• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMISI HUKUM

I. Visi, Misi dan Nilai

Visi : Cinta, Cipta, dan Cita untuk Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia

Misi :

1. Menampung aspirasi dan menjunjung tinggi transparansi dalam menyuarakan kepentingan IKM UI

2. Mengintensifkan komunikasi dan koordinasi yang efektif dengan IKM UI serta pihak eksternal

3. Mengoptimalkan fungsi legislasi, suksesi, pengawasan, pembinaan, dan keuangan IKM UI

4. Membangun sistem tata kelola internal lembaga yang bersifat profesional, harmonis dan kekeluargaan

Nilai 1. Integritas 2. Produktif 3. Cinta 4. Harmoni 5. Transparan II.Struktur Bidang

Kepala Bidang : Adiguna Suwondo (FIB 2018) Wakil Bidang : Einsteine Veliyanka (FKG 2019) Anggota Bidang :

● Rionanda Dharmma Putra (FEB 2019) ● Bagas Febrianto (FH 2019)

● Muhammad Atqa Fautar (FH 2019) ● Ammar Shahdeepa (FH 2019) ● Muhammad Febriansyah (FH 2019)

113

● Farizal Wustho (FH 2019) C. Evaluasi Secara Umum

Secara umum, Komisi Hukum telah berusaha menjalankan dan menyelesaikan deskripsi kerja yang telah disebutkan sebelumnya, terutama dalam pengerjaan Program legislasi IKM UI 2020. Namun, seiring berjalannya waktu terdapat beberapa dinamika hingga pergantian struktur kepengurusan internal DPM UI yang berimplikasi terhadap kurang maksimalnya komisi hukum dalam pengerjaan program legislasi, sehingga hanya terdapat 1 dari 5 program legislasi yang dapat diselesaikan pada tahun ini yaitu RUU Perubahan Pertama tentang Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Indonesia.

Hal ini juga terkait keterbatasan sumber daya di dalam Komisi Hukum, di mana terdapat BPH yang mangkir dari tugas nya sebagai kepala komisi, serta berdampak pada penggantian kepala komisi baru di pertengahan tahun. kurangnya koordinasi dan tanggung jawab beberapa staf sehingga hanya satu staf saja yang aktif dan berkontribusi dalam mengerjakan program kerja yang dirancang juga berdampak besar pada kinerja komisi. Keterbatasan sumber daya ini menyebabkan adanya kendala di dalam komisi untuk melaksanakan tinjauan untuk dirampungkan sebagai rancangan perubahan dan sosialisasi produk hukum. Tidak juga menutup adanya human error yang diakibatkan oleh kesibukan akademik dari masing-masing pengurus. Walaupun begitu, kami pun sadar bahwa hal-hal semacam ini tidak dapat dijadikan sebuah alasan sehingga hal ini perlu dievaluasi dan diantisipasi di kemudian hari. Saran untuk pengurus selanjutnya adalah mempertimbangkan kemampuan dan ketersediaan waktu maupun tenaga dari para pengurus yang sangat mungkin berubah dari paruh tahun pertama.

Selain itu juga RUU Perubahan atas UU DPM UI merupakan RUU yang ada dalam Program legislasi IKM UI 2020 sebagai bentuk harmonisasi pada perubahan UU UKM UI. Namun karena keterbatasan sumber daya serta waktu dan dinamika yang ada pengerjaan RUU Perubahan atas UU DPM UI juga belum dilanjutkan. Saran bagi pengurus selanjutnya untuk mematangkan konsep dalam susunan Program legislasi IKM UI 2020 bersama anggota DPM UI.

Komisi Hukum juga menjalankan program kerja sesuai RKAT DPM UI 2020 di antaranya Upgrading Internal dan Kelas Pembuatan Hukum yang telah terlaksana sebanyak 3 kali dengan bahasan terkait Student Governance Universitas Indonesia via daring selama satu tahun kepengurusan, dan Pencerdasan Produk Hukum yang telah dilaksanakan

114

sebanyak 18 kali pada postingan media sosial DPM UI dengan 15 tentang sistem legislatif tiap fakultas dan 3 pembahasan spesifik terkait advokasi,sistem kamar di IKM UI, dan status IKM.

D. Evaluasi Sistem

Struktur dalam Komisi Hukum menjadi pertimbangan bagaimana sistem pembagian kerja. Dilihat dari jumlah program kerja dan jumlah sumber daya, tiap staf, wakil kepala dan kepala komisi bertanggung jawab pada satu program kerja. Hal ini memungkinkan adanya follow up yang lebih efektif. Selain itu, staf juga dapat langsung bertanggung jawab, berkoordinasi dan disupervisi oleh kepala dan wakil kepala komisi. Sehingga kepala komisi juga secara efektif dapat memastikan arah gerak komisi berdasarkan koordinasi bersama wakil kepala komisi. Walaupun begitu, dalam pelaksanaan sistem ini, ditemui beberapa ketidakefektifan karena dinamika yang begitu besar. mangkirnya kepala komisi pada pertengahan tahun serta penggantiannya oleh kepala komisi baru membuat kinerja komisi harus disesuaikan sehingga berdampak terhadap pengurangan kinerja. oleh sebab itu disarankan untuk kepengurusan tahun berikutnya untuk dapat lebih cepat dalam tindakan serta penyesuaian keadaan yang ada agar tidak terjadi pengurangan kinerja.

E. Realisasi dan Evaluasi Penerapan Arahan Strategis Bidang

Arahan Strategis Realisasi Evaluasi

Membuat susunan Program Legislasi (Proleg) DPM UI

Terlaksana: adanya rencana proleg 5 di awal namun berubah di pertengahan tahun Terdapat perubahan proleg di pertengahan tahun Mengharmonisasi dan memantapkan rancangan produk hukum Terlaksana: menetapkan 1 rancangan undang-undang namun belum sempat merancang harmonisasinya

Terkait undang-undang yang sudah disahkan

belum terdapat

harmonisasinya Membantu komisi dalam

pembuatan produk hukum sesuai dengan amanat

Terlaksana: menginisiasi dan membuat produk hukum yang dibutuhkan

115

Undang-Undang Dasar Ikatan Keluarga Mahasiswa Menindaklanjuti aspirasi berkaitan dengan pembuatan rancangan produk hukum

Terlaksana: memasukkannya kedalam rekomendasi daftar inventaris masalah

Merancang perbaikan produk hukum lembaga legislatif tingkat

universitas

Terlaksana: disahkannya UU IKM UI no 1 tahun 2020

Membentuk tim ad hoc yang bertugas membuat produk hukum sesuai dengan program legislasi DPM UI

Terlaksana: tim ad hoc dengan komisi kelembagaan dalam pembuatan UU no 1 tahun 2020

Komunikasi kurang efektif dan responsif

Mengontrol kerja tim ad hoc sampai proses pengesahan ketetapan

Terlaksana

Bertanggung jawab untuk mewakili DPM UI dalam penyelesaian sengketa antara DPM UI dengan pihak terkait

Tidak ada kejadian sengketa di tahun ini

Bertanggung jawab secara langsung kepada Pimpinan DPM UI

Terlaksana

F. Evaluasi Berdasarkan Program Kerja yang sudah Dilaksanakan Nama Program

Kerja

Deskripsi Program Kerja Evaluasi Program Kerja Persentase Keberhasilan Penetapan dan Kegiatan ini dilakukan Dalam proses 100%

116

Pengerjaan Program Legislasi DPM UI 2020 dengan menentukan prioritas program legislasi undang-undang dalam jangka waktu satu tahun masa sidang. Alur dalam penentuannya dilaksanakan sesuai dengan UU No. 4 Tahun 2015 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia. pengerjaan program legislasi terkesan tertutup untuk Anggota DPM UI yang lain.

Review Produk Hukum

Mengadakan kajian ulang terhadap produk hukum yang diminta/memiliki urgensi untuk dikaji ulang sesuai dengan kebutuhan

Review produk hukum sudah berjalan dengan cukup baik, namun intensitasnya kurang maksimal sebagaimana mestinya. 50% Upgrading Internal dan Kelas Pembuatan Hukum Kegiatan merupakan sarana untuk berlatih dan meningkatkan

kompetensi pengurus DPM UiI yang tergabung dalam Komisi Hukum. Kelas akan dilaksanakan dalam bentuk tugas membaca, diskusi, dialog tokoh, transfer wawasan,

Pengiriman ToR untuk pembicara terlalu mendadak serta terdapat pembicara yang

memberikan materi tanpa menggunakan presentasi.

117

kuliah, dan lainnya yang akan dirangkum dalam susunan kurikulum Jaring Aspirasi

Produk Hukum

Kegiatan ini dilaksanakan untuk meminta

review/tanggapan dari IKM UI terhadap produk hukum yang ada,

selanjutnya diinventarisir dan dikaji masukan/saran perubahan dalam produk hukum yang telah disahkan pada DPM UI. Dilakukan dalam bentuk rapat dengar dan aspirasi online dengan minimal 10 aspirasi tersalurkan pada setiap jaringan aspirasi online per RUU

Komisi Hukum belum terlalu proaktif dalam menjaring aspirasi. Selain itu aspirasi yang sampai ke Komisi Hukum masih terlalu sedikit. Ini berdampak pada substansi program kerja lainnya. 0% Pencerdasan Produk Hukum Kegiatan pencerdasan online untuk mensosialisasikan produk-produk hukum yang sudah disahkan dalam bentuk menarik serta mengangkat kasus-kasus relevan seperti status IKM, pemutihan, dan lain-lain.

Komisi Hukum sudah membuat konten pencerdasan yang cukup bagus dan kaliber, namun partisipasi staf harus ditingkatkan.

70%

118

DPM Online pengarsipan dan pengharmonisasisan produk hukum yang telah disahkan, akan disahkan (hasil pembahasan dalam persidangan), dan belum disahkan (dalam bentuk usulan rancangan) serta yang sudah dicabut. Produk hukum di inventarisasi secara terpadu di website.

program kerja ini secara real-time sudah

dilakukan secara baik

G. Evaluasi Koordinasi Kepala dan Wakil Kepala Bidang dan Anggota Bidang a. Koordinasi Kepala dan Wakil Kepala Komisi

Sudah cukup baik dalam pembagian beban kerja, walaupun begitu dalam

pelaksanaan perlu banyak penyesuaian dan kompromi sehingga diperlukan sikap peka dan responsif satu sama lain

Komunikasi antar Kepala dan Wakil Kepala cukup berlangsung dua arah secara

daring, namun belum dapat optimal dan konsisten berkoordinasi secara langsung akibat kesibukan akademik dari masing-masing.

b. Koordinasi Wakil Kepala Komisi Bidang dengan staf

Sudah cukup baik dalam melakukan koordinasi dengan staf yaitu membuat group chat berisikan Kepala, wakil kepala, dan staf untuk membahas persiapan dan teknis program kerja bidang

● Kurang responsifnya hampir semua staf serta kegiatan selain menjadi fungsionaris DPM UI yang diikuti membuat staf menjadi kurang optimal dalam pengerjaan tugas. H. Saran dan Penutup

119

Dengan disampaikannya beberapa refleksi serta evaluasi terhadap pelaksanaan kerja Komisi Hukum DPM UI 2020 ini, kami berharap bahwa pembelajaran baik

senantiasa dapat bermanfaat bagi kami pribadi, DPM UI 2020, IKM UI dan pihak-pihak lain yang terlibat secara aktif serta hal-hal yang belum baik dapat dijadikan pengalaman dan catatan untuk pengembangan diri dan organisasi secara umum. Berikut saran dan rekomendasi yang dapat kami sampaikan:

a) Terus menambah pengetahuan terkait hukum, sehingga dapat mematangkan konsep Proleg IKM UI di awal tahun, melaksanakan tinjauan produk hukum yang komprehensif dan sesuai ilmu, serta kemampuan diri untuk konsisten dalam belajar

b) Mengkaji lebih dalam terkait program legislasi yang akan dijalankan selama satu tahun dengan Anggota DPM lainnya agar dapat realistis dan implementatif c) Mempertimbangkan kembali tiap kompetensi, motivasi, ketersediaan waktu dari

tiap-tiap pengurus selama proses pelaksanaan kerja komisi

d) Memupuk komunikasi dan koordinasi yang dua arah dan asertif baik antar staf maupun BPH

e) Melanjutkan penyusunan terkait Perubahan pertama UU IKM UI. No. 6 tahun 2016 tentang DPM UI untuk pengharmonisasian terhadap UU IKM UI No. 1 tahun 2020 tentang perubahan pertama terhadap UU IKM UI No 3 tahun 2010 tentang Unit Kegiatan Mahasiswa

f) Melanjutkan penyusunan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pemira IKM UI karena sudah terlalu banyak perubahan

g) Mulai membuat kajian tentang amandemen UUD IKM UI Perubahan 2015 terkait dengan sudah tidak relevannya isi dari UUD tersebut serta rencana revisi SK Rektor terkait Ortala (Organisasi Tata Laksana ) Lembaga Kemahasiswaan Tingkat Universitas

h) Meningkatkan transparansi, keterbukaan dan penyebarluasan informasi pada IKM UI terkait penyusunan produk hukum

i) Jika memungkinkan dapat membuat program kerja lain yang berorientasi pencerdasan hukum kepada pihak internal maupun eksternal.

120