• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yesus, jalan kepada Bapa

Dalam dokumen publikasi e-sh (Halaman 80-85)

Judul: Yesus, jalan kepada Bapa

Pernyataan Yesus bahwa Ia akan pergi ke suatu tempat, yang tidak diketahui dan tidak dapat diikuti oleh para murid-Nya, juga peringatan-Nya kepada Petrus bahwa ia akan menyangkal diri-Nya, menimbulkan kegelisahan yang luar biasa di antara mereka (lihat Yoh. 11:33, 12:27,

13:21). Kegelisahan mereka timbul karena mereka tidak dapat memahami misi Yesus dan

rencana Allah Bapa. Yesus mendorong mereka untuk percaya pada Bapa dan juga pada-Nya (ayat 14:1).

Pertama, Yesus menegaskan bahwa barang siapa yang mengenal dan percaya kepada Dia, maka ia juga akan mengenal Allah Bapa. Sebab hanya melalui kenal dan percaya pada Yesus,

seseorang dapat datang kepada Allah Bapa (ayat 6-7). Yesus menegaskan diri-Nya sebagai jalan, kebenaran, dan hidup. Dia adalah jalan bukan sekadar penunjuk jalan. Dialah yang dapat

membawa setiap orang berdosa kepada Allah yang kudus melalui pengurbanan-Nya sendiri. Dia adalah kebenaran bukan sekadar pewarta kebenaran. Kata dan karya-Nya sepenuhnya dapat diandalkan untuk menyelamatkan manusia berdosa. Dia adalah hidup bukan sekadar pemberi hidup. Dialah sumber kehidupan. Itu sebabnya, Dia bisa memberikan hidup bagi orang yang percaya kepada-Nya.

Kedua, Yesus memberitahukan penyebab kepergian-Nya kepada Allah Bapa, yaitu

mempersiapkan tempat untuk murid-Nya. Ia juga berjanji kelak akan kembali menjemput mereka (ayat 2-3). Ini merupakan janji eskatologis bagi kita juga bahwa kelak setiap orang percaya akan bertemu dengan-Nya dalam rumah Bapa. Hanya orang-orang yang sungguh mengenal Yesus yang akan menerimanya (ayat 4-5). Janji ini adalah penghiburan dan peneguhan bagi iman kita. Yesus sebagai satu-satunya jalan keselamatan adalah fakta kebenaran Ilahi yang sering sulit diterima oleh banyak orang. Bagaimana dengan Anda? Percayakah Anda bahwa Yesuslah, Jalan kepada Allah Bapa?

81

Kamis, 9 Maret 2006

Bacaan : Yohanes 14:8-14

(9-3-2006)

Yohanes 14:8-14

Kenal Bapa dari Yesus

Judul: Kenal Bapa dari Yesus

Pertanyaan yang masih mengganjal Filipus dan para murid lainnya adalah bagaimana mereka dapat melihat Bapa (ayat 8). Mengapa mereka tidak mampu melihat Bapa? Menyedihkan ketumpulan rohani mereka, padahal Yesus membuat Bapa dapat dilihat dan dikenal.

Yesus tegas mengatakan bahwa barang siapa melihat dan mengenal Dia berarti juga akan melihat dan mengenal Bapa (ayat 9). Mengapa demikian? Karena status dan hubungan unik Yesus dan Bapa: "Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku" (ayat 10a). Sehingga semua perkataan dan pekerjaan Yesus hanya berasal dari Bapa (ayat 10b).

Bukti bahwa Ia dan Bapa adalah satu, yaitu pekerjaan yang Yesus lakukan adalah pekerjaan Bapa (ayat 11). Kini, Yesus mengajak para murid-Nya untuk terlibat dalam karya Allah karena Ia akan meninggalkan mereka untuk meneruskan misi-Nya di dunia (band. Yoh. 4:38). Ia

menjanjikan bahwa mereka akan melakukan pekerjaan yang lebih besar daripada pekerjaan-Nya. Dalam hal apa, pekerjaan para murid akan lebih besar? Pertama, dari segi waktu, pelayanan Yesus hanya berlangsung kurang lebih tiga tahun, sedangkan para murid memiliki waktu lebih lama. Para murid akan meneruskan pelayanan-Nya ini kepada generasi berikutnya. Kedua, dari segi cakupan, pelayanan Yesus berfokus pada umat Israel, sedangkan para murid akan

menyebarkan Injil pada semua bangsa. Akibatnya, Injil akan diberitakan ke seluruh dunia. Para murid tidak lebih besar daripada Yesus, tetapi akan dipakai Yesus berfungsi lebih luas

meneruskan misi pelayanan Yesus. Bagi mereka yang melakukan pekerjaan ini, Ia menjanjikan penyertaan-Nya dalam nama-Nya sebagai jaminan pemenuhan kebutuhan mereka (ayat 13-14). Sesudah mengalami pembaruan hidup dari Yesus, Ia ingin kita menjalani panggilan hidup meluaskan misi dan pelayanan Yesus melalui hidup kita.

82

Jumat, 10 Maret 2006

Bacaan : Yohanes 14:15-24

(10-3-2006)

Yohanes 14:15-24

Allah beserta kita

Judul: Allah beserta kita

Sepeninggal Yesus, para murid-Nya akan menerima penyertaan yang tak pernah terputus-putus. Ia tidak akan meninggalkan para murid seperti seorang anak yatim piatu, yang tidak memiliki pelindung. Ia akan menyertai, menghibur, menguatkan mereka melalui Dia yang setara dengan-Nya, yaitu Penolong lain, Roh Kudus.

Yesus menjanjikan kehadiran Roh Kudus. Roh Kudus hadir sebagai pengajar kebenaran bagi para murid (ayat 17a). Kebenaran yang diajarkan Roh Kudus bersumber dari Allah dalam Yesus. Itu sebabnya, dunia tidak mungkin menerima-Nya sebab dunia menolak Yesus, Sang Kebenaran itu (lihat ayat 6, 22-23). Hanya seorang murid sejati yang dapat menerima kehadiran Roh Kudus dalam dirinya (ayat 17b). Bukti hadirnya Roh Kudus dalam diri murid adalah kasihnya kepada Yesus dan ketaatannya akan firman-Nya (ayat 15, 21, 23-24).

Adanya hubungan erat dan pengidentifikasian kehendak serta misi antara Yesus, Bapa, dan Roh Kudus berpengaruh pada hubungan orang beriman dengan Allah (ayat 20). Yesus dan Bapa akan hadir dalam hidup para murid yang mengenal dan mengasihi Yesus. Barang siapa mengasihi Yesus, Bapa juga mengasihinya (ayat 21, 23). Hubungan istimewa ini tidak dikenal oleh dunia melainkan diketahui oleh para murid Yesus. Mereka merasakan kehadiran Yesus dalam hidup mereka (ayat 18-20). Kapan dan bagaimana Yesus akan hadir dalam hidup mereka? Ada tiga penafsiran. Ia akan hadir setelah kebangkitan-Nya (ayat 19). Ia akan kembali pada kedatangan-Nya yang kedua (ayat 3). Ia ada di hati orang percaya melalui Roh Kudus (ayat 17).

Para murid Yesus masa kini adalah tiap orang yang mengasihi-Nya. Secara kasat mata kita tidak melihat Yesus, namun kita bersama Yesus sebab janji penyertaan-Nya terus berlaku hingga kini. Sekarang, kita hidup dalam penantian kedatangan Kristus. Mari kita wujudkan kasih kepada Allah dengan ketaatan kepada-Nya.

83

Sabtu, 11 Maret 2006

Bacaan : Yohanes 14:25-31

(11-3-2006)

Yohanes 14:25-31

Damai yang sejati

Judul: Damai yang sejati

Inilah nas pertama dalam Injil Yohanes yang mengutip perkataan Yesus yang menyebutkan identitas Sang Penolong bagi para murid-Nya. Bahasa Yunani yang dipakai oleh penulis Injil Yohanes adalah Parakletos yang berarti penolong dan penghibur. Parakletos ialah Roh Kudus. Roh Kudus akan menolong para murid mengenal kebenaran dan cara hidup dalam kebenaran-Nya. Pengajaran Roh Kudus ini tidak akan bertentangan dengan pengajaran Yesus (ayat 26). Selain itu, Roh Kudus juga akan meneruskan misi pengajaran dan pelayanan Yesus di dunia dengan membukakan pengertian para murid tentang Yesus dan karya-Nya. Pekerjaan Roh Kudus akan membuat para murid mengerti segala sesuatu dengan benar dan penuh tentang pekerjaan Allah bagi manusia. Bagi para murid-Nya, pekerjaan Roh Kudus ini akan menghasilkan damai sejahtera dari Yesus. Damai sejahtera ini tidak berasal dari dunia sebab dunia tidak mengenal-Nya (ayat 27). Dunia mampu memberikan damai, tetapi tidak akan menghasilkan sejahtera bagi manusia.

Kehadiran Roh Kudus sama dengan kehadiran Yesus. Kehadiran Roh Kudus dalam hidup para murid Yesus adalah pasti karena Roh Kudus diutus oleh Yesus dan Allah Bapa. Namun tanpa kepergian Yesus, Roh Kudus tidak mungkin datang. Para murid-Nya seharusnya bersukacita karena kepergian Yesus kepada Bapa menandakan misi-Nya dari Allah Bapa telah selesai tuntas dengan sukses (ayat 28-29). Itu sebabnya, Yesus dapat kembali lagi kepada mereka untuk membawa mereka tinggal bersama-Nya di rumah Bapa (ayat 2-3). Tujuan misi ini menyebabkan Yesus rela melakukan perintah Bapa, bukan karena Ia tidak berdaya terhadap penguasa dunia yang ingin menghancurkan-Nya (ayat 30-31).

Mari kita bersyukur karena kita memiliki kepastian penyertaan Allah melalui Roh Kudus dan jaminan keselamatan kekal oleh karya Kristus yang sempurna di salib.

84 Minggu, 12 Maret 2006 Bacaan : Imamat 1:1-17

(12-3-2006)

Imamat 1:1-17

Kurban bakaran

Judul: Kurban bakaran

Setelah kemah suci didirikan dan Allah berkenan hadir ditengah-tengah Israel maka mereka diajarkan bagaimana menghampiri Allah dengan membawa persembahan kurban. Kitab Imamat pasal 1-7 membicarakan berbagai kurban dan peraturan persembahannya.

Kurban bakaran dipersembahkan untuk menyenangkan Allah (ayat 9b, 12b, 17b) dan mendamaikan diri dengan Allah (ayat 4). Itu sebabnya peraturan persembahan harus diikuti dengan ketat. Kurban itu harus berupa binatang jantan dan tidak cacat (ayat 3, 10). Ada tiga jenis kurban menurut kemampuan ekonomi seseorang: lembu (ayat 3-9); kambing/domba (ayat 10-13); burung tekukur/anak merpati (ayat 14-17). Setiap orang, tidak peduli status sosial

ekonominya, dapat mempersembahkan kurban kepada-Nya. Semakin sederhana kurban semakin sederhana pula urutan dan detail proses persembahannya. Belas kasih Allah menginginkan agar umat-Nya dapat bersekutu dengan-Nya tanpa halangan kondisi ekonomi.

Proses paling lengkap dijabarkan untuk persembahan jenis kurban pertama, yaitu: membawa kurban (ayat 3), meletakkan tangan di atas kepala kurban sebagai tanda identifikasi (ayat 4), menyembelih kurban (ayat 5a), imam mempersembahkan darah kurban sebagai tanda penyucian (ayat 5b), menguliti dan memotong kurban (ayat 6), membakar kurban (ayat 7-9). Hasil akhirnya adalah aroma harum kurban bakaran yang berkenan.

Kurban bakaran adalah persembahan penyembahan dari umat yang sadar diri tidak layak di hadapan Allah sehingga umat berupaya menyenangkan hati-Nya melalui kurban itu. Allah yang murka akan dosa umat akan disenangkan hati-Nya oleh ketulusan penyembahan umat-Nya (didamaikan, ayat 4). Kristus adalah kurban bakaran yang menyenangkan hati Bapa. Maka kita yang telah diperkenan oleh Bapa melalui kurban Kristus, harus terus-menerus menjaga

kelayakan anugerah-Nya itu di hadapan-Nya.

Renungkan: Persembahkan hidupmu kudus dan tak bercela untuk menyenangkan hati Tuhan

85

Senin, 13 Maret 2006

Bacaan : Imamat 2:1-16

(13-3-2006)

Imamat 2:1-16

Dalam dokumen publikasi e-sh (Halaman 80-85)