• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mat inya Masyar akat Madan

Dalam dokumen TEMPO EDISI KHUSUS SOEHARTO (Halaman 99-102)

Ar i ef Budi man Pengamat poli t i k

ada 1965, kedat angan Soehart o sebenarnya diharapkan unt uk memulihkan demokrasi dan membebaskan masyarakat madani at au civil societ y dari cengkeraman negara. Pada zaman Soekarno, dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden Tahun 1959, masyarakat madani prakt is dibungkam. M aka, ket ika Jenderal Soehart o muncul dan mengambil alih kekuasaan pada 1965, banyak orang berharap masyarakat madani akan kembali hidup.

M emang ada beberapa orang yang menyat akan pada w akt u it u, bet apa t idak realist is mengharapkan demokrasi bisa pulih di baw ah pim pinan seorang anggot a milit er. Tapi suara ini t enggelam di ant ara harapan t erhadap demokrasi yang semarak.

Set elah mendapat kan Surat Perint ah 11 M aret Tahun 1966, Soehart o membubarkan Part ai Komunis Indonesia dan menangkapi law an polit iknya. Oleh banyak orang, t indakan ini t idak dianggap sebagai hal yang t idak demokrat is, karena Part ai Komunis Indonesia dianggap sebagai part ai yang ant i-demokrasi. Begit u juga dengan t indakan pemerint ah yang menangkap para pemim pin polit ik.

Para pendukung gerakan demokrasi mulai t erkejut ket ika pada akhir t ahun 1960-an pemerint ah menolak permint aan rehabilit asi dua part ai yang dulu dilarang, M asyumi dan PSI.

Unt unglah, para anggot a part ai t ersebut masih dipersilakan membent uk part ai baru. Tapi kemudian pemerint ah juga menolak mant an pim pinan M asyumi dan Part ai Sosialis Indonesia unt uk duduk di part ai-part ai baru yang didirikan. M uncul pert anyaan, apa makna dari t indakan-t indakan ini.

Soehart o memberikan jaw aban dengan memperkenalkan konsep Trilogi Pembangunan. Konsep ini menyat akan ada t iga tugas pemerint ah: pert umbuhan ekonom i, st abilit as polit ik, dan pemerat aan pendapat an. Soehart o menugaskan milit er unt uk mencipt akan st abilit as polit ik, t ugas melaksanakan pert umbuhan ekonom i diberikan kepada para t eknokrat ekonomi. Set elah it u, pemerat aan pendapat an dapat diselenggarakan. Biarlah Soehart o memusat kan perhat ian kepada t ugas-t ugas ini dulu, t idak direpot kan oleh konflik-konflik masa lalu, begit u kira-kira yang mau dikat akan. Biarlah Soehart o diberi kesempat an dulu unt uk bekerja.

Jaw aban ini t ampaknya dit erima oleh masyarakat w akt u it u, t ermasuk oleh para mahasisw a dan kaum cendekiaw an. Yang paling pent ing pada w akt u it u adalah memulihkan kehidupan ekonomi. Bukankah dalam keadaan ekonomi yang t erpuruk, masyarakat madani juga t idak akan bisa berfungsi?

ht t p:/ / Semaraks.blogspot .com

Tapi ada sedikit yang mengganggu. Korupsi mulai muncul, meski saat it u masih kecil- kecilan. Korupsi yang saat it u mulai merebak adalah Pert amina. Sement ara it u, para w akil mahasisw a yang menjadi anggot a parlemen mulai ikut -ikut an membeli mobil Holden fasilit as pemerint ah dengan harga murah. Ini dianggap korupsi karena pada w akt u rakyat masih miskin, para t okoh mahasisw a ini sudah mau memasuki hidup yang mew ah. Para asist en pribadi Presiden juga mulai t erlibat bisnis, dan Ibu Tien Soehart o menggusur t anah rakyat unt uk mendirikan Taman M iniat ur Indonesia Indah at au TM II.

Kaum cendekiaw an dan para mahasisw a, yang merupakan corong bagi masyarakat madani, mulai bereaksi t erhadap gejala ini. Prot es oleh para cendekiaw an dan demonst rasi oleh para mahasisw a mulai bermunculan. Tahun 1970 sampai 1972 merupakan t ahun-t ahun yang marak dengan prot es dan demonst rasi. Tapi prot es-prot es ini pada umumnya berkisar pada masalah korupsi, bukan masalah demokrasi. Prot es dan demonst rasi t erhadap larangan dihidupkannya kembali M asyumi dan Part ai Sosialis Indonesia, sert a larangan para pemimpin kedua part ai it u unt uk akt if dalam part ai-part ai yang ada, relat if sangat sedikit . Korupsi t ampaknya masih dianggap sebagai masalah yang lebih serius pada w akt u it u. Kepercayaan bahw a Soehart o masih punya komit men t erhadap demokrasi masih besar.

Karena it ulah, dari empat demonst rasi besar yang t erjadi pada w akt u it u, t iga mempersoalkan korupsi, dan hanya sat u yang mempersoalkan dem okrasi.

Demonst rasi M ahasisw a M enggugat (1970), Komit e Ant i-Korupsi (1970), dan gerakan ant i-TM II adalah gerakan ant i-korupsi. Hanya demonst rasi Golongan Put ih (1971), yang menent ang UU Pemilu yang baru, yang berkait an dengan kehidupan demokrasi.

Pada mulanya Soehart o melayani prot es-prot es ini dengan baik. Demonst rasi M ahasisw a M enggugat dit anggapi dengan memerint ahkan para ment eri kabinet unt uk menerima para mahasisw a dan menjaw ab pert anyaan-pert anyaannya.

Sedangkan demonst rasi Komit e Ant i-Korupsi dilayani langsung oleh dirinya, dengan menerima sendiri empat w akil mahasisw a unt uk berdialog di rumahnya di Jalan Cendana. M emang demonst rasi Golongan Put ih dihadapi dengan penangkapan mahasisw a unt uk diint erogasi, t api hanya unt uk beberapa jam. Tidak ada penahanan. Ini memperkuat anggapan bahw a Soehart o t idak melihat mereka sebagai law an polit iknya. Saat it u, masyarakat menganggap komit men Soehart o t erhadap demokrasi masih ada.

Kemudian, dalam demonst rasi TM II, Soehart o bert indak lebih keras. Dia memerint ahkan penahanan t erhadap empat orang pimpinan dem onst rasi dan menahannya sampai sekit ar sat u bulan. Tapi hal ini masih dimaklumi, karena demonst rasi t ersebut menyinggung pribadi Ibu Tien, dan ini membuat Soehart o marah. Soehart o memang dikenal sensit if bila keluarganya diusik.

Tapi, memang benar juga, para cendekiaw an/ mahasisw a mulai merasa bimbang. Kalaupun Soehart o masih memiliki komit men t erhadap demokrasi, dia t ampaknya lemah

ht t p:/ / Semaraks.blogspot .com

dalam t indakannya t erhadap korupsi. Apalagi kalau korupsi ini menyangkut anggot a keluarganya. M asihkah Soehart o perlu didukung?

Jaw aban t erhadap pert anyaan t ersebut segera muncul. Pada saat kerusuhan-yang kemudian dikenal sebagai-Perist iw a M alari (1974), t at kala para mahasisw a memprot es dominasi Jepang at as perekonomian Indonesia, dan menuduh beberapa asist en pribadi Presiden sebagai " ant ek" para pengusaha Jepang, Soehart o mengambil t indakan t egas dengan menangkapi mahasisw a dan cendekiaw an yang dianggap punya kait an dengan demonst rasi ini. M ereka kemudian dipenjarakan sampai beberapa t ahun. Beberapa media besar dicabut izin t erbit nya, karena dianggap memanaskan suasana dan mengganggu st abilit as.

Dengan Perist iw a M alari (M alapet aka Lima Belas Januari), Soehart o t ampaknya mengambil sikap t egas: " Go t o hell w it h civil societ y." Dia sepert inya mengingat kan para cendekiaw an/ mahasisw a " w ho is t he boss" . Pada t it ik ini t ampaknya " perkaw inan" ant ara Soehart o dan masyarakat madani bubar jalan.

Set elah " perceraian" ini, apa yang t erjadi bisa diramalkan. Prot es dan demonst rasi, yang t adinya merupakan gerakan koreksi, sekarang menjadi gerakan konfront asi. Demonst rasi berikut nya, pada 1978, yang dilakukan oleh para mahasisw a ITB di Bandung, t idak lagi menunt ut supaya Soehart o mau mem berant as korupsi, t api menunt ut Soehart o t idak mencalonkan diri lagi sebagai presiden. Ini bahasa halus dari t eriakan: " M inggir!" Soehart o pun menjaw ab dengan t egas pula: Kam pus ITB diserbu dan diduduki milit er, para pimpinan mahasisw anya dijebloskan ke penjara selama beberapa t ahun.

Tindakan-t indakan Soehart o selanjut nya set elah t ahun 1974 merupakan seruan: " M asyarakat madani minggir, pemerint ah mau lew at " . Part ai-part ai disederhanakan menjadi t iga, para pemim pin part ai dikenai penelit ian khusus (lit sus) milit er unt uk membukt ikan keset iaannya kepada negara. M edia massa semakin ket at diaw asi.

Sejak saat ini, meskipun masyarakat madani m emang t idak mat i t ot al, dia hanya hidup di baw ah t anah, bergerilya. Kekuat an polit iknya prakt is nol. M asyarakat madani hidup dalam dunia bisik-bisik dan humor-hum or polit ik yang menyindir pemerint ah, dalam diskusi- diskusi t erbat as para mahasisw a dan cendekiaw an, dalam pembacaan puisi-puisi krit is Rendra, at au dalam drama sindiran yang dipent askan Teat er Koma dan monolog But et Kert aredjasa. Salah sat u humor polit ik yang menjadi favorit saya adalah yang menyat akan bahw a orang-orang Indonesia pada zaman Soehart o punya t iga sifat dasar: pint ar, jujur, dan pro-pemerint ah. Tapi t iap orang Indonesia hanya bisa memiliki dua saja. Kalau dia pint ar dan pro-pemerint ah, dia t idak jujur; kalau dia jujur dan pro-pemerint ah, dia t idak pint ar; dan kalau dia pint ar dan jujur, dia past i ant i-pemerint ah.

ht t p:/ / Semaraks.blogspot .com

Memandang ke Bar at , Ter per osok di

Dalam dokumen TEMPO EDISI KHUSUS SOEHARTO (Halaman 99-102)