• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan materi menulis paragraf argumentasi berperspektif logika Toulmin pada mata kuliah keterampilan menulis ilmiah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan materi menulis paragraf argumentasi berperspektif logika Toulmin pada mata kuliah keterampilan menulis ilmiah"

Copied!
432
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN MATERI MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN PADA MATA KULIAH KETERAMPILAN MENULIS ILMIAH. SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Yenny Silvia Ningrum 141224039. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN MATERI MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN PADA MATA KULIAH KETERAMPILAN MENULIS ILMIAH. SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Yenny Silvia Ningrum 141224039. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Scanned by CamScanner.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Scanned by CamScanner.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menemani saya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 2. Ayah dan Ibu saya terkasih, Zaenal Arifin dan Kenti Aruminingsih yang selalu memberikan doa, semangat, nasihat, dan dorongan untuk terus berjuang dalam menyelesaikan kuliah dan skripsi ini. 3. Saudara kembar saya, Arum Yuni Astuti yang selalu mendoakan dan menyemangati saya agar tidak menyerah untuk mengerjakan skripsi ini. 4. Sanak saudara saya Mbah Kakung dan Mbah Putri, Giri, David, Koko, Dama, Etha, Oka, Manda, Zeva, dan Clara yang selalu membantu dan memberikan motivasi. 5. Sahabat-sahabat karib, Dania Kusumawati, Egy Mauliani Harahap, Eliana Dewi, Ribkha Yuni Kristinawati, dan Sirilia Mariani Marganingsih Putri yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan dan menyemangati saya. 6. Semua orang yang telah membantu saya untuk menyelesaikan skripsi ini.. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. “Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku, kepadaNya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepadaNya.” -Mzm 28: 7-. “Kamu tidak akan pernah rasakan kesuksesan, kalau kamu mudah menyerah dan putus asa.” -Andy Iwaniswanto-. “Sesuatu yang berharga itu bukanlah uang, tetapi waktu. Sebab jika uang itu habis maka kita dapat mencarinya. Namun jika waktu habis kita tidak dapat mengulang kembali waktu yang telah habis itu.” -Penulis-. “You can do it when you believe it.” -Penulis-. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Scanned by CamScanner.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Scanned by CamScanner.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK Ningrum, Yenny Silvia. 2018. Pengembangan Materi Menulis Paragraf Argumentasi Berperspektif Logika Toulmin pada Mata Kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini mengenai pengembangan materi menulis paragraf argumentasi berperspektif Logika Toulmin yang disajikan dalam bentuk modul pembelajaran. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan modul menulis paragraf argumentasi pada Mata Kuliah Keterampilan Menulis agar membantu mahasiswa dalam meningkatkan keterampilan menulis paragraf argumentasi. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) yang mengacu pada Borg dan Gall (dalam Sugiyono, 2015). Tahapan penelitian ini meliputi enam tahapan, yaitu penelitian dan pengumpulan informasi, pengembangan produk, uji validasi, revisi produk tahap 1, uji coba produk, dan revisi produk tahap 2. Enam tahapan tersebut menemukan hal-hal sebagai berikut: (1) mahasiswa masih kesulitan untuk menuangkan idenya dalam bentuk paragraf argumentasi yang baik dan benar sesuai kaidah yang berlaku; (2) penyajian materi dalam bentuk modul dikembangkan melalui penentuan judul, tujuan, pemilihan bahan, penyusunan kerangka, dan pengumpulan bahan yang relevan dengan materi menulis paragraf argumentasi berperspektif Logika Toulmin; (3) Kelayakan modul dinilai dari aspek isi/materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan. Kelayakan ini berdasarkan penilaian dari dosen ahli, dosen pengampu dan mahasiswa peserta mata kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma; (4) Revisi tahap 1 yakni (a) perbaikan capaian akhir pembelajaran, (b) penambahan contoh, (c) perbaikan bahasa agar lebih komunikatif, (d) perbaikan ejaan sesuai PUEBI, serta (e) perbaikan latihan agar lebih mengarah pada keterampilan; (5) hasil tulisan tes akhir mahasiswa lebih baik dibandingkan dengan hasil tulisan tes awal; (6) Hasil revisi tahap 2 yaitu (a) penambahan contoh, (b) penambahan gambar/ilustrasi, (c) memperbaiki gambar agar tidak mengganggu desain modul, dan (d) memperbaiki batas kiri/kanan agar tidak terpotong ketika dicetak. Berdasarkan akumulasi penilaian dari validator, modul “Mahir Menulis Paragraf Argumentasi Berperspektif Logika Toulmin” menghasilkan skor rata-rata sebesar 4,22 dengan kategori “sangat baik” dan persentase kelayakan sebesar 84,40%. Jadi, modul “Mahir Menulis Paragraf Argumentasi Berperspektif Logika Toulmin” sangat layak digunakan. Kata Kunci: pengembangan, modul, menulis paragraf argumentasi, Logika Toulmin. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT Ningrum, Yenny Silvia. 2018. Materials Development of Writing an Argumentation Paragraph Based on Toulmin’s Logic Perspective in Keterampilan Menulis Ilmiah course. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma. This research focuses on the development of writing an argumentative paragraph material based on toulmin logic perspective which is presented in the form of module. Therefore, this research aims to produce writing an argumentative module in Keterampilan Menulis course in order to help students in increasing their ability in writing an argumentative paragraph. This research is research and design (R&D) which refers to Borg and Gall (as cited in Sugiyono, 2015). There are six stages in this research which are research and information gathering, product development, validation test, product revision phase 1, product trial, and product revision phase 2. Those six stages reveal some finding as follows: (1) Students find difficulty to express their idea in the form of a good argumentative paragraph in accordance with the rules; (2) the presentation of the material in the form of module is developed through the selection of topic, aims, the selection of material, module compilation, and the collection of the material which are related to writing an argumentative paragraph based on Toulmin Perspective; (3) the eligibility of the module is assesed from the content, presentation, language, and figure. The feasibility of the module based on the assessment of the lecturers, advisor and students of Keterampilan Menulis course of Indonesian Language and Literature Education Study Program of Sanata Dharma University; (4) the revision phase 1 which are (a) the enhancement of the learning objectives, (b) the addition of the example, (c) the enhancement of language in order to be more communicative, (d) the enhancement of spelling in accordance with PUEBI, and (6) the enhancement of the exercise in order to lead to the skills; (5) the result of students’ post-test are better than students’ pre-test; (6) the result of revision phase 2 which are (a) the addition of the example, (b) the addition of picture and illustration, (c) the reform of the picture in order not to interfere module design, and (d) the reform of the margin in order not to cut off when it is printed. Based on the assessment accumulation of the validation, the module “Mahir Menulis Paragraf Argumentasi Berperspektif Logika Toulmin” resulted in an average score of 4.22 with the category of “very good” and the feasibility percentage of 84.40%. Thus, the module of “Mahir Menulis Paragraf Argumentasi Berperspectif Logika Toulmin” is very feasible to be used. Key words: development, module, writing an argumentative paragraph, Toulmin Perspective. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat, karunia, serta perlindungan-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Materi Menulis Paragraf Argumentasi Berperspektif Logika Toulmin pada Mata Kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan, bimbingan, dan kerjasama dari banyak pihak maka skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Yohanes Harsoyo S.Pd., M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah mengesahkan skripsi ini. 2. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian ini.. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah memberikan izin mengenai segala kebutuhan dalam penelitian ini. 4. Danang Satria Nugraha, S.S., M.A., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah memverifikasi poin kegiatan kemahasiswaan penulis. 5. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang dengan sabar, bersedia membimbing, mengarahkan, dan memberikan berbagai masukan yang sangat berharga bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd., selaku dosen ahli yang telah dengan teliti menjadi validator untuk memvalidasi produk yang telah dikembangkan oleh penulis. 7. Septina Krismawati, S.S., M.A., selaku dosen pengampu mata kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah yang dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan penelitian di dalam kelas serta menjadi validator untuk memvalidasi produk yang dikembangkan oleh peneliti. 8. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan karakteristik masing-masing membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan yang penulis butuhkan. 9. Theresia Rusmiyati, selaku karyawan sekretariat Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang dengan sabar memberikan pelayanan kepada penulis dalam menyelesaikan urusan administrasi.. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Scanned by CamScanner.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii. HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv. MOTTO ........................................................................................................ v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS........................................ vii. ABSTRAK .................................................................................................... viii. ABSTRACT ................................................................................................... ix. KATA PENGANTAR .................................................................................. x. DAFTAR ISI................................................................................................. xiii. DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvii. DAFTAR BAGAN........................................................................................ xix. DAFTAR DIAGRAM................................................................................... xx. DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xxi. DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xxii. BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1. 1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1. 1.2. Batasan Masalah .............................................................................. 6. 1.3. Rumusan Masalah ............................................................................ 7. 1.4. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7. 1.5. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7. 1.6. Definisi Operasional ........................................................................ 8. BAB II STUDI PUSTAKA .......................................................................... 11. 2.1. Penelitian yang Relevan................................................................... 10. 2.2. Deskripsi Teori................................................................................. 15. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.2.1. Konsep Dasar Menulis Argumentasi ............................................... 16. 2.2.1.1 Hakikat Menulis ................................................................................ 16. 2.2.1.2 Hakikat Menulis Argumentasi .......................................................... 18. 2.2.2. Hakikat Paragraf .............................................................................. 23. 2.2.3. Logika Toulmin ............................................................................... 31. 2.2.3.1 Model Argumentasi Toulmin............................................................ 32. 2.2.3.2 Elemen-Elemen Argumentasi Toulmin ............................................ 33. 2.2.3.3 Pola-Pola Argumentasi ..................................................................... 41. 2.2.3.4 Kadar Ketajaman Argumen .............................................................. 47. 2.2.4. Teori Pedagogi Reflektif ..... ............................................................... 49. 2.2.4.1 PPR sebagai Pedagogi....................................................................... 49. 2.2.4.2 Metode Pembelajaran yang Sesuai PPR ........................................... 56. 2.2.5. Hakikat Modul ................................................................................ 63. 2.2.5.1 Karakteristik Modul .......................................................................... 65. 2.2.5.2 Sistematika Modul ............................................................................ 66. 2.2.5.3 Prosedur Penulisan Modul................................................................. 72. 2.2.5.4 Kriteria Penilaian Modul................................................................... 74. 2.3. 76. Kerangka Berpikir.............................................................................. BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 80. 3.1. Jenis Penelitian................................................................................. 80. 3.2. Sumber Data dan Data ..................................................................... 81. 3.2.1. Tempat Penelitian ............................................................................ 81. 3.2.2. Sumber Data Penelitian.................................................................... 81. 3.2.3. Data Penelitian ................................................................................. 82. 3.3. Teknik Pengumpulan Data............................................................... 82. 3.4. Instrumen Penelitian ........................................................................ 84. 3.5. Teknik Analisis Data........................................................................ 86. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.6. Prosedur Pengembangan Produk ..................................................... 92. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................. 103. 4.1. Hasil Penelitian ................................................................................ 103. 4.1.1. Hasil Penelitian dan Pengumpulan Informasi .................................. 104. 4.1.1.1 Deskripsi Hasil Observasi Kelas Mata Kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah .................................................................................. 106. 4.1.1.2 Deskripsi Wawancara Dosen Pengampu Mata Kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah .................................................................................. 111. 4.1.1.3 Deskripsi Data Analisis Kebutuhan Mahasiswa Terkait Pengalaman Awal Mahasiswa dalam Menulis Paragram Argumentasi ................ 115. 4.1.1.4 Deskripsi Hasil Tes Awal Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah ............................................................. 119. Pengembangan Modul ..................................................................... 130. 4.1.2.1 Penentuan Tujuan.............................................................................. 130. 4.1.2.2 Pemilihan Bahan ............................................................................... 131. 4.1.2.3 Penyusunan Kerangka....................................................................... 132. 4.1.2.4 Pengumpulan Bahan ......................................................................... 132. 4.1.3. Uji Validasi ...................................................................................... 135. 4.1.3.1 Hasil Validasi Dosen Ahli ................................................................ 135. 4.1.3.2 Hasil Validasi Dosen Pengampu....................................................... 142. 4.1.4. Revisi Produk Tahap 1..................................................................... 149. 4.1.4.1 Revisi Produk dari Dosen Ahli ......................................................... 149. 4.1.4.2 Revisi Produk dari Dosen Pengampu ............................................... 151. 4.1.5. Uji Coba Produk .............................................................................. 152. 4.1.5.1 Deskripsi Uji Coba Produk ............................................................... 152. 4.1.5.2 Deskripsi Hasil Validasi Mahasiswa ................................................ 153. 4.1.5.3 Hasil Tes Mahasiswa ........................................................................ 157. 4.1.6. Revisi Produk Tahap 2..................................................................... 166. 4.1.6.1 Revisi Produk Tahap 2 dari Dosen Ahli ........................................... 166. 4.1.6.2 Revisi Produk Tahap 2 dari Dosen Pengampu ................................. 167. 4.1.2. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 168. 4.2.1. Deskripsi Modul .............................................................................. 168. 4.2.2. Deskripsi Data Hasil Validasi .......................................................... 178. 4.2.2.1 Deskripsi Data Hasil Validasi Dosen Ahli........................................ 178. 4.2.2.2 Deskripsi Data Hasil Validasi Dosen Pengampu .............................. 181. 4.2.2.3 Deskripsi Data Hasil Validasi Mahasiswa ........................................ 185. 4.2.3. Deskripsi Hasil Tes ......................................................................... 188. 4.2.4. Analisis Kelayakan Modul Pembelajaran ....................................... 196. BAB V PENUTUP........................................................................................ 201. 5.1. Simpulan .......................................................................................... 201. 5.2. Saran ................................................................................................ 203. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 205. BIOGRAFI PENULIS………...................................................................... 208. LAMPIRAN……………………....................................................................... 209. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kadar Ketajaman Argumen Berdasarkan Kelengkapan ............................. 49 Tabel 3.1 Konversi Nilai dan Skala Sikap .................................................................. 89 Tabel 3.2 Konversi Nilai Skala Lima Berdasarkan Penilaian Acuan Patokan ........... 91 Tabel 4.1 Hasil Analisis Kebutuhan Mahasiswa ...................................................... 115 Tabel 4.2 Capaian Akhir Pembelajaran .................................................................... 131 Tabel 4.3 Data Validasi Dosen Ahli Tahap pada Aspek Kelayakan Isi/Materi ........ 136 Tabel 4.4 Data Validasi Dosen Ahli pada Aspek Kelayakan Penyajian ................... 138 Tabel 4.5 Data Validasi Dosen Ahli pada Aspek Kelayakan Bahasa ....................... 139 Tabel 4.6 Data Validasi Dosen Ahli pada Aspek Kelayakan Kegrafikan ................ 140 Tabel 4.7 Data Skor Rata-rata Validasi Dosen Ahli pada Keseluruhan Aspek ........ 141 Tabel 4.8 Data Validasi Dosen Pengampu pada Aspek Kelayakan Isi/Materi ......... 143 Tabel 4.9 Data Validasi Dosen Pengampu pada Aspek Kelayakan Penyajian ......... 145 Tabel 4.10 Data Validasi Dosen Pengampu pada Aspek Kelayakan Bahasa ........... 146 Tabel 4.11 Data Validasi Dosen Pengampu pada Aspek Kelayakan Kegrafikan ..... 147 Tabel 4.12 Data Skor Rata-rata Validasi Dosen Pengampu pada Keseluruhan Aspek .................................................................................................. 148 Tabel 4.13 Data Uji Coba Mahasiswa pada Aspek Kelayakan Isi/Materi ................ 153 Tabel 4.14 Data Uji Coba Mahasiswa pada Aspek Kelayakan Penyajian ................ 155 Tabel 4.15 Data Uji Coba Mahasiswa pada Aspek Kelayakan Bahasa .................... 155 Tabel 4.16 Data Uji Coba Mahasiswa pada Aspek Kelayakan Kegrafikan.............. 156 Tabel 4.17 Data Skor Rata-rata Validasi Mahasiswa pada Keseluruhan Aspek ...... 156 Tabel 4.18 Data Akumulasi Skor Rata-rata Validasi Dosen Ahli Tahap 1 dan 2 ..... 180. xvii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4.19 Data Akumulasi Skor Rata-rata Validasi Dosen Pengampu Tahap 1 dan 2............................................................................................................... 184 Tabel 4.20 Data Akumulasi Skor Rata-rata Validasi Dosen Ahli, Dosen Pengampu, dan Mahasiswa............................................................................................... 187 Tabel 4.21 Data Skor Rata-rata Validasi Dosen Ahli, Dosen Pengampu, dan Mahasiswa............................................................................................... 196. xviii.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR BAGAN Bagan 2.1 Pola PP-D................................................................................................... 42 Bagan 2.2 Pola PP-D-J ................................................................................................ 43 Bagan 2.3 Pola PP-D-J-P ............................................................................................ 44 Bagan 2.4 Pola PP-D-J-P-M ....................................................................................... 45 Bagan 2.5 Pola PP-D-J-P-M-Pc .................................................................................. 47 Bagan 2.6 Siklus Pembinaan Siswa melalui PPR ....................................................... 52 Bagan 2.7 Contoh Sistematika Uraian Mateeri Modul ............................................... 69 Bagan 2.8 Contoh Sistematika Penomoran dalam Modul .......................................... 70 Bagan 2.9 Alur Pengembangan Modul ....................................................................... 79 Bagan 3.1 Prosedur Penelitian Menurut Borg dan Gall .............................................. 94 Bagan 3.2 Prosedur Penelitian Enam Tahap ............................................................. 102. xix.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR DIAGRAM Diagram 4.1 Grafik Hasil Validasi Dosen Ahli Tahap 1 dan 2 ................................ 179 Diagram 4.2 Grafik Hasil Validasi Dosen Pengampu Tahap 1 dan 2....................... 183 Diagram 4.3 Grafik Hasil Uji Coba Mahasiswa ....................................................... 185 Diagram 4.4 Hasil Validasi Dosen Ahli, Dosen Pengampu, dan Mahasiswa........... 186 Diagram 4.5 Grafik Perbandingan Hasil Tes Menulis Mahasiswa pada Aspek Isi/Materi .............................................................................................. 189 Diagram 4.6 Grafik Perbandingan Hasil Tes Menulis Mahasiswa pada Aspek Organisasi ............................................................................................ 191 Diagram 4.7 Grafik Perbandingan Hasil Tes Menulis Mahasiswa pada Aspek Kosakata ............................................................................................... 192 Diagram 4.8 Grafik Perbandingan Hasil Tes Menulis Mahasiswa pada Aspek Bahasa .................................................................................................. 194 Diagram 4.9 Grafik Perbandingan Hasil Tes Menulis Mahasiswa pada Aspek Penulisan .............................................................................................. 195. xx.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Contoh Paragraf Argumentasi yang Belum Tuntas ............................. 120 Gambar 4.2 Contoh Topik Argumentasi yang Menarik .......................................... 121 Gambar 4.3 Paragraf Argumentasi yang Cukup Baik ............................................. 122 Gambar 4.4 Paragraf Argumentasi yang Kurang Rapi ............................................ 124 Gambar 4.5 Paragraf Argumentasi yang Rapi ......................................................... 125 Gambar 4.6 Contoh Pemilihan Kosakata yang Cukup Baik .................................... 126 Gambar 4.7 Contoh Pemilihan Kosakata yang Kurang Tepat ................................. 127 Gambar 4.8 Contoh Kesalahan Penggunaan Kalimat efektif .................................. 128 Gambar 4.9 Contoh Kesalahan Penulisan .............................................................. 129 Gambar 4.10 Contoh Topik Paragraf Argumentasi yang Menarik .......................... 158 Gambar 4.11 Contoh Paragraf Argumentasi yang Baik ........................................... 159 Gambar 4.12 Paragraf Argumentasi dengan 4 Elemen Argumentasi ....................... 160 Gambar 4.13 Contoh Pengetikan Paragraf Argumentasi yang Rapi ........................ 161 Gambar 4.14 Paragraf Argumentasi dengan Organisasi yang Baik ......................... 162 Gambar 4.15 Contoh Penggunaan Kosakata yang Baik ........................................... 163 Gambar 4.16 Contoh Penggunaan Bahasa yang Baik .............................................. 164 Gambar 4.17 Penggalan Teks Argumentasi yang Baik dari Aspek Penulisan ......... 165 Gambar 4.18 Penyajian Contoh dalam Modul .......................................................... 171 Gambar 4.19 Soal Latihan pada Modul Bab 1 .......................................................... 172 Gambar 4.20 Penyajian Motivasi pada Modul Bab 1 ............................................... 173 Gambar 4.21 Penyajian Motivasi pada Modul Bab 2 ............................................... 173 Gambar 4.22 Penggunaan Kalimat Perintah yang Halus .......................................... 176. xxi.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A1. Surat izin pwnwlitian ................................................................... 209. Lampiran A2. Surat permohonan validasi dosen ahli ........................................ 210. Lampiran A3. Surat permohonan validasi dosen pengampu ............................. 211. Lampiran A4. Surat permohonan uji coba produk............................................. 212. Lampiran B1. Kisi-kisi angket pemahaman awal mahasiswa........................... 213. Lampiran B2. Kisi-kisi wawancara dosen pengampu ....................................... 214. Lampiran B3. Kisi-kisi angket validasi dosen .................................................. 215. Lampiran B4. Kisi-kisi angket validasi mahasiswa ......................................... 216. Lampiran B5. Kisi-kisi penilaian tes awal dan tes akhir.................................. 217. Lampiran C1. Hasil transkrip wawancara dosen pengampu ............................ 220. Lampiran C2.1. Hasil observasi aktivitas dosen secara umum ........................... 225. Lampiran C2.2. Hasil observasi aktivitas dosen di kelas.................................... 226. Lampiran C2.3. Hasil observasi aktivitas mahasiswa di kelas ........................... 228. Lampiran C3.1.1. Isi angket pengalaman awal mahasiswa ................................... 229. Lampiran C3.1.2. Rekap analisis angket pengalaman awal mahasiswa ................ 235. Lampiran C3.1.3. Kategorisasi analisis angket pengalaman awal mahasiswa ...... 236. Lampiran C3.2.1. Isi angket validasi dosen ahli tahap 1 ....................................... 237. Lampiran C3.2.2. Rekap hasil penilaian validasi dosen ahli tahap 1..................... 247. Lampiran C3.2.3. Isi angket validasi dosen ahli tahap 2 ....................................... 250. Lampiran C3.2.4. Rekap hasil penilaian validasi dosen ahli tahap 2 ................... 258. Lampiran C3.3.1. Isi angket validasi dosen pengampu tahap 1 ............................ 261. Lampiran C3.3.2. Rekap hasil penilaian validasi dosen pengampu tahap 1 ......... 269. xxii.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran C3.3.3. Isi angket validasi dosen pengampu tahap 2 ........................... 272. Lampiran C3.3.4. Rekap hasil penilaian validasi dosen pengampu tahap 2 ......... 280. Lampiran C3.4.1. Daftar hadir mahasiswa peserta uji coba produk .................... 283. Lampiran C3.4.2. Isi angket validasi mahasiswa ................................................. 286. Lampiran C3.4.3. Rekap butir pernyataan angket validasi mahasiswa ............... 295. Lampiran C3.4.4. Kategorisasi aspek penilaian modul ....................................... 297. Lampiran C3.4.5. Komentar mahasiswa terhadap modul .................................... 299. Lampiran C4.1.1. Soal tes awal ........................................................................... 300. Lampiran C4.1.2. Hasil tes awal mahasiswa ....................................................... 301. Lampiran C4.1.3. Rekap nilai tes awal mahasiswa ............................................. 303. Lampiran C4.1.4. Hasil analisis elemen isi dan organisasi pada paragraf argumentasi mahasiswa ................................................................................ 308. Lampiran C4.1.5 Hasil analisis elemen kosakata, bahasa, dan penulisan pada paragraf argumentasi mahasiswa ........................................................... 306 Lampiran C4.2.1. Soal tes akhir ............................................................................ 310. Lampiran C4.2.2. Hasil tes akhir mahasiswa ........................................................ 311. Lampiran C4.2.3. Rekap nilai tes akhir mahasiswa .............................................. 313. Lampiran C4.2.4. Hasil analisis elemen isi dan organisasi pada paragraf argumentasi mahasiswa ................................................................................ 316. Lampiran C4.2.5. Hasil analisis elemen kosakata, bahasa, dan penulisan pada pargraf argumentasi mahasiswa .......................................................... 318. xxiii.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN Bab ini adalah bab pendahuluan yang akan menjelaskan tentang enam hal, yaitu (1) latar belakang masalah, (2) batasan masalah, (3) rumusan masalah, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat penelitian, dan (6) definisi operasional. Berikut ini peneliti jelaskan lebih rinci enam hal tersebut. 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang penting untuk dikuasai mahasiswa. Keterampilan ini memiliki banyak manfaat bagi mahasiswa. Dalam perkuliahan, mahasiswa yang menguasai menulis karangan ilmiah dapat lebih mudah untuk mengerjakan tugas-tugasnya dan dapat menyampaikan aspirasinya dalam bentuk tulisan yang baik. Menurut Tarigan (2008: 32) Keterampilan menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang memegang peranan penting dalam proses komunikasi yang tidak langsung. Namun, keterampilan menulis ini tidak mudah dikuasai dengan cepat. Selain itu, menurut Burhan Nurgiyantoro (2001: 273) menulis adalah aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa. Menulis juga merupakan kegiatan produktif dan ekspresif sehingga penulis harus memiliki kemampuan dalam menggunakan kosakata, tata tulis, dan struktur bahasa. Biasanya hal ini menjadi faktorfaktor kesulitan mahasiswa dalam menulis khususnya menulis karangan ilmiah, seperti karangan argumentasi.. 1.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. Pembelajaran menulis paragraf atau karangan argumentasi merupakan proses yang membutuhkan pemahaman dan kejelian penulis dalam mengemukakan gagasannya yang bertujuan meyakinkan atau membujuk pembaca tentang kebenaran pendapat atau pernyataan penulis dengan memberikan alasan, contoh, dan bukti yang kuat. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari angket (skala Likert) yang di isi oleh 30 mahasiswa di Universitas Sanata Dharma, sebanyak 13 mahasiswa dengan jumlah skor 65 menyatakan sangat setuju bahwa penulisan paragraf argumentasi penting dikuasai mahasiswa. Mahasiswa lainnya setuju dengan pernyataan tersebut. Persentase yang diperoleh atas pernyataan itu yakni 89%. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan mahasiswa dalam menulis paragraf argumentasi sangatlah penting bagi diri mahasiswa selaku peserta didik di perguruan tinggi. Selain penting dikuasai, penulisan paragraf argumentasi juga sangat menunjang penulisan karya ilmiah mahasiswa seperti artikel dan makalah yang dibuat oleh mahasiswa. Terbukti dari 14 mahasiswa menyatakan sangat setuju dan 16 mahasiswa setuju terkait hal itu. Jumlah skor yang diperoleh yakni 129 dan persentasenya 86%. Manfaat lain yang dapat diperoleh dari kemampuan menulis paragraf argumentasi ialah mahasiswa dapat mengemukakan pendapatnya dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya ada mahasiswa yang mampu menuliskan opininya dalam koran untuk mengemukakan aspirasinya mengenai suatu permasalahan yang ada di sekitarnya, tetapi banyak pula mahasiswa yang masih mengalami kesulitan untuk menuliskan gagasan-gagasannya melalui paragraf argumentasi. Sebanyak 11.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. mahasiswa menyatakan sangat setuju dan 19 mahasiswa menyatakan setuju dengan hal ini. Data lain yang diperoleh ialah mahasiswa sangat setuju dengan persentase 89% bahwa logika berpikir kritis merupakan aspek penting dalam menulis paragraf argumentasi. Persentase tersebut diperoleh dari 13 mahasiswa yang menyatakan sangat setuju dan 17 lainnya menyatakan setuju dengan pernyataan tadi. Jadi, dalam menulis paragraf argumentasi mahasiswa memerlukan logika berpikir kritis agar paragraf argumentasi yang dibuat semakin baik. Salah satu cara mahasiswa agar mampu menulis paragraf argumentasi, mahasiswa menyatakan sangat setuju penggunaan modul dapat mempermudah menguasai materi terkait menulis paragraf argumentasi. Sebanyak 10 mahasiswa sangat setuju dan 17 mahasiswa setuju terkait pendapat ini. Mahasiswa lainnya menyatakan tidak tahu serta 1 mahasiswa lainnya menyatakan tidak setuju. Setelah diperhitungkan skor dan persentasenya, hasil yang diperoleh jumlah skor 126 dan persentasenya 84% menyatakan sangat setuju. Referensi materi untuk menulis paragraf argumentasi belum banyak ditemukan. Pernyataan ini disetujui oleh mahasiswa sejumlah 27 orang dan 2 mahasiswa lain menyatakan tidak tahu serta 1 mahasiswa lagi menyatakan tidak setuju. Dari data ini sudah jelas bahwa sebagian mahasiswa merasa kekurangan referensi khususnya materi untuk menulis paragraf argumentasi. Akibat masih kurangnya referensi materi penulisan ini, masih ada mahasiswa yang belum mampu menuangkan gagasannya melalui paragraf argumentasi sesuai.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4. kaidah yang berlaku. Pernyataan ini disetujui oleh 4 mahasiswa dan 6 mahasiswa menyatakan tidak tahu, sedangkan 20 lainnya sudah merasa mampu menuliskan ideidenya. Meskipun jumlah responden sudah banyak yang bisa menuliskan gagasangagasannya melalui paragraf argumentasi, mereka juga menceritakan bahwa ketika menulis masih banyak ditemui kendala-kendala. Kendala-kendala yang sering ditemui oleh mahasiswa adalah susah merangkai kalimat, penggunaan bahasa yang masih campur aduk (belum sesuai dengan kaidah), sulit memilih kata-kata yang tepat, wawasan yang kurang luas, kendala dalam mencari inspirasi, argumen yang dibuat semakin lama semakin luas dan keluar dari topik. Oleh sebab itu, penulis menawarkan adanya pengembangan materi yang disajikan dalam bentuk modul. Hal ini karena menulis paragraf argumentasi adalah salah satu materi yang harus dikuasai mahasiswa serta memiliki banyak manfaat jika mahasiswa mampu menulis paragraf argumentasi dengan benar sesuai kaidah yang berlaku. Modul yang dirancang peneliti berdasarkan pedoman modul oleh Direktorat Tenaga Kependidikan. Hal ini karena pedoman tersebut terdapat prinsip, struktur, dan prosedur penulisan modul yang dibutuhkan peneliti untuk merancang modul. Selain itu, peneliti menambahkan materi argumentasi menurut Stephen Toulmin dalam modul yang dirancang. Model argumentasi Toulmin ini sangat membantu penulis khususnya mahasiswa. untuk. memperkuat. argumen-argumennya. dengan. enam. elemen. argumentasi Toulmin. Enam elemen itu ialah pernyataan posisi, data, jaminan, pendukung, keterangan modalitas, dan pengecualian. Enam elemen ini dapat dijadikan pijakan yang kuat bagi penulis untuk mengemukakan argumennya..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5. Modul yang dirancang dalam penelitian ini diimplementasikan pada Mata Kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah. Mata kuliah ini merupakan kelanjutan dari Mata Kuliah Keterampilan Menulis dengan bahan kajian teoretis berupa konsep-konsep dasar berpikir logis dan sistematis dalam penulisan karya ilmiah, prinsip-prinsip penulisan makalah ilmiah, artikel ilmiah dalam jurnal, dan penulisan esai akademik. Oleh sebab itu, mata kuliah tersebut dapat menjadi tempat penelitian yang relevan dengan materi yang dikembangkan dalam penelitian ini. Selain kajian teoretis, mata kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah memuat bahan kajian praktik. Bahan kajian praktik berisi latihan-latihan untuk mengimplementasikan konsep-konsep dasar di atas dalam praktik menulis karya ilmiah. Mahasiswa juga dituntut untuk mampu menyunting secara mandiri karya ilmiah yang telah dihasilkannya sehingga layak untuk dijadikan produk akhir perkuliahan. Selain mata kuliah di atas, peneliti mengintegrasikan pembelajaran modul dengan konsep paradigma pedagogi reflektif. Konsep ini disesuaikan dengan visi dan misi Universitas Sanata Dharma. Visi dan misi ini diwujudkan dalam empat ranah pembelajaran. Empat ranah pembelajaran ini adalah ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotorik, dan ranah kooperatif. Selain itu, dalam konteks visi USD, pembelajaran modul ini menerapkan 3 C yang merupakan ciri khas dari USD. tiga C itu ialah competence, conscience, dan compassion. Penerapan 3 C tersebut dalam modul, yaitu modul pembelajaran diarahkan untuk mengkonstruksi pengetahuan (Competence), latihan dan soal-soal yang dibuat dirangkai untuk membangun nilai-nilai kemanusian (conscience dan compassion). Lalu, refleksi yang disajikan dalam modul diarahkan.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. untuk menyadarkan mahasiswa tentang langkah selanjutnya terkait dengan materi yang telah ia pelajari. 1.2 Batasan Masalah Masalah yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada pengembangan materi menulis paragraf argumentasi berperspektif logika Toulmin untuk mahasiswa yang mengikuti Mata Kuliah Keterampilan Menulis. Berikut penjabaran lebih mengenai batasan masalah yang digunakan peneliti. 1. Penelitian ini dibatasi pada modul pembelajaran walaupun terdapat bahan ajar lainnya yang dapat membantu pemahaman mahasiswa tentang menulis paragraf argumentasi. 2. Penelitian ini dibatasi pada bentuk paragraf argumentasi walaupun ada bentuk karangan lain yang dapat dipelajari mahasiswa. 3. Penelitian ini dibatasi pada metode menulis paragraf argumentasi berperspektif Logika Toulmin walaupun ada metode yang dituliskan pakar lain untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa. 4. Penelitian ini dibatasi pada strategi pembelajaran paradigma pedagogi reflektif walaupun ada strategi pembelajaran lainnya. 5. Penelitian ini juga dibatasi pada keterampilan menulis paragraf argumentasi walaupun ada tiga keterampilan bahasa lainnya dalam mempelajari argumentasi..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 7. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana pengembangan materi menulis paragraf argumentasi berperspektif Logika Toulmin pada Mata Kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah?” 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan modul materi menulis paragraf argumentasi berperspektif Logika Toulmin pada Mata Kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa manfaat, antara lain: 1. Bagi dosen, modul hasil penelitian ini dapat dijadikan alternatif pilihan bahan ajar dalam pembelajaran pada mata kuliah yang terkait dengan penulisan paragraf argumentasi. 2. Manfaat bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, produk penelitian ini diharapkan mempermudah mahasiswa dalam memahami materi dan meningkatkan kemampuan menulis paragraf argumentasi. 3. Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan masukan bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian yang berkenaan dengan materi ini..

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 8. 1.6 Definisi Operasional Peneliti menjelaskan definisi operasional agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran penelitian ini. Definisi operasional yang dipakai adalah pengembangan, menulis, paragraf argumentasi, dan model argumentasi Toulmin. Berikut ini penjelasan definisi operasional yang terkait dengan penelitian lain. 1. Pengembangan Pengembangan adalah suatu proses secara sistematis dan logis untuk mempelajari masalah-masalah pengajaran agar mendapatkan pemecahan yang teruji validitasnya dan praktis bisa dilaksanakan (Elly dalam Gafur, 1980:21). Hal ini berarti pengembangan merupakan proses yang terstruktur dan direncanakan dengan matang. Tujuannya adalah untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi. 2. Menulis Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur (Tarigan, 2008: 4). Jadi, menulis merupakan kegiatan yang menghasilkan sebuah karya. Karya ini dibuat sebagai bentuk ekspresi penulis. Oleh sebab itu, menulis memerlukan latihan yang intensif agar karya yang dibuat menjadi sangat baik..

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 9. 3. Paragraf argumentasi Gorys Keraf (2007: 3) menyatakan bahwa argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk meyakinkan dan mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembaca. Sejalan dengan pendapat tersebut, paragraf argumentasi merupakan bentuk tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca dengan alasan-alasan yang logis. Setelah pembaca merasa yakin atau setuju dengan tulisan penulis, diharapkan pembaca dapat bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis. 4. Model Argumentasi Toulmin Stephen Toulmin adalah seorang filsuf yang menciptakan model argumentasi yang dapat dinilai keabsahannya (Toulmin, et al, 1979). Beliau mendesain model ini dengan melibatkan identifikasi dan pemisahan berbagai komponen argumen ke dalam urutan tertentu sehingga dapat dinilai. Model dan kosakata spesifik yang dilakukan Toulmin akan diuraikan sesuai kebutuhan. Oleh karena itu,. model ini juga dapat dipakai untuk menentukan sejauh mana. keabsahan argumen yang dibuat oleh diri sendiri. Dalam bukunya yang berjudul An Introduction to Reasoning (1979), Toulmin memaparkan bahwa terdapat enam elemen dalam mengemukakan argumen secara eksplisit. Tiga elemen yang terpenting adalah klaim (claim), dasar argumen (grounds), dan pendukung (warrants). Selain ketiga elemen utama di atas, metode Toulmin tidak hanya menawarkan alasan, data dan bukti untuk.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 10. mendukung sebuah argumen, tetapi juga memiliki (1) dukungan penjamin, untuk menunjukkan bahwa logika penjaminnya realistis dan dapat dipercaya, (2) argumen kontra, untuk mengakui sisi lain dari pertanyaan itu; dan (3) bantahan, untuk menjelaskan mengapa argumen kontra salah, atau untuk membatasi atau memenuhi syarat argumen sehingga argumen kontra diminimalkan. Berdasarkan dari uraian di atas, model argumentasi Toulmin merupakan salah satu model argumentasi yang dapat mengukur keabsahan argumen. Pengukuran ini dapat dilihat dari komposisi elemen-elemen yang digunakan dalam sebuah argumen. Semakin lengkap elemen yang digunakan, semakin sulit pula sebuah argumen untuk dibantah..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN TEORI Bab ini merupakan bab kajian teori yang akan menjelaskan tentang tiga hal, yakni (1) penelitian yang relevan, (2) deskripsi teori yang digunakan (konsep dasar menulis argumentasi, hakikat paragaraf, logika Toulmin, teori Pedagogi Reflektif, serta hakikat modul) dan (3) kerangka berpikir. Berikut ini akan dijelaskan lebih rinci dalam subbab berikut ini. 2.1. Penelitian yang Relevan Peneliti menemukan empat penelitian yang relevan dengan penelitian ini.. Penelitian tersebut dilakukan oleh (1) Setyaningsih, dkk. (2015), (2) Melyda (2016), (3) Nasiroh (2016) dan (4) Prasaja (2016). Penelitian Setiyaningsih, dkk. (2015) relevan dengan hakikat argumentasi dan konsep Logika Toulmin. Penelitian Melyda (2016) relevan dengan pola-pola argumentasi menurut Toulmin. Penelitian Nasiroh (2016) relevan dengan pola argumen menurut Logika Toulmin dan kadar ketajaman argumen. Terakhir, Penelitian Prasaja (2016) relevan dengan konsep modul dan penguraian hasil penelitian dalam bagian pembahasan. Penelitian pertama dilakukan oleh Setyaningsih, dkk. pada tahun 2015. Judul penelitiannya adalah “Pola Berpikir Deduktif pada Argumen Bagian Pembahasan Artikel Ilmiah Jurnal Terakreditasi Bidang Humaniora”. Tujuan penelitian ini adalah menguji keefektifan model pembelajaran berdasarkan logika Toulmin dalam meningkatkan kemampuan menulis argumentasi dan keterampilan berpikir kritis subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola argumen yang 11.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 12. menerapkan model berpikir deduksi ternyata sangat dominan. Dominasi model berpikir tersebut disebabkan oleh banyak hal, misalnya pola budaya pikir masyarakat, daya kritis penulis dalam berpikir ilmiah, rendahnya budaya ilmiah penulis, dan kurangnya strategi penulis dalam pengembangan model berpikir deduksi. Dalam upaya meningkatkan partisipasi ilmiah masyarakat Indonesia, model berpikir Logika Toulmin yang berfokus pada pola berpikir induksi perlu digelorakan. Hasil penelitian ini akan membantu peneliti untuk memahami konsep Logika Toulmin dalam penulisan paragraf argumentasi. Penelitian yang relevan kedua yakni penelitian yang dilakukan oleh Melyda pada tahun 2016. Judul penelitian ini ialah “Pola dan Kadar Ketajaman Argumen pada Bagian Pembahasan Artikel Jurnal Terakreditasi JAK 2014 Universitas Kristen Petra dan JAM 2015 Universitas Brawijaya”. Tujuan penelitian tersebut adalah (1) untuk menggambarkan pola argumentasi pada bagian pembahasan artikel jurnal terakreditasi: Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014 dan Jurnal Akuntansi Multiparadigma 2015, (2) untuk memaparkan kadar ketajaman argumen pada bagian pembahasan artikel jurnal terakreditasi: Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014 dan Jurnal Akuntansi Multiparadigma 2015. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan pola argumen sebagai berikut: (1) D-PP, (2) D-J-PP, (3) D-PP-J, (4) PP-J-D, (5) PP-D-J-P, (6) D-J-P-PP, (7) D-J-PP-P, (8) D-P-PP-J, (9) PP-J-D-P, (10) J-D-PP-P, (11) J-P-PP-D, (12) J-PP-P-D, (13) PP-P-J-P-D, dan (14) DP-J-PP-J..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 13. Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Nasiroh (2016) berjudul “Pola dan Kadar Ketajaman Argumen Paragraf-Paragraf Argumentasi Bagian Pembahasan Artikel Jurnal Terakreditasi Bidang Kelautan Tahun 2015”. Penelitian ini membahas mengenai pola dan kadar ketajaman paragraf-paragraf argumentasi bagian pembahasan artikel. jurnal. terakreditasi. bidang. kelautan.. Tujuan. penelitian. ini. untuk. menggambarkan pola-pola paragraf argumentasi dan mendeskripsikan kadar ketajaman paragraf-paragraf argumentasi. bagian pembahasan artikel. jurnal. terakreditasi bidang kelautan tahun 2015. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan penjelasan Toulmin et al, (1979) yang menyebutkan bahwa argumen memiliki enam elemen penyusun yaitu (1) Claim (C), (2) Ground (G), (3) Warrant (W), (4) Backing (B), (5) Modal Qualifiers (M), dan (6) Possible Rebuttals (R). Dari teori ini, Nasiroh melihat dan menganalisis elemen-elemen argumen tersebut di dalam setiap paragraf argumentasi. Dari penelitian ketiga ini, peneliti melihat dan merujuk konsep kadar ketajaman argumen dan pola-pola pengembangan paragraf argumentasi. Penelitian yang relevan terakhir dilakukan oleh Prasaja pada tahun 2016. Judul penelitiannya yaitu “Pengembangan Bahan Ajar Modul Menulis Teks Cerpen Berdasarkan Teknik Storyboard untuk Siswa SMA/MA Kelas XI”. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan gambaran pembelajaran menulis cerpen di SMA serta mendeskripsikan manfaat buku teks pelajaran Bahasa Indonesia yang digunakan, (2) mengembangkan bahan ajar modul menulis teks cerpen berdasarkan teknik storyboard untuk siswa SMA/MA kelas XI, dan (3) mendeskripsikan kelayakan bahan ajar modul menulis teks cerpen berdasarkan teknik storyboard untuk siswa SMA/MA kelas XI..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 14. Penelitian dan pengembangan ini mengacu pada 10 tahapan dari Borg dan Gall (dalam Sugiyono, 2015) yang disederhanakan menjadi 5 tahapan, yaitu penelitian dan pengumpulan informasi, pengembangan produk, uji validasi, revisi produk, dan uji coba produk. Data diperoleh dari telaah buku teks pelajaran Bahasa Indonesia, wawancara, penyebaran angket/kuesioner, validasi produk, dan uji coba terbatas siswa. Data hasil telaah buku teks pelajaran bahasa Indonesia dan wawancara dianalisis dengan memilih hal-hal yang penting, dan menarik kesimpulan secara umum, sedangkan analisis angket, validasi produk, dan uji coba terbatas siswa langkahlangkahnya meliputi mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif, tabulasi semua data yang diperoleh pada setiap aspek, menghitung skor rata-rata, dan mengubah skor rata-rata menjadi kategori. Dari gambaran penelitian di atas, letak relevansi dari penelitian Prasaja (2016) dan penelitian yang akan peneliti lakukan terletak pada rumusan masalah, tujuan, metode penelitiannya, dan konsep modul. Sedikit perbedaannya terletak pada subjek yang diteliti yaitu menulis paragraf argumentasi pada Mata Kuliah Keterampilan Menulis Ilmiah Program Studi PBSI Universitas Sanata Dharma. Selain itu, peneliti menggunakan enam langkah dari Borg & Gall (dalam Sugiyono, 2015). Keempat penelitian di atas memiliki relevansi yang erat pada penelitian yang dilakukan peneliti sekarang. Penelitian pertama, kedua, dan ketiga relevan dengan topik yang diteliti, yakni elemen-elemen dan pola argumen berdasarkan teori argumen yang dikemukakan oleh Toulmin, et al, (1979) serta kadar ketajaman argumen. Selain.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 15. itu, hasil temuan ketiga penelitian ini akan membantu peneliti dalam mengkaji teori argumentasi menurut Toulmin serta kadar ketajamannya. Kemudian penelitian yang keempat relevan rumusan masalah, jenis penelitian, dan konsep modul yang akan dihasilkan sama dengan penelitan terdahulu yang telah dilakukan Prasaja (2016). Perbedaan penelitian Prasaja dengan penelitian sekarang terletak pada subjek penelitian. Subjek penelitian Prasaja adalah keterampilan menulis teks keterampilan menulis teks cerpen untuk siswa SMA kelas XI, sedangkan penelitian ini mengambil subjek keterampilan menulis paragraf argumentasi untuk mahasiswa semester 3. Penelitian Prasaja dan penelitian ini juga relevan dengan penggunaan metode penelitiannya. Metode tersebut yakni penelitian menurut Borg & Gall (dalam Sugiyono, 2015). Namun perbedaannya terletak pada jumlah tahapan yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian Prasaja menggunakan lima tahapan sedangkan penelitian ini menggunakan enam tahapan. 2.2. Deskripsi Teori Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) teori menulis argumentasi. yang meliputi hakikat menulis, hakikat menulis argumentasi, (2) hakikat paragraf yang meliputi pengertian, jenis dan cara pengembangan paragraf, kohesi dan koherensi, dan langkah-langkah menulis paragraf argumentasi; (3) teori logika Toulmin yang terdiri dari Logika Toulmin, enam elemen argumentasi Toulmin, pola-pola argumentasi Toulmin, dan Kadar Ketajaman argumen; (4) teori strategi pembelajaran pedagogi reflektif yang melitputi hakikat pembelajaran pedagogi reflektif, pembelajaran pedagogi reflektif sebagai pedagogi, metode pembelajaran yang sesuai dengan PPR;.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 16. dan (5) teori tentang modul pembelajaran yang terdiri dari hakikat modul dan komponen modul. Berikut uraian dari deskripsi teori yang digunakan dalam penelitian ini. 2.2.1. Konsep Dasar Menulis Argumentasi Pada subbab ini, peneliti membahas tentang hakikat menulis, menulis. argumentasi, unsur-unsur argumen, segitiga retorika, hakikat paragraf, kesalahankesalahan dalam argumen, dan sikap kritis dan pedoman penalaran. Ketujuh subbab tersebut dijabarkan sebagai berikut. 2.2.1.1 Hakikat Menulis Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur (Tarigan, 2008: 4). Menurut pendapat Saleh Abbas (2006: 125), keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata, gramatikal dan penggunaan ejaan. Menurut Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuhdi (1999: 159), keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan menuangkan pikiran, gagasan, pendapat tentang sesuatu, tanggapan terhadap suatu pernyataan keinginan, atau pengungkapan perasaan dengan menggunakan bahasa tulis..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 17. Atar (1990: 5) mengartikan keterampilan menulis sebagai tindakan memindahkan pikiran dan perasaan ke dalam bahasa tulis dengan menggunakan lambang-lambang. Senada dengan pendapat tersebut, menurut Harris (Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuhdi, 2002: 276) keterampilan menulis diartikan sebagai kemampuan menggunakan bahasa untuk menyatakan ide, pikiran atau perasaan kepada orang lain dengan menggunaan bahasa tulis. Dalam kehidupan modern ini, keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Bisa dikatakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang atau bangsa yang terpelajar. Sehubungan dengan hal ini, ada seorang penulis yang mengatakan bahwa “Menulis dipergunakan oleh orang terpelajar untuk mencatat atau merekam, meyakinkan, melaporkan atau memberitahukan, dan mempengaruhi; dan maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini tergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat.” (Morsey, 1976: 122 dalam Tarigan, 1994: 4). Bagi para mahasiswa, keterampilan menulis merupakan syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan perkuliahan yang selanjutnya juga merupakan kebutuhan praktis setelah terjun ke dalam masyarakat kerja. Keterampilan menulis secara langsung memberikan sarana dan membuka jalan bagi para mahasiswa agar mampu melaksanakan kegiatan akademik (Sujanto, 1988: 57). Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 18. dari gambaran grafik itu. Menurut Lado (dalam Tarigan, 1994: 21) menulis juga merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Representasi berarti mewakili wujud dari bahasa yang diekspresikan dalam tulisan menjadi satu kesatuan yang utuh. Berdasarkan berbagai pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa menulis merupakan kegiatan produktif dan ekspresif sehingga penulis harus memiliki kemampuan dalam menggunakan kosakata, tata tulis, dan struktur bahasa. Oleh sebab itu, keterampilan menulis membutuhkan latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Latihan dan praktik ini akan membantu penulis dalam menggunakan ketepatan bahasa, kosakata dan gramatikal dan penggunaan ejaan. 2.2.1.2 Hakikat Menulis Argumentasi Menulis argumentasi berarti mengemukakan masalah dengan mengambil sikap pasti untuk mengungkapkan segala persoalan dengan segala kesungguhan intelektualnya, bukan sekadar mana suka atau pendekatan emosional. Penulis harus berusaha menyelidiki (1) apa persoalan itu, (2) apa ada tujuan yang tersembunyi, dan (3) apa ada keuntungan atau kerugian untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan mana yang kiranya mendapat manfaat dan bagaimana cara mengatasinya. Pendeknya, penulis harus berusaha menyampaikan pendapatnya secara teratur dan kritis (Rahayu, 2007:168-171). Berikut penjelasan lebih rinci mengenai hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis argumentasi..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 19. a. Hubungan Argumentasi dan Logika Logika merupakan suatu cabang ilmu yang berusaha menurunkan kesimpulankesimpulan melalui kaidah-kaidah formal yang absah. Argumen dibedakan dengan logika sebagai ilmu dan argumen sebagai retorika (penulisan). Dasar argumen ialah benar dan salah, sedangakan dasar logika adalah absah dan tidak absah. Dalam tulisan argumentasi, penulis harus yakin bahwa semua premis yang ditulisnya mengandung kebenaran sehingga dapat mempengaruhi sikap pembaca (Keraf, 2008). Untuk membuktikan suatu kebenaran, argumentasi menggunakan prinsip-prinsip logika. Logika sendiri merupakan suatu cabang ilmu yang berusaha menurunkan kesimpulankesimpulan melalui kaidah-kaidah formal yang absah (valid). b. Dasar dan Sasaran Argumentasi Dasar yang harus diperhatikan sebagai titik tolak argumentasi adalah pembicara atau pengarang harus mengetahui serba sedikit tentang subjek yang akan dikemukakannya. Lalu, pengarang harus bersedia mempertimbangkan pandanganpandangan atau pendapat-pendapat yang bertentangan dengan pendapatnya sendiri (Keraf, 2008). Selain itu, pembicara atau penulis argumentasi harus berusaha untuk mengemukakan pokok persoalannya dengan jelas. Pembicara atau penulis juga harus menyelidiki persyaratan yang masih diperlukan bagi tujuan-tujuan lain yang tercakup dalam persoalan yang dibahas dan kebenaran dari pernyataan yang telah dirumuskan itu. Sasaran yang harus ditetapkan untuk diamankan oleh setiap pengarang argumentasi sebagai berikut: (1) argumentasi itu harus mengandung kebenaran untuk.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 20. mengubah sikap dan keyakinan orang mengenai topik yang akan diargumentasikan, (2) pengarang harus berusaha untuk menghindari setiap istilah yang dapat menimbulkan prasangka tertetu, (3) sering timbul keidaksepakatan dalam istilah-istilah, (4) pengarang harus menetapkan secara tepat titik ketidakesepakatan yang akan diargumentasikan. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting. Setiap analisis yang cermat, sejak awal harus mengungkapkan dengan jelas di mana letak perbedaanperbedaan yang akan diargumentasikan (Keraf, 2008). c. Mengemukakan Argumentasi Penulis harus mengemukakan semua fakta, pendapat, otoritas, atau evidensi secara kritis dan logis. Penulis harus mengadakan seleksi atas fakta-fakta dan otoritas mana yang dapat digunakan, data mana yang harus disingkirkan. Bila bahan telah dikumpulkan, penulis harus siap dengan metode terbaik untuk merangkaikannya dalam bentuk atau rangkaian yang logis dan meyakinkan (Keraf, 2008). d. Komposisi Argumentasi Menurut Keraf (2008), komposisi atau bagian-bagian argumentasi dibagi menjadi tiga, yakni bagian pendahuluan, tubuh argumentasi, dan kesimpulan atau ringkasan. Pertama, pendahuluan merupakan bagian untuk menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca kepada argumen-argumen yang akan disampaikan, serta menunjukkan dasar-dasar argumen itu harus dikemukakan dalam kesimpulan tersebut. Fakta-fakta harus benar-benar diseleksi supaya penulis tidak mengemukakan hal-hal yang justru bersifat argumentasi yang seharusnya disampaikan dalam tubuh argumentasi, dengan pertimbangan: (a) Penulis harus menegaskan.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 21. mengapa persoalan itu dibicarakan pada saat ini; (b) Penulis harus menjelaskan latar belakang historis yang mempunyai hubungan langsung dengan persoalan yang akan diargumentasikan; dan (c) Penulis mengakui adanya persoalan yang tidak dimasukkan dalam argumentasi. Kedua, tubuh argumentasi yakni seluruh isi argumen dengan dilengkapi data-data pendukung. Oleh karena itu, penulis harus mampu meyakinkan pembaca bahwa hal yang dikemukakan itu benar sehingga kesimpulannya juga benar. Amat disayangkan banyak evidensi yang tepat dan benar tapi mengalami kegagalan oleh cara menyajikan yang tidak tepat. Penulis harus berada di pihak pembaca yang serba ingin tahu. Ketiga, kesimpulan dan ringkasan merupakan bagian akhir dari paragraf argumentasi. Kesimpulan tersebut harus tetap memelihara tujuan dan menyegarkan kembali ingatan pembaca tentang apa yang telah dicapai serta mengapa kesimpulan itu diterima sebagai sesuatu yang logis. e. Topik dan Metode Topik/sumber/pokok bahasan terdiri atas bagian-bagian pengalaman yang merupakan kesatuan yang dapat menurunkan proposisi bagi sebuah argumen. Dalam argumen, penulis ingin merebut kepercayaan dan berusaha agar pembaca mengubah sikap dan pendapatnya. Semakin banyak fakta yang dikemukakan, semakin kuat pembuktianya sehingga pembaca akan semakin percaya pada penulis. Topik yang dijadikan landasan proposisi-proposisi dapat dijabarkan menjadi berbagai macam metode argumentasi (Keraf, 2008), yaitu:.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 22. 1. Genus dan definisi : misalnya “Manusia adalah makhluk fana” dari pernyataan itu, diperoleh “Semua orang India adalah manusia”. Jadi, orang India adalah adalah manusia yang berakal budi, bebas berpikir, bebas menentukan nasibnya sendiri; penulis harus merangsang pembaca mempercayai dan menerima hal itu merupakan ciri manusia. 2. Sebab dan akibat : kekuatan retorika ini terletak pada persoalan, bagaimana kita menerima kebenaran hubungan sebab akibat yang dinyatakan oleh premis mayornya. 3. Keadaan atau sirkumstansi : keadaan adalah proses dalam sebab akibat, kalau penyajian keadaan tidak meyajikan sebagai keadaan terpaksa, argumen akan ditolak; suasana terpaksa tidak boleh menghasilkan alternatif. Sejauh tidak ada alternatif lain, maka keadaan itulah yang dijadikan argumen. 4. Persamaan : persamaan antara dua benda, kekuatannya terletak pada hubungannya dengan kebenaran yang terdapat dalam topik yang diperbandingkan. Kalau persamaan itu lemah/ meragukan, maka kekuatan retorikanya juga lemah. 5. Perbandingan : salah satu yang diperbandingkan harus lebih kuat daripada yang lain yang dijadikan dasar perbandingan. 6. Pertentangan : jika kita memperoleh keuntungan dari fakta dan situasi tertentu, maka fakta dan situasi yang bertentangan akan memperoleh kelemahan; atau sebaliknya. 7. Kesaksian/otoritas : merupakan topik/ sumber dari luar karena proposisi yang digunakan milik orang lain. Kesaksian/otoritas tidak memiliki tenaga dalam dirinya (intrinsik), tetapi tenaga yang ada padanya bergantung pada kepercayaan atas saksi.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 23. dan kualitas otoritas. Kesaksian dapat diterima dengan baik jika saksi dianggap tahu betul fakta dan tidak mempunyai kepentingan dengan hasil argumen. 2.2.2. Hakikat Paragraf Kemampuan menerapkan kaidah penulisan bahasa Indonesia, memilih kata. yang tepat, membuat kalimat yang efektif, belum sepenuhnya menjamin seseorang mampu menulis. Dalam menuangkan gagasan atau pikiran, penulis dituntut mampu menghubungkan kalimat dengan kalimat dalam satu kesatuan yang padu. Hubungan itu menyatakan kesatuan yang diikat oleh struktur bahasa dan kesatuan yang logis. Dalam tulis-menulis atau karang-mengarang, ikatan ini diwujudkan dalam bentuk paragraf (Akhadiah, dkk., 1991: 143). Berikut ini ulasan tentang paragraf. a. Pengertian Paragraf Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Paragraf mengandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat, mulai, kalimat utama atau topik, kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan (Akhadiah dkk., 1991: 144). Selaras dengan pendapat tersebut, Keraf (1977: 51) menyebut paragraf dengan istilah alinea. Alinea adalah kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Hal ini karena alinea merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah ide. Menurut Ngalimun dan Yundi dalam (Akhadiah, 1991: 70) paragraf dapat juga dikatakan karangan yang pendek (singkat). Dengan adanya paragraf, suatu gagasan dapat dibedakan bagian awal gagasan dimulai dan gagasan diakhiri. Pembaca akan.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 24. kelelahan membaca sebuah tulisan atau buku jika bacaan itu tidak ada paragraf. Pembaca seolah-olah dicambuk untuk membaca terus-menerus sampai selesai. Pembaca juga susah mengonsentrasikan pikiran dari gagasan ke gagasan lain. Dengan adanya paragraf, pembaca dapat berhenti sebentar membaca dan pembaca pun dapat memusatkan pikiran tentang gagasan yang terkandung dalam paragraf itu. Selain itu, kegunaan paragraf yakni untuk menandai pembukaan topik baru, atau pengembangan lebih lanjut topik sebelumnya. Kegunaan lain adalah untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk memerinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya atau paragraf terdahulu. Syarat-syarat pembentukan paragraf menurut Akhadiah (1991: 71) ada tiga, yaitu kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan. Paragraf dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam paragraf itu tidak terlepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik. Semua kalimat terfokus pada topik dan mencegah masuknya hal-hal yang tidak relevan. Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf yakni koherensi atau kepaduan. Satu paragraf bukanlah merupakan kumpulan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Jadi, kepaduan dititik beratkan pada hubungan antara kalimat dengan kalimat. Kepaduan dalam sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan unsur kebahasaan yang digambarkan dengan pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti dan kata penghubung, serta pemerincian dan urutan isi paragraf. Syarat terakhir yaitu kelengkapan. Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 25. yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik atau kalimat utama. Sebaliknya, suatu paragraf dikatakan tidak lengkap, jika paragraf tidak dikembangkan atau hanya diperluas dengan pengulangan-pengulangan. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa paragraf argumentasi adalah himpunan dari kalimat-kalimat yang berkaitan membentuk sebuah ide atau pendapat. Pendapat itu disertai alasan atau bukti agar dapat meyakinkan pembaca. Kalimat-kalimat yang terdapat dalam paragraf juga harus padu. b. Jenis dan Cara Pengembangan Paragraf Struktur karangan terbagi dalam tiga bagian, yakni paragraf pembuka, paragraf pengembang, dan paragraf penutup. Karangan atau tulisan dalam bidang apapun, hampir selalu memiliki konstruksi tiga paragraf demikian ini (Rahardi, 2009: 121). Berikut penjelasan lebih rinci mengenai bagian-bagian paragraf. 1. Paragraf Pembuka Menurut Rahardi (2009: 121), paragraf pembuka adalah paragraf yang bertugas untuk membuka dan mengantarkan pembaca agar dapat memasuki paragraf-paragraf pengembang yang akan dihadirkan kemudian. Membuka berarti paragraf pembuka harus dibuat menarik agar pembaca terpikat untuk membaca paragraf-paragraf berikutnya. Selain itu, paragraf pembuka juga menggunakan kalimat-kalimat yang jelas. Hal ini akan mempengaruhi minat baca. Jika paragraf pembuka tidak jelas dan rancu, pembaca juga pasti akan enggan melanjutkan bacaannya. Oleh sebab itu, paragraf pembuka disebut juga dengan paragraf pengantar..

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 26. Sebuah paragraf pembuka juga dapat dilengkapi dengan sitiran dari seorang tokoh atau filsuf bagi paragraf-paragraf yang bersifat khusus. Hal ini dimaksudkan agar paragraf pembuka benar-benar memiliki arti khusus dan menarik. Dengan demikian, pembaca akan mengetahui lebih dalam terhadap bacaan-bacaan berikutnya. Dalam karangan ilmiah yang bersifat akademik atau formal, paragraf pembuka dapat dimuat latar belakang masalah atau permasalahan yang akan dibahas dalam karangan itu. 2. Paragraf Pengembang Paragraf pengembang atau paragraf isi sesungguhnya berisi inti atau esensi pokok beserta seluruh jabarannya dari sebuah karya tulis itu sendiri. Dengan paragraf pengantar, para pembaca sesungguhnya dibawa dan diarahkan untuk dapat masuk ke dalam paragraf-paragraf pengembang ini (Rahardi, 2009: 121). Oleh sebab itu, paragraf pengembang harus memuat semua penjelasan inti tulisan. Penjelasan itu dijabarkan sampai tuntas karena tidak ada batasan paragraf dalam menjelaskan inti persoalan yang dibahas. Ketuntasan ini ditentukan pada penyajian paragraf pengembang. Jadi, ukuran paragraf pengembang tidak ditentukan dalam sebuah karya ilmiah. Paragraf pengembang yang memuat tulisan yang pendek tidak dapat dikatakan sebagai paragraf pengembang yang tidak baik. Panjang atau pendeknya suatu paragraf pengembang tidak menjadi parameter bahwa paragraf tersebut baik atau tidak baik. Ukuran yang dipakai baik atau buruknya paragraf pengembang adalah ketuntasan penjabaran tema karangan dan kalimat tesis yang dimuat dalam karangan tulisan itu..

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 27. 3. Paragraf Penutup Menurut Rahardi (2009), paragraf penutup berfungsi untuk mengakhiri sebuah tulisan. Semua tulisan yang bersifat ilmiah maupun nonilmiah pasti diakhiri dengan paragraf penutup. Paragraf penutup dijadikan parameter bahwa permasalahan yang dipaparkan sudah terjawab dengan jelas dan tuntas dalam paragraf-paragraf pengembang. Artinya, paragraf penutup berisi kesimpulan atau penegasan kembali dari paragraf-paragraf pengembang. Selain itu, paragraf penutup dapat pula berisi rangkuman dari perincian-perincian jabaran yang telah dilakukan sebelumnya di dalam bagian isi karangan atau tulisan. c. Cara Pengembangan Paragraf Dalam suatu karangan, paragraf harus diuraikan dan dikembangkan oleh para penulis atau pengarang dengan variatif. Sebuah karangan ilmiah bisa mengambil salah satu model pengembangan atau bisa pula mengombinasikan beberapa model sekaligus. Berikut ini adalah beberapa model pengembangan paragraf. 1) Pengembangan Alamiah Pengembang alamiah adalah model pengembang paragraf yang bersifat alamiah (Rahardi, 2009). Artinya, paragraf ini berisi fakta spasial dan kronologi. Paragraf pengembang ini harus sesuai dengan urutan tempat, yakni dari titik tertentu sampai titik tertentu dalam sebuah penjabaran. Selain itu, model pengembang ini juga perlu memperhatikan urutan waktu, yaitu pengembangan paragraf bermula dari waktu tertentu dan berkembang sampai waktu selanjutnya. Contoh model pengembangan ini digunakan pada deskripsi data, dongeng, atau narasi lainnya..

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 28. 2) Pengembangan Deduksi-Induksi Rahardi (2009) mengemukakan bahwa pengembangan paragraf model deduksi yaitu pengembangan gagasan yang dimulai dari yang sifatnya umum dan dilanjutkan dengan penjabaran yang sifatnya lebih spesifik dan sangat rinci. Jadi, gagasan utama dalam paragraf pengembang model ini berada pada awal pargraf. Paragraf-paragraf selanjutnya berisi penjabaran atau kaliat-kalimat penjelas. Pengembangan paragraf model induksi adalah pengembangan paragraf yang bermulai dari hal-hal yang khusus menuju hal-hal yang sifatnya umum. Artinya, pengembangan paragraf model ini diakhiri dengan gagasan pokok pada akhir paragraf. Pengembangan ini bertolak belakang dengan pengembangan paragraf model deduksi. Jadi, paragraf induksi diawali dengan kalimat-kalimat penjelasan dan diakhiri dengan kalimat utama. 3) Pengembangan Analogi Menurut Rahardi dalam bukunya Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tingi (2009), pengembangan paragraf model analogi dimulai dari hal yang bersifat umum. Bersifat umum di sini berarti sesuatu yang sudah dikenal oleh orang banyak atau sesuatu yang belum banyak diketahui kebenarannya oleh orang dengan hal yang masih baru. Cara analogi ini diharapkan orang dapat memahami dengan mudah isi atau maksud dari karangan ilmiah. Jadi, tujuan dari pengembangan analogi adalah untuk memudahkan pemahaman pembaca terhadap tulisan yang telah dibuat. Analogi digunakan untuk.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 29. menggambarkan sesuatu yang masih samar-samar menjadi lebih mudah dimengerti dan pahami secara tuntas. 4) Pengembangan Klasifikasi Pengembangan. dengan. cara. klasifikasi. dikembangkan. dengan. mengelompokkan hal-hal yang khusus (Rahardi, 2009). Sesuatu yang masih bersifat umum atau kolosal dapat dipahami dengan mudah karena dibantu dengan pengelompokkan yang jelas. Pengelompokkan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya pengelompokkan hal berdasarkan kesamaan karakternya, kesamaan bentuknya, kesamaan ciri dan sifatnya, dan lain sebagainya. 5) Pengembangan Komparatif dan Kontrasif Paragraf yang menggunakan model pengembangan komparatif dipaparkan dengan cara membandingkan kesamaan-kesamaan suatu hal. Kesamaan ini dapat dilihat dari ciri-cirinya, tujuannya, bentuknya, jenisnya dan sebagainya. Perbandingan dengan cara mencermati kesamaan hal disebut dengan pengembangan komparatif. Sebaliknya, perbandingan yang mencermati dari segi perbedaan-perbedaan yang ada disebut dengan pengembangan kontrasif. 6) Pengembangan Sebab-Akibat Pengembangan paragraf dengan model sebab-akibat atau sebaliknya akibatsebab bersifat rasional (Rahardi, 2009). Artinya, pengembangan model ini diawali dengan sebab-sebab permasalahan yang timbul. Setelah itu, sebab-sebab itu diarahkan pada akibat-akibat yang muncul. Pengembangan ini dapat pula dijelaskan terlebih dahulu akibat-akibat yang terjadi. Selanjutnya, karya tulis yang dibuat diakhiri dnegan.

Gambar

Tabel 3.1 Konversi Nilai dan Skala Sikap
Tabel 3.2 Konversi nilai skala lima berdasarkan penilaian acuan patokan (PAP)
Tabel 4.1 Hasil Analisis Kebutuhan Mahasiswa
Gambar 4.1 Contoh Paragraf Argumentasi yang Belum Tuntas  Gambar  di  atas  merupakan  contoh  paragraf  argumentasi  yang  kurang  sesuai
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan rahmat-Nya yang dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas nikmat, rahmat, dan karunia yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan segala karunia yang telah dilimpahkan-Nya jualah sehingga penulis dapat

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan rahmat-Nya yang dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan rahmat-Nya yang dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan, pengetahuan,

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan segala karunia yang telah dilimpahkan-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan