 : 200-250 Score bobot 2 : 250-300 Score bobot 3 : 300-350 Score bobot 4 : 350-400

Pada tabel pengolahan data kuesioner sederhana yang disajikan seperti tabel 4.35, total skor bobot adalah 197. Sehingga berdasarkan kriteria penilaian bobot skor kemudahan registrasi pada Internal Factor Evaluation Matrix akan diberikan skor -1 karena berada dalam rentang skor bobot 150-200, dan ini merupakan indikator kelemahan Telkom Flexi dalam memberikan layanan registrasi awal kartu perdana yang mudah. Model kuesioner sederhana yang disebar kepada 100 orang responden dapatdilihat di dalam lampiran L-4.6.

2. Jumlah Indirect dan Direct Channel Outlet Distribution yang Tersedia

Total jumlah indirect outlet distribution baik pulsa dan perdana binaan PT. Telkom Divre IV Jateng & DIY yang ada di Regional Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebanyak 3216 outlet. Keseluruhan

indirect outlet Channel Distribution sebanyak 3216 outlet tersebut merupakan outlet milik pihak ketiga yang sudah terdata dan pengelolaannya berada dalam binaan PT. Telkom Divre IV Jateng & DIY. Sementara itu, jumlah Direct Channel Outlet Distribution Telkom Flexi yang dikelola langsung oleh perusahaan atau yang biasa dikenal sebagai

commit to user

IV-45

Semarang, Magelang, Yogyakarta, Salatiga, Surakarta, Purwokert, Tegal, Pekalongan. Berdasarkan data yang diperoleh dari data internal perusahaan PT. Telekom Divre IV Jateng & DIY, peranan indirect outlet distribution

memegang peranan yang strategis dalam mendongkrak penjualan produk, baik perdana, pulsa, dan bundling handphone maupun modem Telkom Flexi. Jumlah outlet milik Telkom Flexi baik yang dikelola secara direct

maupun indirect merupakan jumlah outlet yang paling banyak dibandingkan dengan perusahaan kompetitor utama yang bergerak di segmen industri penyedia layanan telekomunikasi baik FWA maupun seluler. Hal ini merupakan indikator kekuatan perusahaan dalam mengelola jaringan distribusi baik perdana, pulsa maupun bundling handphone dan modem. Data mengenai proses bisnis indirect and direct channel outlet distribution serta jumlah outlet yang dimiliki oleh Telkom Flexi maupun kompetitor dari segmen seluler dan CDMA dapat dilihat padalampiran L-4.7.

Atas dasar tersebut, maka Internal Factor Evaluation Matrix untuk sub- atribut indirect and direct outlet channel distribution akan diberi score nilai 4 karena berdasarkan data internal perusahaan, jaringan distribusi penjualan perdana, pulsa serta bundling handphone dan modem telah tersebar secara luas dan paling baik dibandingkan kompetitor.