• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standar Operasional Prosedur (SOP) di Instalasi BinatuRumah Sakit Umum Haji Medan

HASIL PENELITIAN

4.6. Standar Operasional Prosedur (SOP) di Instalasi BinatuRumah Sakit Umum Haji Medan

Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan salah satu faktor yang

memengaruhi keberhasilan implementasi manajemen K3 di instalasi binatupada Rumah Sakit Umum Haji Medan. Berdasarkan hasil wawancara diketahui gambaran tentang SOP yang dilakukan petugas binatu dalam rangka melaksanakan pekerjaannya sesuai SOP yang dibuat di instalasi binatupada Rumah Sakit Umum Haji Medan.

Penjelasan akan SOP di instalasi binatu menurut pandangan masing-masing sumber informasi adalah sebagai berikut:

“Iya.. Selama ini yang saya tahu SOP di instalasi binatu itu ada beberapa.

Ada SOP tentang pencucian, ada SOP tentang pelipatan, ada SOP tentang penyetrikaan, ada SOP tentang pendistribusian.. Iya, alhamdulillah menurut pantauan saya ini sudah, sudah dilakukan sesuai dengan SOP.. Tingkat kesalahan dalam pelaksanaan tersebut kalau boleh dikatakan hampir tidak ada.

Itulah manfaat dari SOP tersebut”. (Kabid Penunjang Medis).

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasibahwa SOP di instalasi binatusudah diketahui olehKabid Penunjang Medis dan sudah diterapkan.

Mulai dari SOP tentang pencucian, SOP tentang pelipatan, SOP tentang penyetrikaan dan SOP tentang pendistribusian oleh Kabid Penunjang Medis.

Kemudian wawancara juga dilakukan Kepala Instalasi Binatu tentang SOP di instalasi binatu, dimana hasil wawancara yang dilakukan adalah sebagai berikut:

“Istilahnya SOP ini kita terapkan apabila, itulah kita terapkan harus sesuai dengan itu. Karena tidak sama semua. Jadi disinilah peran kepala ruangan mengingatkan anggota ini menjalankan SOP itu. Itulah dia.. Iya, diikuti.. Jadi menerapkan tetap dikasih tahu. Kita beritahu. Jadi, apabila ada nanti yang silap kita ingatkan, itulah kita buat apanya.. Manfaatnya sangat besar SOP.

Karena disitulah menjaga keselamatankerja. Jadi, itulah manfaatnya besar kali SOP itu memang.. Sekarang kalau sanksi,kalau dia baru pertama kali belum ada. Cuma kita tegur, kita nasehati. Cuma kalau tidak bisa kita nasehati lagi ya, terpaksa kita koordinasilah ke atasan.. SOP untuk sementara ini tetap kepala ruangan binatu SOP nya”. (Kepala Instalasi Binatu).

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasi bahwa SOP di instalasi binatumenurutKepala Instalasi Binatu sudah diterapkan dan peran kepala ruangan mengingatkan anggota dalam menjalankan SOP.

Kemudian dilakukan juga wawancara kepada para petugas di instalasi binatu di mana hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut:

“Menurut saya SOP nya ya standart aja, sarung tangan gitu.. Dikerjakan sesuai SOP..”(Petugas Binatu Bagian Mesin).

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasi tentang SOPdi instalasi binatudidapatkan hasil bahwa petugas binatubelum memahami tentang SOP.

Kemudian wawancara juga dilakukan Petugas Binatu Bagian Menggosok/

Melipat tentang SOP di instalasi binatu, dimana hasil wawancara yang dilakukan adalah sebagai berikut:

“Peraturan-peraturan itu.. Iya itu tadilah, hidupkan dulu, dicok.. Listriknya itu, mesinnya itu, baru dipanasi lah kan, dicuci, baru pakaiannya dimasuki, yang mana mau dicuci tadi”. (Petugas Binatu Bagian Menggosok/ Melipat).

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasi di instalasi binatutentangSOP bahwa petugas binatu sudah memahami tentang penjelasan dari

SOP dan sudah melakukan pekerjaan sesuai dengan SOP yang diberikan. Seperti peraturan tentang melakukan pekerjaan pencucian linen dan penggunaan mesin cuci.

Kemudian wawancara juga dilakukan Petugas Binatu Bagian Pengering/

Melipat tentang SOP di instalasi binatu, dimana hasil wawancara yang dilakukan adalah sebagai berikut:

“Saya belum jelas standar sama perusahaan ini. Tidak tahu kali saya.. Belum, belum pernah diberi tahu sama Kepala Instalasinya.. Iya, cuman inisiatif saya sendiri.. Belum taudan aku baru, baru saya baru berapa bulan disini.. Tidak.

Kita tengok aja yang ada.. Iya inisiatif saya sendiri saja”. (Petugas BinatuBagianPengering/ Melipat).

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasi tentang SOP di instalasi binatudidapatkan hasil bahwa petugas binatu belum memahami tentang penjelasan dari SOP itu sendiri. Petugas belum jelas dengan standar yang ada di rumah sakit. Hanya melihat dari yang dilakukan oleh para petugas lain dalam melakukan pekerjaanya di instalasi binatu.

Kemudian wawancara juga dilakukan Petugas Binatu Bagian Mengutip Linen Kotor 1 tentang SOP di instalasi binatu, dimana hasil wawancara yang dilakukan adalah sebagai berikut:

“Sudah. Kalau belum ada pengawasnya. Seperti ada yang kurang, ditambahi..

sudah, secara lisan”. (Petugas Binatu Bagian Mengutip Linen Kotor 1).

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasi tentang SOP di instalasi binatudidapatkan hasil bahwa petugas binatusudah memahami tentang penjelasan dari SOP itu sendiri.

Kemudian wawancara juga dilakukan Petugas Binatu Bagian Mengutip Linen Kotor 2 tentang SOP di instalasi binatu, dimana hasil wawancara yang dilakukan adalah sebagai berikut:

“Dapat dikatakan lumayan. Daripada tingkat kerjanya itu ya, tidak apa, tidak berbahaya kira-kira”. (Petugas Binatu Bagian Mengutip Linen Kotor 2).

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasi tentang SOP di instalasi binatudidapatkan hasil bahwa petugas binatu sudah memahami tentang penjelasan dari SOP.

Kemudian wawancara juga dilakukan Petugas Binatu Bagian Mencuci tentang SOP di instalasi binatu, dimana hasil wawancara yang dilakukan adalah sebagai berikut:

“Standartnya, sudah lumayan bagus. Karena sebenarnya kalau standartnya sudah lumayan. Orang ini cara pembersihnya, sudah cukup bagus”. (Petugas Binatu Bagian Mencuci).

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasi tentang SOP diinstalasi binatudidapatkan hasil bahwa petugas binatuhanya mengatakan bahwa standar yang digunakan di instalasi binatu sudah bagus.

Kemudian wawancara juga dilakukan Petugas Binatu Bagian Penyortiran Linen kotor dan Bersih tentang SOP di instalasi binatu, dimana hasil wawancara yang dilakukan adalah sebagai berikut:

“Prosedurnya? Tidak tahu”. (Petugas Binatu Bagian Penyortiran Linen kotor dan Bersih).

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasi tentang SOP di instalasi binatudidapatkan hasil bahwa petugas binatu belum memahami tentang penjelasan dari SOP.

Kemudian wawancara juga dilakukan Petugas Binatu Bagian Perlengkapan Linen tentang SOP di instalasi binatu, dimana hasil wawancara yang dilakukan adalah sebagai berikut:

“Ya prosedurnya, ya mintamemang dari dulu gitu, baru dikasih sama kepala ruangan kami seperti itu”. (Petugas Binatu Bagian Perlengkapan Linen).

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasi tentang SOP di instalasi binatudidapatkan hasil bahwa menurut petugas binatutentang prosedur yang digunakan.

Kemudian wawancara juga dilakukan Petugas Binatu Bagian Menjahit tentang SOP di instalasi binatu, dimana hasil wawancara yang dilakukan adalah sebagai berikut:

“Ya kami selama ini peraturan kami kayak mana ya, tidakapa kami peraturannya masuk jam 8. Lagi kerja, ya istirahat, setengah tiga pulang”.

(Petugas Binatu Bagian Menjahit).

Hasil wawancara yang dilakukan pada sumber informasi tentang SOP di instalasi binatudidapatkan hasil bahwa petugas binatu sudah memahami tentang penjelasan dari SOP.

Dari hasil wawancara pada seluruh sumber informasi diketahui bahwa penjelasan tentang SOP pada umumnya sudah diketahui oleh Kabid Penunjang Medis dan Kepala Instalasi Binatu, tetapi pada petugas binatuhanya beberapa petugas

binatuyang mengetahui tentang SOP dan aturan yang dibuat dan ada beberapa yang belum mengetahui tentang SOP yang dibuat di instalasi binatu dikarenakan beberapa pegawai yang masih baru dan tidak menanyakan kepada atasan tentang SOP yang sudah ada.

Dari hasil wawancara diketahui bahwa komunikasi dan sosialisasi sangat penting tetapi kurang dilakukan oleh atasan. Petunjuk pelaksanaan dalam mengerjakan pekerjaan di instalasi binatu sudah diberikan tetapi para sumber informasi masih kurang pemahaman akan SOP dan pedoman yang diberikan juga masih sedikit dan sosialisasi juga pada beberapa pegawai baru belum diberikan.

SOP yang dibuat diinstalasi binatu berguna kepada para petugas binatu untuk menjadi acuan dalam mengerjakan pekerjaannya sesuai standar yang telah dibuat dan ditetapkan oleh Kepala Instalasi Binatu. SOP itu sangat berguna agar petugas binatubekerja sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan dan terhindar dari kecelakaan kerja.

4.7. Alat Pelindung Diri (APD) di Instalasi Binatu Rumah Sakit Umum Haji