• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

B Tahap Pengolahan Data

3.2 Penjelasan Diagram Alir Penelitian

3.2.3 Pengolahan Data

Pengolahan data diperlukan untuk mencari solusi dari masalah yang sedang diteliti agar pengolahan data sesuai dengan tujuan penelitian. Pengolahan data dilakukan terhadap seluruh data yang telah dikumpulkan. Langkah-langkah pemecahan masalah yang digunakan dalam pengolahan antara lain :

commit to user

5 1) Input Stage

a. Identifikasi portofolio bisnis yang terklasifikasi ke dalam diagram

stars di dalam Matrix BCG.

Tahap ini merupakan pengolahan data market share dan growth share

untuk setiap produk/portofolio bisnis yang dimiliki PT. Telkom Divre IV Jateng & DIY menggunakan matrix BCG. Data-data yang dibutuhkan dalam

mapping/pengeplotan matrix BCG yaitu data tingkat pangsa pasar setiap portofolio bisnis, data tingkat pertumbuhan industri relative serta data proporsi pendapatan dari masing masing portofolio bisnis terhadap total pendapatan konsoliodasi perusahaan. Tujuan tahap ini adalah untuk mengetahui klasifikasi masing-masing portofolio bisnis milik PT. Telkom Divre IV Jateng & DIY di dalam matrix BCG.

Untuk menghitung pangsa pasar atau market share disini, data yang dibutuhkan adalah data jumlah pelanggan dari masing-masing operator penyedia layanan telekomunikasi yang ada regional Jateng & DIY. Data tersebut merupakan data internal perusahaan. Perhitungan pangsa pasar dilakukan dengan cara menghitung tingkat proporsi jumlah pelanggan yang dimiliki oleh operator penyedia layanan telekomunikasi terhadap keseluruhan total jumlah pelanggan.

Market share di dalam matriks BCG ini digambarkan oleh sumbu X dan dinyatakan dalam persen (%).

Untuk menghitung tingkat pertumbuhan industri relatif atau growth share, data yang dibutuhkan adalah data jumlah pelanggan year-to-year dari seluruh operator penyedia layanan telekomunikasi baik seluler ataupun CDMA di regional Jateng & DIY. Perhitungan growth share dilakukan dengan menghitung prosentase pertumbuhan jumlah pelanggan industri telekomunikasi secara year-to- year. Tingkat growth share di dalam matrix BCG digambarkan oleh sumbu Y dan dalam persen (%). Selain kedua data tersebut, pembuatan matrix BCG juga membutuhkan data proporsi pendapatan konsolidasi setiap portofolio bisnis PT. Telkom Divre IV Jateng & DIY. Dan mapping akan membagi produk ke dalam 4 diagram. Portofolio bisnis terpilih merupakan portotofolio bisnis yang berada pada posisi stars quadran di dalam matriks BCG, dan dengan kriteria seperti yang ada pada bab I.

commit to user

6

b. Identifikasi Atribut dan Subatribut Faktor Kunci Keberhasilan Internal Perusahaan dan Eksternal Bisnis

Tahap identifikasi atribut dan sub-atribut faktor kunci internal perusahaan dan eksternal bisnis dilakukan dengan mengevaluasi lingkungan internal perusahaan dan eksternal bisnis yang dianggap penting dan dapat mempengaruhi portofolio bisnis yang dimiliki PT. Telkom Divre IV Jateng & DIY. Faktor internal perusahaan dan eksternal bisnis terdiri dari atribut penyusun yang masing- masing atribut terdiri dari beberapa sub-atribut pembentuk atribut. Atribut pembentuk faktor internal perusahaan dan eksternal bisnis diperloleh dari sumber buku literature yang membahas mengenai manajemen strategik (Robinson, 2003) dan keunggulan bersaing (Porter, 2001).

Atribut yang diperoleh dari referensi literature tersebut, nantinya menjadi atribut penyusun faktor internal perusahaan dan eksternal bisnis yang akan menjadi acuan dalam menentukan sub-atribut pembentuk masing-masing atribut. Referensi untuk menyusun sub-atribut pembentuk atribut yang digunakan, berasal referensi penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Rachmawati (2008), Madandan (2009), Herlianto (2011). Atribut dan sub-atribut tersebut akan menjadi atribut awal pada kuesioner I.

Responden yang dimintai pendapat untuk pengisian kuesioner I merupakan para staff setingkat assistant manager dari perusahaan operator penyedia layanan telekomunikasi yang ada di Divre IV Jateng & DIY. Teknik pengambilan sampel di dalam penelitinszan ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel secara subjektif oleh peneliti karena peneliti memahami bahwa informasi yang dibutuhkan dapat diambil dari kelompok tertentu (Ferdinand, 2006, p 231).

Pertimbangan sampel yang diambil para pejabat setingkat para pegawai setingkat kepala cabang dan assistant manager adalah agar penilaian yang diberikan pada kuesioner representatif, dianggap para pejabat setingkat kepala cabang dan assistant manager tersebut telah berpengalaman. Sementara jumlah responden yang diambil sebagai sampling adalah 30 orang responden karena ukuran sampel lebih dari tiga puluh dan kurang dari lima ratus adalah tepat untuk kebanyakan penelitian bisnis (Sekaran, 2000).

commit to user

7

Digunakan dua skala dalam kuesioner I, karena tujuan dari kuesioner I adalah untuk mencari kesepakatan mengenai sub-atribut yang akan digunakan pada kuesioner II. Dilakukan uji cohran untuk menguji kuesioner I, sehingga menghasilkan sub-atribut terpilih untuk kuesioner II. Responden dan jumlah responden untuk kesioner II sama dengan kuesioner I. Kuesioner II digunakan untuk mengetahui perbedaan tingkat kepentingan dari setiap sub-atribut faktor kunci penentu keberhasilan internal dan eksternal. Untuk kemudian sub-atribut yang terpilih pada kuesioner II dijadikan acuan dalam menentukan strength, weakness, threat dan opportunities dari portofolio bisnis terpilih milik PT. Telkom Divre IV Jateng & DIY.

c. Evaluasi Sub-Atribut Faktor Kunci Keberhasilan Internal dan Eksternal yang Telah Terpilih pada Kuesioner II.

Evaluasi terhadap sub-atribut dari faktor kunci penentu keberhasilan internal dan eksternal terpilih dilakukan dengan meminta pertimbangan langsung dari responden yang dalam hal ini adalah pegawai setingkat assistant manager

yang dianggap berkompeten dan relevan untuk mengevaluasi lingkungan internal dan eksternal portofolio bisnis terpilih milik PT. Telkom Divre IV Jateng & DIY. Evaluasi sub-atribut faktor kunci keberhasilan internal dan eksternal dilakukan untuk mengetahui sub-atribut faktor kunci keberhasilan apa saja yang tergolong menjadi strength, weaknessses, opportunities, dan threat dari portofolio bisnis terpilih. Evaluasi dilakukan dengan cara menyebar kuesioner dan meminta pertimbangan langsung kepada responden berdasarkan atribut dan sub-atribut yang telah terpilih pada kuesioner II.

commit to user

8

d. Mengukur Profil Kompetitor Menggunakan Competitive Profile Matrix.

Competitive profile matrix digunakan untuk mengukur profil dari portofolio bisnis terpilih dibandingkan pesaingnya di dalam industri yang sama. Lima buah sub-atribut faktor kunci keberhasilan internal dan eksternal hasil pengolahan data kuesioner II dipilih bedasarkan judgement responden yang dalam hal ini pegawai setingkat assistant manager dari portofolio bisnis terpilih. Kelima buah sub-atribut faktor kunci keberhasilan internal dan eksternal tersebut kemudian dijadikan indikator dalam mengukur profil kompetitif dari portofolio bisnis terpilih milik PT. Telkom Divre IV Jateng & DIY dibanding kompetitor.

Competitive Profile sendiri Matrix terdiri dari lima komponen, yakni faktor penentu keberhasilan yang merupakan sub-atribut pembentuk atribut pada kuesioner II, rating score (nilai peringkat), weighted score (nilai bobot), dan total weighted score (total nilai bobot). Kelima komponen dari Competitive Profile Matrix tersebut diisi menurut judgement atau penilaian dari responden. Cara perhitungan Competitive Profile Matrix dapat dilihat pada bab II.

e. Pengolahan sub-atribut faktor kunci keberhasilan internal menggunakan Matix IFE (Internal Factor Evaluation).

Dari hasil evaluasi sub-atribut faktor kunci penentu keberhasilan internal yang telah dilakukan, telah diperoleh faktor kunci penentu keberhasilan internal yang tergolong kekuatan dan kelemahan. Matrix IFE (Internal Factor Evaluation) digunakan untuk mengukur total weighted score dari masing-masing sub-atribut yang tergolong kekuatan dan kelemahan. Di dalam Matrix IFE, masing-masing sub-atribut dari faktor kunci penentu keberhasilan internal yang tergolong kekuatan dan kelemahan dihitung nilai bobot skala dan rating score nya,untuk kemudian hasil kali dari nilai bobot dan rating score tersebut digunakan untuk mendapatkan weighted score untuk masing-masing sub-atribut. Penentuan besarnya nilai bobot dan rating score dari masing-masing sub-atribut, tergantung dari justifikasi responden yang dalam hal ini para karyawan setingkat assistant manager dari PT. Telkom Divre IV Jateng & DIY. Jumlah keseluruhan weighted score dari tiap sub-atribut faktor kunci keberhasilan internal yang tergolong kekuatan dan kelemahan merupakan total weighted score lingkungan internal dari

commit to user

9

portofolio bisnis terpilih milik PT. Telkom Divre IV Jateng & DIY. Total weighted score yang telah diperoleh ini menggambarkan besarnya kekuatan atau kelemahan yang dimiliki portofolio bisnis terpilih milik PT. Telkom Divre IV Jateng & DIY. Perhitungan internal evaluation matrix secara lebih mendetail dapat dilihat pada Bab II.

f. Pengolahan sub-atribut faktor kunci keberhasilan eksternal menggunakan Matrix EFE (External Factor Evaluation).

Dari hasil evaluasi sub-atribut faktor kunci penentu keberhasilan eksternal yang telah dilakukan, telah diperoleh sub-atribut faktor kunci penentu keberhasilan yang tergolong peluang dan ancaman. Cara penilaian bobot dan

rating score untuk masing-masing sub-atribut faktor kunci penentu keberhasilan eksternal menggunakan EFE matrix sama dengan pemberian nilai bobot dan

rating score menggunakan IFE matrix, sehingga diperoleh total weighted score

eksternal yang menggambarkan besarnya peluang yang dapat dimanfaatkan atau besarnya ancaman yang sebaiknya dihindari. Perhitungan external evaluation matrix secara lebih mendetail dapat dilihat pada Bab II.