• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memandang ke Bar at , Ter per osok di Timur

Dalam dokumen TEMPO EDISI KHUSUS SOEHARTO (Halaman 102-106)

Har old Cr ouch

Pengamat Poli t i k I ndonesi a

ebelum menjadi presiden, Soehart o adalah seorang jenderal yang t idak biasa memberikan perhat ian banyak t erhadap masalah polit ik luar negeri. Sebagai presiden, polit ik luar negerinya t idak dijiw ai oleh visi hebat t ent ang peran Indonesia dalam polit ik dunia. Dibandingkan dengan Presiden Soekarno yang melaksanakan " polit ik mercusuar" dan bercit a-cit a menjadi seorang " Pemimpin Besar" di panggung dunia, pendekat an Soehart o hanya bert ujuan memperoleh manfaat konkret bagi negaranya.

Polit ik luar negeri Indonesia pada zaman Soehart o sangat berkait dengan kepent ingan dalam negeri. Pendekat an ini sangat jelas pada aw al pemerint ahannya. Pada akhir zaman Orde Lama ekonom i Indonesia sudah rusak sama sekali. Presiden Soekarno lebih suka berkonfront asi dengan negara-negara Barat yang disebut " nekolim" , sedangkan masalah ekonomi dalam negeri dibiarkan saja. Sebaliknya Soehart o mendekat i negara- negara Barat dan Jepang unt uk mencari bant uan ekonomi dan menarik penanam modal asing.

Dengan demikian polit ik luar negeri memberikan sumbangan yang sangat besar kepada proses pembangunan ekonomi yang membaw a manfaat yang mendalam bagi bangsa Indonesia-w alaupun bukan semua golongan dalam masyarakat dapat menikmat inya. Pembangunan ekonom i juga menopang st abilit as polit ik, sehingga Orde Baru dapat bert ahan selama 30 t ahun lebih. Soehart o, sebagai presiden, juga memanfaat kan pembangunan ekonomi unt uk " membeli" dukungan para elit e polit ik. Sudah t ent u yang mendapat keunt ungan yang paling besar adalah anggot a keluarganya, para kroninya dan perw ira-perw ira milit er yang dekat dengannya.

Walaupun Indonesia t et ap menjunjung t inggi " polit ik bebas akt if" yang dicanangkan oleh Wakil Presiden Hat t a pada zaman revolusi, pada prakt eknya negara ini t idak lagi berdiri di t engah ant ara kubu Barat dan kubu Timur, t et api sangat condong ke arah Barat . Hubungan erat dengan negara kapit alis Barat dan Jepang paling jelas dapat dilihat dalam bidang ekonomi di mana konsorsium negara IGGI menjadi sumber bant uan ekonomi dan perusahaan asing menguasai sekt or m odern.

Tet api hubungan erat dengan negara Barat t idak t erbat as pada bidang ekonom i saja. Sebagai " sekut u t idak resmi" , Indonesia juga mendapat bant uan milit er dari Amerika Serikat dan negara Barat yang lain. Peralat an m ilit er banyak yang berasal dari negara Barat dan para perw ira ABRI (nama TNI pada w akt u it u) mendapat pendidikan dan lat ihan di negara-negara t ersebut .

ht t p:/ / Semaraks.blogspot .com

Pada aw al Orde Baru, m usuh bersama negara Barat dan Indonesia adalah negara komunis. Indonesia di baw ah Soehart o dianggap sebagai bent eng ant i-komunisme di Asia Tenggara. Pada w akt u it u pemerint ah AS dan negara Barat lain kurang memperhat ikan pelanggaran hak asasi manusia, asalkan pelanggaran it u dilakukan oleh pemerint ah ant i- komunis. Walaupun set engah jut a rakyat komunis at au pro-kom unis dihabisi pada 1965 dan rat usan ribu lagi dit ahan, t idak ada prot es apa-apa dari pemerint ah negara-negara Barat .

M eskipun demikian, Soehart o t et ap menjaga jarak dari AS dan negara-negara Barat . M isalnya Indonesia t idak ikut negara Asia lain yang mengirim pasukan unt uk membant u AS di Viet nam pada t ahun 1970-an. Sesuai dengan konsep bebas-akt if, Presiden Soehart o t idak mau bergabung dalam persekut uan pert ahanan dengan negara lain. Sebaliknya Indonesia lebih suka meningkat kan kerja sama non-milit er dalam ASEAN, yang dibent uk pada 1967. Pengaruh Soehart o dalam ASEAN menjadi semakin besar karena pemimpin negara-negara lain (kecuali Singapura) sering digant i t et api beliau t et ap berkuasa hingga 1998. Sulit sekali bagi ASEAN unt uk mengambil t indakan yang t idak dibenarkan oleh Indonesia.

Indonesia juga berpart isipasi akt if dalam Gerakan Non-Blok, yang t erdiri dari negara- negara yang t idak mau bersekut u dengan AS at aupun blok komunis. Semula, anggot a gerakan it u menganggap Indonesia t erlalu dekat dengan negara Barat , t et api akhirnya Presiden Soehart o t erpilih sebagai ket ua gerakan it u di Konferensi Non-Blok yang digelar di Jakart a pada 1992. Ironisnya, Soehart o baru t erpilih sebagai pem impin gerakan it u just ru pada w akt u Perang Dingin sudah berhent i dan gerakan it u t idak banyak diperhat ikan lagi.

Sebagai adikuasa regional, Indonesia sering mengambil prakarsa unt uk menyelesaikan konflik di w ilayah Asia Tenggara. M isalnya Indonesia berperan sebagai mediat or unt uk menyelesaikan perang saudara di Kamboja; Indonesia menyediakan bant uannya kepada Filipina dalam usahanya unt uk menyelesaikan pemberont akan bangsa M oro; dan Indonesia menyediakan fasilit as unt uk mengadakan serangkaian diskusi di ant ara negara yang mempunyai klaim -klaim yang bert um pang t indih di Laut Cina Selat an.

Usaha Indonesia unt uk mendukung perdamaian t idak t erbat as pada w ilayah Asia Tenggara saja. Indonesia merupakan salah sat u negara yang sering bersedia menyumbang pasukan kepada misi-m isi pemelihara perdamaian PBB. Tent ara Indonesia mendapat nama baik dari kegiat an ini.

Walaupun Soehart o t et ap menent ang komunisme, beliau juga bersikap pragmat is dalam melangsungkan hubungan dengan negara-negara komunis. Hubungan diplomat is t idak pernah diput uskan dengan Uni Soviet dan Viet nam, sedangkan pada 1967, at as nasihat M ent eri Luar Negeri Adam M alik, hubungan diplomat ik dengan RRC t idak " diput uskan" t et api hanya " dibekukan" . Ini memudahkan pembukaan kembali hubungan diplomat ik dengan RRC pada t ahun 1980-an sesuai dengan kepent ingan Indonesia pada w akt u it u. Soehart o selalu mement ingkan perhit ungan pragmat is di at as ideologi.

ht t p:/ / Semaraks.blogspot .com

Dapat dikat akan prest asi polit ik luar negeri Indonesia di baw ah pimpinan Soehart o cukup baik t et api sayangnya t idak begit u dihargai oleh dunia int ernasional. M engapa t idak? Ganjalannya adalah Tim or Tim ur.

Pada 1975, ket ika M ent eri Luar Negeri Adam M alik sedang berusaha meyakinkan pemimpin Timor Tim ur bahw a Indonesia t idak bermaksud merebut daerah it u, ada jenderal- jenderal yang mempersiapkan int ervensi milit er. Konon, Soehart o sendiri belum yakin bahw a invasi merupakan jalan yang t erbaik unt uk menyelesaikan proses dekolonisasi t et api akhirnya jalan it u diam bil. Soehart o barangkali berharap bahw a masalah it u akan cepat selesai-sepert i invasi India t erhadap koloni Port ugis di Goa pada 1962.

Selama hampir seperempat abad t ent ara Indonesia menghadapi perlaw anan yang t erus-menerus. Indonesia memang membangun banyak sekolah, rumah sakit , dan jalan raya di Timor Tim ur, namun banyak sekali rakyat yang menjadi korban dan pelanggaran hak asasi menjadi perkara biasa. Bagi rakyat Timor Tim ur, seribu sekolah at au rumah sakit at au jalan raya t idak dapat menggant i seorang ayah at au kakak at au anak yang dibunuh oleh t ent ara Indonesia. M ent eri Luar Negeri Ali Alat as menyebut kasus Timor Timur sebagai " kerikil t ajam" , t et api kerikil it u t ernyat a berbisa dan menyebabkan luka yang t idak dapat disembuhkan selagi Soehart o menjadi presiden.

Salah sat u t ujuan polit ik luar negeri adalah unt uk mempert ahankan negara it u dari ancaman luar dengan menggunakan cara-cara non-milit er. Dalam hal it u, pada um umnya polit ik luar negeri Presiden Soehart o cukup berhasil. Tet api akhirnya polit ik luar negeri t ernyat a t idak mampu menangkis sebuah ancaman yang t idak dijangka dan berw ujud dalam bent uk baru. Pada Juli 1997 keguncangan dalam nilai baht di Thailand menjadi sumber keguncangan yang melanda bukan saja Indonesia t et api hampir semua negara Asia. Di ant ara korban krisis monet er it u adalah negara Indonesia dan Presiden Soehart o sendiri.

Pada zaman globalisasi ini, ancaman luar t idak lagi t erbat as pada ancaman m ilit er at au polit ik dari negara-negara t ert ent u. Pengalaman Presiden Soehart o menunjukkan bahw a proses globalisasi mempunyai dinamika sendiri yang kadang-kadang membaw a manfaat yang sangat pent ing t et api juga dapat merupakan ancaman yang paling dahsyat. Agaknya, Presiden Soehart o t idak mengert i bagaimana ancaman it u dapat dihadapi.

Kadang-kadang ekspresi ini muncul lagi dalam bent uk prot es dan demonst rasi, sepert i ket ika demonst rasi unt uk membela para pet ani Kedung Ombo yang digusur (1988). Demonst rasi ini diprakrasai oleh beberapa lembaga sw adaya masyarakat , para mahasisw a, dan Rom o M angun. Tapi gerakan ini segera dit um pas secara milit er.

Semua " perlaw anan" ini t erus bermunculan sam pai jat uhnya Soehart o pada 21 M ei 1998. Set elah milit er dan part ainya sendiri, Golkar, menarik dukungannya, Soehart o, dengan hat i pahit t api dengan w ajah t enang, membacakan surat pengunduran dirinya sebagai Presiden RI, set elah lebih dari 30 t ahun berkuasa.

ht t p:/ / Semaraks.blogspot .com

M asyarakat madani pun t iba-t iba muncul dan bangkit kembali. Tapi yang kit a dapat kan adalah masyarakat madani yang sakit , yang t idak t ahu bat as-bat as kebebasannya, yang menggunakan kebebasannya unt uk keunt ungan dirinya sendiri. Ibarat orang sakit yang t adinya dilarang makan, maka ket ika " sembuh" dia segera melahap apa saja yang ada di sekit arnya, sambil menyikut t eman-t emannya yang ada di kiri dan kanannya. Korupsi pun t iba-t iba m uncul kembali, bahkan mungkin lebih dahsyat dari keadaan sebelum nya.

M emang, masyarakat madani sudah bisa hidup kembali. Tapi kit a masih belum menyadari bahw a masyarakat madani ini masih perlu belajar berjalan lagi, karena set elah lebih dari 30 t ahun dipasung, kesanggupan dasar ini sudah lama t erlupakan.

ht t p:/ / Semaraks.blogspot .com

Dalam dokumen TEMPO EDISI KHUSUS SOEHARTO (Halaman 102-106)