• Tidak ada hasil yang ditemukan

24

Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu

memperolehnya! 25Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya

dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk

memperoleh suatu mahkota yang abadi. 26Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju

yang sembarangan saja memukul. 27Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya

sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

9:25 "Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal" Paulus menggunakan metafora atletik dari Pertandingan Olahraga Isthmian yang diadakan di Korintus setiap

dua tahun. Penekanannya di sini adalah pada upaya tertinggi yang digunakan oleh atlet yang bertanding, bukan upaya yang setengah hati (lih. Ibr 12:1-3). Orang Kristen tidak bertanding untuk memenangkan keselamatan, tetapi karena ia telah mengalami keselamatan.

Kita telah memenangkan pertandingan di dalam Kristus, sekarang menjalankan pertandingan untuk Kristus!  "suatu mahkota yang fana," Para pemenang dari pertandingan olahraga di Korintus menerima karangan bunga pinus (di Athena sebuah karangan bunga zaitun; di Delphi karangan bunga laurel), yang segera layu. Orang-orang percaya menerima mahkota (1) sukacita (lih. I Tes 2:19); (2) kebenaran (lih. II Tim 4:8); (3) kehidupan (lih. Yak 1:12; Wah 2:10); dan (4) kemuliaan (lih. I Pet 5:4). Ini adalah karangan bunga yang tidak akan pernah layu. Haruskah komitmen dan antusiasme orang percaya lebih rendah daripada seorang atlet? Mereka berjuang untuk sesuatu yang tidak dapat bertahan. Kita berjuang untuk sesuatu yang tidak bisa memudar!

9:26-27 "aku tidak berlari… aku petinju… memukul." Ini adalah metafora atletik untuk menggambarkan

kebutuhan akan pengendalian diri dan disiplin yang kaku. Kehidupan Kristen juga memiliki beberapa aturan dan persyaratan. Ini berhubungan dengan penghargaan, bukan keselamatan. Paulus pasti menikmati acara olahraga pada zamannya, ia sering menggunakan mereka sebagai metafora untuk kehidupan Kristen.

160

9:27 "aku melatih tubuhku" Istilah ini, yaitu disiplin, secara harfiah menunjuk pada dipukul di muka tepat di

bawah mata. Hal ini digunakan secara kiasan dalam Lukas 18:5.

Paulus serius tentang pengendalian diri dalam kehidupan Kristen. Tubuh tidak jahat, tetapi merupakan medan pertempuran dari pencobaan. Jika orang percaya tidak mengontrol daging / tubuh, maka itu akan mengontrol

161

mereka (lih. Rom 8:1-11). Ini bukan kemenangan satu kali yang mudah, tetapi maraton jangka panjang dari disiplin diri demi Kristus. Pengendalian diri adalah kebajikan terakhir dari buah Roh dalam Gal 5:23.

Istilah "tubuh" (soma) merujuk pada seluruh pribadi Paulus. Ini tidak hanya salah satu dari tiga aspek umat manusia. Ini sering berarti manusia seutuhnya (lih. 7:4; 13:3, Rom 12:2; Flp 1:20). Alkitab menyajikan umat manusia sebagai suatu kesatuan (lih. Kej 2:7), bukan dikotomi atau trikotomi (lih. George E. Ladd, Sebuah

Teologia Perjanjian Baru, hal 464-466. Lihat catatan lengkap di 7:34.

NASB, NKJV "supaya… jangan aku sendiri ditolak"

NRSV "aku sendiri jangan sampai ditolak"

TEV "untuk menjaga diriku sendiri dari penolakan"

NJB "aku sendiri mungkin ditolak"

Istilah ini "ditolak" adalah metafora yang berkaitan dengan melanggar aturan dari pertandingan atletik dan dengan demikian tidak bisa memenangkan pertandingan (lih. I Tim 6:12; II Tim 4:7). Ini berasal dari akar "menguji" dengan suatu pandangan menuju persetujuan (yaitu, dokimazōi), tetapi dengan ALPHA PRIVATE, yang menegatifkannya (lih. II Kor 13:5).

Ini tidak merujuk pada keselamatan Paulus (meskipun digunakan dalam pengertian ini dalam II Tim 3:8); meskipun ayat sebelumnya tampaknya demikian (lih. ay 19-23). Hal ini akan terlalu banyak melanggar bagian doktrinal lain oleh Paulus, khususnya di Roma dan Galatia. Ia sedang membahas dalam ayat ini ketakutannya untuk menjadi tidak disiplin dan ditolak sebagai proklamator Injil. PB mencatat beberapa orang yang ditolak (lih. I Kor 15:12; I Tim 1:20; II Tim 4:10). Paulus ingin buah penginjilan dari para petobat dan gereja.

Pelatihan para pemuda untuk pertandingan Yunani disebutkan dalam (1) Ars Poetica, 412 dan (2) Ad

Martyres, 3. Ini mensyaratkan sepuluh bulan pembatasan-pembatasan dan cara hidup fisik, diet, dan sosial yang

berat. Namun ada cara lain yang valid untuk melihat naskah ini (lih. Kata Keras Alkitab, oleh Kaiser, Davids, Bruce dan Branch):

"Dengan menulis demikian si penulis menyerang keseimbangan yang ditemukan di seluruh Perjanjian Baru. Para penulis Perjanjian Baru menulis atas dasar pengalaman kasih karunia Kristus dan keyakinan teguh bahwa mereka berada di jalan menuju warisan yang lebih besar di surga. Pada saat yang sama, mereka menulis dengan kekhawatiran bahwa mereka atau para pembaca mereka bisa murtad sehingga kehilangan apa yang telah mereka miliki. Sepanjang apapun orang mengikuti Kristus, para penulis Perjanjian Baru tidak pernah mengungkapkan harapan bahwa tanpa pertobatan orang-orang seperti itu akan masuk surga. Ini adalah jenis ketegangan yang serius, tetapi tidak menghasilkan ketakutan, yang terlihat pada Paulus (I Kor 9:27; Gal 5:2, 7-10; Flp 3:12; 2 Tim 4:7, kadang-kadang berbicara tentang ketegangan dalam hidupnya sendiri dan kadang-kadang berbicara tentang keprihatinannya pada orang lain), Yakobus (Yak 5:20, tujuan dari suratnya adalah untuk menyelamatkan [orang berdosa, yang berarti orang percaya yang telah beralih ke dunia] dari kematian), Yudas (Yud 23) dan Yohanes (I Yoh 5:16-17 KJV, penekanannya adalah berdoa untuk orang-orang sebelum mereka melakukan 'dosa yang membawa maut'). Panggilan untuk pembaca modern adalah untuk memperhatikan peringatan tersebut dan ‗meniru mereka yang melalui iman dan kesabaran mewarisi apa yang telah dijanjikan‘ (Ibr 6:12), sehingga penulis akan berkata tentang kita juga, "Kami meyakini hal yang lebih baik dalam kasus anda-hal yang menyertai keselamatan" (hal. 683).

162

PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.

Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.

1. Bagaimana pasal 9 berkaitan dengan pasal 8?

2. Apakah pantas bagi seorang pengkhotbah untuk menerima dukungan dari gereja? Jika demikian, mengapa Paulus tidak mengizinkan gereja ini untuk mendukungnya?

3. Bagaimana Paulus dapat bertindak berbeda terhadap kelompok-kelompok yang berbeda dan tidak dianggap munafik?

4. Dalam ayat 24-27 metafora atletik ditekankan. Bagaimana metafora ini berlaku untuk kehidupan Kristen kita?

163

I KORINTUS 10

PEMBAGIAN PARAGRAF DARI TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

UBS4 NKJV NRSV TEV NJB Makanan yang Dipersembahkan kepada Dewa-dewa Palsu (8:1-11:1) Peringatan Terhadap Penyembahan Berhala Contoh-contoh Perjanjian Lama Peringatan Terhadap Kelebihan Percaya Diri

Peringatan Terhadap Berhala

Peringatan dan Pelajaran dari Sejarah Israel

10:1-13 10:1-13 10:1-5 10:1-5 10:1-13

10:6-13 10:6-10

10:11 Menjauhkan Diri dari

Penyembahan Berhala

Penerapan: Pengorbanan Berhala Lagi

10:12-13 Perayaan Korban: Tak Ada

Kompromi dengan Penyembahan Berhala

10:14-22 10:14-22 10:14-22 10:14-17 10:14-22

10:18-22 Lakukan Semua untuk

Kemuliaan Allah

Semua untuk Kemuliaan Allah

Prinsip: Kebebasan dan Tanggung Jawab Kita bagi Orang Lain

Makanan yang Dipersembahkan kepada Berhala: Solusi Praktis

10:23-11:1 10:23-11:1 10:23-30 10:23-24 10:23-11:1

10:25-26 10:27-29a 10:29b-30

10:31-11:1 10:31-11:1

SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. vii)

MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.

Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.

1. Paragraf pertama 2. Paragraf kedua 3. Paragraf ketiga 4. Dst.

164