• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaat Penggunaan Gugatan Class Action

Dalam dokumen TESIS MILIATER SIMALANGO NPM (Halaman 62-66)

C. Ketentuan Pengajuan Gugatan Class Action

5. Manfaat Penggunaan Gugatan Class Action

dirinya sebagai anggota kelompok yang ikut mengalami kerugian, (2) dapat juga melalui subkelompok (jika ada) tanpa mengurangi keharusan membuktikan sebagai korban dari peristiwa yang diperkarakan.

Administrasi penyelesaian ganti kerugian di dalamnya mengatur tentang kewenangan hakim untuk melakukan pengawasan terhadap proses pelaksanaan penyelesaian ganti kerugian, kewenangan untuk membentuk suatu panel khusus, guna membantu hakim mengawasi proses pelaksanaan penyelesaian ganti kerugian, serta kewenangan hakim untuk menentukan cara pendistribusian ganti kerugian, cara anggota kelas menyampaikan alat bukti, mekanisme bagi anggota kelas memperoleh ganti kerugian serta alternative penyelesaian atas terjadinya kelebihan maupun kekurangan ganti kerugian.73

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, anggota kelompok yang telah menyatakan keluar atau opt out, tidak berhak mendapat ganti rugi.

5. Manfaat Penggunaan Gugatan Class Action.

Meskipun pengaturan gugatan class action telah diakui dalam hukum positif Indonesia sejak tahun 1997 yaitu sejak diundangkannya Undang-Undang Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang diikuti dengan Undang-Undang Tentang Kehutanan, Undang-Undang Perlindungan Konsumen akan tetapi makna dan tujuan gugatan class action tersebut belum banyak dipahami dan dimengerti dengan benar oleh kalangan hukum (para praktisi hukum, akademisi hukum, termasuk para mahasiswa hukum) apalagi oleh masyarakat luas di Indonesia.

73 Indro Sugianto, op. cit., hal. 139

56

Manfaat penggunaan gugatan perwakilan kelompok (class action) bukan hanya dari segi kepentingan pihak penggugat atau bagi pihak tergugat tetapi juga bagi kepentingan publik. Manfaat demikian berupa :74

a. Penghematan biaya.

b. Akses yang terbuka bagi pencari keadilan dengan biaya hemat melalui prosedur gugatan class action membuat masyarakat tidak enggan lagi meminta perlindungan ke pengadilan. Secara psikologis perkembangan itu akan menimbulkan deterrent effect bagi para pelaku usaha yang berpotensi merugikan masyarakat. c. Menghindari kemungkinan terjadinya putusan yang berbeda satu

dengan yang lain. Putusan yang ditangai oleh hakim-hakim yang berbeda-beda, apalagi dengan ruang waktu yang berbeda-beda pula memunculkan kemungkinan adanya putusan-putusan yang inkonsisten.

Menurut Ontario Law Reform Comission (1982:117-138), manfaat class action itu adalah :75

(1) judicial economy. Singkatnya, pengadilan tidak perlu mengadili perkara yang sama dari ratusan atau ribuan orang secara berulang-ulang. Di samping itu, dari segi biaya perkara, barangkali lebih ringan dibandingkan dengan gugatan individual, karena penggugat itu dapat melakukan urunan. (2) Access to courts. Maksudnya dengan adanya class action ini, individu (korban) dapat memiliki kesempatan untuk mencari keadilan melalui pengadilan. Kalau seorang individu harus menggugat sendiri, belum tentu dia berani menggugat dan belum tentu juga ia dapat memperoleh apa yang menjadi tuntutannya. (3) Behaviour modification. Artinya, penerapan class action ini mempunyai efek jera pada para pelaku, baik yang sedang digugat maupun yang berpotensi untuk digugat.

Dalam konteks perlindungan konsumen, dengan mekanisme class action, tuntutan dari banyak orang dapat diajukan bersamaan, dan dapat menghindari pengulangan gugatan yang hampir sama dan juga memberikan peluang kepada konsumen untuk mengajukan gugatan dalam jumlah kecil.76

74 NHT Siahaan, Hukum Konsumen (Perlindungan Konsumen dan Tanggung Jawab

Produk), Cet. I, Jakarta : Panta Rei, hal. 246

75 Hyronimus Rhiti, op. cit., hal. 95 76 Inosentius Samsul, op. cit., hal. 227

57

Mas Achmad Santosa, menyebutkan terdapat paling sedikit tiga manfaat dan alasan atas keberadaan class action :

Pertama, yaitu proses berperkara yang bersifat ekonomis (judicial economy). Dengan gugatan class action berarti mencegah pengulangan (repition) gugatan-gugatan serupa secara individual. Tidaklah ekonomis bagi pengadilan apbila harus melayani gugatan-gugatan sejenis secara individual (satu persatu). Manfaat ekonomis juga ada pada diri tergugat, sebab dengan class action tergugat hanya satu kali mengeluarkan biaya untuk melayani gugatan masyarakat korban.

Kedua, akses pada keadilan (access to justice). Apabila diajukan secara individual, maka hal tersebut mengakibatkan beban bagi calon penggugat seringkali beban semacam ini menjadi hambatan bagi seseorang untuk memperjuangkan haknya di pengadilan. Terlebih lagi apabila biaya gugatan yang akan dikeluarkan tidak sebanding dengan tuntutan yang akan diajukan. Melalui proses class action, kendala yang bersifat ekonomis ini dapat teratasi dengan cara para korban menggabungkan diri bersama dengan class members lainnya dalam satu gugatan.

Ketiga, perubahan sikap pelaku pelanggaran (behaviour modification). Dengan diterapkannya prosedur class action berarti memberikan akses yang lebih luas pada pencari keadilan untuk mengajukan gugatan dengan cara cost efficiency. Akses class action ini dengan demikian berpeluang mendorong perubahan sikap dari mereka yang berpotensi merugikan kepentingan masyarakat luas. Peluang ini yang disebut peluang menumbuhkan detterent effect (efek penjera).77

Manfaat penggunaan class action seperti yang diuraikan di atas, juga diatur dalam PERMA Nomor 1 Tahun 2002, yaitu :

a. Untuk menegakkan asas penyelenggaran peradilan sederhana, cepat, biaya ringan agar akses masyarakat terhadap keadilan semakin dekat. Dengan satu gugatan, diberi hak prosedural terhadap satu atau beberapa orang bertindak sebagai penggugat untuk memperjuangkan kepentingan penggugat dan sekaligus kepentingan anggota kelompok (biasanya ratusan atau ribuan anggota).

b. Untuk kepentingan efisiensi dan efektivitas berperkara, karena dengan cara ini satu orang saja dari pihak yang dirugikan yang bertindak sebagai wakil kelompok dapat mengajukan gugatan untuk diri sendiri dan sekaligus mewakili kelompok yang jumlahnya banyak. Sangat tidak efisien dan efektif apabila penyelesaian pelanggaran hukum yang merugikan secara serentak atau sekaligus dan massal terhadap orang banyak yang memiliki fakta, dasar hukum dan tergugat yang sama apabila diajukan serta diselesaikan sendiri-sendiri atau bersama-sama dalam satu gugatan.

77 Mas Achmad Santosa, op. cit., hal. 7

58

Dari pendapat dan ketentuan sebagaimana diuraikan di atas, terlihat bahwa gugatan class action bermakna untuk menghindari adanya gugatan-gugatan individual yang bersifat pengulangan terhadap permasalahan, fakta hukum, dan tuntutan yang sama dari sekelompok orang yang menderita kerugian. Ini berarti gugatan class action akan lebih bersifat ekonomis jika dibanding setiap orang mengajukan gugatan sendiri-sendiri ke pengadilan. Selain itu, waktu dan biaya yang harus dikeluarkan untuk mengajukan gugatan class action akan menjadi lebih efisien apabila dibandingkan dengan mengajukan gugatan secara individual dari masing-masing anggota kelompok.

Gugatan class action dapat memberi akses pada keadilan karena beban yang ditanggung bersama untuk mengajukan gugatan ke pengadilan dalam rangka memperjuangkan hak kelompok masyarakat atas keadilan memperoleh ganti kerugian dan/atau melakukan tindakan tertentu menjadi lebih diperhatikan dan diprioritaskan penanganannya oleh pengadilan. Selain itu gugatan class action juga mempunyai makna penting dalam upaya pendidikan hukum dalam masyarakat : (a) di satu sisi dapat mendorong perubahan sikap kelompok masyarakat untuk memperoleh keadilan dan lebih berani menuntut haknya melalui jalur pengadilan; (b) di sisi lain dapat mendorong perubahan sikap dari mereka yang berpotensi merugikan hak dan kepentingan masyarakat luas dan (c) juga dapat menimbulkan efek jera bagi siapa pun yang pernah merugikan hak dan kepentingan kelompok orang dalam masyarakat.

59

BAB III

HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PENGGUNAAN

Dalam dokumen TESIS MILIATER SIMALANGO NPM (Halaman 62-66)