Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Kirk dan Miller (1986) seperti yang ditulis oleh Lexy J Moleong (1996) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada perhatian pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.
Selanjutnya menurut Taylor dan Bogdan (1984) menulis bahwa penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diperhatikan dari orang-orang atau subjek itu sendiri. Jadi penelitian ini lebih menekankan kepada apa-apa yang ada di dalam persepsi dan pikiran para informannya.
Selain itu, penelitian ini berusaha mendapatkan pandangan para pelaku seni terhadap konteks penelitian. Dalam memahami pemikiran itu, peneliti sepatutnya melakukan pendekatan mendalam dalam kehidupan para pelaku seni sebagai subjek, serta menghayati kehidupan berdasarkan pengalaman dan pandangan mereka.
Marshall dan Rossman (1995) menegaskan bahwa peneliti dalam penelitian kualitatif berperan sebagai instrumen. Dalam hal ini peneliti harus turut serta dalam kehidupan pelaku seni. Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti mewujudkan interaksi sosial secara intensif dan kondusif, yang memungkinkan peneliti mendalami dan memahami pandangan pelaku seni.
Peneliti sebagai orang yang berasal dari daerah Karo, sehingga dalam konteks peneliti sebagai insider. Dengan demikian sedikit banyaknya peneliti mempunyai pengetahuan yang cukup baik mengenai adat-istiadat, etika, maupun bahasa Karo, sehingga hubungan yang sangat baik dapat berlaku dengan para narasumber seperti yang disarankan oleh James Danandjaya (1984).
Prinsip kerja yang dilaksanakan dalam penelitian ini secara garis besar adalah dengan kegiatan pembacaan literatur, wawancara, dan pengamatan terutama pada persoalan yang ingin diteliti. Membaca literatur adalah untuk menambah wawasan, menguraikan masalah, dan membantu mengkaji pokok masalah penelitian. Wawancara adalah untuk mengumpulkan data, kemudian menganalisisnya, dan mendalami analisis, terutama tertuju kepada bentuk penyajian fungsi dan makna teks yang dinyanyikan perkolong-kolong.
Pengamatan dilakukan untuk memperoleh kenyataan yang terjadi di lapangan yang berduna untuk dapat dijelaskan. Pengamatan ini menjadi bagian yang integral dari kajian peneliti yang terlibat (partisipant observer). Hal ini disebabkan peneliti merupakan abang kandung dari pada ibu pengantin wanita.
Dengan demikian peneliti menjadi kalimbubu daripada keluarga pengantin wanita.
Lebih lanjut secara umum penelitian dapat dibagi menjadi tiga bagian kerja. Bagian kerja yang pertama adalah studi kepustakaan, bagian kerja kedua adalah kerja lapangan dan bagian kerja ketiga penyusunan laporan penelian dalam bentuk tesis.
1.7.1 Studi perpustakaan
Penelitian perpustakaan diperlukan untuk memperoleh data-data dari sumber-sumber tertulis, untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil konstruksi pertunjukan, hasil berbagai wawancara dan pengamatan dari lapangan.
Penelitian perpustakaan sudah dilakukan sebelum terjun ke lapangan, juga secara simultan tetap dilakukan maupun sesudah kerja lapangan.
Untuk keperluan penelitian perpustakaan, penulis melakukan kunjungan ke berbagai perpustakaan umum, perpustakaan kampus, toko-toko buku, untuk memperoleh tulisan yang berhubungan dengan topik pembahasan. Sebagian besar bahan perpustakaan telah ditulis pada bagaian tinjauan kepustakaan.
1.7.2 Kerja lapangan
Kerja lapangan merupakan pengumpulan data langsung tempat data itu berada. Oleh sebab itu lapangan yang dimaksud sangat tergantung dengan jenis data yang diperlukan. Dalam konteks penelitian ini data pertunjukan perkolong-kolong dilaksanakan di hotel. Oleh sebab itu lapangan dimaksud adalah hotel.
Namun ada juga data berupa keterangan dari informan maka tempatnya adalah rumah dan kedai kopi. Dengan demikian lapangan dapat berarti rumah, kedai kopi, tempat pesta seperti hotel, jambur (balai), gedung, dan halaman rumah.
Aspek yang begitu penting dalam penelitian lapangan adalah menetapkan informan. Informan dalam penelitian ini terdiri dari empat kelompok. Kelompak pertama adalah perkolong-kolong, kelompok kedua adalah pakar adat Karo, kelompok ketiga pemain kibot dan musisi Karo, dan kelompok keempat,
masyarakat Karo yang memakai jasa perkolong-kolong dalam upacara perkawinan.
Data yang paling banyak dalam penelitian ini adalah data primeir. Data primeradalah data yang berasal dari sumber asli. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus diambil langsung dari narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan infoeman penelitian ini. atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatakan informasi ataupun data.
Teknik pengambilan data dilakukan dengan observasi dan wawancara . Hal pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, yaitu meliputi melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Pada tahap awal observasi dilakukan secara umum, peneliti mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin. Tehap selanjutnya peneliti harus melakukan observasi yang terfokus, yaitu mulai peneliti dapat menemukan pola-pola perilaku dan hubungan yang terus menerus terjadi. Jika hal itu sudah diketemukan, maka peneliti dapat menemukan tema-tema yang akan diteliti.
Selanjutnya yang dilakukan adalah wawancara. Teknik wawancara dalam penelitian kualitatif dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: (1) wawancara dengan cara melakukan pembicaraan informal (informal conversational interview), (2) wawancara umum yang terarah (general interview guide approach), dan (3) wawancara terbuka yang standar (standardized open-ended interview).
Pada ketiga metode pengumpulan data ini ada juga beberapa hal yang sangat membantu dan mendukung kegiatan penelitian, antara lain video, rekama audio dan foto. Video, audio dan foto berguna bagi peneliti karena data-data tersebut dapat berupa gambar dan suara yang akan melengkapi data yang bersifat tekstual.
Prinsip pokok teknik analisis kualitatif ialah mengolah dan menganalisis data-data yang terkumpul menjadi data yang sistematik, teratur, terstruktur dan mempunyai makna. Prosedur analisis data kualitatif dibagi dalam lima langkah, yaitu: 1) mengorganisasi data : cara ini dilakukan dengan membaca berulang kali data yang ada sehingga peneliti dapat menemukan data yang sesuai dengan penelitiannya dan membuang data yang tidak sesuai, 2) membuat kategori, menentukan tema, dan pola: langkah kedua ialah menentukan kategori yang merupakan proses yang cukup rumit karena peneliti harus mampu mengelompokkan data yang ada kedalam suatu kategori dengan tema masing-masing sehingga pola keteraturan data menjadi terlihat secara jelas; 3) menguji hipotesis yang muncul menggunakan data yang ada; setelah proses pembuatan kategori maka peneliti melakukan pengujian kemungkinan berkembangnya suatu hipotesis dan mengujinya dengan menggunakan data yang tersedia, 4) mencari eksplanasi alternatif data: proses berikutnya ialah peneliti memberikan keterangan yang masuk akal data yang ada dan peneliti harus mampu menerangkan data tersebut didasarkan pada hubungan logika makna yang terkandung dalam data tersebut, dan 5) menulis laporan : penelitian laporan merupakan bagian analisis kualitatif yang tidak terpisahkan. Dalam laporan ini peneliti harus mampu
menuliskan kata, frasa dan kalimat serta pengertian secara tepat yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan data dan hasil analisisnya.