• Tidak ada hasil yang ditemukan

Maju dalam pengenalan

Dalam dokumen publikasi e-sh (Halaman 109-113)

Judul: Maju dalam pengenalan

Penggunaan kiasan oleh Yesus menunjukkan kondisi rohani murid-murid-Nya yang tidak dapat memahami kebenaran rohani. Hanya dengan pertolongan Roh Kudus dalam hati mereka yang membuat para murid Yesus paham dalam arti tahu dan sadar bahwa Allah benar-benar mengasihi mereka di dalam Yesus, utusan-Nya (ayat 25-26). Ketika itulah terjalin hubungan iman dan kasih para murid dengan Yesus. Pada saat itulah kata-kata Yesus akan menjadi jelas, hubungan doa menjadi hidup, serta pengenalan tentang status dan peran Yesus menjadi nyata pula (ayat 28). Pada waktu itu, tampaknya para murid mulai memahami ajaran Yesus dan memercayai

perkataan-Nya (ayat 29-30). Namun pemahaman dan percaya mereka itu belum mengalami ujian. Ujian datang ketika Yesus disalibkan dan ternyata hal tersebut menggoncangkan iman para pengikut-Nya (ayat 31, 32). Saat itu mereka akan tercerai-berai. Yesus melihat bahwa mereka memerlukan peneguhan untuk percaya kepada-Nya. Pertanyaan Yesus mendesak para murid untuk menguji kemurnian dan kesungguhan mereka mengikut Dia (ayat 31). Sebelum itu terjadi, Yesus menegaskan bahwa bahkan dalam kematian-Nya Bapa tidak meninggalkan Dia.

Pemahaman kebenaran pengenalan yang jelas tentang Yesus membuat kokoh iman yang sedang mengalami ujian dan memampukan para pengikut-Nya beroleh damai sejahtera (ayat 32b-33). Roh Kuduslah yang akan memampukan mereka mengerti semua kebenaran ini, bahwa di balik penderitaan Yesus ada kemenangan sejati atas dunia ini.

Memahami dan memercayai Yesus bukan sekadar pemahaman intelektual dan teoritis.

Memahami dan memercayai Yesus adalah pengalaman hidup bersandar kepada firman-Nya yang akan terus-menerus dijelaskan artinya oleh Roh Kudus yang hadir senantiasa dalam hidup kita.

Renungkan: "Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya�" (Filipi 3:10).

110

Jumat, 7 April 2006

Bacaan : Yohanes 17:1-5

(7-4-2006)

Yohanes 17:1-5

Sumber hidup kekal

Judul: Sumber hidup kekal

Setelah meyakinkan para murid tentang jati diri-Nya,hubungan-Nya dengan Bapa, dan misi-Nya, Yesus kini sebagai imam merangkumkan semua itu dalam doa. Syafaat bagi para murid-Nya ini bertujuan mempertegas hubungan-Nya yang tiada tara dengan Bapa dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi fakta salib serta meneruskan misi Yesus yang dibebankan-Nya di pundak mereka. Inti syafaat Yesus adalah agar para murid dan semua pengikut Yesus dijaga dan

dipelihara oleh Bapa dari dunia yang jahat, serta dipersatukan dengan Bapa, Sang Pemilik segala sesuatu, dalam persekutuan kudus yang mempermuliakan-Nya.

Doa syafaat Yesus dalam pasal 17 ini terdiri dari tiga bagian: ayat 1-5; ayat 6-13; dan ayat 14-26. Perikop hari ini (ayat 1-5) adalah permohonan Yesus agar Bapa menerima segala karya Yesus yang telah dikerjakan-Nya seturut rencana dan kehendak Bapa (ayat 1). Karya Yesus sesuai dengan pemberian kuasa dari Allah kepada-Nya, adalah memberikan hidup kekal kepada setiap orang yang ditetapkan Bapa untuk menerimanya (ayat 2). Hidup kekal itu adalah pengenalan sejati terhadap Bapa, Sang Sumber Kehidupan, dan menyambut Yesus yang melalui-Nya rencana Allah terwujud (ayat 3). Dengan menyelesaikan semua pekerjaan yang dipercayakan Bapa kepada-Nya, Yesus telah mempermuliakan Bapa (ayat 4). Sebagai tanda bahwa Bapa berkenan akan pekerjaan Yesus dan Ia telah menyelesaikan misi-Nya secara sempurna dan tuntas maka Yesus memohon agar Bapa memuliakan Dia (ayat 1, 5).

Doa Yesus berbeda dengan doa kita dalam hal sifat hubungan dan isi doa kepada Allah. Doa Yesus sepenuhnya memaparkan hubungan intim Anak dan Bapa, satu dalam kehendak, misi, dan kuasa karena satu hakikat. Karena itu hidup kekal identik dengan atau akibat dari mengenal Kristus, yaitu mengenal Allah.

Renungkan: Tidak ada keselamatan tanpa bersumber dari dan berlanjut terus pada mengenal Yesus dan Bapa makin intim.

111 Sabtu, 8 April 2006 Bacaan : Yohanes 17:6-13

(8-4-2006)

Yohanes 17:6-13

Pemeliharaan Bapa

Judul: Pemeliharaan Bapa

Pokok doa kedua dari doa syafaat Yesus kepada Bapa adalah permohonan kepada Bapa untuk para murid. Yesus memohon agar Bapa memelihara mereka karena mereka telah menjadi milik Yesus dalam kasih Bapa (ayat 11b).

Beberapa hal penting tentang para murid-Nya, Yesus nyatakan dalam doa-Nya. Pertama, Yesus telah memberitahukan nama Allah kepada mereka. Berarti para pengikut-Nya mengenal

kemuliaan Bapa karena Yesus telah menyatakan itu melalui hidup-Nya, ucapan-ucapan-Nya, dan salib-Nya. Kedua, mereka percaya karena diberikan Bapa kepada Yesus (ayat 6, 10). Ketiga, menjadi percaya berarti menaati firman Kristus (ayat 6b, 8). Mereka percaya bahwa Ia berasal dari Bapa dan Bapalah yang telah mengutus-Nya untuk keselamatan mereka. Keempat, Yesus telah memelihara para pengikut-Nya dan tidak seorang pun dari mereka yang binasa, kecuali yang telah ditentukan untuk binasa (ayat 12). Sekarang Ia akan kembali kepada Bapa, tetapi para pengikut-Nya masih tinggal dalam dunia karena ada misi yang harus mereka laksanakan. Maka Yesus berdoa bagi pemeliharaan Bapa atas mereka.

Yesus tidak berdoa bagi dunia, tetapi hanya bagi milik-Nya. Mengapa? Karena Dia ingin agar mereka terjamin pasti dalam hubungan dengan Allah sehingga hidup mereka penuh sukacita (ayat 13, bdk. 16:22), juga agar mereka dapat disiapkan untuk menruskan misi-Nya bagi dunia ini. Doa ini membentangkan kasih Yesus dan Allah yang luar biasa besar bagi para pengikut-Nya, juga keajaiban rencana-Nya bagi orang beriman.

Doa Yesus menunjukkan perhatian dan peduli-Nya bagi kita, murid-murid-Nya pada masa kini yang percaya pada-Nya. Agar kita dapat menjadi penerus pemberita Injil bagi dunia ini maka kita perlu pemeliharaan dan perlindungan Bapa senantiasa. Oleh karena itu, kita harus berdoa tak putus-putusnya memohonkan hal tersebut agar tergenapi.

112

Minggu, 9 April 2006

Bacaan : Yohanes 17:14-26

(9-4-2006)

Yohanes 17:14-26

Bersatu karena Injil

Judul: Bersatu karena Injil

Permohonan doa yang ketiga dari doa syafaat Yesus terbagi dua. Pertama, meneruskan doa agar Bapa memelihara para pengikut Yesus dalam firman-Nya yang benar dan kudus (ayat 14-19). Kedua, memohon kesatuan di antara orang percaya sehingga dunia melihat kesaksian mereka dan menjadi percaya bahwa Allah yang mengutus-Nya (ayat 20-26).

Dua pokok doa ini berkaitan satu sama lain. Tujuan utama penyelamatan Yesus bagi dunia ini adalah dunia menjadi percaya dan memperoleh keselamatan sehingga dunia dipersatukan kembali dengan Bapa, Sang Pemilik dunia ini. Para murid diberi misi untuk memberitakan Injil dan mempraktikkan akibat Injil itu dalam persekutuan orang percaya. Persatuan dan persekutuan ini akan menjadi kesaksian bagi dunia sehingga menuntun dunia untuk percaya pada Bapa dan menjadi milik-Nya (ayat 21). Persatuan dan persekutuan orang percaya itu dimulai dari

persekutuan Allah Tritunggal (ayat 23). Inilah tujuan akhir misi Yesus, yang diteruskan oleh para murid-Nya, sehingga semua orang percaya akan dipersatukan dan dipersekutukan dengan Bapa. Kerinduan Yesus supaya di mana pun anak-anak Tuhan berada, mereka dapat merasakan kehadiran diri-Nya (ayat 24) dan menikmati kasih kekal Bapa. Dua hal inilah yang akan mempersatukan dan mempersekutukan mereka dengan Kristus (ayat 26). Ini menjadi kekuatan bagi orang percaya untuk bertahan dalam dunia yang jahat sehingga orang percaya mampu setia memberitakan Injil keselamatan-Nya.

Doa Yesus bisa terwujud dalam dunia jika kita melihat kesatuan orang percaya sebagai anugerah Allah yang menjadi kekuatan dahsyat untuk memenangkan dunia ini. Sebaliknya, ketika kita hanya memedulikan kepentingan kelompok, gereja, dan diri sendiri maka kekuatan penginjilan menjadi lumpuh, dan dunia akan makin jauh dari Allah.

Camkan: Lepas dari persekutuan dengan Bapa dan sesama orang percaya maka kesaksian anak Tuhan akan menjadi lemah dan lumpuh!

113

Senin, 10 April 2006

Bacaan : Yohanes 18:1-14

(10-4-2006)

Yohanes 18:1-14

Dalam dokumen publikasi e-sh (Halaman 109-113)