• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

4.8. Monitoring di Instalasi BinatuRumah Sakit Umum Haji Medan

Pelaksanaan monitoring sudah dilakukan di instalasi binatu Rumah Sakit Umum Haji Medan. Penjelasan akan monitoring di instalasi binatumenurut pandangan masing-masing sumber informasi adalah sebagai berikut:

“Ada dilakukan pemantauan sistim manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di Rumah Sakit meliputi pengawasan K3, terutama tentang pelaksanaan diinstalasibinatu.. Satu bulan sekali.. Manfaatnya Sangat banyak. Dengan pencatatan dan pelaporan tersebut kita menjadi tahu masalah apa yang dihadapi pekerja, kendala yang ada dilapangan, sehingga bisa dianalisis penyebab masalah yang timbul, lalu dicari solusi pemecahannya dan mengkomunikasikan kepada pekerja, sehingga kita tahu sejauh mana program yang dilaksanakan telah berhasil”. (Kabid Penunjang Medis).

Hasil wawancarayang dilakukan pada sumber informasi bahwa telah dilakukan monitoring di instalasi binatumeliputi pengawasan terutama tentang pelaksanaan manajemen binatu yang dilakukan satu bulan sekali oleh Kabid Penunjang Medis.

Kemudian wawancara juga dilakukan pada Kepala Instalasi Binatu tentang pelaksanaan monitoring yang dilakukan di instalasi binatu, dimana hasil wawancara yang dilakukan adalah sebagai berikut:

“Ya itu pelaksanaannya, ya tetap adalah. Pengawasan dari atasan. Cuma itulah yang kita sampaikan ke atasan dan kita sampaikan ke bawahan. Itulah kita laksanakan.. Ya maksudnya monitoring sangat banyak. Dengan pencatatan dan pelaporan tersebut kita menjadi tahu apa saja masalah di binatu

inisehingga bisa lihat kembali penyebab masalah yang ada, dicarilah solusi yang menghasilkan kepada pekerja sehingga kita tahu bagaimana program yang dilaksanakan setelah berhasil ini”. (Kepala Instalasi Binatu).

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasi bahwa telah dilakukan monitoring di instalasi binatumeliputi pengawasanoleh Kepala Instalasi Binatu pada proses pelaksanaan kegiatan diinstalasi binatu.

Kemudian dilakukan juga wawancara tentang pelaksanaan program K3 berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang pedoman Manajemen K3 di Rumah Sakit tentang sistim pencatatan dan pelaporan K3 diinstalasi binatu.hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut :

“Monitoring itu melalui dari atasan pernah dilakukan tapi tidak tercatat itu dari atasan datang melihat kemari.. Kalau pencatatan K3 di instalasi binatu ini sebetulnya kita belum ada, kenapa tidak ada karena disini kecelakaan kerja kita jarang terjadi, baru sekali ah itupun tidak kita catat maka itu alasan kita tidak kita catat . K3 nya tidak ada itu sajalah alasannya”.. Kalau pemeriksaan petugas secara rutin tidak ada karena kita mendapat kartu BPJS jadi kita ada kartunya untuk berobat kalau ada yang sakit.. Sekarang kita penanggulangan darurat pedomannya sudah kita lakukan pelatihan seumpamanya kalau ada kecelakaan semacam tertusuk jarum itu jangan dikeluarkan jangan dipegang lukanya itu. Itu harus disiram melalui air yang mengalir itulah dia pedomannya..Seperti pencatatan atau pendokumentasian foto seperti itu belum ada”. (Kepala Instalasi Binatu).

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasi bahwa belum dilakukan pencatatan dan pelaporan K3 di instalasi binatumeliputi pencatatan dan pelaporan oleh Atasan..

Sedangkan hasil wawancara untuk kondisi lingkungan kerja yang ada diinstalasi binatu sebagai berikut:

“Pengukuran untuk mengetahui intensitas masalah suara yang bising sampai saat ini kita belum ada pengukurannya..Pengukuran panas di ruangan instalasi binatu inibelum ada sampai saat ini...untuk pengukuran getaran jugabelum ada..untuk pihak RS belum mempunyai instruksi untuk memantau lingkungan pekerjaan kalau secara rutin belum ada..

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasi bahwa belum dilakukan belum ada dilakukan pengukuran terhadap kondisi lingkungan kerja diinstalasi binatu seperti pengukuran panas, bising, dan getaran.

Hasil wawancara untuk pemeliharaan alat-alat diinstalasi binatu saat ini sebagai berikut:

“Untuk pemeliharaan terhadap alat-alat binatu seperti pencuci, pengering, setrikakarena dalam masalah mesin-mesin peralatan ini karena dalam tehnik ada dua. Satu dilakukansecara berkala, satu lagi dilakukan dengan cara rusak dulu baru diperbaiki. Sekarang yang kita pakai rusak dulu baru dilakukan pengecekan dan perbaikan, dan kalau secara berkala belum dilakukan..Pegawai tetapnya ada cuma bukan dari binatu tapi dari orang tekhnik cuma sepengetahuan saya dia itu belum ada sertifikat khusus baru ditunjuk oleh kepala ruangnnya.Pegawai sistem boilernya kalau yang ditempatkan baru satu cuma apabila beliau berhalangan cuma ditunjuk oleh kepala ruangnnya untuk menggantikan itulah dia. Bersal dari bagian tehnik, tapi dia belum punya sertifikt SIO nya..Tamatan sekolah tehnik STM kalau sekarang apa namanyaSMK..Sampai saat ini sepengtahuan saya belum ada untuk untuk mengusulkan bagi pegawai sistem boiler itu untuk mempunyai sertifikat SIO tapientah tahun depan belum tahu ya kalau saat ini belum”.

(Kepala Instalasi Binatu).

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasi bahwa belum dilakukan belum dilakukan pemeliharaan terhadap alat-alat di instalasi binatu.

Kemudian petugas yang mengani steam boiler belum memiliki sertifikat SIO.

Kemudian dilakukan juga wawancara kepada para petugas di instalasi binatu tentang pelaksanaan monitoring di instalasi binatuRumah Sakit Umum Haji

Medan.Hasil wawancara kepada Petugas Binatu Bagian Mesin tersebut adalah sebagai berikut:

“Ada.. Ya tentang penyakit. Yang infeksi apa yang kotor. Disini itu yang terjadikan, paling yang paling parah... HIV. Ya kami bisa dijelaskan HIV itu penularannya bagaimana. Selagi masih darah dan kain tidak masalah, jadi kami tidak takut”.(Petugas Binatu Bagian Mesin).

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasi bahwa petugas belum paham maksud dari monitoring.Dilakukan monitoring di instalasi binatumeliputimonitoring tentang penyakit, terutama penyakit HIV dan bagaimana proses penularannya.

Wawancara juga dilakukan pada Petugas Binatu Bagian Menggosok/ Melipat tentang pelaksanaan monitoring yang dilakukan di instalasi binatu, dimana hasil wawancara yang dilakukan adalah sebagai berikut :

“Sering dipantau-pantau sama kabid-kabidnya.. Pernah datang juga. Pagi kadang.. Ya liat-liat saja. Liat-liat kekurangan, apa kerusakan. Nanti kalau misalnya aman-aman saja tidak ada yang kerusakan.. Kurang tahu saya, kadang setahu saya, sebegitu nampaksaja”. (Petugas Binatu Bagian Menggosok/ Melipat).

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasi bahwa telah dilakukan monitoring di instalasi binatumeliputi pemantauan yang dilakukan bersama kabid untuk melihat kekurangan dan kerusakan pada alat.

Wawancara juga dilakukan pada Petugas Petugas Binatu Bagian Pengering/

Melipat tentang pelaksanaan monitoring yang dilakukan di instalasi binatu, dimana hasil wawancara yang dilakukan adalah sebagai berikut:

“Saya rasa, hanya seminggu sekali.. Dia hanya melihat-lihat.. Biasanya dia sama kepala ruangan saja.. manfaatnya supaya tahu situasi kerja di binatu, alat-alat yang rusak, tau dia”. (Petugas Binatu Bagian Pengering/ Melipat).

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasi bahwa telah dilakukan monitoring di instalasi binatumeliputi pemantauan yang dilakukan seminggu sekali dimana manfaat dilakukannya monitoring ini untuk mengetahui situasi kerja yang ada di instalasi binatu serta kerusakan apa yang terjadi pada alat.

Wawancara yang dilakukan pada Petugas Petugas Binatu Bagian Mengutip Linen Kotor 1 tentang pelaksanaan monitoring yang dilakukan di instalasi binatu, dimana hasil wawancara yang dilakukan adalah sebagai berikut:

“Pernah.. Ya dipantaulah apa kerjaannya, apa yang kurang.. Ya pemantauan, orang 1 ruangan. Maksudnya mana yang kurang, mana yang lebih, kan tau..

Tidak tentu kapan dilakukan pemantauan.. Pemantauannya masuk lah dia ke dalam”. (Petugas Binatu Bagian Mengutip Linen Kotor 1).

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasi bahwa monitoring yang dilakukan belum optimal karena petugas tidak tahu kapan waktu dilakukannya monitoring.

Wawancara yang dilakukan pada Petugas Binatu Bagian Mengutip Linen Kotor 2 tentang pelaksanaan monitoring yang dilakukan di instalasi binatu, dimana hasil wawancara yang dilakukan adalah sebagai berikut:

“Sering.. Komunikasi dia sama atasan. Melihat, begitu saja.. Rasanya kalau untuk kabid, dia lebih sering kemari memantau.. Macam mana keadaannya, paling lama setengah jam disini.. Seminggu sekali.. Ya bermanfaatlah, dia harus mengetahui keadaan itu macam mana. Mulai dari fungsi mesin, dan keadaan anggotanya..”(Petugas Binatu Bagian Mengutip Linen Kotor 2).

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasi bahwa telah dilakukan monitoring di instalasi binatumeliputi pemantauan yang dilakukan oleh Kabid Penunjang Medis mulai dari fungsi mesindan keadaan anggotanya.

Wawancara yang dilakukan pada Petugas Binatu Bagian Mencuci tentang pelaksanaan monitoring yang dilakukan di instalasibinatu, dimana hasil wawancara yang dilakukan adalah sebagai berikut:

“Cukup teratur.. Jangka waktunya kadang bisa seminggu sekali, kadang mau, kadang tidak, ada juga seminggu-seminggu lebih.. Kepala Bagian Penunjang Medis.. Pengecekan itu biasanya kalau ada masalah baru.. Manfaatnya supaya lebih terjaga, apa masalah cara kerja.. Supaya dia lebih terkontrol”. (Petugas Binatu Bagian Mencuci).

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasi bahwa belum optimal dilakukan monitoring di instalasi binatukarena petugas binatu tidak tahu kapan dilakukan monitoring.

Wawancara yang dilakukan pada Petugas Binatu Bagian Penyortiran Linen kotor dan Bersih tentang pelaksanaan monitoring yang dilakukan di instalasi binatu, dimana hasil wawancara yang dilakukan adalah sebagai berikut:

“Sering.. Ya inilah. Ya alat-alat mesinnya itu, selalu dilihat.. Kalau lagi keadaan orang itu mencuci”. (Petugas Binatu Bagian Penyortiran Linen kotor dan Bersih).

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasi bahwa telah dilakukan monitoring di instalasi binatumeliputipemantauan alat-alat dan cara kerja petugas instalasi binatu.

Wawancara yang dilakukan pada Petugas Binatu Bagian Perlengkapan Linen tentang pelaksanaan monitoring yang dilakukan di instalasi binatu, dimana hasil wawancara yang dilakukan adalah sebagai berikut:

“Sering dilakukan pemantauan.. Seperti orang penunjang medis kemari..

Menanyakan apakah sudah bisa dikerjakan apa belum? kalau ada rusak ya sudah. Kalau perlu dibikin manual, manual kalautidak dikirimkan keluar..

Pemantauan alat-alat seperti mesin cuci, mesinpengering, mesin jahit dibikin laporanlah sama kepala ruangannya.. Laporkan ke penunjang medis.. Perlu diterapkan monitoring biar ada peningkatan cara kerjanya.. Manfaat monitoring untuk keselamatan pegawai sendiri. Kalau perlu diterapkan pakaian-pakaian, atau perlengkapan supaya jangan terkena penyakit”.

(Petugas Binatu Bagian Perlengkapan Linen).

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasi bahwa telah dilakukan monitoring di instalasi binatumeliputi pemantauan alat-alat seperti mesin cuci, mesin pengering, mesin jahit dan pembuatan laporan kepala Instalasi Binatu yang dilaporkan kebagian penunjang medis.

Wawancara yang dilakukan pada Petugas Binatu Bagian Menjahit tentang pelaksanaan monitoring yang dilakukan di instalasi binatu, dimana hasil wawancara yang dilakukan adalah sebagai berikut:

“Kalau seperti pak khaidir itu, ya kalau pagi dia keliling. Karena kalau pagi itu biasanya orang pun pada belum kerja semua ya sekedar liat-liat. Dilihatnya banyak mesin rusak apa tidak.. Seminggu sekali kadang ada,tidak tentu juga..

Kalau kami yang merasa kami mesin jahit kami tidak enak, kami lapor. Nanti datang tukang. Seperti mesin cuci seperti itu. Tidak ada istilahnyasetiap seminggu sekali di service, tidak ada.. Istilahnya kalau memang ada kerusakan baru melapor.. Manfaat monitoring ya banyak. Kalau namanya kita dikontrol itu pasti kita kan kerjanya pun lebih bagus. Selama ini kuranglah memang tidak istilahnya hanya kepala ruangan sajalah yang mengontrol kami, kalau dari atasan-atasan kurang.. Ya perlu juga dilakukan pengontrolan.

Istilahnya namanya atasan kan perlu juga tahu. Umpamanya langsung melihat bagaimana kondisinya. Apa keluhan kami? Seharusnya dia Tanya”. (Petugas Binatu Bagian Menjahit).

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasi bahwa telah dilakukan monitoring di instalasi binatumeliputipengawasan yang dilakukan oleh atasan di instalasi binatu. Seperti yang dilakukan oleh Kabid Penunjang Medis seperti pemantauan pada mesin yang dilakukan seminggu sekali atau lebih dari seminggu.

Dari hasil wawancara pada seluruh sumber informasi bahwa monitoring diinstalasi binatupada umumnya belum dilakukan dengan baik dan optimal.Beberapa petugas di instalasi binatu mengatakan bahwa tidak tahu kapan dilakukannya monitoring, sedangkan beberapa petugas mengatakan seminggu sekali. Jadi monitoring yang dilakukan diinstalasi binatu belum optimal. Beberapa petugas mengatakan bahwa monitoring yang dilakukan meliputi bagaimana cara petugas di instalasi binatu melakukan pekerjaannya, bagaimana cara mencuci dan pemantauan terhadap masalah-masalah yang ada seperti kerusakan pada alat-alat atau mesin.

BAB 5 PEMBAHASAN