• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis Belanja

3.4.1 Dana Transfer Umum

Tabel 3.7 Alokasi dan Realisasi Dana TKDD Provisi Nusa Tenggara Timur (dalam Rp)

Berdasarkan tabel 3.7, porsi TKDD terhadap APBD pemerintah se-NTT mencapai 84 persen pada tahun 2018 dan menurun pada tahun 2019 sebesar 82 persen. Meskipun kontribusi TKDD pada APBD menurun, tingkat ketergantungan NTT terhadap pemerintah pusat masih sangat tinggi sehingga kemandirian fiskal NTT perlu didorong. Untuk melihat secara lebih dalam terkait komposisi postur dan penggunaan belanja Transfer ke Daerah dan Dana Desa di NTT, berikut ini akan dielaborasi lebih rinci terkait perkembangan dan analisis belanja TKDD yang terjadi di NTT dalam periode tahun 2018 dan 2019.

3.4.1 Dana Transfer Umum

Pada TA 2018 dan 2019 arah kebijakan penggunaan Dana Transfer Umum untuk mempercepat pembangunan, memperluas akses daerah, meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Adapun dana transfer dapat diurai sebagai berikut:

3.4.1.1 Dana Alokasi Umum

Dana Alokasi Umum merupakan dana yang dialokasikan sebagai alat pemerataan kemampuan keuangan antara daerah

dan mengurangi kesenjangan fiskal antara daerah. Sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 3.8, dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, terdapat kenaikan 4,2 persen terhadap alokasi DAU di Nusa Tenggara Timur, yakni naik sekitar Rp 561 miliar pada tahun 2019. Sejalan dengan itu, DAU yang telah di transfer oleh pemerintah pusat dalam dua tahun ke terakhir selalu mencapai 100 persen dari total alokasi yang telah disediakan.

DAU Alokasi Realisasi % Realisasi

2018 13.482.237.846.000 13.482.188.767.500 100% 2019 14.043.318.902.000 14.078.342.097.000 100%

% Naik/Turun 4,2% 4,4%

Alokasi Realisasi % Alokasi Realisasi %

Dana Bagi Hasil 345.635.070.000 272.665.529.443 78,9% 296.254.705.589 225.461.784.150 76,1% Dana Alokasi Umum 13.482.237.846.000 13.482.188.767.500 100% 14.043.318.902.000 14.078.342.097.000 100% DAK Fisik 3.089.614.725.000 2.928.330.420.183 94,8% 3.482.482.464.000 3.251.524.640.681 93,4% Dana Insentif Daerah 44.000.000.000 44.000.000.000 100% 19.540.038.000 19.540.038.000 100% DAK Non Fisik 3.232.710.667.100 3.002.050.240.894 92,9% 3.653.684.957.316 3.429.822.479.873 93,9% Dana Desa 2.549.545.916.000 2.548.419.000.000 99,96% 3.020.504.603.000 3.014.436.180.495 99,80% Total 22.743.744.224.100 22.277.653.958.020 98,0% 24.515.785.669.905 24.019.127.220.199 98,0% APBD Konsolidasi % TKDD terhadap APBD 2018 2019 Postur TKDD 29.334.097.656.942 82% 26.561.242.825.755 84%

Sumber : Simtrada, dan Aplikasi MEBE diakses 10 Februari 2020

Sumber : Simtrada, dan Aplikasi MEBE diakses 6 Januari 2020 Tabel 3.8 Alokasi DAU Provinsi NTT (dalam rupiah)

FLASH REPORT ANALISIS BELANJA SPASIAL APBN

NUSA TENGGARA TIMURTAHUN 2019

31 Kenaikan Alokasi dan juga Realisasi DAU ini tentunya diharapkan dapat memberikan sumber pendanaan kepada Nusa

Tenggara Timur dalam upaya untuk mengurangi kesenjangan fiskal sebagai dampak masih minimnya rasio PAD terhadap total pendapatan daerah dalam APBD (rata-rata hanya mencapai 10%).

Jika dilihat tren penyaluran bulanan, terlihat bahwa dalam 2

tahun terakhir memiliki pola yang sama baik secara jumlah nominal maupun distribusinya secara bulanan. Penyaluran tertinggi ada di awal tahun (Januari) yakni mencapai Rp 2 triliun lebih, dan selanjutnya terdistribusi merata setiap bulan sampai dengan November dengan rata-rata terealisasi sebesar Rp 1,1 triliun dan mencapai nilai terendah pada akhir tahun.

3.4.1.2 Dana Bagi Hasil

Dana Bagi Hasil (DBH) dialokasikan dari pendapatan APBN berdasarkan persentase tertentu guna mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Sebagaimana dalam Tabel 3.9 perkembangan alokasi dan realisasi Dana Bagi Hasil yang disalurkan ke NTT pada tahun 2019 mengalami penurunan pada alokasi sebesar -14,3 persen dan realisasi sebesar -17,3 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Tabel 3.9 Alokasi dan Realisasi Dana Bagi Hasil di Nusa Tenggara Timur ( dalam rupiah)

Sumber : Simtrada, dan Aplikasi MEBE diakses 6 Januari 2020

Dalam kurun waktu 2018 s.d 2019, realisasi DBH yang disalurkan tidak mencapai 100 persen. Pada tahun 2019 realisasinya hanya mencapai 76,1 persen dari alokasi yang disediakan. Jika dilihat dari komposisi dan formulasi pengalokasian DBH yang dilakukan berdasarkan prinsip by origin. Terlihat bahwa persentase pembagian DBH ini terbentuk dari Pajak (PPh 21 dan 35/29, PBB, dan Cukai Hasil Tembakau (CBT)) dan juga Sumber Daya Alam (Kehutanan, Mineral dan

DBH Alokasi Realisasi % Realisasi

2018 345.635.070.000 272.665.529.443 78,9% 2019 296.254.705.589 225.461.784.150 76,1%

% Naik/Turun -14,3% -17,3%

Grafik 3.2 Tren realisasi DAU Bulanan (dalam miliar rupiah)

FLASH REPORT ANALISIS BELANJA SPASIAL APBN

NUSA TENGGARA TIMURTAHUN 2019

32 Batubara, Perikanan, Minyak Bumi, Gas Bumi, dan Panas Bumi). Sehingga penurunan alokasi dan realisasi di tahun 2019 diperkirakan karena adanya penurunan penerimaan dari komponen pajak dan penerimaan yang bersumber dari Sumber Daya Alam di NTT.

Grafik 3.3 Tren Realisasi Dana Bagi Hasil Bulanan (dalam miliar rupiah)

Sumber : Aplikasi MEBE, diakses 7 Januari 2020 3.4.2 Dana Transfer Khusus

3.4.2.1 Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik

Kebijakan pengalokasian Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik didasarkan kepada kebutuhan daerah yang diselaraskan dengan prioritas nasional, yang bertujuan untuk mendanai percepatan pembangunan infrastruktur dan sarana pelayanan dasar publik di daerah. Pengalokasian DAK Fisik juga dilakukan dengan memperkuat sinergi antar sumber pendanaan di daerah, dengan tetap memberikan afirmasi kepada daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan, terutama untuk menunjang kebutuhan pada bidang infrastruktur pendukung konektivitas.

Tabel 3.10 Alokasi dan Realisasi DAK Fisik di Nusa Tenggara Timur (dalam rupiah)

Sumber : Simtrada, diakses 6 Januari 2020, OMSPAN

Pada tahun 2019, sebagimana Tabel 3.10, NTT mendapatkan alokasi DAK Fisik sebesar Rp3,48 triliun, naik 12,7% dibandingkan tahun 2018. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah melihat

DAK Fisik Alokasi Realisasi % Realisasi

2018 3.089.614.725.000 2.928.330.420.183 94,8%

2019 3.482.482.464.000 3.251.524.640.681 93,4%

FLASH REPORT ANALISIS BELANJA SPASIAL APBN

NUSA TENGGARA TIMURTAHUN 2019

33 perlu adanya percepatan pemenuhan infrastruktur dan sarana pelayanan dasar publik antara lain Bidang Pendidikan, Kesehatan, Sanitasi, Air Minum, Jalan, Irigasi, Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Pariwisata yang merupakan sektor prioritas ekonomi NTT yang diharapkan bisa menjadi prime mover kebangkitan ekonomi NTT ke depan. Namun demikian, kenaikan ini tidak diikuti oleh optimalisasi kenaikan realisasinya yang hanya mencapai 93,4 % turun ±1 % dari realisasi 2018.

Jika dilihat dari jenis DAK Fisik yang disalurkan (Tabel 3.11), pada tahun 2019 kenaikan alokasi terbesar terdapat pada jenis DAK Fisik Reguler yakni mencai 70 % daripada alokasi tahun sebelumnya, sementara untuk alokasi jenis DAK Fisik Penugasan dan Afirmasi masing-masing mengalami penurunan sebesar -1% dan – 34% daripada tahun 2018. Sementara itu, kenaikan alokasi yang cukup signifikan pada jenis DAK Fisik Reguler tidak serta merta diikuti oleh optimalisasi penyerapannya. Sampai dengan akhir tahun 2019 (tahap III) peningkatan persentase penyerapan pada DAK Fisik Reguler hanya mencapai 1 % atau 94,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 93,7%.

Tabel 3.11 Alokasi dan Realisasi DAK Fisik Menurut Jenis dan Bidang Penyaluran (rupiah)

Sumber : Aplikasi MEBE, diakses 7 Januari 2019

2018 2019 Alokasi Realisasi % Alokasi Realisasi % Alok. %Real.

Reguler 11 10 1.051.793.262.000 985.756.782.794 93,7% 1.791.165.496.000 1.689.010.561.382 94,3% 70% 1% Penugasan 9 9 1.061.080.786.000 1.009.662.688.848 95,2% 1.048.849.905.000 962.474.656.302 91,8% -1% -3% Affirmasi 6 6 976.740.677.000 932.910.948.541 95,5% 642.467.063.000 600.039.422.997 93,4% -34% -2% Total 3.089.614.725.000 2.928.330.420.183 94,8% 3.482.482.464.000 3.251.524.640.681 93,4% 13% -1% Bidang 2018 2019 Perubahan Jenis DAK Fisik

FLASH REPORT ANALISIS BELANJA SPASIAL APBN

NUSA TENGGARA TIMURTAHUN 2019

34 Sebagaimana digambarkan

dalam grafik B.3, tren penyaluran DAK Fisik di Nusa Tenggara Timur dalam 2 tahun terakhir masih terkonsentrasi pada pada bulan Juli, Oktober dan Desember dimana bulan-bulan tersebut merupakan akhir periode

setiap tahapan penyaluran DAK Fisik. Kondisi ini menunjukkan kurang optimalnya manajemen pengelolaan DAK Fisik oleh Pemerintah Daerah, mengingat dengan pola seperti ini, manfaat lanjutan (multiplier effect) dari belanja modal/fisik ini tidak dapat dinikmati secara cepat. Sebagai caontoh, pada realisasi tahap I yang menumpuk di bulan Juli, seharusnya 20% dari total alokasi DAK Fisik di NTT sudah bisa dirasakan manfaatnya sejak bulan Februari (triwulan I), namun akhirnya menjadi sedikit tertunda dan mulai bergerak pada pada periode triwulan II (Mei).

3.4.2.2 Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik

DAK Non Fisik, diarahkan terutama untuk meningkatkan layanan bidang pendidikan, kesehatan dan kependudukan, guna meningkatkan kualitas SDM dan daya saing. Pengalokasian DAK Nonfisik dilakukan berdasarkan kebutuhan riil daerah dengan memberikan afirmasi kepada daerah tertentu untuk mengejar ketertinggalan. Sementara penyaluran DAK Non Fisik dilakukan berdasarkan realisasi penggunaan dana dan capaian output (berdasarkan kinerja).

Tabel 3.12 Alokasi dan Realisasi DAK Non Fisik di Nusa Tenggara Timur (dalam rupiah)

Sumber : Simtrada dan Aplikasi MEBE, diakses 7 Januari 2019

Sama dengan alokasi pada DAK Fisik, pada tahun 2019, alokasi Dak Non Fisik di Nusa Tenggara Timur naik sebesar 13% dibanding tahun lalu. Dari jumlah tersebut, realisasi DAK Non Fisik yang disalurkan ke Nusa Tenggara Timur mencapai Rp 3, 4 triliun atau naik sebesar Rp 427,8 miliar

DAK Non Fisik Alokasi Realisasi % Realisasi

2018 3.232.710.667.100 3.002.050.240.894 92,9% 2019 3.653.684.957.316 3.429.822.479.873 93,9%

% Naik/Turun 13,0% 14,2% 1,1%

Grafik 3.4 Tren realisasi DAK Fisik (dalam miliar rupiah)

FLASH REPORT ANALISIS BELANJA SPASIAL APBN

NUSA TENGGARA TIMURTAHUN 2019