• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANDATORY SPENDING DI DAERAH 1 Belanja Bidang Pendidikan

Jenis Belanja

3.7. PENGELOLAAN MANAJEMEN INVESTASI PUSAT Kredit Usaha Rakyat

3.8.1. MANDATORY SPENDING DI DAERAH 1 Belanja Bidang Pendidikan

Bidang Pendidikan menjadi modal utama untuk diperbaiki dan ditingkatkan dalam proses pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Hal ini akan menjadi tugas yang berat dalam persiapan sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan perubahan zaman. Sekarang kita sudah memasuki era industry 4.0, yang mana era ini menuntut sumber daya manusia kita siap dalam bidang tekhnologi dan komunikasi. Guna mempersiapkan hal tersebut, pemerintah telah mengalokasikan dana untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Beberapa usaha telah dilakukan untuk mempersiapkan hal tersebut.

Ada 4 kegiatan prioritas nasional yang menjadi manuver pemerintah dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang memilki daya saing. 4 kegiatan tersebu yaitu: 1) Penguatan Kelembagaan Satuan Pendidikan, 2) Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Akademik, 3) Penyediaan Afirmasi Pendidikan, 4) Penyediaan Pendidik yang Berkualitas dan Merata. 4 kegiatan tersebut dilakukan oleh beberapa satker dibawah 4 Kementerian/Lembaga.

Tabel 3.16 Belanja Kegiatan Prioritas Dalam Bidang Pendidikan, NTT

Untuk belanja Kegiatan Penguatan Kelembagaan Satuan Pendidikan, Satker dibawah kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (033) hanya dapat merealisasikannya sebesar 45% saja. Jauh di bawah target Semester II, bahkan di bawah target TW III. Hal ini dimungkinkan karena adanya kontrak-kontrak pembangunan yang belum terselesaikan. Untuk satker dibawah Kementerian Agama (025) didominasi oleh lembaga pendidikan (sekolahan), untuk kegiatan ini realisasinya sangat amat baik, hampir mencapai 100%.

Kegiatan Prioritas Kode BA Pagu Realisasi %

025 Rp 175.472.235.000 Rp 173.918.673.573 99,1% 023 Rp 23.793.265.000 Rp 23.467.130.595 98,6% 042 Rp 5.900.691.000 Rp 5.534.607.069 93,8% 033 Rp 89.405.317.000 Rp 40.385.326.010 45,2% 294.571.508.000 Rp Rp 243.305.737.247 82,6% 025 Rp 445.835.000 Rp 442.220.100 99,2% 023 Rp 2.003.521.000 Rp 1.934.612.921 96,6% 2.449.356.000 Rp Rp 2.376.833.021 97,0% 025 Rp 2.360.000.000 Rp 2.360.000.000 100,0% 042 Rp 11.087.087.000 Rp 10.767.340.500 97,1% 13.447.087.000 Rp Rp 13.127.340.500 97,6% 025 Rp 64.336.043.000 Rp 63.706.259.339 99,0% 042 Rp 1.845.700.000 Rp 1.630.280.848 88,3% 66.181.743.000 Rp Rp 65.336.540.187 98,7%

Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Akademik

Penyediaan Afirmasi Pendidikan

Penyediaan Pendidik yang Berkualitas dan Merata

Total

Penguatan Kelembagaan Satuan Pendidikan

Total

Total

Total

Sumber: MEBE, data diolah (Cut off 13 Februari 2020)

FLASH REPORT ANALISIS BELANJA SPASIAL APBN

NUSA TENGGARA TIMURTAHUN 2019

42 Untuk Belanja Kegiatan Penginkatan Kualitas Pembelajaran dan Akademik, seluruh satker sudah merealisasikannya dengan cukup baik, sudah melebihi 95% dari pagu yang telah disediakan pemerintah.

Sama seperti belanja kegiatan di atas, belanja kegiatan Penyediaan Afirmasi Pendidikan juga telah direalisasikan dengan baik, semua realisasi sudah melebihi 95%, bahkan pada satker Kementerian Agama (025) sudah mencapai 100%

Sedangkan pada belanja kegiatan Penyediaan Pendidik yang Berkualitas dan Merata, belanja kegiatan sudah terelasasi dengan baik hanya pada satker Kementerian Agama (025) saja. Di sisi lain, Satker dibawah Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (042) belum cukup baik dalam merealisasikan belanjanya, realisasinya hanya 88% dari pagu yang disediakan.

3.8.1.2 Bidang Kesehatan

Belanja Prioritas pada Bidang Kesehatan juga sangat menunjang potensi pembangunan sumber daya manusia yang baik. Pembangunan pada bidang kesehatan juga menjadi salah satu fondasi penting dalam mencapai tujuan pembangunan sumber daya manusia. Hal ini harus menjadi perhatian pemerintah, untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmu serta sejahtera.

Tabel 3.17 Belanja Kegiatan Prioritas Dalam Bidang Kesehatan

Pada belanja kegiatan Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan Pengendalian Penyakit, semua pagu telah terealisasi cukup baik. Satker Kementerian Agama (025) mencatatkan realisasi sebesar 99,6%. Satker Kementerian Kesehatan (024) telah merealisasikan 94% dari total pagu. Untuk belanja Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga Berencana, dan Kesehatan Reproduksi, tercatat hampir semua satker yang memiliki belanja di bidang ini telah merealisasikan dengan baik. Namun ada beberapa satker di bawah Kementerian/Lembaga

Kegiatan Prioritas BA Pagu Realisasi %

025 Rp 1.451.000.000 Rp 1.445.556.300 99,6% 024 Rp 20.921.364.000 Rp 19.682.858.826 94,1% Total Rp 22.372.364.000 Rp 21.128.415.126 94,4% 025 Rp 1.237.804.000 Rp 1.158.931.884 93,6% 024 Rp 3.335.498.000 Rp 3.277.564.440 98,3% 068 Rp 15.142.023.000 Rp 12.040.188.282 79,5% Total Rp 19.715.325.000 Rp 16.476.684.606 83,6% 024 Rp 4.896.168.000 Rp 4.885.080.179 99,8% 068 Rp 1.100.000.000 Rp 883.549.100 80,3% Total Rp 5.996.168.000 Rp 5.768.629.279 96,2% Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan 024 Rp 3.589.910.000 Rp 3.491.762.136

97,3%

Total Rp 3.589.910.000 Rp 3.491.762.136 97,3%

Peningkatan efektivitas pengawasan obat dan

makanan 063 Rp 19.851.291.000 Rp 19.247.647.769 97,0%

Total Rp 19.851.291.000 Rp 19.247.647.769 97,0%

Peningkatan kesehatan ibu, anak, keluarga berencana, dan kesehatan reproduksi

Percepatan penurunan stunting

Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan pengendalian penyakit

FLASH REPORT ANALISIS BELANJA SPASIAL APBN

NUSA TENGGARA TIMURTAHUN 2019

43 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (068) tidak dapat merealisasikan belanjanya sesuai target. Tercatat hanya 79,5% saja yang dapat direalisasikan dari jumlah total pagu Rp15 miliar. Ini akan menjadi catatan bagi Kementerian/Lembaga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (068) untuk kedepannya dalam upaya mendorong kemajuan dibidang kesehatan.

Masuk ke belanja Percepatan penurunan stunting, belanja ini yang sangat amat di dorong pemerinah pusat pada T.A. 2019 yang laliu. Karena hal ini menjadi fokus pemerintah dalam melakukan penurunan stunting di seluruh Indonesia. Untuk Satker Kementerian Kesehatan (024) sudah amat baik dalam melakukan pembelanjaan di kegiatan ini. Namun, untuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (068) masihlah sangat minim, yakni hanya tercatat 80% dari pagu total yang disediakan Rp1,1 Milyar.

Untuk Kegiatan Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan serta Peningkatan Efektivitas Pengawasan Obat dan Makanan Tercatat telah terealisasikan dengan sangat baik, melebihi 95%.

3.8.1.3 Belanja Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur menjadi fokus pemerintah dalam beberapa tahun belakangan ini. Pembangunan yang merata dalam penunjang ekonomi masyarakat dan juga kesejahteraan masyarakat sangatlah penting. Provinsi Nusa Tenggara Timur telah ditetepkan sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas Tahun 2020 ini. Tentu hal ini harus ditunjang oleh fasilitas sarana dan prasarnan yang memadai.

Grafik 3.11 Tren realisasi belanja infrastruktur di NTT

FLASH REPORT ANALISIS BELANJA SPASIAL APBN

NUSA TENGGARA TIMURTAHUN 2019

44 Tren realisasi selama 3 (tiga)

tahun yaitu 2017,2018, dan 2019 terlihat adanya kesamaan. Realisasi terlihat naik di bulan Maret, Mei dan puncaknya di bulan Desember. Hal ini dikarenakan pada akhir triwulan I yang mana pada bulan maret, proses lelang dan administrasi proyek-proyek sedang terjadi, jadi pencairan dana biasanya

meningkat untuk belanja modal. Lalu pada awal triwulan II, yang terjadi ialah semua uang muka proyek dan tender dibayarkan, jadi para satker sudah mempunyai ancang-ancang dan mencairkan dana pada bulan Mei. Sedangkan pada akhir tahun proses pencairan dana belanja modal intensitasnya sangat amat meningkat. Hal ini terjadi dikarenakan selurh finalisasi output proyek-proyek yang ada dikejar untuk selesai.

Tren ini akan terjadi terus menerus dan berulang, dan biasanya jika pada awal tahun anggaran pencairan bernilai besar, hal itu dikarenakan adanya proyek yang belum selesai. Diberikan dispensasi selama 90 hari untuk penyelesaian pekerjaan yang ada. Maka dari itu salah satu penyebab bulan maret begitu meningkat biasanya dikarenakan percepatan proses dari batasan dispensasi tersebut.

Masuk ke outputnya, salah satu pembangunan infrastruktur yang menunjang Pariwisata Super Prioritas Labuan Bajo ialah pembangunan pelabuhan yang ada pada spot-spot wisata disana. Dijelaskan salam tabel di samping, Pagu total dari proyek tersebut sebesar Rp26,34 Milyar, dan telah terealisasi sebesar Rp25,87 Milyar atau sebesar 98,2%. Realisasi tersebut sudah sangat baik, mengingat target realisasi untuk Semester II ialah 90%..

Satker Item Pagu

PEMBANGUNAN REKLAMASI AREA TERMINAL PEMUMPANG (52 x 45) M2 ( VOL : 1 PKT x 14,862,700,000)

14.862.700.000 Rp

PEKERJAAN SUPERVISI REKLAMASI TERMINAL PENUMPANG PELABUHAN LAUT LABUAN BAJO ( VOL : 1 PKT x 285,478,000)

285.478.000 Rp PENGEMBANGAN FASILITAS PELABUHAN LAUT

LABUAN BAJO PEMBANGUNAN TRESTEL (90 X 6) M2 ( VOL : 1 PKT x 10,295,900,000)

10.295.900.000 Rp

PEKERJAAN SUPERVISI PENGEMBANGAN FASILITAS PELABUHAN LAUT LABUAN BAJO TRESTLE (90x6) M2 ( VOL : 1 PKT x 224,229,000)

224.229.000 Rp HONOR PANITIA LELANG FISIK DAN SUPERVISI ( VOL : 6

OP x 1,500,000) Rp 9.000.000 HONOR TIM TEKNIS DAN PENGAWAS PROYEK ( VOL :

10 OP x 1,260,000) Rp 12.600.000 HONOR PANITIA PHO DAN FHO ( VOL : 6 OP x

1,260,000) Rp 7.560.000 DOKUMEN KONTRAK DAN ATK ( VOL : 4 PKT x

4,000,000) Rp 16.000.000 PERJALANAN DINAS PEKERJAAN FASPEL BELANJA

MODAL ( VOL : 1 THN x 634,002,000) Rp 634.002.000

26.347.469.000 Rp

Rp 25.871.837.000

UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN LABUAN BAJO

Pagu Total Realisasi Total

Tabel 3.18 satker infrastruktur penunjang super prioritas di NTT

FLASH REPORT ANALISIS BELANJA SPASIAL APBN

NUSA TENGGARA TIMURTAHUN 2019

45 Disisi lain, peningkatan

perekonomian sangat

ditunjan dengan

infrastruktur pembangunan jalan. Jika akses lancer, maka proses perekonomian di stuatu daerah kemungkinan besar akan berjalan dengan lancar. Tabel disamping ini menunjukkan beberapa proyek jalan yang dikerjakan oleh satuan kerja

Balai Pengelola

Transportasi Darat Wilayah XIII. Dari pagu Rp22,07 Milyar, telah terealisasi bahkan melebihi pagu total, yaitu sebesar Rp22,43 Milyar. Ini biasanya

disebabkan karena terjadinya kesalahan dalam pengelolaan anggaran. Kasus yang biasanya terjadi dikarenakan terbentuknya 2 SPM, kontraktual dan non kontraktual. Seharusnya SPM yang digunakan adalah SPM kontraktual yang telah di anggarkan untuk kontrak tersebut, akan tetapi karena hal tertentu, satker menggunakan SPM nontraktual yang mana akan mengurangi pagu di luar kontrak tersebut dikarenakan sudah dianggarkan sebelumnya.

Untuk tahun 2020, Provinsi Nusa Temggara Timur masih berfokus kepada pariwisata Labuan bajo dan pariwisata lain yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur guna menunjang pariwisata tersebut. Selain itu, 2020 masih berfokus pada penurunan angka stunting. Juga penyelesaian dan pembangunan bendungan-bendungan.

Satker Item Pagu

Tunggakan Pekerjaan Supervisi Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Perlengkapan Jalan di Prov. NTT ( VOL : 1 PKT x 8,315,000)

2.512.845.000 Rp

Ruas Jalan Nasional Nomor Ruas 004 KM. 210 - Batas Kab. Manggarai (47 Km) / Termasuk Supervisi ( VOL : 1 PKT x 2,043,899,000)

2.043.899.000 Rp

Ruas Jalan Nasional Nomor Ruas 005 Batas Kab. Manggarai - SP. Bajawa (39 KM) / Termasuk Supervisi ( VOL : 1 PKT x 1,950,960,000)

1.950.960.000 Rp

Ruas Jalan Nasional Nomor Ruas 015 Lianunu - Hepang (48 Km) / Termasuk Supervisi ( VOL : 1 PKT x 1,865,000,000)

1.865.000.000 Rp

Ruas Jalan Nasional Nomor Ruas 028 Oesao - Bokong (42 KM) / Termasuk Supervisi ( VOL : 1 PKT x 1,968,649,000)

1.968.649.000 Rp

Jalan Nasional Nomor Ruas 039 Bts. Kota Kefamenanu - Olefaub (21 Km) / Termasuk Supervisi ( VOL : 1 PKT x 1,940,361,000)

1.940.361.000 Rp

Jalan Nasional Nomor Ruas 048 Taramana - Lantoka - Maritaing (57 Km) / Termasuk Supervisi ( VOL : 1 PKT x 1,881,365,000)

1.881.365.000 Rp

Ruas Jalan Nasional 008 Gako - Aegele (33 Km) ( VOL :

1 PKT x 1,888,060,000) Rp 1.888.060.000 Ruas Jalan Nasional 020 Waepera - KM 180 (26km) (

VOL : 1 PKT x 1,891,001,000) Rp 1.891.001.000 Ruas Jalan Nasional 021 KM 180 - Waerunu (38 km) (

VOL : 1 PKT x 1,827,119,000) Rp 1.827.119.000 Ruas Jalan Nasional 022 Waerunu - Bts. Kota Larantuka

(63 km) ( VOL : 1 PKT x 1,813,702,000) Rp 1.813.702.000 Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan Jalan pada

Ruas Jalan di area KSPN Pulau Komodo (Labuan Bajo NTT) ( VOL : 1 PKT x 490,000,000) 490.000.000 Rp 22.072.961.000 Rp Rp 22.437.727.400 Pagu Total Realisasi Total BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XIII

Tabel 3.19 satker infrastruktur penunjang super prioritas di NTT

Ketergantungan Pemerintah daerah di NTT terhadap dana transfer dari