BAB II STUDI PUSTAKA
2.2 Deskripsi Teori
2.2.4 Teori Pedagogi Reflektif
2.2.4.2 Metode Pembelajaran yang Sesuai PPR
Sebenarnya tidak ada metode satu-satunya yang sesuai dengan PPR, tetapi banyak metode pembelajaran yang dapat sesuai dengan PPR asalkan paradigma penting PPR ada di dalamnya yaitu: ada pengalaman, ada refleksi, dan sesuatu secara aktif dan partipatif, membantu mahasiswa melakukan refleksi atas pengalamannya, serta akhirnya membantu mahasiswa melakukan aksi berdasarkan refleksinya, dapat digunakan sebagai metode yang sesuai dengan PPR. Di bawah ini dituliskan beberapa pendekatan dan metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pedagogi refleksi dengan sedikit alasannya.
a. Pendekatan Konstruktivistis
Hampir semua pembelajaran dengan pendekatan konstruktivistik dapat digunakan dalam pembelajaran bergaya PPR. Pendekatan konstruktivistis berarti pendekatan dalam pembelajaran dimana mahasiswa dibantu untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Dalam pendekatan ini mahasiswa akan aktif mengolah, mendalami, mencerna, merumuskan sendiri bahan yang dipelajari. Dengan kata lain, mahasiswa sungguh mengalami sendiri bagaimana memperlajari suatu bahan. Jelas pendekatan ini akan memberikan pengalaman mendalam bagi mahasiswa dalam mempelajari sesuatu.
Secara garis besar dibedakan adanya dua pendekatan konstruktivistis yaitu pendekatan konstruktivistik personal dan social. Dalam pendekatan konstruktivistik personal, memang mahasiswa sendiri mendalami bahan secara aktif sendirian. Maka pembelajaran yang cocok adalah mahasiswa belajar sendiri. Sedangkan dalam pendekatan konstruktivistik sosial mahasiswa mengolah bahan dalam kelompok kecil sesuai dengan konteks dan lingkungan, dll. Kedua pendekatan ini memberikan pengalaman otentik pada mahasiswa dalam mempelajari sesuatu bahan.
Termasuk dalam pendekatan konstruktivistik adalah beberapa metode pembelajaran berikut:
1. Metode pembelajaran di kelas/laboratorium
Metode ini adalah metode yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa di dalam ruangan. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai berbagai metode yang sesuai di dalam kelas atau laboratorium.
a. Metode inkuiri
Metode inkuiri adalah metode belajar dimana mahasiswa melakukan pencarian sendiri untuk menemukan sesuatu. Proses yang digunakan adalah proses ilmiah yaitu: ada persoalan, membuat hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan mengambil kesimpulan apakah hipotesis diterima atau tidak. Proses inkuiri dapat dilakukan sendiri maupun kelompok.
b. Discovery
Metode ini merupakan metode belajar mahasiswa yang mengarahkan mahasiswa melakukan langkah-langkah untuk menemukan sesuatu, entah lewat percobaan ataupun pemikiran.
c. Praktikum
Metode ini adalah metode belajar yang mengarahkan mahasiswa melakukan percobaan di laboratorium, entah untuk membuktikan teori yang dipelajari di kuliah ataupun untuk menemukan sesuatu hukum atau rumus. Sering metode ini disebut metode laboratorium karena biasanya dilakukan di lab.
d. Problem solving
Metode ini merupakan metode belajar yang menekankan mahasiswa untuk mencoba memecahkan persoalan yang ditunjukkan dosen. Bentuknya dapat berupa mengerjakan soal hitungan atau soal pertanyaan atau juga memikirkan pembecahan persoalan yang lebih menyeluruh dan luas dalam bidang sosial kemasyarakatan.
e. Membaca novel dan buku sastra sendiri dan mengambil maknanya. Mahasiswa sastra dapat menggunakan metode membaca langsung sumber sastra atau puisi, dan dengan ini menggali maknanya bagi hidupnya.
f. Permainan
Metode ini menekankan pada metode belajar mahasiswa yang melakukan permainan. Permainan ini diarahkan agar membantu mengerti konsep topik
kuliah yang mau dipelajari. Jadi, permainan-permainan yang diterapkan di kelas harus memicu terjadinya proses pembelajaran.
g. Simulasi
Simulasi merupakan metode belajar dimana mahasiswa melakukan peran yang sesuai dengan bahan yang mau didalami. Misalnya, mahasiswa berperan sebagai presiden yang memutuskan pembukaan pusat tenaga nuklir atau tidak. Metode ini dapat digunakan dalam mempelajari masalah yang konkret atau kontekstual.
h. Permainan olah raga bersama.
Permainan olah raga dapat menjadi metode belajar tentang teori olah raga dan kesehatan. Selain mengarahkan mahasiswa untuk memahami apa yang dipelajari, metode ini juga membuat mahasiswa secara tidak sadar bahwa mereka mempraktikan teori yang dipelajari melalui permainan.
i. Kerja kelompok,
Metode ini mengarahan mahasiswa melakukan proyek bersama dalam kelompok yang ditentukan dosennya. Hasilnya nantinya dipresentasikan di depan kelas kuliah. Metode ini sering digunakan oleh dosen. Selain melatih keterampilan mahasiswa dalam membuat proyek, mahasiswa juga dilatih untuk bekerja sama dan mengatasi persoalan bersama.
j. Debat, diskusi.
Debat dan diskusi kelompok pun dapat menjadi sarana belajar yang lebih konstruktivis karena disitu mahasiswa dapat membangun pengertian mereka.
Pengertian yang didapat oleh mahasiswa biasanya lebih mendalam karena terjadinya tukar pikiran antara anggota yang satu dengan anggota lainnya. 2. Metode pembelajaran di lapangan/luar kelas
Metode pembelajaran ini memungkinkan mahasiswa belajar di luar ruangan. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa tidak merasa bosan karena belajar di dalam kelas secara terus-menerus. Metode pembelajaran di luar kelas dapat menajdi alternatif dosen untuk meningkatkan semangat belajar mahasiswa. Metode-metode yang dapat digunakan antara lain sebagai berikut.
a. Live in di suatu tempat
Live-in adalah pembelajaran dengan cara mahasiswa tinggal di suatu tempat di luar kampus, untuk mengalami hal-hal dan nilai yang memang ingin dipelajari. Model live in sangat baik dalam pembelajaran PPR karena ada pengalaman mahasiswa yang sungguh eksistensial. Dari pengalaman banyak mahasiswa dibantu untuk refleksi dan juga menimbulkan aksi karena pengalaman live in ini.
b. Proyek penelitian
Mahasiswa juga dapat melakukan proyek penelitian bersama di luar kampus. Dalam kelompok kecil mereka dapat melakukan penelitian di perusahaan, di suatu daerah, di sekolah lain dll. Lewat penelitian inilah mahasiswa bersama-sama membentuk dan mengkonstruksi pengertian mereka tentang topik yang diteliti.
c. Mengamati apa yang terjadi di lapangan
Kadang dosen dapat juga memberikan tugas pada mahasiswa untuk mengamati apa yang terjadi di lapangan meskipun tidak terlalu lama. Misalnya, mahasiswa mengamati apa dampak banjir bagi kampung tertentu; mahasiswa mengamati akibat kebakaran terhadap kehidupan masyarakat sekitar.
d. Praktek lapangan
Beberapa mahasiswa sains, kedokteran, keperawatan, guru, kadang harus melakukan praktek di lapangan, entah praktek mengajar, merawat, menyembuhkan dll. Praktek lapangan sangat membantu mahasiswa untuk mengambil makna yang mendalam dari mata kuliah yang didalami. Studi tour atau studi banding contohnya. Beberapa mata kuliah dapat lebih diperdalam dengan mahasiswa melakukan studi tour atau studi banding di luar kampus. Dengan studi banding mahasiswa dapat melihat, mengalami, merasakan, dan membandingkan apa yang mereka peroleh di ruang kuliah dengan tempat yang mereka kunjungi. Kelebihan studi banding adalah ada unsur rekreasinya bersama, yang juga dari segi pengembangan karakter dapat membantu mahasiswa makin rukun, saling membantu dalam perjalanan, dan juga saling kerjasama.
b. Pendekatan Ilmiah/Saintifik
Pendekatan ilmiah adalah pendekatan belajar dimana mahasiswa menggunakan proses ilmiah, atau yang disebut saintifik. Secara umum proses pendekatan ilmiah itu mengandung beberapa langkah, yaitu (1) Merumuskan
masalah dari pengalaman/persoalan yang ada; (2) Membuat hipotesa, keterangan sementara tentang perosalan di atas; (3) Melakukan percobaan untuk mengetes apakah memang khipotesa itu benar atau tidak. Langkahnya yang pertama adalah mengumpulkan data. Kemudian menganalisis data. Selanjutnya menyimpulkan dari analisis itu apakah memang hipotesa diterima atau ditolak.
Beberapa metode pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik adalah metode penelitian, praktikum atau percobaan, dan metode inkuiri.
c. Pendekatan Kelompok
Yang dimaksudkan dengan pendekatan kelompok adalah pendekatan belajar mahasiswa dimana mahasiswa belajar dalam kelompok kecil. Mereka saling membantu, saling mensharingkan pemikirannya, saling mengkritisi pemikiran teman, saling bekerjasama melakukan pendalaman. Dalam pendekatan ini dapat disebutkan beberapa metode belajar antara lain: diskusi kelompok, proyek kelompok, tugas kelompok, dan penelitian kelompok.
d. Live in – Pendekatan Pengalaman Lapangan
Live in atau pendekatan pengalalman lapangan adalah pendekatan belajar
dengan cara mahasiswa tinggal di lingkungan tertentu dimana bahan kuliah atau suatu nilai mau didalami, melakukan praktek di lapangan bukan di ruang kuliah. Yang ditekankan disini adalah mahasiswa memang tinggal dan dekat dengan lingkungan yang berkaitan dengan topik tertentu.
Termasuk dalam pendekatan ini antara lain beberapa metode seperti: 1) Live-in
Live in di suatu daerah pelosok untuk merasakan dan mengalami hidup suatu
kelompok. Misalnya mahasiswa ingin belajar bagaimana kerukunan orang di desa, maka ia tinggal di suatu desa dan mengamati bagaimana kerukunan di situ.
2) KKN
KKN adalah kuliah kerja nyata. KKN ini juga merupakan model pendekatan
live-in, dimana mahasiswa tinggal di suatu pedesaan, melakukan proyek bagi
kepentingan desa itu di bawah bimbingan dosen. 3) Penelitian lapangan
Penelitian lapangan mengarahkan mahasiswa melakukan penelitian di lapangan yang sesuai dengan topiknya.
Proyek lapangan, mahasiswa melakukan proyek yang ditentukan dosen dan sekaligus tinggal di daerah yang diteliti.