• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penanaman Modal

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG (Halaman 55-61)

II. 5.1.2.2.6 Indikator Keberhasilan RSUD Bangkinang

II.5.1.16 Penanaman Modal

Adapun capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Penanaman Modal dapat dilihat melalui jumlah investasi Kabupaten Kampar sebagai berikut :

Tabel 75 Jumlah Investasi Tahun 2007-2008 (Miliar Rupiah) Kabupaten Kampar

LAPANGAN USAHA 2007 2008 RPJM REALISASI RPJM REALISASI 1. Pertanian 3.271,90 3.534,95 3.956,08 3.718,42 - Tanaman Pangan 191,42 70,99 205,14 164,86 - Perkebunan 2.074,37 2.554,98 2.616,72 2.325,22 - Peternakan 94,56 84,04 108,36 109,28 - Kehutanan 872,98 775,71 982,11 1.056,29 - Perikanan 38,17 49,23 43,75 62,77 2. Pertambangan 107,76 141,07 123,51 189,45 1 2 3 4 5 3. Industri 828,82 752,70 970,71 947,68 4. Listrik, Air Minum 6,57 4,42 7,69 7,48 5. Bangunan 141,13 190,53 152,68 338,93 6. Perdagangan 410,00 345,95 468,39 471,50 7. Pengangkutan 129,13 156,76 153,19 172,32 8. Keuangan dan Bank 73,52 59,96 87,27 99,56 9. Jasa-Jasa 170,47 224,33 194,27 194,56

Jumlah 5.139,30 5.410,67 6.113,79 6.139,90 Pemkab. Kampar 1.446,16 1.446,16 1.347,41 1.547,41 Masyarakat 3.693,14 3.964,51 4.566,38 4.592,49

Pada tahun 2007 sesuai dengan perencanaan dalam RPJM jumlah investasi yang diperlukan sebesar Rp 5.139,30 miliar yang lebih dititikberatkan kepada tiga sektor kunci yaitu sektor pertanian Rp 3.271,90 miliar, sektor industri Rp 828,82 miliar, dan sektor perdagangan Rp 410,00 miliar, sehingga jumlah investasi pada tiga sektor kunci tersebut adalah Rp 4.510,72 miliar atau 87,77 persen dan untuk sektor-sektor lainnya Rp 628,58 miliar atau 12,23 persen. Berdasarkan realisasi jumlah investasi di tahun 2007 adalah sebanyak Rp 5.410,67 miliar, jika dibandingkan rencana investasi tahun 2007 ternyata melebihi rencana sebesar 5,28 persen. Adapun jumlah alokasi untuk sektor kunci yatu sektor pertanian Rp 3.534,95 miliar, sektor industri Rp 752,70 miliar dan sektor perdagangan Rp 345,95 miliar sehingga jumlah investasi pada sektor kunci Rp 4.633,60 miliar atau 85,64 persen dan untuk sektor-sektor lainnya Rp 777,07 miliar atau 14,36 persen. Menurut RPJM alokasi dana untuk sektor kunci tahun 2007 sebesar 87,77 persen hasil yang direalisasikan 85,64 persen, sedikit di bawah rencana dalam RPJM, dengan jumlah realisasi investasi tahun 2007 sebesar Rp 5.410,67 miliar. Adapun peranan Pemerintah Kabupaten Kampar sebesar Rp 1.446,16 miliar atau 28,14 persen sedangkan realisasinya dari jumlah investasi Rp 5.410,67 miliar, peranan Pemerintah Kabupaten Kampar tetap Rp 1.446,16 miliar atau 26,73 persen. Berdasarkan RPJM jumlah investasi yang diperlukan pada tahun 2008 sebesar Rp 6.113,79 miliar dengan perincian untuk sektor kunci yaitu sektor pertanian Rp 3.956,08 miliar, sektor industri Rp 970,71 miliar dan sektor perdagangan Rp 468,39 miliar dengan jumlah Rp 5.395,18 miliar atau 87,87 persen, dan sektor-sektor lainnya Rp 744,72 miliar atau 12,13 persen.

Realisasi jumlah investasi tahun 2008 sebesar Rp 6.139,90 miliar atau melampaui target sebesar 0,42 persen. Dengan realisasi pada sektor kunci yaitu sektor pertanian Rp 3.178,42 miliar dari rencana sebesar Rp 3.956,08 miliar, sektor industri Rp 947,68 miliar dan rencana Rp 970,71 miliar, sektor perdagangan Rp 471,50 miliar dari rencana sebesar Rp 468,39 miliar, sehingga untuk sektor kunci sebesar Rp 5.137,60 miliar atau 83,68 persen, dan sektor lainnya sebesar Rp 1.002,30 miliar atau 16,32 persen. Dengan demikian, jumlah investasi tahun 2007 direncanakan sebesar Rp 5.139,30 miliar tercapai Rp 5.410,67 miliar dan tahun 2008 yang direncanakan Rp 6.113,79 miliar tercapai Rp 6.139,90 miliar, sehingga perencanaan investasi baik sektor, sub sektor dan sektor kunci telah tercapai bahkan sebagian melebihi target yang ditetapkan.

Tabel 76 Jumlah Investasi 2009-2011 (Miliar Rupiah) Kabupaten Kampar

SEKTOR 2009 2010 2011 Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan Peternakan Kehutanan Perikanan Pertambangan Industri Listrik Bangunan Perdangan Pengangkutan Bank dan Keuangan Jasa 4.838,77 219,39 3.346,79 126,78 1.095,06 50,75 142,04 1.135,73 8,71 164,89 540,71 183,06 103,85 228,50 5.836,47 241,33 4.183,49 147,70 1.204,57 59,38 164,05 1.323,12 9,88 178,01 625,87 219,67 124,61 262,78 7.209,91 277,52 5.333,95 173,55 1.355,27 69,62 190,71 1.551,36 11,26 193,58 727,57 269,10 152,65 304,82 Jumlah 7.346,26 8.744,46 10.610,96 Pemerintah Kab. Kampar 1.623,04 1.774,28 1.988,30

SEKTOR 2009 2010 2011 Masyarakat 5.723,22 6.970,18 8.622,66

Sumber: LPPD Kabupaten Kampar, 2011

Pada tahun 2011, distribusi pendapatan menurut kelompok masyarakat terjadi sedikit perubahan dimana masyarakat yang berpenghasilan rendah mendapat bagian sedikit lebih rendah dari tahun 2007. Hal ini disebabkan peranan investasi masyarakat atau swasta dalam kurun waktu 2007-2011 meningkat lebih tinggi. Keadaan ini menggambarkan bahwa Kabupaten Kampar mempunyai potensi sumberdaya alam yang dalam kurun waktu tersebut sudah dieksploitasi. Di samping itu peranan investasi Pemerintah Kabupaten Kampar walaupun meningkat tetapi peningkatannya lebih rendah dari peningkatan investasi oleh masyarakat atau swasta. Pada tahun 2007 dari jumlah investasi sebesar Rp 5.139,30 miliar, peranan Pemerintah Kabupaten Kampar hanya sebesar Rp 1.446,16 miliar atau 28,13 % dan peranan masyarakat Rp 3.693,14 miliar atau 71,87 %. Pada tahun 2011 jumlah investasi diperkirakan sebesar Rp 10.610,96 miliar, dari Pemerintah Kabupaten Kampar sebesar Rp 1.988,14 miliar atau 18,74 %, dan masyarakat Rp 8.622,66 miliar atau 81,26 %. Adapun peningkatan investasi Pemerintah Kabupaten Kampar antara tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 meningkat rata-rata 8,29 %, tetapi peningkatan investasi masyarakat dalam kurun waktu yang sama jauh lebih besar yaitu sebesar 23,36 %, sehingga peranan investasi Pemerintah Kabupaten Kampar kelihatannya menurun secara relatif, walaupun dalam nilai Rupiah sebenarnya meningkat.

Penanaman modal oleh masyarakat maupun pihak swasta perlu lebih didorong untuk mendukung pembangunan daerah pada berbagai kegiatan dalam rangka menciptakan nilai tambah, kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Berkaitan dengan itu perlu di tingkatkan informasi potensi daerah, peningkatan sarana dan prasarana serta fasilitas lainnya yang mungkin dapat mendorong minat investasi di Kabupaten Kampar. Selama lima tahun terakhir, tidak begitu banyak PMA maupun PMDN yang menanamkan investasinya di Kabupaten Kampar. Dari data yang ada, realisasi investasi di Kabupaten Kampar dari Tahun 2006–2010, tersaji pada Tabel di bawah ini.

Tabel 77 Jumlah Perusahaan dan Investasi Tahun 2006-2010 Kabupaten Kampar

NO. T A H U N JUMLAH PERUSAHAAN (UNIT) JUMLAH INVESTASI (RP) KETERANGAN

1. 2. 3. 4. 5. 2006 2007 2008 2009 2010 4 4 5 4 2 46.367.000.000 130.322.000.000 199.127.000.000 76.174.000.000 153.750.000.000 PMA – 4 PMA – 2, PMDN - 2 PMA – 3, PMDN - 2 PMDN – 4 PMDN – 2

Sumber : Profil Kabupaten Kampar, 2010

Pada tabel diatas dapat dilihat, jumlah investasi dari Tahun 2006-2010 yang terbesar, terjdi pada Tahun 2008 dengan nilai Rp 199.127.000.000 dan terkecil pada Tahun 2006 senilai Rp 46.367.000.000.

Berdasarkan Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kampar dibentuk Kantor Pelayanan Terpadu sebagai unsur pelaksana di bidang Perizinan dan non perizinan yang mempunyai fungsi pelaksana sebagian kewenangan di bidang perizinan.

Tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 realisasi Pelayanan Perizinan disajikan sebagai berikut ini.

Tabel 78 Realisasi Pelayanan Perizinan yang diproses melalui Kantor Pelayanan Terpadu Tahun 2009 dan 2010

NO JENIS IZIN JUMLAH IZIN SKPD 2009 2010

I. Perizinan

1 Izin Praktek Dokter Umum 39 31 KPT 2 Izin Praktek Dokter Gigi 5 2 KPT 3 Izin Praktek Dokter Spesialis 11 10 KPT 4 Izin Praktek Bidan 61 124 KPT 5 Izin Kerja Perawat 15 22 Diskes 6 Izin Praktek Perawat 1 1 Diskes 7 Izin Praktek Fisioterafis - - Diskes 8 Izin IRT pangan 9 7 Diskes 9 Izin Kerja Asisten Apoteker 4 Diskes 10 Izin Apotik 9 7 Diskes 11 Izin Mendirikan RS 1 - Diskes 12 Izin Balai Pengobatan 14 17 Diskes 13 Izin Rumah Bersalin 3 8 Diskes 14 Izin Optical - 2 Diskes 15 Izin Toko Obat 27 13 KPT

Non Perizinan

1 Rekom. RM dan Restaurant 11 15 Diskes 2 Rekom Catering 15 57 Diskes 3 Rekom Jasa Boga - 15 Diskes 4 Rekom Air Minum Isi Ulang 54 2 Diskes

Non Perizinan

1 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 81 370 KPT 2 Tanda Daftar Perdangangan (TDP) 83 371 KPT 3 Surat Izin Usaha (SITU) 34 163 KPT 4 Tanda Daftar Gudang (TDG) - 6 KPT 5 Tanda Terima Industri (TDI) 3 13 KPT 6 Izin Usaha Industri (IUI) - - KPT

Perizinan

1 Kartu Pengawas Izin Usaha Angkutan 1196 Dishub 2 Izin Indestil 109 Dishub

Non Perizinan

1 Pencari Kerja 8.510 9.666 KPT 1 Izin HO / Gangguan 158 117 KPT 2 Izin OP / Operasionanl 228 265 KPT

Sumber: LPPD Kabupaten Kampar, 2011

Tabel 79 Proyeksi Investasi Daerah Kabupaten Kampar2011-2016

SEKTOR INVESTASI 2012 2013 2014 2015 2016 1.Pertanian 8,332,856.67 9,518,426.67 10,703,996.67 11,889,566.67 13,075,136.67 2.Pertambangan 214,270.00 238,605.00 262,940.00 287,275.00 311,610.00 3.Industri 1,752,366.67 1,960,181.67 2,167,996.67 2,375,811.67 2,583,626.67 4.Listrik 12,500.00 13,775.00 15,050.00 16,325.00 17,600.00 5.Bangunan 207,516.67 221,861.67 236,206.67 250,551.67 264,896.67 6.Perdangan 818,243.33 911,673.33 1,005,103.33 1,098,533.33 1,191,963.33 7.Pengangkutan 309,983.33 353,003.33 396,023.33 439,043.33 482,063.33 8.Bank dan Keuangan 175,836.67 200,236.67 224,636.67 249,036.67 273,436.67 9.Jasa 341,686.67 379,846.67 418,006.67 456,166.67 494,326.67

Jumlah 12,165,260.00 13,797,610.00 15,429,960.00 17,062,310.00 18,694,660.00

Berdasarkan tabel 2.78 diatas diperkirakan investasi yang dibutuhkan pada tahun 2012 sebesar Rp. 12,165,260. Sementara untuk tahun 2016 kebutuhan investasi meningkat sebesar Rp. 18,694,660.00, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 7 %.

Tabel 80 Proyeksi Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Daerah Kabupaten Kampar 2011-2016

SEKTOR ICOR 2012 2013 2014 2015 2016 1.Pertanian 6.01 6.65 7.25 7.81 8.34 2.Pertambangan 1.56 1.57 1.59 1.6 1.61 3.Industri 3.39 3.45 3.5 3.54 3.57 4.Listrik 2.38 2.27 2.19 2.12 2.07 5.Bangunan 0.34 0.31 0.29 0.27 0.26 6.Perdangan 1.45 1.38 1.33 1.29 1.26 7.Pengangkutan 2.04 2.04 2.03 2.03 2.02 8.Bank dan Keuangan 2.48 2.43 2.39 2.37 2.34 9.Jasa 1.46 1.39 1.35 1.31 1.28

Jumlah 3.3 3.4 3.47 3.54 3.59

Sumber : Data Olahan

Berdasarkan tabel 2.79 menunjukkan tingkat efisiensi dari penggunaan dana investasi terhadap output dalam bentuk PDRB. Diperkirakan ICOR Kabupaten Kampar tahun 2012 secara umum mencapai 3.3 yang mengindikasikan sudah efisiensinya pengelolaan dana investasi dengan output yang dihasilkan. Dilihat dari ICOR sektoral , nilai ICOR paling besar terjadi pada sektor pertanian yang menunjukkan belum efisiennya pengelolaan dana investasi pada sektor ini. Untuk sektor yang lain sudah menunjukkan kinerja yang baik, hal ini bisa dilihat dari besaran nilai ICOR yakni 0.34-3.39. Diperkirakan untuk tahun 2016 nilai ICOR sebesar 3.59.

II.5.1.17 Kebudayaan

Indikator kinerja kunci penyelenggaraan Urusan Kebudayaan adalah sebagai berikut : } Penyelenggaraan festival seni budaya yang dilakukan pada tahun 2008 sebanyak 5 kali, tahun 2009 sebanyak 9 kali dan tahun 2010 sebanyak 13 kali.

} Dari 10 Jumlah Benda, situs & kawasan yang dimiliki oleh Kabupaten Kampar, sebanyak 7 Benda, situs & kawasan yang dilestarikan sejak tahun 2008 s/d 2010.

Disamping Indikator kinerja kunci diatas, indikator kinerja capaian program pada Urusan Kebudayaan sejak tahun 2007 s/d 2010 adalah sebagai berikut :

} Penyusunan naskah sinetron dan studi 2 kegiatan } Pelaksanaan pelestarian budaya 1 kegiatan. } Pembangunan balai adat Tapung 2 unit. } Penyediaan prasarana kebudayaan 1 paket.

} Pelaksanaan festival budaya daerah dengan peserta 20 kecamatan. } Pengembangan kesenian dan budaya daerah 1 kegiatan

} Fasilitas perkembangan keragaman budaya daerah 28 set } Festival budaya daerah 1 kegiatan

} Perencanaan dan rehabilitasi rumah adat Kampar di TMII Jakarta } Sinetron film dokumenter Ocu Pai Maantau ka Naghoi Uang.

} Pengawasan teknis pembangunan rumah adat limau manis dan Rehab rumah adat desa limau manis

} Festival budaya melayu kampar

} Terlaksananya fasilitasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya } Pembangunan Balai adat Bangkinang Barat

} Penelitian jejak sejarah Kerajaan Gunung Sahilan } Penelitian jejak sejarah Candi Muara Takus

} Terlaksananya pengelolaan dan pengembangan pelestarian peninggalan sejarah purbakala, museum, dan peninggalan bawah air

} Buku kebudayaan dan pariwisata } Produksi film Ocu Bungkal Bagawung } Rehabilitasi makam Syeh Burhanuddin

} Terlaksananya penyusunan system informasi database bidang kebudayaan } Lomba cipta lagu melayu ocu

} Seminar dalam rangka revitalisasi dan reaktualisasi budaya local (seminar tentang pelaksanaan balimau kasai di Kabupaten Kampar)

} Rambu-rambu penunjuk lokasi wisata } Terlaksananya pameran wisata nasional } Pelatihan pemandu wisata terpadu } Rehabilitasi 6 bangunan bersejarah

} Pembutan dan Penerbitan buku koleksi benda-benda bersejarah Kab.Kampar 50 eksemplar.

} Pembangunan sarana dan prasarana peninggalan sejarah purbakala 8 paket. } perencanaan pembangunan prasasti dan peninggalan sejarah purbakala } Rehabilitasi masjid kuno desa tanjung kecamatan XIII Koto Kampar.

} Produksi album musik hitam putih Kabupaten Kampar di studio gamelan Jogjakarta. } Pendokumendasian jejak sejarah dan seni budaya Kabupaten Kampar dari 40 narasumber.

} Pengiriman Tim kesenian pacu jalur event nasional di teluk kuantan } Parade Tari Daerah Riau

} Terlaksananya pergelaran musik hitam putih internasional 2009 } Pengiriman gita bahana nusantara kabupaten ke propinsi } Terlaksananya festival tari klasik

} Terlaksananya lomba musik tradisi gong calempong yang diikuti 20 kecamatan. } Terlaksananya festival berzanji marhaban di desa limau manis yang diikuti 20 kecamatan.

} Pengadaan alat drum band sekolah

} Pembangunan Balai Adat Kabupaten Kampar

} Terlaksananya fasilitasi masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya

} Terlaksananya pengelolaan dan pengembangan pelestarian peninggalan sejarah purbakala, museum dan peninggalan bawah air

} Terlaksananya kemitraan dalam pengelolaan kebudayaan melalui kemitraan pengelolaan kebudayaan antar daerah

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG (Halaman 55-61)