• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan teknik tes dan nontes. Teknik tes digunakan sebelum uji coba produk yakni tes awal atau pretest. Tes awal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keterampilan mahasiswa

peserta Mata Kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah dalam menulis paragraf argumentasi. Setelah uji coba produk, peneliti memberikan tes akhir untuk mengetahui perbandingan keterampilan menulis mahasiswa.

Teknik nontes dilakukan melalui angket atau kuesioner yang diisi oleh mahasiswa, observasi dosen pengampu dan mahasiswa peserta mata kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah, serta wawancara dosen pengampu mata kuliah tersebut. Angket diberikan kepada mahasiswa sebanyak dua kali. Pertama, angket pengalaman awal mahasiswa diberikan kepada 30 mahasiswa untuk mengetahui pengalaman mahasiswa tentang menulis paragraf argumentasi. Kedua, angket diberikan kepada 25 peserta Mata Kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah untuk mendapatkan informasi tentang pengalaman menulis paragraf argumentasi mahasiswa, kebutuhan referensi menulis paragraf argumentasi, dan informasi tentang kebutuhan serta saran mengenai produk yang dikembangkan.

Observasi dilakukan dengan mengamati dosen dan mahasiswa di kelas. Observasi dosen bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai pembelajaran di kelas, pendekatan dan metode yang digunakan sebagai bahan referensi untuk uji coba produk, sikap dosen dalam penguasaan kelas, penggunaan media yang mendukung pembelajaran di kelas, serta cara-cara dosen dalam melatih keterampilan menulis karangan ilmiah. Observasi mahasiswa dilakukan untuk mengetahui kesiapan dan proses belajar mahasiswa serta mengenal karakteristik belajar mahasiswa. Hal ini berguna supaya peneliti dapat memilih strategi pembelajaran yang sesuai ketika uji coba produk di kelas, sehingga produk yang dikembangkan peneliti dapat diterima dan digunakan dengan baik oleh mahasiswa.

Teknik pengumpulan data yang ketiga adalah wawancara. Wawancara dilakukan dengan dosen pengampu Mata Kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah. Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang referensi pembelajaran khususnya dalam materi menulis paragraf argumentasi, kendala-kendala yang dialami ketika proses pembelajaran berlangsung, cara mengatasi kendala-kendala yang dihadapi, dan saran-saran yang membangun terkait modul yang dikembangkan dalam penelitian ini.

3.4 Instrumen Penelitian

Berdasarkan teknik pengumpulan data tersebut, peneliti menggunakan instrumen penelitian secara kualitatif dan kuantitatif. Berikut penjabaran instrumen pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti.

1. Tes

Anastari (dalam Sugiyono, 2015 : 208) menyatakan bahwa tes merupakan pengukuran yang objektif dan standar. Pengukuran data dengan tes dilakukan dengan cara memberikan tugas untuk menulis paragraf argumentasi kepada subjek yang diteliti. Data hasil tes nantinya berupa data kualitatif. Tugas tersebut akan dijadikan pretest atau tes awal untuk mengetahui kondisi awal sejauh mana mahasiswa peserta Mata Kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah memahami materi dan keterampilannya dalam menulis paragraf argumentasi.

Setelah pembelajaran menggunakan modul selesai, dilakukanlah posttest atau tes akhir untuk mengukur kondisi keterampilan mahasiswa setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan modul yang peneliti buat. Hasil tes tersebut

akan diukur secara kualitatif untuk dilihat perbandingan tingkat pemahaman mahasiswa saat sebelum menggunakan modul dan sesudah menggunakan modul. 2. Wawancara

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur. Estenberg (dalam Sugiyono, 2015: 225) mengemukakan bahwa wawancara terstruktur (structured interview) digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu, dalam melakukan wawancara peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Wawancara yang digunakan untuk menggali informasi dari dosen adalah wawancara berstruktur. Peneliti menyiapkan butir-butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi yang ingin diperoleh peneliti. 3. Angket

Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup. Angket tertutup menggunakan skala likert dengan 5 pilihan jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Tahu (TT), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Kemudian, angket ini pertama diberikan kepada 30 mahasiswa di Sanata Dharma untuk mengetahui pengalaman awal mahasiswa terkait menulis paragraf argumentasi. Kedua, angket diberikan kepada peserta Mata Kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah untuk mengukur mengukur pengalaman awal mahasiswa tentang menulis paragraf argumentasi dan untuk memperoleh saran pengembangan modul yang dikembangkan. Ketiga, angket validasi diberikan pada dosen ahli, dosen pengampu serta mahasiswa peserta mata kuliah Keterampilan

Ilmiah. Angket tersebut diberikan kepada mereka untuk mendapatkan hasil validasi kelayakan modul. Kelayakan yang dinilai ada empat aspek, yaitu isi/materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan.

4. Observasi

Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan terhadap perilaku dan lingkungan, baik sosial dan material individu atau kelompok yang diamati. Observasi akan dilakukan peneliti pada awal pengumpulan data dan saat uji coba produk berlangsung. Observasi yang dilakukan dengan mengamati metode pengajaran yang dilakukan dosen dan bagaimana perilaku mahasiswa selama pembelajaran berlangsung.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain (Sugiyono, 2015: 368). Berikut teknik analisis data yang digunakan peneliti.

1. Analisis Hasil Tes Mahasiswa

Tes yang diberikan mahasiswa diberikan sebanyak dua kali yaitu tes awal

(pretest) dan tes akhir (posttest). Kedua jenis tes tersebut dianalisis secara

paragraf yang akan dianalisis melalui lima aspek keterampilan menulis yaitu aspek 1) isi, 2) organisasi, 3) kosakata, 4) bahasa, 5) penulisan. Kelima aspek penilaian menulis tersebut diperdalam lagi ke dalam beberapa patokan untuk memudahkan peneliti untuk menganalisis paragraf mahasiswa mahasiswa.

Analisis ini dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif. Analisis data dengan teknik analisis deskriptif kualitatif adalah analisis yang menggunakan tolok ukur. Analisis deskriptif kualitatif sejajar dengan penilaian karena mengarah pada predikat. Penelitian yang banyak menggunakan analisis deskriptif kualitatif adalah penelitian evaluasi yang bertujuan untuk menilai sejauh mana variabel yang diteliti telah sesuai dengan tolak ukur yang sudah ditentukan (Hikmawati, 2017).

Analisis data yang menggunakan teknik deskriptif kualitaif memanfaatkan persentase hanya merupakan langkah awal saja dari keseluruhan proses penilaian. Persentase yang dinyatakan dalam bilangan sudah jelas merupakan ukuran yang bersifat kuantitatif, bukan kualitatif. Analisis kualitatif tentu harus dinyatakan dalam sebuah predikat yang menunjuk pada pernyataan keadaan, ukuran kualitas. Oleh karena itu, hasil penelitian yang berupa bilangan tersebut harus diubah menjadi sebuah predikat, misalnya: “Sangat Baik”, “Baik”, “Cukup”, “Kurang Baik”, dan “Tidak Baik” (Hikmawati, 2017).

Menganalisis dengan deskriptif kualitatif adalah memberikan predikat kepada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Predikat yang diberikan tersebut dalam bentuk peringkat yang sebanding dengan atau atas dasar kondisi yang diinginkan. Agar pemberian predikat dapat tepat maka sebelum

dilakukan pemberian predikat, kondisi tersebut diukur dengan persentase, kemudian diukur ke predikat atau kategori tertentu (Hikmawati, 2017).

2. Analisis Hasil Wawancara Dosen

Hasil wawancara dosen diteliti dengan menggunakan analisis data kualitatif. Analisis data secara kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain (Sugiyono, 2015).

Wawancara dilakukan pada tahap pengumpulan data sebelum perancangan produk. Hasil wawancara dengan dosen pengampu peserta mata kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah ini nantinya peneliti transkrip dan diambil garis besar isinya. Langkah selanjutnya adalah menganalisis data dan menarik kesimpulan secara umum.

3. Analisis Lembar Angket Mahasiswa

Analisis lembar angket mahasiswa juga menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Menganalisis dengan deskriptif kualitatif adalah memberikan predikat kepada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Predikat yang diberikan tersebut dalam bentuk peringkat yang sebanding dengan atau atas dasar kondisi yang diinginkan. Agar pemberian predikat dapat tepat

maka sebelum dilakukan pemberian predikat, kondisi tersebut diukur dengan persentase, kemudian diukur ke predikat atau kategori tertentu (Hikmawati, 2017). Analisis lembar angket menggunakan Skala Likert. Skala Likert juga adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. Dalam menganalisis lembar angket siswa, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

a. Mengubah skor dari setiap butir pertanyaan dengan kriteria skor

sebagai berikut. Konversi nilai mengacu pada Nurgiyantoro (2011: 92).

b. Menjumlahkan skor dari setiap butir pertanyaan

Rumus: T x Pn

T = Total jumlah responden yang memilih Pn = Pilihan angka skor Likert

c. Menghitung skor ideal (tertinggi) dan skor terendah

Skor ideal (X) diperoleh dengan menghitung hasil kali jumlah responden dengan skor maksimal dari tiap butir soal. Sedangkan skor terendah (Y) diperoleh dengan menghitung hasil kali jumlah responden dengan skor minimal dari tiap

Keterangan Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Tidak Tahu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

butir soal. Penghitungan skor ideal ini berfungsi untuk menentukan batasan kategori dalam skala Likert.

Rumus:

X : Jumlah responden x 5 (skor maksimal)

Y : Jumlah responden x 1 (skor minimal)

d. Menghitung persentase dengan skor yang diperoleh dibagi skor

maksimal dikalikan 100%

e. Mengubah persentase dengan kategori

Seluruh data yang sudah dihitung, akan peneliti sajikan dalam bentuk data diskrit. Data diskrit adalah data yang hanya dikelompokkan secara terpisah menjadi dua atau beberapa kelompok yang tidak ada hubungannya. Peneliti akan memisahkan dan menjabarkan hasil persentase tiap kategori tanpa ada hubungan yang signifikan dari antara kategori tersebut.

4. Analisis Validasi Produk oleh Dosen Ahli, Dosen Pengampu, dan Uji Coba Mahasiswa

Data yang diperoleh melalui kegiatan uji coba diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yang berupa kritik dan saran yang dikemukakan ahli media, ahli materi, dan mahasiswa dihimpun dan disarikan untuk memperbaiki produk modul pembelajaran ini. Proses revisi produk disajikan secara rinci dengan menyajikan tahap-tahap revisi yang dilakukan berdasarkan dari setiap tahap uji coba. Pada tahap revisi produk akan ditampilkan produk sebelum dan sesudah revisi pada setiap tahap revisi disertai dengan deskripsi yang menjelaskan proses revisi.

Data kualitatif mengenai kualitas modul yang diperoleh dari para responden melalui kuesioner dengan skala Likert dianalisis secara statisik deskriptif, dengan langkah-langkah: (a) pengumpulan data kasar; (b) pemberian skor, untuk analisis kuantitatif; (c) skor yang diperoleh dikonversikan mennjadi nilai dengan skala lima menggunakan acuan konversi pada pendekatan PAP (penilaian acuan patokan) sebagai berikut (Sukardjo, 2008:53).

Keterangan :

Xi : rerata ideal = ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) Sbi : simpangan baku ideal = 1/6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)

Dalam penelitian ini, nilai kelayakan ditentukan dengan nilai minimal “C” dengan kategori “cukup”. Jadi, jika hasil penilaian oleh dosen ahli, dosen pengampu dan mahasiswa peserta mata kuliah, skor rata-ratanya memperoleh nilai “C”, maka pengembangan bahan ajar berupa Modul Pembelajaran Menulis Paragraf argumentasi Berspektif Logika Toulmin dan Paradigma Pedagogi Reflektif pada Mata kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dianggap “cukup layak digunakan”.

Kategori Interval Skor

Sangat Baik x>Xi + 1,80 SBi

Baik Xi + 0,60SBi < x ≤ Xi + 1,80 SBi Cukup Baik Xi – 0,060 SBi < x ≤ Xi + 0,60 SBi Kurang Baik Xi – 1,80 SBi < x ≤ Xi – 0,60 Sbi Sangat Kurang Baik X ≤ Xi – 1,80 SBi

5. Analisis Hasil Observasi Kelas

Seluruh instrumen observasi kelas dibuat menggunakan kisi-kisi dan dikembangkan ke dalam format tabel pernyataan yang dapat langsung diberi tanda

checklist (√) sesuai hasil kondisi yang terjadi di dalam kelas. Hasil dari tabel

tersebut selanjutnya dijabarkan dan diambil garis besar isinya. Selanjutnya, peneliti menarik kesimpulan secara umum.