• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanaman (BPMPT) Kementrian Pertanian Sirojul Munir

Dalam dokumen M01459 (Halaman 96-98)

Sekolah Tinggi Teknologi Terpadu Nurul Fikri, Depok Kampus B Gedung PPSDMS-NF, Jl Lenteng Agung Raya No.20

rojulman@nurulfikri.ac.id

ABSTRAK

Bermula dari kebutuhan lembaga pengujian untuk menin1gkatkan efisiensi dan efektifitas operasional layanan pengajuan uji sampel bagi pelanggannya, BPMPT memerlukan suatu sistem yang dapat mengakomodasinya. Pengembangan sistem informasi alur kerja (workflow management system) bertujuan untuk mengetahui alur proses informasi pengajuan sampel oleh pelanggan yang terjadi pada lembaga tersebut. Pada penelitian ini membahas tentang model component-based web framework pada perancangan aplikasi workflow management system. Hasil penelitian berupa prototipe aplikasi berbasis web yang dikembangkan berdasarkan perancangan sistem dengan menggunakan pendekatan pengembangan sistem yang modular berbasis komponen (component-based) yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem di BPMPT.

Kata kunci: component-based, web framework, work flow management system, lembaga pengujian mutu

Pendahuluan

Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT) adalah institusi pelayanan publik dibawah naungan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI yang bertugas melayani pengujian produk tanaman pangan. Saat penelitian dilakukan BPMPT belum mempunyai sistem yang terintegrasi dalam melayani pelanggannya mulai dari proses pengajuan pengujian sampel hingga proses hasil laboratorium berupa sertifikat hasil pengujian. Proses pelayanan pelanggan melibatkan beberapa satuan kerja, mulai dari staff adminstrasi yang melayani penerimaan pengajuan sampel dan pembayaran, manajer teknis yang bertugas melakukan kelayakan dari sampel uji yang diajukan pelanggan, satuan kerja laboratorium yang melakukan proses pengujian sampel, hingga kembali ke staff adminstrasi yang akan melakukan proses pencetakan sertifikat hasil uji laboratorium. Sistem informasi yang akan dikembangkan pada lembaga BPMPT adalah sistem manajemen alur kerja atau lebih dikenal dengan sebutan workflow management system. Pengembangan sistem akan menggunakan aplikasi berbasis web, sehingga sistem yang dibangun dapat diakses melalui jaringan lokal (LAN) di lingkungan lembaga BPMPT dan kedepannya diharapkan sistem dapat juga di akses melalui internet.

Tujuan umum dikembangkannya workflow management system di Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman Kementrian Pertanian adalah untuk efisiensi dan efektifitas operasional layanan yang dapat meningkatkan produktifitas kerja. Sedangkan tujuan khusus perancangan workflow management system ini adalah mengetahui implementasi penggunaan model component-based web framework pada pengembangan aplikasi, dengan fokus pada bisnis proses sesuai requirement dari sistem yang dikembangkan, yaitu: Mendukung pekerjaan dan tugas dari individu atau group alur kerja, Mendukung komunikasi antara individu atau group alur kerja dan Mendukung sistem pelaporan alur kerja berupa status yang sedang dijalankan.Pembahasan

Pembahasan Dasar Teori

97

menyediakan kumpulan file-file pustaka program (libraries) dan atau berupa class-class yang ketika digunakan akan bekerja sama untuk mengerjakan suatu perintah tertentu dalam mencapai tujuan atau keinginan suatu domain pekerjaan, sedangkan aplikasi framework adalah sebuah kerangka-kerangka (skeletons) dari himpunan aplikasi-aplikasi yang bisa dikustomisasi oleh pengembang aplikasi (programmer).

Menurut Pressman [2], Komponen adalah bangunan pembentuk perangkat lunak komputer yang bersifat modular. Lebih formal, Unified Modeling Language Spesification yang dikeluarkan oleh OMG [OMG03a] mendefinisikan komponen sebagai ― bagian dari sistem yang bersifat modular, dapat dideploy, dapat digantikan, yang membungkus implementasi dan memperlihatkan sejumlah antarmuka‖. Menurut Pressman [2], salah satu elemen kunci yang menentukan keberhasilan atau kegagalan dari Component- based software engineering (CBSE) adalah ketersediaan standar-standar berbasis komponen, yang sering dikenal dengan middleware. Midleware merupakan sejumlah infrastruktur komponen yang memungkinkan komponen-komponen pada domain problem saling berkomunikasi dengan komponen-komponen yang lainnya melintasi jaringan atau berkomunikasi dengan komponen-komponen di dalam suatu sistem yang kompleks.

Menurut Thomas Schal [3], workflow adalah sebuah unit kerja yang men-generate produk dan jasa yang berhubungan dengan menghasilkan pekerjaan, atau mengakibatkan kepuasan bagi pelanggan (customer satisfaction). Sebuah workflow memiliki pelanggan utama, yang dilayani oleh penyedia jasa atau produk, atau dilayani oleh jaringan operasional sebagai rantai dari pelanggan dan pemasok, bekerja menuju kepuasan pelanggan utama. Sistem manajemen alur kerja (workflow management system) berhubungan dengan customer satisfaction atau kepuasan pelanggan. Menurut Thomas Schal [3], kepuasan pelanggan adalah aspek intangible dari kualitas yang mengungkapkan pelanggan tentang sifat-sifat global dan karakteristik yang memungkinkan suatu produk atau layanan. Untuk memenuhi kepuasan secara eksplisit serta implisit kebutuhan pelanggan. Kepuasan pelanggan adalah hasil dari hubungan komunikatif yang baik yang berfungsi untuk mengelola komitmen dalam rantai pelanggan dan pemasok. Manfaat utama yang dapat diperoleh dari proses kerja selain untuk kepuasan pelanggan, adalah pengurangan biaya, fleksibilitas dan meningkatkan kualitas kehidupan kerja.

Metodelogi Penelitian

2.2.1 Penentuan Studi Kasus

Metodologi penelitian ini merupakan studi kasus pada Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman Kementrian Pertanian Republik Indonesia. Model component-based web framework akan digunakan untuk menghasilkan sebuah prototype aplikasi yang dikembangkan.

Secara garis besar sistem yang diharapkan dapat diimplementasikan pada lembaga pengujian mutu BPMPT terbagi menjadi dua bagian besar.

Sistem Operasional :

1. Pencatatan penerimaan Sampel Uji 2. Memo permintaan uji sample 3. Pencatatan Pembayaran 4. Pengelolaan Produk Layanan 5. Pengelolaan Item Ruang Lingkup pengujian

6. Pengelolaan Data Pelanggan

Sistem Pelaporan :

1. Laporan Hasil Uji / Sertifikasi 2. Alur proses sample uji (status) 3. Pencatatan hasil uji

4. Statistik pelanggan 5. Statistik transaksi 6. User Manajemen

7. Sistem pelaporan berbasis grafis / chart

2.2.2 Perancangan Sistem

Proses workflow yang terjadi di BPMPT melibatkan beberapa role user yaitu: super user, pelanggan, customer service, manager teknis, penyelia, analyst, staff administrasi dan kepala balai pengujian. Pada tabel berikut ini ditampilkan detail role user dan deskripsi tugas-tugas yang dilakukan.

98

Dalam dokumen M01459 (Halaman 96-98)

Dokumen terkait