• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemekaran Daerah Pemerintah Berpengaruh Positif Terhadap Financial Distress

Fitriyanti 1) , Fitriasuri 2) , Citra Indah Merina 3)

8. Pemekaran Daerah Pemerintah Berpengaruh Positif Terhadap Financial Distress

Hasil hipotesis pertama (H8) diperoleh dari hasil nilai tingkat signifikansi pada hasil uji t untuk variabel pemekaran daerah sebesar 0,741 lebih besar dari 0,05 (α=5%) dan nilai koefisien regresi sebesar -0,158. Hasil penelitian tentang prediksi financial distress menyatakan bahwa pemekaran daerah tidak berpengaruh positif terhadap prediksi financial distress, Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian ini yang tidak menunjukkan nilai yang signifikan. Jadi pemerintah daerah provinsi yang diprediksi tidak mengalami financial distress di karenakan nilai koefisiensinya negatif yang menunjukkan bahwa semakin sedikit daerah provinsi yang mengalami pemekaran daerah maka semakin rendah penyalahgunaan wewenang yang terjadi pada pemerintah provinsi tersebut, dimana pemerintah daerah melakukan rekruitmen pegawai yang tidak terkendali sehingga terjadi pemborosan belanja pegawai (belanja Rutin).

5. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian statistik yang dilakukan terhadap 12 sampel pemerintah provinsi di indonesia pada periode 2014 yaitu Hasil pengujian hipotesis variabel Kemandirian Keuangan, solvabilitas, kinerja keuangan, efisiensi dan pemekaran daerah tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap prediksi financial distress. Hal ini berarti menunjukkan bahwa pemerintah daerah tidak bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat (mampu mengelolah sendiri kegiatan pemerintahnya dalam memenuhi kebutuhannya guna mendukung berjalannya sistem pemerintah).

Hasil pengujian hipotesis variabel posisi keuangan dan komplesitas pemerintah daerah tidak berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap prediksi financial distress. Hal ini berarti menunjukkan bahwa pemerintah daerah provinsi tidak mengalami financial distress karena semakin besar populasi penduduk diketahui tidak akan mengalami financial distress karena jumlah penduduk yang besar menunjukkkan kepemilikan sumber daya yang baik. Hasil pengujian hipotesis variabel derajat desentralisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap prediksi financial distress. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah guna membiayai pembangunan postif mangalami financial distress.

Saran

Berdasarkan hasil simpulan yang telah dikemukakan diatas, maka penulis memberikan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat yaitu pemerintah provinsi lebih aktif dan lebih transparan dalam mempublikasikan pelaporan keuangan pemerintah provinsi di website masing-masing karena berdasarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang mengharuskan pemerintah provinsi untuk transparan dalam informasi di pemerintahan. Memperpanjang periode penelitian sehingga dapat melihat kecenderungan yang terjadi dalam jangka panjang sehingga akan menggambarkan kondisi yang sesungguhnya terjadi. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat memperbesar jumlah sampel selain pemerintah provinsi juga pemerintah kabupaten/kota sebagai objek penelitian.

ISBN : 978-602-74335-0-2 Page 156

6. REFERENSI

[1] Ardhini. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan Daerah Terhadap Belanja Modal Untuk Pelayanan Publik Dalam Prespektif Teori Keagenan (studi pada kabupaten dan kota di Jawa Tengah).

Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.

[2] Hendraryadi, Sigit. 2011. Perbandingan Indikator Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota. Skripsi. Semarang. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro

[3] Pramono. 2014. Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal. Surakarta.

[4] Republik Indonesia (2008). Undang-Undang Republik Indonesia No.14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang mengharuskan pemerintah provinsi untuk transparan dalam informasi di pemerintahan.

[5] Sutaryo. 2010. Nilai Relevan Informasi Laporan Keuangan terhadap financial Distress Pemerintah Daerah di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.

[6] Syurmita. 2014. Prediksi financial Distress Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia.

Simposium Nasional Akuntansi XVII. Lombok.

[7] Tris, Dodi (2012). Analisis Rasio Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

(Online).Tersedia:http://referensiakuntansi.blogspot.co.id/2012/11/keuangan-daerah.html. (8 November 2015).

ISBN : 978-602-74335-0-2 Page 157

MANAJEMEN LABA DAN TINGKAT DISCLOSURE TERHADAP BIAYA MODAL

Syelni Husyenti1), Henni Indriyani2), Citra Indah Merina3)

1,2,3

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bina Darma

1[email protected]

2[email protected]

3[email protected]

Abstract

The purpose of this research is to find out empirical evidence of the influence of earnings management on cost of equity capital and level disclosure on cost of capital. The type of this research is market based accounting research because the purpose of this research is to find out the impact of earning management on investment decisions by investors. The Sample was determined base onsaturated sampling or technique sampling when all members of the population sampled. Earnings management was measured by ratio of working capital accruals with sales, level disclosure was totals amount that should be disclosure d with total amount be disclosured, and cost of capital was estimated by Ohlson model. Thes research hypotheses were tested using multiple linier regression analysis. Based on the test result, found that earnings management had positive significant influence on cost of capital and found that level disclosure had positive significant influence on cost of capital. This indicating that investor has anticipated rightly about the accrual information to find out earnings management practice and abaout know record in the attached annual report of the company.

Keywords : Earnings Management, Level Disclosure,Cost of Capital 1. PENDAHULUAN

Pasar modal merupakan media yang baik untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi perusahaan, karena dapat mempertemukan dua pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Tuntutan atas kebutuhan dana membuat perusahaan melakukan campur tangan pihak eksternal seperti investor dan kreditor. Pihak eksternal membutuhkan informasi yang dapat menggambarkan kondisi perusahaan. Informasi tersebut disajikan di dalam laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan sumber informasi yang paling relevan untuk pengambilan keputusan investasi bagi investor yang dipublikasikan di pasar modal. Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan dinilai oleh pihak eksternal sebagai suatu sinyal yang dapat menggambarkan prospek perusahaan ke depan.

Biaya modal adalah biaya yang ditanggung oleh perusahaan untuk mendapatkan pendanaan eksternal. Suatu perusahaan harus dapat menganalisis biaya modal untuk mengevaluasi jangka panjangnya, karena biaya modal menentukan keberhasilan dimasa yang akan datang. Penentuan besarnya biaya modal bertujuan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan. Adapun faktor yang mempengaruhi biaya modal disini yaitu manajemen laba dan tingkat disclosure.

Manajemen laba merupakan tindakan yang dilakukan oleh manajemen untuk memaksimumkan laba atau meminimumkan laba. Semakin tinggi tingkat manajemen laba menunjukkan semakin tinggi biaya modal. Jika investor menyadari bahwa praktik manajemen laba banyak dilakukan oleh emiten, maka ia akan melakukan antisipasi risiko dengan cara menaikkan tingkat imbal hasil yang dipersyaratkan. Para investor akan kehilangan kepercayaan mereka atas perusahaan tersebut dan pada akhirnya perusahaan sulit untuk mendapatkan pendanaan eksternal.

Kesulitan pendanaan akan menyebabkan perusahaan sulit juga dapat menjalankan kegiatan operasional perusahaannya dan menyebabkan biaya modal untuk pendanaan kembali akan menjadi lebih tinggi.

ISBN : 978-602-74335-0-2 Page 158

Tingkat disclosure adalah tingkat pengungkapan atas informasi yang diberikan sebagai lampiran dalam laporan keuangan dalam bentuk catatan kaki atau tambahan. Catatan dan penjelasan laporan keuangan juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan. Investor dalam menanamkan modalnya kedalam perusahaan, tentunya membutuhkan informasi mengenai perusahaan yang dipilihnya untuk berinvestasi. Semakin tinggi pengungkapan (disclosure) yang dilakukan perusahaan akan menyebabkan semakin rendah biaya modal yang dibebankan kepada investor menjadi rendah.

Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh manajemen Laba dan tingkat disclosure terhadap biaya modal karena masih terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian. Peneliti tertarik meneliti tentang biaya modal, karena biaya modal sangat penting bagi perusahaan maupun investor. Biaya modal bagi perusahaan, berkaitan dengan pendanaan perusahaan yang nantinya akan digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Biaya modal bagi investor, digunakan untuk menilai berapa besar tingkat pengembalian yang telah dipersyaratkan akan diterima dimasa yang akan datang atau menilai risiko atas ketidakpastian yang akan dihadapi investor dimasa yang akan datang atas dana yang telah diberikannya kepada perusahaan.

2. KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS