• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI LIMA RANTAI KOKOH

Dalam dokumen MELAWAN “CLIMATEFLATION” (Halaman 119-129)

MENSTIMULUS PEMULIHAN EKONOMI

penangan pandemi Covid-19 ini, seluruh pihak termasuk masyarakat harus mengambil peran dalam upaya pemulihan dampak Covid-19. Upaya rekontruksi tidak hanya menjadi tanggung jawab kepada pemerintah saja, melainkan kepada seluruh pihak yang patut memiliki kesadaran dan saling bahu-membahu untuk bersama memperbaiki berbagai dampak yang ada akibat dari pandemi Covid-19 ini, terutama di sektor ekonomi yang pernah lumpuh. Berikut merupakan strategi yang dapat diterapkan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional menggunakan strategi lima rantai kokoh:

MEMPERKOKOH REGULASI KEUANGAN DI BIDANG PASAR SAHAM

Pasar saham di Indonesia memegang peranan yang penting dalam ekonomi nasional. Untuk itu keberadaan saham yang terdapat di Indonesia harus dikelola seefisien mungkin. Hal ini dapat semakin dikuatkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam memberlakukan regulasi mengenai pasar saham sehingga indeks tidak menurun.

Selama masa pandemi, stuktur pasar cukup berantakan sehingga sistem keuangan harus segera dipulihkan stukturnya. Biasanya investor merasa pesimis terhadap prospek investasi di pasar saham, sehingga investor memilih untuk menjual saham dengan harga rendah karena wabah penyakit menular. (Baker, Bloom and Terry,

2020). Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melarang kebijakan mengenai short selling yakni penjualan kembali saham yang sebelumnya telah dibeli. Hal tersebut dianggap sebagai solusi yang bijak untuk mengatasi stuktur pasar yang goyah selama pandemi. OJK sendiri sebenarnya masih melarang aktivitas short selling untuk menjaga kondisi pasar saham. Konsep short selling yakni peminjaman saham atau praktik menjual saham tanpa memiliki saham sebelumnya dalam artian meminjam (Aminy, 2018).

MEMPERKOKOH TINGKAT KEPERCAYAAN

MASYARAKAT PADA CONSUMER GOODS

Consumer Goods diartikan sebagai produk akhir yang digunakan oleh konsumen sehingga tidak perlu dilakukan proses komersial karena merupakan barang akhir. Dalam hal ini, setiap bentuk usaha di Indonesia seharusnya dapat meningkatkan kepercayaan konsumen untuk membeli produk-produk hasil produksi dalam negeri. Komunikasi pemasaran dapat menjadi alat yang ampuh dalam menjaga hubungan dengan konsumen sehingga konsumen dapat memahami status bisnis yang dijalankan oleh suatu perusahaan (Kusniadji, 2016). Setiap perusahaan terutama pada bagian pemasaran dapat menggunakan strategi komunikasi terpadu yang saling terintegrasi sehingga terjalin keunggulan competitive yang lebih efektif dan efisien.

Komunikasi ini tidak hanya terbatas pada konsumen dalam meingkatkan pelayanan dan kepuasan konsumen melainkan juga komunikasi yang kuat antar perusahaan pada berbagai sektor bisnis. Dengan adanya komunikasi yang baik maka akan perusahaan satu dengan lainnya akan saling mendukung dan berinvestasi sehingga dapat membantu satu sama lain dalam masa ekonomi sulit ini.

Jika berbagai bidang dan sektor bisnis saling menunjukkan kontribusi yang kuat untuk kembali bangkit, maka tidak membutuhkan waktu lama bagi ekonomi nasional agar turut menunjukan kebangkitan pertumbuhan ekonomi.

MEMPERKOKOH KETAHANAN PANGAN DALAM RUMAH TANGGA PRIBADI

Dalam upaya mengatasi perekonomian yang semakin runtuh, baik ekonomi rumah tangga ataupun ekonomi negara setiap individu harus berupaya untuk menjaga ketahanan pangan sendiri-sendiri. Minimal, setiap keluarga harus mampu survival untuk mencukupi kebutuhan pribadi. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai usaha seperti melakukan budidaya dan bertani pada masa-masa ini. Kebutuhan pangan terutama sayur lauk dan buah dapat tercukupi dengan menanam sendiri tanaman pangan di halaman rumah. Saat ini ada banyak strategi modern farming sehingga tidak membutuhkan lahan yang luas pun setiap orang dapat menghasilkan produk tani sendiri.

Pertanian modern ini menggabungkan 2 konsep yaitu

melalui peningkatan teknologi dan peningkatan mutu hasil panen (Amelia, Lailatul, dan Ni Made, 2020). Oleh karena itu, hal ini bisa dilakukan oleh setiap keluarga sehingga diharapkan dapat berkontribusi untuk mencukupi konsumsi pangan sehari-hari. Upaya menjaga ketahanan pangan dalam lingkup kecil ini selain dapat menghindarkan rumah tangga dari kelaparan juga mampu menghambat arus Impor produk dari luar negeri.

MEMPERKOKOH ENTITAS USAHA DAN UMKM DALAM NEGERI

Merintis usaha kecil-kecilan juga dapat menjadi solusi untuk memulihan perkonomian dalam negeri. Saat ini terdapat banyak marketplace dan platform jual beli online lainnya sehingga peluang berbisnis dapat dilakukan oleh siapa saja dengan modal paling minim sekalipun.

Untuk itu, pemerintah harus mendukung berbagai geliat startup di Indonesia yang sedang menaikkan produktivitasnya untuk bersaing dalam pasar Internasional. UMKM juga harus menjadi perhatian publik agar dapat terus bangkit dan memulihkan sektor ekonomi. Dengan semakin banyak UMKM di Indonesia maka pendapatan negara pun akan semakin meningkat.

Hal ini menjadi pertanda baik bagi pertumbuhan ekonomi.

Salah satu bentuk memajukan sektor UMKM dapat dilakukan dengan pendekatan teknologi. Generasi muda dapat menjadi agen untuk menggalakkan tren jual beli online sehingga baik penjual maupun pembeli dapat memperoleh kemudahannya. Hal ini juga disebut-sebut sebagai langkah untuk menghadapi era Society 5.0 yang akan menghampiri. Para pendiri UMKM yang sebelumnya hanya melakukan transaksi jual beli secara konvensional dapat diperkenalkan dengan sistem penjualan online dimana jauh lebih memudahkan penjual mendapatkan jangkauan pasar yang lebih luas. Tidak hanya terbatas dalam satu wilayah, penjualan online juga menjadikan UMKM memiliki kesempatan untuk menyalurkan produknya hingga ekpansi ke luar negeri. Di sinilah generasi memegang peranan yang kuat untuk memberikan kontribusi nyata agar UMKM di Indonesia terus maju dan mengalahkan produk-produk impor dari luar negeri sehingga timbulah kecintaan dan kebanggaan akan produksi negeri sendiri. Kunci revitalisasi sistem ekonomi di Indonesia adalah adanya kelangsungan hidup masyarakat dan kemandirian usaha yang dimiliki. Sehingga apabila setiap rumah tangga sudah mampu mencukupi kebutuhan ekonomi masng-masing maka perekonomian bangsa akan semakin meningkat (Wahyudi & Kusuma, 2020). Dukungan pemerintah pun harus terus digelontorkan seperti dengan memberikan stimulus bagi masyarakat yang merintis usaha dengan memberikan

sokongan agar masyarakat tidak kesulitan dalam menghadapi musim pailit ekonomi ini dan tetap memperkokoh produktivitas usaha yang dijalankan.

MEMPERKOKOH PRODUKSI DALAM NEGERI DAN MEMBATASI IMPOR

Pondasi untuk menjaga kestabilan ekonomi dalam negeri dapat diwujudkan dengan membatasi arus impor negara terhadap pemenuhan kebutuhan produk luar negeri. Sebisa mungkin negara harus mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri mulai dari sandang, pangan, papan, alat-alat dan sebagainya. Kemandirian negara ini dapat menjadi sinyal yang baik bagi perekonomian bangsa.

Untuk itu, selama masih mampu mencukupi kebutuhan konsumsi barang untuk negeri maka sebisa mungkin dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Pemerintah juga bisa memaksimalkan potensi yang sudah ada untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhan dari masyarakat. Apabila benar-benar berada dalam situasi yang sulit baru opsi terakhir adalah impor dari luar negeri.

Upaya ini dapat dimulai dengan menguatkan pertanian Indonesia sehingga produksi pangan dapat tercukupi. Bukankah Indonesia adalah negara maritim dan agraris? Lantas mengapa masih mengemis produk dari luar negeri? Inilah yang menjadi tanda tanya besar untuk segera diperbaiki. Seluruh komponen masyarakat harus mampu menguatkan produksi negeri sendiri dengan mengerahkan

segala usaha agar dapat hidup berkecukupan tanpa bergantung pada produk Impor. Dengan begitu, maka kesempatan Indonesia untuk menjadi maju akan semakin kuat. Bahkan apabila memungkinkan, Indonesia bukan lagi menjadi negara pengimpor, namun negara pengekspor berbagai produk ke luar negeri.

Lima rantai kokoh di atas diharapkan mampu menjadi kekuatan bagi Indonesia agar kembali pulih pada sektor ekonomi. Ekonomi yang lumpuh dapat menghambat berbagai aspek kehidupan berbangsa serta bernegara. Untuk itu, baik sebagai generasi muda, orang tua, masyarakat umum, pemerintah dan semua lapisan masyarakat harus saling berkontribusi untuk menguatkan ekonomi nasional, minimal dengan memperbaiki ekonomi pribadi hingga turut melakukan revitalisasi ekonomi dalam negeri. Setiap masyarakat harus menumbuhkan sikap nasionalisme ini dimana dapat ditunjukan dengan upaya memperbaiki ekonomi bangsa, terutama dengan dilakukan pendekatan yang lebih modern seiring perkembangan teknologi informasi sehingga Indonesia benar-benar siap menghadapi era Society 5.0.

BIODATA PENULIS

Lisa Raharja lahir di Semarang pada tanggal 22 Juli 2002, merupakan mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata Semarang tahun ajaran 2020.

REFERENSI

Aminy, M. M. (2018). Praktik Short Selling, Margin Trading, dan Insider Trading di Paar Saham dalam Perspektif Islam. Iqtishaduna, 9 (1) :23-35.

Amelia, P. M., Lailatul, Q. A. V., dan N. Made. A. 2020.

Optimalisasi Pengembangan Pertanian Modern melalui Program ”Ngariung Tani” (Studi Kasus: Desa Sindangsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur). Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat Vol. 2 No.

3.

Baker, S. R., Bloom, N. and Terry, S. J. (2020) Using Disasters to Estimate the Impact of Uncertainty.

National Bureau of Economic Research

Kusniadji, S. (2016). Strategi Komunikasi Pemasaran dalam Kegiatan Pemasaran Produk Consumer Goods. Jurnal Komunikasi, 8 (1) : 83-98.

Wahyudi, M., & Kusuma, H. (2020). Ekonomi Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19. Malang: UMM Press.

BAGIAN 2:

Dalam dokumen MELAWAN “CLIMATEFLATION” (Halaman 119-129)