• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.5 Uji Coba Produk

Tahapan yang kelima adalah uji coba produk. Produk berupa modul pembelajaran Mahir Menulis Paragraf Argumentasi Berperspektif Logika Toulmin diujicobakan pada mahasiswa peserta Mata Kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma. Berikut uraian dari uji coba produk yang telah dilakukan peneliti.

4.1.5.1 Deskripsi Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakukan pada tanggal 30 November 2017 di ruang k.22 Kampus I, Mrican, Universitas Sanata Dharma. Uji coba produk dilakukan selama 3 jam pelajaran. Selanjutnya ada tiga tahapan saat uji coba produk berlangsung. Pertama, peneliti sebagai pembuat modul menjelaskan secara singkat tentang isi modul secara keseluruhan. Kemudian peneliti juga menjelaskan poin-poin penting

materi Toulmin agar memudahkan pemahaman mahasiswa. Kedua, mahasiswa belajar mandiri secara berkelompok dengan modul yang telah diberikan pada setiap kelompok. Selama pembelajaran mandiri, peneliti hanya sebagai fasilitator yang memberikan arahan dan saran kepada mahasiswa. Ketiga, pada 30 menit terakhir mahasiswa mengisi angket validasi untuk menilai modul yang telah mereka gunakan. Angket yang diberikan kepada mahasiswa mencakup empat aspek penilaian. Keempat aspek itu adalah aspek isi/materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan. Semua aspek tadi dirangkum dalam 20 butir indikator penilaian.

Hasil dari uji coba produk ini adalah hasil validasi mahasiswa dan mahasiswa mampu menulis paragraf argumentasi menggunakan enam elemen argumentasi menurut Logika Toulmin. Oleh sebab itu, diakhir uji coba produk ini, peneliti memberikan tugas kepada mahasiswa untuk menulis paragraf argumentasi dengan enam elemen Toulmin dengan topik sesuai keinginan mereka. Tugas ini dijadikan pula nilai Ujian Akhir Semester oleh dosen pengampu. Kemudian tugas ini dikumpulkan pada tanggal 7 Desember 2017.

4.1.5.2Deskripsi Hasil Validasi Mahasiswa

Angket validasi mahasiswa berisi 20 butir indikator penilaian, kolom komentar umum dan saran perbaikan, serta simpulan kelayakan modul pembelajaran. Berikut ini peneliti sajikan hasil validasi mahasiswa.

1. Penilaian Aspek Kelayakan Isi/Materi

Tabel 4.13 Data Hasil Validasi Mahasiswa pada Aspek Kelayakan Isi/Materi

Kode Indikator Penilaian Skor Rata-rata

(N=25) 7. Petunjuk dan penggunaan modul pembelajaran

9.

Fitur (termasuk uraian, contoh, dan latihan) yang disajikan dalam modul bersifat kekinian

(up to date).

4,04

11.

Materi yang terdapat dalam modul dapat membuat mahasiswa mengenali gagasan/ide, mengidentifikasi dan menjelaskan gagasan, mengonstruksi pengetahuan baru, dan menerapkan pengetahuan tentang penulisan esai argumentasi menurut Logika Toulmin dalam kehidupan sehari-hari.

4,12

12.

Materi pembelajaran esai argumentasi menurut Logika Toulmin dan contoh teksnya dalam modul pembelajaran mudah dibaca.

4,36

13.

Materi yang disajikan dapat menumbuhkan kreativitas mahasiswa dalam hal pemecahan masalah dan berpikir kritis.

3,8

14.

Materi penulisan esai argumentasi menurut Logika Toulmin yang memuat konsep, prinsip, prosedur, atau rumus diperjelas oleh contoh, fakta, ilustrasi yang jelas.

4,32

17. Penugasan dan materi pembelajaran saling

berkaitan. 4,2

18. Instruksi tugas tidak multitafsir. 3,76

19.

Tugas-tugas yang terdapat dalam modul dapat mendorong mahasiswa untuk mencari dan memperoleh informasi tentang esai argumentasi menurut Logika Toulmin lebih lanjut dari berbagai sumber.

4,12

20.

Soal-soal yang disajikan sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga mahasiswa dapat menguasai materi menulis esai argumentasi menurut Logika Toulmin dengan baik.

4,08

Jumlah 40,64

Skor Rata-rata 4,06

Persentase 81%

Kategori Baik

Berdasarkan hasil uji coba terbatas pada 25 mahasiswa, aspek kelayakan isi/materi memperoleh skor rata-rata 4,064 dengan kategori “Baik”.

2. Penilaian Aspek Kelayakan Penyajian

Tabel 4.14 Data Hasil Validasi Mahasiswa pada Aspek Kelayakan Penyajian

Kode Indikator Penilaian Skor Rata-Rata

(n = 25) 1. Anda senang menggunakan modul

pembelajaran ini. 3,92

2. Tampilan modul pembelajaran menarik

perhatian. 4,04

5. Struktur modul sistematis. 4,00

8.

Penyajian dalam modul bersifat interaktif dan partisipatif sehingga memotivasi mahasiswa untuk belajar mandiri.

3,72

10. Bagian ilustrasi isi dapat memperjelas dan

mempermudah pemahaman, serta menarik. 3,88

Jumlah 19,56

Skor Rata-Rata 3,91

Persentase 78%

Kategori Baik

Berdasarkan hasil uji coba terbatas pada 25 mahasiswa, aspek kelayakan penyajian memperoleh skor rata-rata 3,912 dengan kategori “Baik”.

3. Penilaian Aspek Kelayakan Bahasa

Tabel 4.15 Data Hasil Validasi Mahasiswa pada Aspek Kelayakan Bahasa

Kode Indikator Penilaian Skor Rata-Rata

(N = 25) 15 Bahasa yang digunakan dalam modul

pembelajaran mudah dipahami. 4,2

16

Bahasa yang digunakan dalam modul untuk menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan tingkat intelektual mahasiswa (secara imajinatif dapat dibayangkan oleh mahasiswa).

3,96

Jumlah 8,16

Skor Rata-Rata 4,08

Persentase 81%

Kategori Baik

Berdasarkan hasil uji coba terbatas pada 25 mahasiswa, aspek kelayakan bahasa memperoleh skor rata-rata 3,82 dengan kategori “Baik”.

4. Penilaian Aspek Kelayakan Kegrafikan

Tabel 4.16 Data Hasil Validasi Mahasiswa pada Aspek Kelayakan Kegrafikan

Kode Indikator Penilaian Skor Rata-Rata

(N = 25) 3 Gambar dalam modul pembelajaran menarik

perhatian dan minat belajar. 3,92

4 Tata letak modul proposional. 3,8

6 Penggunaan huruf, serta kombinasi warna dalam

modul pembelajaran jelas dan mudah dibaca. 4,28

Jumlah 12

Skor rata-rata 4,00

Persentase 80%

Kategori Baik

Berdasarkan hasil uji coba terbatas pada 25 mahasiswa, aspek kelayakan kegrafikan memperoleh skor rata-rata 4,0 dengan kategori “Baik”. Selanjutnya peneliti sajikan data hasil validasi mahasiswa dari setiap aspek pada tabel berikut.

Validasi

Tahap Ke - No Aspek Penilaian

Skor

Rata-Rata Kategori

1

1 Kelayakan isi/materi 4,064 Baik 2 Kelayakan penyajian 3,912 Baik

3 Kelayakan bahasa 4,08 Baik

4 Kelayakan kegrafikan 4,0 Baik

Jumlah 16,056

Rata-rata 4,014 Baik

Persentase 80,28% Baik

Berdasarkan tabel di atas, jumlah yang diperoleh dari validasi mahasiswa sebanyak 16,056. Skor rata-rata yang didapat sebanyak 4,0, serta persentasenya mendapatkan 80,28%. Nilai-nilai yang diperoleh ini mendapatkan kategori “Baik”.

Pada kolom komentar dan saran, banyak mahasiswa yang mengatakan bahwa modul pembelajaran Menulis Paragraf Argumentasi Berperspektif Logika

Toulmin sudah baik, menarik, dan dapat membantu pemahaman mahasiswa (14

mahasiswa). Mahasiswa lainnya menyarankan agar kombinasi warna dan cover perlu diperbaiki lagi (2 mahasiswa). Sedangkan lainnya menyatakan bahwa modul sudah baik namun perlu ditambah gambar agar lebih menarik lagi (3 mahasiswa).

Kemudian, pada kesimpulan hasil uji coba produk mahasiswa menyatakan bahwa modul pembelajaran Menulis Paragraf Argumentasi Berperspektif Logika

Toulmin layak digunakan tanpa revisi sebanyak 9 mahasiswa. Sedangkan 16

mahasiswa lainnya menyatakan bahwa modul tersebut layak digunakan dengan revisi.

4.1.5.3 Hasil Tes Akhir (Tes akhir) Mahasiswa

Setelah uji coba produk dilakukan, peneliti menganalisis hasil tes akhir (tes

akhir) mahasiswa. Tes akhir ini berfungsi untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan mahasiswa dalam menulis paragraf argumentasi setelah belajar menggunakan modul “Menulis Paragraf Argumentasi Berperspektif Logika Toulmin”. Tes akhir mengacu pada tugas untuk membuat paragraf argumentasi dengan memuat elemen-elemen Logika Toulmin. Tugas ini diberikan kepada mahasiswa pada tanggal 30 November 2017 dan dikumpulkan kepada peneliti pada tanggal 7 Desember 2017.

Hasil tes akhir ini dianalisis secara kualitatif oleh peneliti. Analisis tersebut berdasarkan kisi-kisi analisis Dwiwandono (1996) dengan sedikit penyesuaian terhadap kelengkapan elemen argumentasi Logika Toulmin. Dalam analisis ini ada

lima aspek yang dinilai, yakni aspek isi/materi, organisasi, kosakata, bahasa, dan penulisan. Berikut hasil analisis tes akhir paragraf argumentasi mahasiswa.

1. Aspek Isi

Berdasarkan aspek isi, hasil tulisan paragraf argumentasi mahasiswa sudah banyak yang mampu memilih topik yang menarik. Isi paragraf juga sudah sesuai dengan topik. Secara umum mahasiswa sudah bisa menulis paragraf argumentasi menggunakan elemen-elemen Toulmin meskipun ada yang tidak lengkap. Berikut contoh-contoh hasil tulisan paragraf argumentasi mahasiswa.

Gambar 4.10 Contoh Topik Paragraf Argumentasi yang Menarik Kedua gambar diatas merupakan contoh hasil tulisan paragraf argumentasi yang menarik dari segi topik. Topik dan isi paragraf sudah memunculkan pendapat setuju atau tidak setuju pembaca. Penulis sudah mampu menuangkan topiknya dengan baik. Topik ini sangat mengarah pada tulisan argumentasi.

Selain contoh-contoh diatas, ada beberapa mahasiswa yang sudah mampu menulis paragraf argumentasi dengan 5 elemen argumentasi menurut Logika Toulmin. Berikut peneliti sajikan contohnya.

Gambar 4.11 Contoh Paragraf Argumentasi yang Baik

Gambar di atas merupakan gambar dari contoh paragraf argumentasi yang baik. Penulis sudah mampu menuliskan isi sesuai dengan topik. Kalimat yang dibuat sudah mampu menggambarkan ide secara utuh. Lalu yang terpenting adalah sudah mampu menggunakan 5 elemen utama argumentasi menurut logika Toulmin. Elemen-elemen itu adalah pernyataan posisi, data/fakta, jaminan, pendukung, modalitas, dan pengecualian.

Gambar 4.12 Paragarf Argumentasi dengan 4 Elemen Argumentasi Contoh paragraf pada gambar 4.12 merupakan paragraf argumentasi yang sudah memuat 4 elemen argumentasi Toulmin. Penulis sudah mampu menguatkan pernyataan posisinya dengan data. Data yang disajikan jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Kemudian data itu diperkuat dengan pendapat orang yang telah melakukan sebuah penelitian. Pendapat itu bertindak sebagai jaminan. Elemen modalitas pun telah penulis gunakan untuk mendukung pernyataan posisi yang dirumuskan.

2. Aspek Organisasi

Dilihat dari aspek organisasi, mahasiswa sudah baik menuliskan paragraf argumentasi. Meereka mampu menghasilkan tulisan argumentasi dengan kadar kohesi dan koherensi yang baik. Sebagian besar mahasiswa sudah mengetik dengan

rapi. Kelogisan argumen-argumen yang ditulis penulis juga sudah mulai nampak. Contohnya sebagai berikut

Dilihat dari aspek organisasi, mahasiswa sudah baik menuliskan paragraf argumentasi. Meereka mampu menghasilkan tulisan argumentasi dengan kadar kohesi dan koherensi yang baik. Sebagian besar mahasiswa sudah mengetik dengan rapi. Kelogisan argumen-argumen yang ditulis penulis juga sudah mulai nampak. Contohnya sebagai berikut.

Gambar 4.13 Contoh Pengetikan Paragraf Argumentasi yang Rapi Gambar 4.13 adalah contoh pengetikan paragraf yang rapi. Gambar tersebut sudah menggunakan marjin kiri dan kanan. Hal ini akan meningkatkan minat pembaca untuk membaca sampai tuntas. Selain itu, terdapat kalimat utama, kalimat penjelas mayor, dan kalimat penjelas minor. Hal ini menunjukkan bahwa paragraf tersebut sudah tuntas. Kekohesian dan kekoherensian tulisan tersebut sudah mulai terlihat serta argumen yang dibuat sudah cukup logis. Contoh lainnya adalah sebagai berikut.

Gambar 4.14 Paragraf Argumentasi dengan Organisasi yang Baik

Gambar 4.14 merupakan contoh paragraf argumentasi yang baik dari segi organisasi. Paragraf tersebut mengandung unsur-unsur pokok pargraf, yakni kalimat pokok, kalimat penjelas mayor, dan kalimat penjelas minor. Kohesi antarkalimat dan kekoherensian juga sudah tampak. Setiap kalimat pada tulisan itu sudah logis.

3. Aspek Kosakata

Aspek kosakata atau pemilihan diksi adalah salah satu aspek yang perlu diperhatikan. Pemilihan kata yang kurang tepat akan mengurangi esensi atau makna dari tulisan yang dibuat. Kesalahan penggunaan kata juga akan membuat pembaca sulit memahami makna yang dimaksudkan oleh penulis. Akibatnya bisa terjadi kesalahpahaman antara pembaca dan maksud penulis. Pesan yang ingin disampaikan penulis tidak sampai secara utuh pada pembaca.

Berdasarkan analisis peneliti, hasil tes akhir menulis paragraf argumentasi mahasiswa sudah baik dalam aspek ini. Mahasiswa sudah mampu menggunakan kosakata yang tepat untuk menuangkan gagasannya dalam tulisan. Berikut contoh hasil tulisan paragraf argumentasi yang baik dalam aspek kosakata.

Gambar 4.15 Contoh Penggunaan Kosakata yang Baik

Contoh di atas merupakan contoh tulisan paragraf argumentasi yang baik dalam aspek kosakata. Kosakata yang digunakan penulis sudah luas. Kalimat yang tertulis dalam paragraf itu sudah efektif. Pemilihan kata untuk menuangkan gagasan penulis sudah tepat.

4. Aspek Bahasa

Dalam keterampilan menulis, aspek bahasa tidak lepas dari hal yang harus diperhatikan. Aspek ini menilai dari sisi penguasaan tata bahasa penulis. Selain itu, aspek ini juga memperhatikan makna dari bahasa yang penulis gunakan. Makna yang dimaksudkan penulis apakah rancu atau sudah tepat. Berikut contoh penggunaan bahasa yang baik dalam menulis paragraf argumentasi.

Gambar 4.16 Contoh Penggunaan Bahasa yang Baik

Sebagian besar, mahasiswa sudah mampu menggunakan tata bahasa yang baik dan tidak rancu. Salah satu contohnya adalah gambar 4.16. Gambar

tesebut adalah salah satu tulisan mahasiswa dalam menulis argumentasi yang baik dari segi penggunaan tata bahasa.

5. Aspek Penulisan

Aspek terakhir yang dinilai oleh peneliti ialah aspek penulisan. Aspek penulisan atau pengetikan menjadi perhatian penting. Hal ini karena penulisan yang tidak benar akan membuat makna dari suatu kata menjadi berubah atau rancu. Akibatnya, kesalahan penulisan dapat menghalangi maksud dari penulis yang ingin disampaikan kepada pembaca. Berikut ini penulisan dalam paragraf argumentasi yang dibuat oleh mahasiswa.

Gambar 4.17 Penggalan Teks Argumentasi yang Baik dari Aspek Penulisan

Gambar di atas merupakan gambar yang menunjukkan tulisan mahasiswa sudah baik dari segi penulisan. Penulisan yang diketik sudah rapi dan tidak mengandung arti ganda. Sebagian besar kalimat yang digunakan adalah kalimat

yang efektif. Sehingga pembaca akan mudah memahami isi dari teks argumentasi tersebut.