BAB II STUDI PUSTAKA
2.2 Deskripsi Teori
2.2.3 Logika Toulmin
2.2.3.3 Pola-Pola Argumentasi
Elemen-elemen argumen Toulmin saling berhubungan dan membentuk suatu struktur tertentu dalam sebuah wacana argumen. Struktur ini mempunyai pola-pola tertentu. Berikut ini pola-pola argumen menurut Toulmin, et al, (1979) berdasarkan elemen pembentuknya.
1. Pola PP-D
Pola ini dimulai dari pernyataan penulis yang menunjukkan atau menyatakan sebuah klaim /pernyataan posisi lalu mencoba untuk membuktikan pendapatnya itu. Penulis membuktikan dan membenarkan pernyataan posisi dengan meletakkan satu set fakta dan data yang kemudian disebut ground./data. Toulmin, et al, (1979:35) menjelaskan bahwa setelah menunjukkan pernyataan posis. Argumenator telah melangkah untuk membuat argumen. Argumenator kemudian melanjutkannya dengan meletakkan satu set data (ground) yang faktual, yang siap membenarkan pernyataan posisi. Contoh pola PP-D sebagai berikut.
2. Pola PP-D-J
Secara sederhana, pola claim dihubungkan dengan ground melalui sebuah pernyataan. Kita dapat mengatakan pernyataan itu adalah jaminan/warrants. Data ditunjukkan dengan beberapa fakta dan data atau hal-hal yang sudah diketahui secara umum/populer. Kemudian warrants mengesahkan atau mendukung data tersebut, sehingga pernyataan posisi dapat disetujui. Selain itu, jaminan juga dapat membandingkan data dengan sesuatu yang telah umum, sehingga menghasilkan sebuah peneluan atau pernyataan posisi yang berupa kesimpulan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Toulmin, et al, (1979:46) yang menyatakan bahwa secara sederhana claim yang ditunjukkan argumenator seperti terkait dengan alasan, oleh jembatan sederhana kita dapat menunjukkan bahwa hal yang menunjukkan hubungan D ke PP disahkan oleh jaminan. Contoh pola PP-D-J dapat dilihat sebagai berikut.
dapat ditingkatkan antara lain, dengan memberikan latihan secara intensif menyusun argumen.
Pernyataan posisi (PP)
penalaran. Makalah-makalah mahasiswa S1 mengandung argumen-argumen yang rancu.
Data (D) Bagan 2.1 Pola PP-D
3. Pola PP-D-J-P
Pola PP-D-J-P terdiri dari peryataan posisi yang didukung dengan fakta dan data/ ground. Data dihubungkan dengan jaminan. Jaminan sendiri kemudian diberi dukungan dengan backing atau pendukung (P), sehingga warrants yang telah ditempeli ini dapat memperkuat claims dan ground. Toulmin, et al, (1979:58) menyatakan bahwa ketika penanya menantang argumenator untuk menghasilkan sebuah pertimbangan yang mendukung dan menunjukkan sebuah hal yang relevan, penanya memberikan usulan pada argumenator untuk menunjukkan backing atau dukungan. Kita dapat menambahkan satu lemen lebih lanjut pada pola dasar kita dari penjelasan tersebut.
Kemampuan berpikir Kritis mahasiswa S1 dapat ditingkatkan antara lain, dengan memberikan latihan secara intensif menyusun argumen. Pernyataan posisi (PP) Makalah mahasiswa S1 menunjukkan kelemahan penalaran. Makalah-makalah mahasiswa S1 mengandung argumen-argumen yang rancu.
Data (D) Bagan 2.2 Pola PP-D-J
Berpikir kritis ditandai oleh kemampuan menggunakan bahasa secara jelas dan tepat. Berpikir kritis ini tampak pada skripsi dan makalah mahasiswa S1 yang ditulis dengan penalaran yang baik.
1 2
4. Pola PP-D-J-P-M
Pola PP-D-J-P-M merupakan PP-D-J-P yang dikuatkan dengan sebuah derajat kepastian. Pola tersebut dapat dimulai dari pernyataan posisi yang didukung dengan fakta dan data/ground dan data dihubungkan dengan jaminan yang telah ditempeli backing atau pendukung. Untuk menegaskan argumen ini atau menunjukkan ketersediaan bukti dan dukungan yang telah ditunjukkan, penulis menyatakan dengan kata atau frasa tertentu yang disebut degan modalitas. Modals qualifiers atau keterangan modalitas merupakan penanda derajat kekuatan agumen dari mulai kuat hingga lemah. Toulmin, et al, (1979:70) menyatakan bahwa setiap argumen memiliki modalitas tertentu. Dengan modalitas ini, kita dapat melihat kekuatan atau kelmahan, kondisi dan atau pembatasan pernyataan posisi. Kita dapat meletakkan satu set kata
Bagan 2.3 Pola PP-D-J-P Kemampuan berpikir
Kritis mahasiswa S1 dapat ditingkatkan antara lain, dengan memberikan latihan secara intensif menyusun argumen. Pernyataan posisi (PP) Makalah mahasiswa S1 menunjukkan kelemahan penalaran. Makalah-makalah mahasiswa S1 mengandung argumen-argumen yang rancu.
Data (D)
Berpikir kritis ditandai oleh kemampuan menggunakan bahasa secara jelas dan tepat. Berpikir kritis ini tampak pada skripsi dan makalah mahasiswa S1 yang ditulis dengan penalaran yang baik.
penelitian Teopilus membuktikan bahwa ada hubungan yang positif antara kemampuan akademik mahasiswa dalam mata kuliah logika dengan kemampuan akademik mahasiswa dalam mata kuliah mengarang.
1 2
3 4
keterangan yang lazim digunakan untuk menandai modalitas ini. Fungsi mereka adalah menunjukkan jenis kekuatan rasional untuk dikaitkan dnegan PP atas dasar hubungan dengan D, J, dan P.
Bagan 2.4 Pola PP-D-J-P-M Kemampuan berpikir Kritis
mahasiswa S1 dapat ditingkatkan antara lain, dengan memberikan latihan secara intensif menyusun argumen. Pernyataan posisi (PP) Makalah mahasiswa S1 menunjukkan kelemahan penalaran. Makalah-makalah mahasiswa S1 mengandung argumen-argumen yang rancu.
Data (D)
Berpikir kritis ditandai oleh kemampuan menggunakan bahasa secara jelas dan tepat. Berpikir kritis ini tampak pada skripsi dan makalah mahasiswa S1 yang ditulis dengan penalaran yang baik.
Jaminan (J) penelitian Teopilus membuktikan
bahwa ada hubungan yang positif antara kemampuan akademik mahasiswa dalam mata kuliah logika dengan kemampuan akademik mahasiswa dalam mata kuliah mengarang.
Pendukung (J)
Dengan demikian, dapat dipastikan pelatihan dapat meningkatkan kualitas argumen. Modalitas (M) 1 2 3 4 5
5. Pola PP-D-J-P-M-Pc
Pola PP-D-J-P-M-Pc merupakan pola terakhir Toulmin yang terdiri atas keseluruhan elemen-elemen Toulmin yaitu pernyataan posisi, data, jaminan, pendukung, keterangan modalitas, dan pengecualian. Pola tersebut dapat dimulai dari pernyataan posisi yang didukung dengan fakta dan data. Pernyataan posisi dan data dihubungkan dengan jaminan yang telah ditempeli pendukung/backing. Untuk menegaskan argumen atau menunjukkan ketersediaan bukti dan dukungan yang telah ditunjukkan, penulis menyatakan dengan kata atau frasa tertentu yang disebut modals. Selain itu, penulis juga menyatakan kemungkinan-kemungkinan sanggahan dari argumen tersebut dan alasan untuk menjawab sanggahan ini. Kemudian sanggahan itu disebut juga possible rebuttals atau pengecualian. Toulmin, et al, (1979: 78) menjelaskan bahwa elemen terakhir ini memungkinkan kita menambah satu fitur terakhir untuk diagram analisis dasar kita. Data yang diberikan jaminan mungkin menjamin, jaminan (yang bertumpu pada pendukung) untuk membenarkan pernyataan posisi dengan situasi pernyataan posisi tidak disanggah dengan hal-hal tertentu (rebuttals). Berikut peneliti sajikan contoh pola elemen argumentasi Toulmin yang lengkap.