• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASIONAL

Dalam dokumen MELAWAN “CLIMATEFLATION” (Halaman 136-143)

PERAN MASYARAKAT DALAM

protokol kesehatan sehingga membantu pemerintah dalam menekan tingginya angka kasus positif serta mencegah laju penyebaran Covid 19.

MENILIK DAMPAK KASUS COVID – 19

Dengan anjuran seperti ini menyebabkan dampak di berbagai sektor utamanya kesehatan, pariwisata, perekonomian dan juga pendidikan. Banyak orang mengalami penurunan tingkat kesehatan hingga berpengaruh pada kesehatan mental mereka akibat kejadian pasca trauma serta perasaan khawatir takut tertular. Pada sektor pariwisata, pengunjung berkurang drastis karena banyaknya pembatalan keberangkatan penerbangan, juga penutupan daerah daerah pariwisata.

Situasi yang terus berubah ikut mempengaruhi sektor perekonomian. Melalui pembatasan sosial banyak perusahaan terpaksa mengurangi kepadatan karyawan menggunakan system bekerja dari rumah, bahkan tidak sedikit perusahaan yang harus melakukan PHK akibat terjadinya penurunan pendapatan sehingga perusahaan mengalami kerugian. Menurut penjelasan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, tidak kurang dari 2 juta pekerja telah terkena PHK, baik pekerja atau buruh formal maupun informal. Pekerja dari sektor UMKM merupakan kelompok pekerja yang paling banyak terkena PHK (Santia, 2020). Jenis industri kecil dan menengah menjadi kelompok yang paling banyak terkena dampak Covid-19

antara lain sektor pariwisata, seperti hotel, restoran dan catering.

Tentu apabila kita menelisik lebih dalam lagi, pandemic yang berkepanjangan ini telah menyebabkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia melambat, ini disebabkan oleh program kebijakan dari pemerintah berupa pembatasan wilayah yang telah dilakukan semenjak pandemic mulai merebak sehingga dengan pembatasan yang ada menyebabkan aktivitas perekonomian menjadi ikut terhambat pula. Berdasarkan data yang dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS), terlihat bahwa adanya penurunan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar –2,07 persen di tahun 2020 padahal tepat di tahun sebelumnya pada tahun 2019 pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) berada pada angka 5,02 persen.

Sama halnya dengan tingkat pengangguran pada masa ini mengalami peningkatan yang sangat drastis, mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2020 tingkat pengangguran berada pada angka 6,9 juta penduduk dimana di tahun yang sama pada bulan Agustus angka tersebut naik mencapai 9,8 juta penduduk atau meningkat sebesar 2,9 juta penduduk hanya dalam kurun waktu enam bulan selama pandemic berlangsung.

Terdampaknya orang Indonesia terhadap perekonomian negara membuat masyarakat harus cerdas dalam mengatur setiap pengeluaran bulanan mereka di tengah ketidakpastian pemasukan menyusul dampak

ekonomi akibat pandemic. Ini menyebabkan terjadinya penurunan konsumsi masyarakat terlihat dari survey yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi dan menabung cenderung stagnan sepanjang tahun 2020.

Jika dilihat dari data yang sama pada bulan Januari 2021 terlihat penurunan drastis terkait proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk menabung sedangkan untuk konsumsi justru meningkat. Ini menandakan perekonomian Indonesia mulai merangkak satu persatu menuju pemulihan bersama.

TITIK TERANG PEMULIHAN PEREKONOMIAN INDONESIA SEMASA PANDEMI COVID – 19

Namun kini perekonomian Indonesia mulai menemukan titik terang, terlihat bahwa berdasarkan data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 3,69 persen pada tahun 2021. Ini disebabkan oleh adanya peningkatan kembali konsumsi rumah tangga, investasi serta terjadinya peningkatan ekspor. Diketahui bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 3,55 persen terjadi di kuartal empat pada tahun 2021 menandakan kemungkinan daya beli masyarakat terhadap segala kebutuhan semakin membaik, apabila hal ini terjadi dimana terdapat peningkatan daya beli masyarakat kedepannya maka pertumbuhan ekonomi

akan ikut membaik pula. Tentu dengan kabar baik ini, Indonesia mampu bertahan bahkan pulih setelah mengalami badai pandemic yang cukup menghantam perekonomian negara selama beberapa tahun belakangan ini.

UPAYA PEMERINTAH DALAM MENDORONG TERWUJUDNYA PEMULIHAN EKONOMI PASCA PANDEMI

Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, pemerintah memberikan berbagai macam stimulus, baik fiskal maupun non fiskal dengan mengalokasikan dana sebesar 203,9 triliun rupiah untuk perlindungan sosial dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hal ini dimaksudkan untuk minimal mempertahankan daya beli masyarakat dengan penghasilan yang rendah sehingga konsumsi masyarakat terjaga. Secara agregat langkah ini akan mempertahankan, dan diharapkan meningkatkan permintaan agregat perekonomian. Stimulus fiskal yang diluncurkan pemerintah meliputi antara lain Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Langsung Tunai (BLT, Dana Desa, subsidi listrik dan Program Keluarga Harapan.

Pemerintah juga memberikan BLT BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp 600.000 untuk karyawan swasta yang mempunyai gaji Rp5.000.000 per bulan dan lebih rendah.

Bank Indonesia (BI) sebagai supporting system juga terlibat dalam mitigasi Covid 19 dengan menerbitkan aturan

kebijakan bebas uang muka kredit atas kendaraan bermotor dan property.

PERAN MASYARAKAT MEWUJUDKAN INDONESIA PULIH

Peran pemerintah sebagai regulator memang penting mengingat tujuan utama saat ini adalah mencapai target Pemulihan Ekonomi Nasional. Namun Masyarakat juga berperan besar dalam mewujudkan pertumbuhan serta pemulihan perekonomian Indonesia masa kini, tentu dalam pemulihan ekonomi ini pemerintah memerlukan berbagai bantuan dari pihak masyarakat yang ikut turut berkontribusi mendorong terjadinya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Menjadikan masyarakat sebagai elemen utama dalam penentuan pemulihan perekonomian masa kini membuat segala hal yang dilakukan oleh masyarakat menjadi berarti, seperti halnya kerjasama yang baik antara masyarakat dengan pemerintah untuk dapat proaktif serta antusias terhadap setiap kebijakan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui standar kesehatan nasional. Tentu kita tahu dengan segala dampak dan akibat yang telah terjadi memaksa kita semua untuk turut serta membantu negara ini agar segera terbebas dari wabah pandemi Covid – 19. Masyarakat juga bisa diharapkan untuk terus menaati dan secara konsisten melakukan penerapan pembatasan sosial selama virus corona – 19

masih berkeliaran di luar sana. Dengan adanya hal ini serta didukung peningkatan yang baik dari sisi daya beli masyarakat niscaya di masa yang akan mendatang akan terwujudnya sinergi bersama membangun pemulihan ekonomi nasional.

BIODATA PENULIS

Jessica Anna Mulia Jaya lahir di kota Semarang dan merupakan mahasiswa aktif angkatan 2020 di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata Semarang. Jessica selalu antusias dalam mengikuti setiap kegiatan yang berkaitan ilmu ekonomi khususnya bidang manajemen demi meraih gelar mahasiswa berprestasi.

MENGAJAK LINGKUNGAN SEKITAR

Dalam dokumen MELAWAN “CLIMATEFLATION” (Halaman 136-143)