• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN Metode

Dalam dokumen ISSN (Cetak) ISSN (Online ) (Halaman 110-116)

Haris Maupa 1 , Syarifuddin Sulaiman 2

METODE PENELITIAN Metode

Metode

Metode analisis deskriptif digunakan dalam penelitian ini, dengan menghimpun informasi untuk menjelaskan fenomena penerapan teknologi pada industri ekonomi kreatif secara ilmiah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksploratif dengan mengidentifikasi dan strategi adopsi media sosial (social media). Penelitian ini dirancang untuk merumuskan strategi manajerial bagi industri ekonomi kreatif yang dilandasi pada analisis dan argumentasi ilmiah.

Jenis Data

Data penelitian ini terdiri dari data kuantitatif (laporan tahunan dinas terkait tentang perkembangan industri ekonomi kreatif di Kota Makassar) dan data kualitatif (hasil wawancara).

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan studi kepustakaan berupa merumuskan konsep dan melakukan perbandingan studi literatur (jurnal dan disertasi) yang berkaitan dengan industri ekonomi kreatif, dan wawancara pengusaha industri ekonomi kreatif untuk mendapatkan informasi tentang permasalahan penelitian, serta menelaah data-data UKM khususnya industri ekonomi kreatif yang bersumber dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar dalam rentang waktu lima tahun.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis SWOT untuk menganalisis faktor-faktor internal pengusaha industri ekonomi kreatif dan faktor-faktor eksternal untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman dalam mengadopsi media sosial. Proses analisis data dengan cara mendeskripsikan, menggambarkan realitas dengan runtut dan faktual kemudian dikelompokkan berdasarkan lingkungan internal dan ekstrenal. Analisis ini bertujuan untuk menganalisis secara kritis mengenai pendekatan adopsi social media dalam rangka meningkatkan daya saing industri ekonomi kreatif dan mampu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Internal: Kekuatan (Strengths)

Berbasis pada kreativitas. Industri ekonomi kreatif mengandalkan inovasi dan kreativitas

mulai pada proses input hingga output, skill dan talenta untuk memberdayakan daya cipta kreasi. Peranan industri kreatif sangat besar pada pertumbuhan ekonomi, sehingga banyak daerah di Indonesia pada yang berlomba-lomba untuk mengembangkan dan memajukan jenis industri ini. Sektor industri kreatif terdiri dari beberapa kateogri yaitu: (a) periklanan, (b) arsitektur, (c) pasar seni dan barang antik, (d) kerajinan, (e) desain, (f) fashion, (g) video, film, dan fotografi, (h) permainan interaktif, (i) musik, (j) seni pertunjukan, (k) penerbitan dan percetakan, (l) layanan komputer dan piranti lunak, (m) televisi dan radio, dan (n) riset dan pengembangan.

Pavel dan Pavel (2012) dalam penelitiannya menegaskan bahwa pengembangan industri kreatif penting dalam suatu daerah. Industri kreatif mampu unggul dengan mengandalkan

ISSN : ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

101

pengelolaan yang inovatif dan kreatif (Hotho dan Champion, 2011 dan Olughor, 2015). Kondisi ekonomi yang mengalami kelesuan ekonomi menjadi penyebab banyaknya kendala yang dihadapi UKM, namun kondisi ini berbeda dengan industri kreatif yang dapat menjadi solusi serta menjadi trend yang mendunia.

Pengusaha industri kreatif yang berhasil dalam menciptakan produk yang kreatif ditentukan oleh tingkat karakteristik wirausaha yang dimiliki (Gray, 2002). Produk (output) berkualitas tidak dapat dipisahkan dari peran dan kerja keras para pengusaha kreatif. Etos kerja yang tinggi, dan tekun dan disertai dengan kreasi produk hingga distribusi menjadi upaya strategis mencapai kesuksesan usaha. Pengelolaan industri berbasis pada kreativitas selain ditentukan oleh karakteristik wirausaha terdapat pula faktor manajemen kewirausahaan untuk meningkatkan pertumbuhan usaha (Gürbüz & Aykol, 2009).

Kearifan lokal. Industri kecil pada umunya cenderung menerapkan strategi konvensional

untuk mengalahkan para pesaing, sehingga mereka terjebak dengan sikap meniru dan perang harga. Industri kreatif berbeda dengan indutri kecil pada umumnya karena industri kreatif mengandalkan inovasi nilai dan menjadikan budaya lokal sebagai modal penting dalam menciptakan keunikan dan keunggulan produk dibandingkan dengan produk kreatif lain. Keunggulan industri kreatif di Kota Makassar berupa keahlian untuk mengubah konten kearifan budaya lokal menjadi produk atau jasa yang memiliki preposisi nilai tinggi bagi konsumen. Kearifan lokal dapat terwujud melalui pemberdayaan dan pemanfaatan sumberdaya daerah (Romarina, 2016).

Upaya untuk mengembangkan kearifan lokal dapat dilakukan melalui penyuluhan budaya kepada para pengusaha industri kreatif, sehingga mereka lebih memahami dan mengetahui budaya lokal untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan teknis (Ratnasari dkk, 2012). Sumber industri kreatif yang paling efektif dan efisien, serta dapat bertahan dalam jangka panjang yaitu kearifan lokal, budaya lokal memiliki karakteristik dan keunikan sehingga tidak mungkin dijiplak oleh para pesaing, hal ini juga menjadi nilai tambah tersendiri bagi industri kreatif.

Analisis Internal: Kelemahan (Weaknesses)

Pengalaman Manajemen Rendah. Kurangnya keterampilan manajemen menjadi faktor

penghambat bagi pertumbuhan usaha (Okpara & Wynn, 2007), sehingga inovasi bisnis tidak dapat tercapai (Talegeta, 2014). Bouazza et al (2015) menambahkan bahwa selain keterampilan manajemen rendah, pengusaha kecil juga kurang memiliki karakteristik wirausaha, kapabilitas manajemen, dan keahlian marketing. Pengusaha industri kreatif lebih mengandalkan pengalaman dari keluarga (secara tradisional) dalam mengelola usahanya. Pada umunya mereka memesan bahan baku hanya pada saat dibutuhkan, sehingga mereka seringkali mengalami keterlambatan produksi maupun distribusi. Rahim dan Bakar (2014) memaparkan pentingnya tingkat pengelolaan sumber daya bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis dalam jangka panjang.

Program Pembinaan dari Pemerintah. Berbagai program pemberdayaan UKM dari

pemerintah, namun masih bersifat normatif dan konvensional, sehingga pengembangan dari sisi teknologi informasi (social media) kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Pengembangan dan pembinaan UKM menjadi kewajiban pemerintah, dalam bidang produksi dan pengolahan berupa kemampuan manajemen dan teknik produksi; kemampuan rancang bangun dan perekayasaan; serta kemampuan marketing. Pembinaan Marivate (2014) menemukan bahwa peranan pelatihan bagi pelaku UKM menjadi salah satu kunci keberhasilan usaha kecil.

Daya Saing Industri. Persaingan yang semakin kompetitif menjadi cambuk bagi pengusaha

kecil untuk meningkatkan daya saingnya. ASEAN Economic Community (AEC) menjadikan persaingan produk-produk kreatif menjadi permasalahan bagi indutri kreatif khususnya di daerah. Meningkatkan keuntungan bisnis diperlukan pemahaman yang baik tentang jenis perusahaan dalam mengembangkan strategi, membangun daya saing, dan menetapkan kebijakan yang efektif. Memahami faktor lingkungan organisasi sangat membantu dalam membuat konsep

ISSN : ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

102

bisnis yang memiliki daya saing. Thompson et al (2010) menjelaskan bahwa analisis yang mendalam terhadap lingkungan eksternal dan internal perusahaan adalah suatu modal awal di dalam menyusun strategi yang sangat sesuai dengan situasi industri.

Kelembagaan. Kelembagaan industri kreatif belum menjadi perhatian utama pihak terkait

dan para stakeholder, kelembagaan tersebut tidak hanya terbatas pada lembaganya, namun berkaitan dengan etika, norma, regulasi, dan sebagainya. Kelembagaan sangat penting untuk mewujudkan iklim usaha kondusif dan ideal bagi industri kreatif. Peran kelembagaan memiliki posisi strategis karena diatur dalam UU No. 20 tentang UMKM, khususnya pasal 19 bahwa pentingnya membentuk dan mengembangkan lembaga untuk mendorong keberhasilan usaha kecil.

Analisis Eksternal: Peluang (Opportunities)

Populasi pengguna media sosial. Social media (media sosial) telah menjadi bagian dari

kehidupan manusia sehari-hari, jenis teknologi modern ini mampu menyajikan berbagai manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pengusaha kecil pada khususnya untuk menunjang keberhasilan usaha. Pengusaha kecil dapat mengandalkan media sosial untuk melakukan kontak dengan konsumen maupun calon konsumen, melakukan promosi, dan berbagai aktivitas lainnya. Merujuk pada data WeAreSocial mengemukakan bahwa Januari 2016 pengguna internet di Indonesia sebanyak 88,1 juta jiwa dengan rincian pengguna social media yaitu BBM 19%, Facebook 15%, Whatsapp 14%, Facebook Messenger 13%, Google+ 12%, Line 12%, Twitter 11%, Instagram 10%, Wechat 8%, dan Pinterest 7% (Noviadhista, 2016).

Regulasi Pemerintah. Peluang untuk mengembangkan ekonomi kreatif sangat besar

mengingat potensi sumber daya yang dimiliki Indonesia. Melalui instruksi Presiden No. 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif menjadi peluang strategis untuk melaksanakan pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia. Secara umum ekonomi kreatif dapat dipahami sebagai suatu sistem kegiatan manusia yang berkaitan dengan kreasi produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang dan jasa yang bernilai kultural, artistik, estetika, dan emosional bagi para pelanggan di pasar. Pemerintah menetapkan pengembangan ekonomi kreatif sebagai bagian dari agenda prioritas nasional, serta membentuk BKRAF untuk mengawal perkembangan ekonomi kreatif.

Analisis Eksternal: Ancaman (Threats)

Pembajakan. Pentingnya perlindungan hak cipta intelektual bagi pengusaha industri kreatif

menjadi sangat mendesak mengingat ancaman pembajakan yang tidak bisa dibendung. Industri kreatif sebagai industri yang sarat akan ide, inovasi, dan kreasi, serta memiliki nilai tambah (value added), sehingga perlu dilindungi dan diproteksi. Studi Amoah dan Fordjour (2012) menekankan pentingnya menjaga kualitas produk UKM dan menjegahnya dari perilaku imitasi oleh para kompetitor.

Berdasarkan uraian analisis internal (kekuatan dan kelemahan) dan analisis eksternal (peluang dan ancaman), maka berikut ini disajikan tabel untuk merangkum kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman industri kreatif dalam mengadopsi social media.

Tabel 1. Analisis SWOT

Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)

Berbasis pada kreativitas Kearifan lokal

Pengalaman Manajemen Rendah Program Pembinaan dari Pemerintah Daya Saing Industri

Kelembagaan

Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats)

Populasi pengguna media sosial Regulasi Pemerintah

Pembajakan

ISSN : ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

103

Analisis SWOT menunjukkan terdapat lebih banyak kelemahan dibandingkan kekuatan namun analisis eksternal menunjukkan lebih banyak peluang dibandingkan ancaman. Peluang tersebut harus dimanfaatkan oleh pengusaha kecil khususnya industri kreatif, dan sekaligus meminimalkan berbagai kelemahan melalui pemanfaatan teknologi social media untuk meningkatkan penjualan mereka dengan menjangkau lebih banyak calon konsumen potensial dengan mengidentifikasi kontak mereka secara teliti. Mencermati hasil analisis SWOT dan merujuk pada berbagai temuan empiris maka strategi fokus yang berorientasi pasar segmen pengguna social media dapat menjadi pilihan bagi pengusaha industri kreatif dalam mengembangkan usahanya sesuai dengan peluang dan kekuatan internal dalam menghadapi perubahan pasar yang dinamis. Perencanaan strategi fokus dapat memenuhi target penjualan dan pertumbuhan usaha serta menjadi modal utama untuk mencapai daya saing.

Taylor & Murphy (2004) telah menjelaskan keuntungan dari social media yaitu dapat meningkatkan penjualan dan menjadi bagian dari program marketing yang efektif. Aplikasi dan fitur dari social media memiliki keunggulan dibandingkan tools e-business lainnya, sehingga McCann & Barlow (2015) menganjurkan agar menerapkan strategi fokus dalam menggunakan media sosial. Adopsi social media secara efektif mampu meningkatkan kinerja usaha sekaligus menekan biaya operasional (Ainin et al, 2015).

KESIMPULAN

Hasil analisis internal menunjukkan kelemahan yang lebih banyak dimiliki industri kreatif, dibandingkan kekuatan. Analisis internal dan eksternal dari SWOT telah merumuskan strategi fokus sebagai strategi yang efektif dalam mengadopsi social media sebagai bagian penting bagi industri kreatif. Temuan ini diharapkan menjadi bahan evaluasi bagi dinas terkait untuk mampu memberdayakan pengusaha kecil melalui serangkaian pelatihan dan pendidikan tentang pemanfaatan teknologi, sehingga pengusaha kecil dapat menerapkan strategi bisnis berbasis

social media.

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal

Ainin, S., Parveen, F. Moghavvemi, S., Jaafar, N.I., Shuib, N.L.M, 2015, Factors influencing

the use of social media by SMEs and its performance outcomes, Industrial Management

& Data Systems, Vol. 115, Iss 3, 570-588

Amoah, M., dan Fordjour, F, 2012, New Product Development Activities among Small and

Medium-Scale Furniture Enterprises in Ghana: A Discriminant Analysis, American

International Journal of Contemporary Research, Vol. 2, No. 12, 41-53

Bouazza, A.B., Ardjouman, D., dan Abada, O, 2015, Establishing the factors affecting the

growth of small and medium-sized enterprises in Algeria, American International Journal

of Social Science, Vol. 4, No. 2, 101-115

Cesaroni, F.M., dan Consoli, D, 2015, Are Small Business Really Able to Take Advantage of

Social Media?, Electronic Journal of Knowledge Management, Vol. 13, Iss 4, 257-268

Chitura, T., Mupemhi, S., Dube, T., dan Bolongkikit, J, 2008, Barriers to Electronic Commerce

Adoption in Small and Medium Enterprises: A Critical Literature Review. Journal of

Internet Banking and Commerce, Vol. 13, No. 2, 1-13

Durkin, M., McGowan, P., dan McKeown, N, 2013, Exploring social media adoption in small

to medium-sized enterprises in Ireland.

Fatoki, O, 2014, The Causes of the Failure of New Small and Medium Enterprises in South

Africa, Mediterranean Journal of Social Sciences, Vol, 5, No. 20, 922-927

Galloway, S., dan Dunlop, S, 2007, A Critique of definition of the cultural and creative

ISSN : ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

104

Gill, A., dan Biger, N, 2012, Barriers to small business growth in Canada. Journal of Small Business and Enterprise Development, Vol. 19, Iss 4, 656-668

Gray, C, 2002, Entrepreneurship, resistance to change and growth in small firms. Journal of small business and enterprise development, Vol. 9, Iss 1, 61-72

Gürbüz, G., dan Aykol, S, 2009, Entrepreneurial management, entrepreneurial orientation and

Turkish small firm growth, Management Research News, Vol. 32, Iss. 4, 321-336

Hotho, S., dan Champion, K, 2011, Small business in the new creative industries: innovation as

a people management challenge, Management Decision. Vol. 49, Iss. 1, 29-54

Ilegbinosa, I.A., dan Jumbo, E, 2015, Small and Medium Scale Enterprises and Economic

Growth in Nigeria: 1975-2012, International Journal of Business and Management, Vol.

10, No. 3, 203-215

Kahar, R., Yamimi, F., Bunari, G., dan Habil, H, 2012, Trusting the Social Media in Small

Business, Procedia-Social and Behavioral Sciences 66, 564-570

Lindstrand, A., Sharma, D.D., dan Eriksson, K, 2012, The perceived usefulness of SMEs

previous customer networks in the internationalization process of firms, International

Journal of Entrepreneurship and Small Business, Vol. 15, Iss 3

MacGregor, R.C., dan Kartiwi, M, 2010, Perception of Barriers to E-Commerce Adoption in

SMEs in a Developed and Developing Country: A Comparison Between Australia and Indonesia. Journal of Electronic Commerce in Organizations, Vol. 8, Iss 1,

Markusen, A., Wassall, G.H., DeNatale, D., dan Cohen, R, 2008, Defining the Creative

Economy: Industry and Occupational Approaches. Economic Development Quarterly,

Vol. 22, No. 1, 24-45

McCann, M., dan Barlow, A, 2015, Use and measurement of social media for SMEs, Journal of Small Business and Enterprise Development, Vol. 22, Iss 2, 273-287

Nakara, W.A., Benmoussa, FZ., dan Jaouen, A, 2012, Entrepreneurship and social media

marketing: evidence from French small business, International Journal of

Entrepreneurship and Small Business, Vol. 16, No. 4, 386-405

Okpara, J.O., dan Wynn, P, 2007, Determinants of small business growth constraints in a

sub-saharan African economy, S.A.M. Advanced Management Journal, Vol. 72, No. 2, 24-37

Olughor, R.J, 2015, Effect of innovation on the performance of SMEs organizations in Nigeria. Management, Vol. 5, No. 3, 90-95

Pavel, B., dan Pavel, G, 2012, Mapping Creative Industries in the Zlin Region, Journal of Competitiveness. Vol. 4, Iss. 1, 20-35

Porter, M.E, 1991, Towards a dynamic theory of strategy. Strategic Management Journal, Vol. 23, 95-117

Rahim, Hazrita Ab., dan Bakar, S.M. Syed Abu, 2014, The impact of financial resources

management on SME performance, International Journal of Humanities and Social

Science, Vol. 4, No. 9, 198-200

Raymond, L., dan Bergeron, F, 2008, Enabling the business strategy of SMEs through

e-business capabilities: A strategic alignment perspective, Industrial Management & Data

Systems, Vol. 108, Iss 5, 577-595

Romarina, A, 2016. Economic Resilience Pada Industri Kreatif Guna Menghadapi Globalisasi Dalam Rangka Ketahanan Nasional. Jurnal Ilmu Sosial 15 (1): 35-52

Shaw, E, 2006, Small Firm Networking. An Insight into Contents and motivating factors, International Small Business Journal, Vol, 24, No. 1, 5-29

Shin, I, 2006, Adoption of enterprise application software and firm performance, Small Business Economics, Vol, 26, No. 3, 241-256

ISSN : ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

105

Syed, A.Ali Shah, G., Ahmadani, M.M., Shaikh, N., dan Shaikh, Faiz Muhammad, 2012,

Impact Analysis of SMEs Sector in Economic Development of Pakistan: A Case of Sindh,

Journal of Asian Business Strategy, Vol. 2, No. 2, 44-53

Taiwo A, M., Ayodeji M, A., dan Yusuf A, B, 2012, Impact of Small and Medium Enterprises

on Economic Growth and Development, American Journal of Business and Management,

Vol. 1, No. 1, 18-22

Talegeta, S, 2014, Innovation and Barriers to Innovation: Small and Medium Enterprises in

Addis Ababa, Journal of Small Business and Entrepreneurship Development, Vol. 2, No.

1, 83-106

Taylor, M., dan Murphy, A, 2004, SMEs and e-business, Journal of Small Business and Enterprise Development, Vol, 11, Iss 3, 280-289

Tien, Shiaw-Wen., Chung, Yi-Chan., Tsai, Chih-Hung., Hsieh, Chia-Hsiang., dan Chen, Hung-His, 2007, Research on value creativity of Taiwan’s small and medium-sized enterprises, Asian Journal on Quality. Vol. 8 Iss 1, 99-119

Wachira, K, 2014, Adoption of E-Business by Small and Medium Enterprises in Kenya: Barriers

and Facilitators, International Journal of Academic Research in Business and Social

Sciences, Vol. 4, No. 11, 177-187

Wagner, B.A., Fillis, I., dan Johansson, U, 2003, E-business and e-supply strategy in small and

medium sized business (SMEs), Supply Chain Management: An International Journal,

Vol. 8, Iss 4, 343-354

Zaied, Abdel Nasser H, 2005, Barriers to E-Commerce Adoption in Egyptian SMEs, I.J. Information Engineering and Electronic Business, Vol. 2, 9-18

Buku Teks

UNCTAD, 2005, Setting the Institutional Parameters of the International Centre on Creative

Industries (ICCI), Geneva, April

Thompson, A.A., Stickland, A. J., dan Gamble, J, 2010, Crafting and Executing Strategy, 17th. New York: McGraw-Hill Irwin.

Prosiding

Fahmi, F.Z, 2014, Creative Economy Policy in Developing Countries: The Case of Indonesia, Ersa 54th Congress, Saint Petersburg Russia.

Ratnasari, Y., Rochana, E., Hidayati, D.A., dan Gunawan, B. 2012. Penyuluhan budaya sebagai upaya pengembangan industri kreatif berbasis kearifan lokal (Studi di Kelurahan Pringsewu Selatan Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu). Seminar Hasil-Hasil

Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Skripsi/Tesis/Disertasi

Heslina. 2016. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja bisnis pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sektor ekonomi kreatif di Kota Makassar. Disertasi. Program Studi Ilmu Ekonomi. Universitas Hasanuddin. Makassar

Maupa, Haris, 2004. Faktor-Faktor Penentu Pertumbuhan Usaha Kecil di Sulawesi Selatan.

Disertasi. Program Studi Ilmu Ekonomi. Universitas Hasanuddin. Makassar Internet

Noviadhista, U.K, 2016, Sudah 2016, BBM masih jadi aplikasi chatting favorit orang Indonesia. www.techno.id. Diakses tanggal 31 Oktober 2016.

ISSN : ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

106

Dalam dokumen ISSN (Cetak) ISSN (Online ) (Halaman 110-116)