• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menggunakan Logika Fuzzy

Dalam dokumen M01459 (Halaman 30-34)

Radius Tanone1, Dedy Danu Widjaya 2 1

FTI-UKSW, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia, radiustanone@gmail.com 2

FTI-UKSW, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia, dsonic77@gmail.com

ABSTRAK

Besarnya kebutuhan masyarakat Singapura akan tenaga kerja wanita yang terus meningkat , mendorong tumbuhnya agen Maid serta sistem informasi Maid management di negara tersebut. Untuk pemilihan Maid yang tepat dan sesuai kriteria yang diinginkan employer, dibutuhkan suatu sistem pendukung keputusan yang dapat menghasilkan suatu rekomendasi yang valid. SPK harus dapat memproses indikator yang ada dengan benar termasuk yang bersifat samar seperti pada Maid management adalah kriteria experience dan skill dari tenaga kerja serta umur dari maid. Indikator samar tersebut diproses menggunakan logika Fuzzy dengan representasi grafik segitiga dan operasi logika max untuk menghasilkan rekomendasi Maid yang telah diurutkan dari yang memiliki firestrength tertinggi.

Kata Kunci : Maid Management, Sistem Pendukung Keputusan, Logika Fuzzy

1. Pendahuluan

Dalam era globalisasi yang semakin berkembang, semua aspek kehidupan manusia juga ikut berkembang, salah satunya adalah dunia bisnis. Peran teknologi dan informasi pun semakin diperlukan dalam mendukung proses bisnis yang ada, salah satunya adalah sistem informasi. Begitu juga dengan sistem informasi maid management yang memberikan layanan dan informasi seputar tenaga kerja bagi customer khususnya di wilayah Singapura. Permasalahan yang terjadi bagi masyarakat Singapura dalam pemilihan maid adalah customer harus mencari tenaga kerja yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Sedangkan tenaga kerja yang tersedia sangat bervariatif dalam segi pengalaman, umur dan kemampuanya, tidak kurang tiga ribu orang setiap bulannya berangkat ke Singapura untuk berkerja sebagai maid serta ditambah lagi dengan proses dan pengurusan legalitas yang selektif oleh pemerintah Singapura dalam pengambilan tenaga kerja wanita bagi warga negaranya [1].

Pada sistem informasi PrestigeMaid, customer harus mencari tenaga kerja yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan seperti umur, kemampuan, serta pengalaman maid. Adapun tenaga kerja yang dimiliki oleh PrestigeMaidAgency pada tahun 2013 ini adalah 136 orang. Melihat dan memeriksa satu per satu tenaga kerja akan memakan waktu serta belum tentu sesuai dengan kriteria yang diharapkan dan dibutuhkan. Kendala lain adalah waktu customer yang terbatas pada jam kerja Prestige Maid jika harus bertemu

31

dengan konsultan [2]. Oleh karena itu, dalam suatu sistem informasi dibutuhkan sistem pendukung keputusan pemilihan tenaga kerja untuk dapat membantu customer untuk memberikan rekomendasi dalam pemilihan maid yang sesuai dengan kriterianya, sehingga diharapkan customer dapat mencari informasi tentang produk, layanan, bahkan melakukan transaksi tanpa terbatas jam kerja perusahaan [3].

Untuk menghasilkan suatu rekomendasi yang valid, Sistem Pendukung Keputusan harus dapat memproses indikator yang ada dengan benar [4]. Akan tetapi, dalam sistem informasi maidmanagement terdapat indikator yang bersifat samar. Sehingga dibutuhkan penanganan pada indikator samar tersebut, yaitu dengan logika Fuzzy. Dengan logika Fuzzy, data yang samar akan menjadi anggota dari banyak himpunan dengan derajat keanggotaan yang berbeda dalam masing-masing himpunan [5]. Pada maid management terdapat beberapa spesifikasi yang digunakan untuk menangani data yang samar yaitu experience, skill dan umur dari maid.

Berdasarkan kebutuhan customer akan rekomendasi tenaga kerja yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan tanpa terbatas jam kerja suatu perusahaan manajemen tenaga kerja serta tanpa terbatas ruang, maka dirancanglah suatu Sistem Pendukung Keputusan pemilihan tenaga kerja berbasis web yang dapat memproses masukan dari customer baik yang bersifat pasti maupun samar sehingga dihasilkan rekomendasi tenaga kerja yang valid dan sesuai dengan kriteria yang diharapkan customer.

Terdapat beberapa penelitian yang membahas tentang SPK, salah satunya adalah Decision Support System Untuk Pembelian Mobil Menggunakan Fuzzy Database Model Tahani yang mengangkat permasalahan tentang proses perekomendasian mobil yang paling sesuai bagi pengguna atau calon pembeli dengan menerapkan metode Fuzzy Database Model Tahani. Dalam penelitian tersebut, parameter-parameter yang telah dimasukkan oleh user diproses oleh sistem sehingga menghasilkan output yang berupa rekomendasi mobil yang memiliki firestrength atau tingkat kesesuaian dengan parameter di atas angka nol sampai dengan angka satu [6].

Penelitian yang lain adalah Perancangan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Untuk Menentukan Kelaiklautan Kapal. Pada penelitian ini, SPK dirancang dengan menggunakan metode pohon keputusan dan algoritma Iterative Dichotomiser 3 (ID3) untuk menganalisa tiga aspek utama keselamatan kapal yaitu nautis, teknis dan radio sehingga dihasilkan keputusan penentuan kelaiklautan kapal yang bernilai diskrit yaitu laik atau tidak laik [7].

Pada penelitian ini, sistem pendukung keputusan dirancang untuk membantu employer dalam memilih tenaga kerja agar sesuai dengan kriteria yang diinginkan tanpa harus melihat satu persatu profil maid yang tersedia sehingga diharapkan akan lebih efisien dalam waktu pemilihan maid. SPK akan menggunakan logika Fuzzy dalam memproses masukan Fuzzy dari employer, sehingga sistem dapat memberikan output yang berupa rekomendasi satu atau lebih Maid yang sesuai dalam kriteria yang telah dimasukkan beserta derajat rekomendasinya (firestrength).

Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. Jadi, pengambilan keputusan dapat dilakukan oleh sistem atau manusia, karena SPK hanya membantu manusia dalam proses pengambilan keputusan. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mampu memberikan solusi bagi kebutuhan tersebut. SPK merupakan sistem yang membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tidak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat. [4]

32

Logika Fuzzy (Fuzzy Logic) diperkenalkan oleh Lotfi Zadeh pada tahun 1965. Merupakan metode yang mempunyai kemampuan untuk memproses variabel yang bersifat kabur atau yang tidak dapat dideskripsikan secara pasti seperti misalnya tinggi, lambat, dan bising. Fuzzy dalam bahasa Inggris mempunyai arti kabur atau tidak jelas. Jadi, logika Fuzzy adalah logika yang kabur, atau mengandung unsur ketidakpastian.

Dalam logika Fuzzy, variabel yang bersifat kabur tersebut direpresentasikan sebagai sebuah himpunan yang anggotanya adalah suatu nilai pasti (crisp) dan derajat keanggotaannya dalam himpunan tersebut. Logika Fuzzy meniru cara berpikir manusia dengan menggunakan konsep sifat kesamaran suatu nilai. Dengan teori himpunan Fuzzy, suatu objek dapat menjadi anggota dari banyak himpunan dengan derajat keanggotaan yang berbeda dalam masing-masing himpunan [5].

Terdapat beberapa hal yang harus diketahui dalam sistem Fuzzy, yaitu variabel Fuzzy yang merupakan variabel yang akan dibahas dalam suatu sistem Fuzzy, himpunan Fuzzy yang merupakan suatu group yang mewakili suatu kondisi tertentu dalam suatu variabelFuzzy, semesta pembicaraan yang adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan dalam suatu variabel Fuzzy, domain adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan Fuzzy, serta fungsi keanggotaan (membership function) adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya (sering juga disebut dengan derajat keanggotaan). Fungsi keanggotaan suatu himpunan Fuzzy dapat ditentukan melalui pendekatan fungsi, yaitu representasi linier naik, representasi linier turun, kurva segitiga, kurva trapesium dan kurva bahu [8].

Maid Manajemen adalah agency atau perusahaan yang memberikan layanan kepada customer atau employer seputar tenaga kerja wanita baik dalam permintaan tenaga kerja maupun pengurusan legalitas serta semua yang bersangkutan dengan kebutuhan-kebutuhan maid. Maid management sangat dibutuhkan di Singapura karena kebutuhan masyarakat Singapura akan tenaga kerja wanita yang terus meningkat [9]. Peningkatan tersebut dibuktikan berdasarkan data Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia tentang pengajuan ijin legalitas maid yang berasal dari negara Indonesia yang diselengarakan oleh pemerintah singapura, dalam penelitian tersebut tecatat 512 orang telah mengajukan ijin untuk pengurusan maid secara legal pada tahun 2009, 856 orang pada tahun 2010 dan tahun 2011 semester 1 ada 1140 orang [10].

Sistem informasi Maid management adalah sistem informasi yang digunakan oleh perusahaan manajemen dan konsultan tenaga kerja untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan tenaga kerja dan memberi kesempatan kepada customer untuk melakukan permintaan tenaga kerja serta pengurusan kebutuhan-kebutuhan legalitas tenaga kerja [9].

Prestige Maid adalah agency tenaga kerja wanita di Singapura yang telah berdiri sejak tahun 2010. Prestige Maid bekerjasama dengan agen tenaga kerja Indonesia PT. Rizaldi Bina Bersama yang berkantor pusat di Kendal dan telah berdiri lebih dari sepuluh tahun. Prestige Maid memberikan pelatihan dan menyalurkan Maid dari berbagai negara seperti China, Malaysia, serta Singapura dan telah memiliki sekitar 2500 employer yang berada di Singapura [3].

2. Pembahasan

33

1. Identifikasi

Pada tahap ini dilakukan identifikasi permasalahan yang ada pada sistem informasi Prestige Maid serta dilakukan perumusan kebutuhan bagi permasalahan tersebut, yaitu dibutuhkannya sistem pendukung keputusan pemilihan Maid dengan menggunakan logika Fuzzy.

2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem menggunakan prototype model yang memungkinkan adanya interaksi yang lebih baik antara pengembang program dan pengguna sehingga sistem yang dibuat hasilnya lebih maksimal.

Gambar 1. Prototyping Model [6]

Proses dari perancangan sistem dengan menggunakan prototype model pada Gambar 1 dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Pengumpulan Kebutuhan

Tahap pengumpulan kebutuhan adalah tahap untuk menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diperlukan dan gambaran bagian-bagian yang akan dibangun berikutnya. Pada tahap ini dilakukan wawancara ke client yang pada penelitian ini adalah Prestige Maids Agency. Kebutuhan yang didapat pada tahapan ini antara lain data layanan yang diberikan Prestige Maids Agency, data Maid, kebutuhan input sistem, serta informasi yang akan menjadi content pada sistem informasi Maid management, juga batas atas dan batas bawah dari setiap himpunan pada variabel Fuzzy yang digunakan.

2) Perancangan

Tahap perancangan adalah tahap dimana dilakukan perancangan yang mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar prototype. Perancangan yang dilakukan adalah perancangan data, identifikasi kebutuhan software dan hardware, serta perancangan sistem. Perancangan data sistem pendukung keputusan pemilihan Maid adalah sebagai berikut :

a. Kebutuhan Input

Terdapat dua kebutuhan input data dalam sistem ini, yaitu : i. Input Non-Fuzzy (Kriteria)

Input non-Fuzzy adalah kebutuhan input data pada sistem pendukung keputusan pemilihan Maid yang akan mengambil seluruh data tanpa melakukan perhitungan Fuzzy. Pada penelitian ini, input non-Fuzzy disebut dengan Kriteria. Terdapat empat input non- Fuzzy, yaitu :

1. Country

34

Dalam dokumen M01459 (Halaman 30-34)

Dokumen terkait