• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tuhan sumber pertolongan

Dalam dokumen publikasi e-sh (Halaman 130-134)

Judul: Tuhan sumber pertolongan

Tuhan mengulangi perintah-Nya supaya Musa kembali menghadap-Nya dan menerima lagi berbagai peraturan Taurat (lihat 24:12-18). Musa harus pergi seorang diri dengan membawa dua loh batu baru (Kel. 34:1-4). Tidak boleh ada makhuk hidup apa pun yang mendekati Gunung Sinai sebab Tuhan akan menjumpai Musa di puncak gunung itu (ayat 3).

Hal ini merupakan jawaban Tuhan bagi permohonan Musa dalam pasal 33, yang dilakukan-Nya sebagai peneguhan janji-Nya bagi Musa dan Israel. Sama seperti penampakan Tuhan di depan umat-Nya dalam bentuk tiang awan maka Ia pun melakukan hal yang sama saat bertemu dengan Musa (ayat 5). Tuhan menyerukan nama-Nya dan menyatakan kasih-Nya bagi setiap orang yang menaati firman-Nya (ayat 5-7). Pada saat itu juga terjadi pengulangan jawaban yang sama yang pernah Ia berikan pada Musa (ayat 7b; lihat Kel. 32:33). Seperti dua sisi mata uang, demikianlah keadilan dan kasih-Nya. Ia mengasihi setiap orang yang berbalik pada-Nya, namun Ia tetap menghukum semua orang yang melanggar hukum-Nya. Meski demikian, kasih Tuhan melampaui hukuman-Nya kepada umat-Nya.

Peristiwa itu meneguhkan Musa akan penyertaan Tuhan atas umat-Nya, Israel yang telah Tuhan sudah lepaskan dari penjajahan Mesir. Musa menyadari dengan penuh bahwa tanpa Tuhan sendiri yang berpihak kepadanya dan umat-Nya, mereka tidak mungkin berhasil tiba di Tanah Perjanjian. Jika hal ini yang terjadi maka Israel akan menjadi cemoohan bangsa-bangsa yang mengenali mereka sebagai umat-Nya (ayat 32:12).

Hanya orang-orang yang takut akan Tuhan yang mengerti arti hukuman Tuhan. Orang-orang seperti ini mengetahui bahwa hukuman Tuhan yang Ia berikan bagi mereka bukan untuk menghajar melainkan untuk mendidik umat-Nya.

Renungkan: Siapa seperti Allah kita? Hanya Dia yang memberikan kasih yang melampaui hukuman dalam pengurbanan Tuhan Yesus di kayu salib.

131

Jumat, 28 April 2006

Bacaan : Keluaran 34:10-27

(28-4-2006)

Keluaran 34:10-27

Menang karena taat

Judul: Menang karena taat

Perjumpaan Tuhan dengan Musa di puncak Gunung Sinai membuahkan pengulangan kembali perintah-perintah dan hukum-hukum Tuhan. Ini merupakan penjabaran dari Sepuluh Hukum Tuhan yang tertulis pada dua loh batu.

Pertama, hukum pertama sampai ketiga. Hukum yang berfokus pada larangan penyembahan berhala ini dijelaskan melalui beberapa hal, yakni jangan bergaul dengan penduduk Kanaan, jangan menyembah dewa dewi Kanaan, jangan mendirikan patung, jangan membiarkan mezbah untuk dewa dewi Kanaan berdiri, jangan menikahkan pemuda Israel dengan perempuan Kanaan (ayat 12-17). Ini dapat menjadi jerat bagi Israel untuk meninggalkan Tuhan (ayat 14). Jika Israel taat maka mereka akan menjadi bangsa yang ditakuti dan disegani oleh bangsa lain (ayat 10-11). Kedua, hukum keempat tentang hari Sabat juga dijelaskan Tuhan dengan tegas. Israel harus memelihara kekudusan hari Sabat secara turun-temurun dengan cara dan waktu yang ditetapkan Tuhan (ayat 18, 21). Menghadap Tuhan tiga kali dalam setahun pun harus terus-menerus

dilakukan. Kelak pada zaman Tuhan Yesus ada di dunia, hal ini terus dilakukan Israel yang disebut ziarah suci dengan mengunjungi Yerusalem pada hari raya Paskah (lihat Yoh. 12:1, 12). Demikian juga dengan hal persembahan. Bagian yang terbaik dari hasil panen maupun anak sulung merupakan bagian yang harus dikhususkan bagi Tuhan (Kel. 34:19-20, 26). Inilah isi loh batu (ayat 27).

Sebagai ganti ketaatan Israel maka Tuhan akan memberikan tanah Kanaan bagi mereka (ayat 24). Ketaatan akan melahirkan kemenangan. Hanya melalui ketaatan menjalankan firman-Nya, umat-Nya akan dikenal oleh bangsa-bangsa di bumi sebagai umat pilihan-Nya. Orang percaya adalah umat Tuhan pada masa kini. Inilah tugas kita sebagai agen keselamatan Allah bagi masyarakat yang belum mengenal-Nya.

Renungkan: Anda tidak bisa menang mengatasi masalah hidup jika Anda berjalan di luar firman-Nya.

132

Sabtu, 29 April 2006

Bacaan : Keluaran 34:28-35

(29-4-2006)

Keluaran 34:28-35

Dampak bertemu Tuhan

Judul: Dampak bertemu Tuhan

Sebagian orang Kristen percaya bahwa bertemu dengan Tuhan akan menghasilkan perubahan rohani. Akan tetapi, perubahan secara "rohani" saja tidak cukup. Perubahan rohani sejati luas dan mencakup juga perubahan tingkah laku sehari-hari yang memancarkan kemuliaan Tuhan.

Musa bertemu dengan Tuhan selama empat puluh hari. Selama itu juga Musa berpuasa (ayat 28). Ini sama dengan Tuhan Yesus yang berpuasa empat puluh hari saat Ia dicobai di padang gurun (lihat Mat. 4:1-11). Tuhan Yesus memperoleh kekuatan melawan tipu muslihat Iblis. Sedangkan Musa mendapat kemilau kemuliaan Tuhan yang terpancar dari wajahnya. Beberapa penafsir mengatakan hal ini berupa kharisma kepemimpinan Musa yang makin menguat (Kel. 34:29). Kemuliaan ini dilihat dan diakui oleh Harun dan Israel dan dikenali mereka sebagai kemuliaan yang berasal dari Tuhan Alah sendiri (ayat 30-31, 35).

Musa menyampaikan kembali semua isi perjanjian dan hukum-hukum-Nya yang harus mereka taati (ayat 32, 34b). Jika dulu Harun adalah juru bicara Musa bagi Israel sekarang Musa

sendirilah yang menyampaikan langsung firman Tuhan bagi umat-Nya. Kini Musa adalah perantara antara Allah dengan umat-Nya sekaligus penyampai firman Tuhan bagi umat-Nya. Di dalam Kristus kita beroleh anugerah untuk hidup di hadapan-Nya senantiasa. Pengalaman berjumpa dengan Allah bisa jadi merupakan pengalaman dramatis, tetapi biasanya adalah dalam doa, perenungan firman, dan ibadah bersama. Meski ada kekhususan tertentu dalam pengalaman perjumpaan kita dengan Allah, setiap kita harus memiliki kesamaan, yaitu akan menghasilkan kemuliaan Tuhan yang terpancar dari dalam kita dan dilihat sesama. Orang yang telah bertemu dengan Tuhan juga makin hidup dalam kekudusan sebab Tuhan adalah Allah yang kudus.

Camkan: Orang yang mengaku sudah bertemu dengan Tuhan, seharusnya tidak lagi hidup dalam dosa.

133 Minggu, 30 April 2006 Bacaan : Keluaran 35:1-29

(30-4-2006)

Keluaran 35:1-29

Dirikanlah rumah-Ku

Judul: Dirikanlah rumah-Ku

Perikop ini merupakan pelaksanaan dari semua perintah Tuhan kepada Musa saat ia bertemu Tuhan di gunung Sinai untuk pertama kali. Saat itu, serangkaian perintah Tuhan tentang kemah suci dan perabotannya, semua mezbah dan kurban, dan tentang orang khusus yang dipilih-Nya membangun rumah Allah diberitahukan Tuhan kepada Musa.

Roh Allah sedang bekerja di tengah-tengah bangsa Israel. Saat Musa menyampaikan firman Tuhan untuk membangun kemah suci, seluruh orang Israel tergerak untuk membawa bahan-bahan yang diperlukan bagi pembangunan kemah suci (ayat 4-19). Semua bahan-bahan untuk membuat kemah suci dan perabotannya disiapkan mereka (ayat 20-29).

Bukan hanya dana yang tersedia, tetapi juga daya terulur dari setiap orang yang memiliki keahlian tertentu. Baik pria maupun wanita sama-sama meringankan langkah dan tangannya untuk membantu pembuatan kemah suci (ayat 26-27). Tidak ada batasan antara laki-laki dan perempuan, tidak ada halangan bagi pemimpin umat untuk terjun bersama umat dengan mengulurkan bantuan mereka bagi pembuatan kemah suci. Semua umat Tuhan larut dalam sukacita dan semangat membangun rumah Tuhan, suatu hal yang belum pernah terjadi dalam sejarah bangsa Israel sejak mereka keluar dari tanah Mesir.

Saat ini, rumah Tuhan di dunia boleh ditutup, dihancurkan, dan dimusnahkan. Akan tetapi, kelak pada waktu-Nya saat Roh Allah sendiri yang akan menyatakan kemuliaan-Nya di dunia maka tidak ada satu kuasa pun yang mampu menghalangi pekerjaan Tuhan. Itulah saat Ia menjamah dan menggerakkan hati semua manusia bagi kemuliaan-Nya. Hati yang keras akan menjadi luluh dan hati yang lemah akan menjadi kuat.

Renungkan: Kehadiran Roh Tuhan di tengah-tengah umat-Nya akan membawa perubahan bagi umat Tuhan sebab apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah.

134

Senin, 1 Mei 2006

Bacaan : Keluaran 35:30-36:7

(1-5-2006)

Keluaran 35:30-36:7

Dalam dokumen publikasi e-sh (Halaman 130-134)