HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA
E. PENCAPAIAN SASARAN/KINERJA ORGANISASI 1 Capaian sasaran/kinerja BPS Kalimantan
Tengah pada tahun ini lebih baik dari tahun yang lalu. Selain itu prestasi kinerja lainnya dalam hal inovasi manajemen kinerja antara lain:
1. Penghargaan WBK/WBBM :
- Pada tahun 2017 menjadi nominasi satuan kerja (satker) yang diusulkan ke Kemenpan RB sebagai satker berpredikat WBK/WBBM
- Pada tahun 2017 satker WBK/WBBM - Pada tahun 2018 menjadi nominasi
satuan kerja (satker) yang diusulkan ke Kemenpan RB sebagai satker berpredikat WBK/WBBM
2. Penghargaan yang diperoleh BPS Provinsi Jawa Tengah dari pihak eksternal yaitu:
- Penghargaan dari Komisi Informasi sebagai Badan Publik Cukup Informatif.
- Penghargaan sebagai wakil Badan Pusat Statistik dengan predikat : Kinerja Pelaksanaan Anggaran terbaik X dari Kementerian keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah atas Evaluasi Pelaksanaan Anggaran pemerintah Pusat Tingkat Provinsi jawa Tengah Tahun Anggaran 2017.
- Penghargaan dari kementerian Keuangan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah sebagai satker dengan Kinerja Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Terbaik tahun 2017 ke-2 Kategori Cluster Besar TengahTahun Anggaran 2017.
-
INSPEKTORAT UTAMA BPS
27HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN 2017-2018
3.1. Satuan Kerja : BPS Provinsi Sulawesi Barat
3.2. Sistem Evaluasi : Evaluasi Lapangan/field evaluation 3.3. Hasil Penilaian : 75,68
3.4. Rincian Penilaian :
NO URAIAN KELEMAHAN / KEKURANGAN KONDISI SEHARUSNYA
(1) (2) (3)
A. PERENCANAAN KINERJA
Pada tahap perencanaan kinerja, BPS Provinsi Sulawesi Barat telah memiliki dokumen-dokumen perencanaan kinerja, berupa Rencana Strategis (Renstra) 2015 – 2019 beserta review, Perjanjian Kinerja (PK), dan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan telah dupublikasikan melalui website resmi BPS Provinsi Sulawesi Barat, namun masih ditemukan beberapa kelemahan dalam tahapan ini, antara lain sebagai berikut:
1. Penetapan target pada Renstra tidak didukung notulen kesepakatan target, serta kejelasan perhitungannya.
2. Telah dilakukan review atas Renstra 2015-2019, namun tidak didukung dengan dokumentasi/ notulen pembahasan perubahan tersebut.
3. Telah dilakukan reviu atas Perjanjian Kinerja 2017, namun tidak didukung dengan dokumentasi/notulen pembahasan perubahan tersebut.
4. Belum adanya kesesuaian informasi tentang indikator kinerja sasaran antar dokumen perencanaan kinerja. Hal tersebut disebabkan karena reviu terhadap indikator kinerja BPS tidak dibarengi dengan perubahan indikator dalam dokumen PK.
Sasaran harus didukung dokumentasi berupa notulen kesepakatan target, serta kejelasan perhitungannya.
2. Review atas Renstra 2015-2019 harus didukung dengan dokumentasi/notulen pembahasan perubahan tersebut.
3. Reviu atas Perjanjian Kinerja 2017 harus didukung dengan dokumentasi/notulen pembahasan perubahan tersebut.
4. Dokumen perencanaan, seperti Renstra, PK, dan IKU harus memiliki kesesuaian informasi mengenai tujuan, sasaran, dan indikator yang digunakan untuk mengukur capaian keberhasilan.
5. Penyusunan kinerja eselon IV merupakan penjabaran dari kinerja eselon III dan eselon II, sehingga secara agregat target kinerja yang ada pada eselon IV akan menjadi target kinerja pada eselon III dan eselon II.
INSPEKTORAT UTAMA BPS
28NO URAIAN KELEMAHAN / KEKURANGAN KONDISI SEHARUSNYA
(1) (2) (3)
pengguna terhadap kualitas data BPS
dokumen (response rate) survei
dokumen (response rate) survei dengan pendekatan rumah tangga Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan rumah usaha Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan non rumah tangga non usaha
Meningkatnya birokrasi yang akuntabel
Hasil penilaian SAKIP oleh Inspektorat
Hasil penilaian SAKIP oleh Inspektorat Jumlah satker BPS Kab/Kota yang
berpredikat WBK/WBBM 5. Dokumen perjanjian kinerja belum
sepenuhnya dimanfaatkan dalam penyusunan (identifikasi) kinerja hingga ke level eselon IV. PK 2018 untuk eselon IV masih ditemukan adanya perbedaan target secara agregat dengan PK 2018 atasannya.
Sasaran/ IKU PK Kepala
PK Eselon
III
PK Eselo
n IV
INSPEKTORAT UTAMA BPS
29NO URAIAN KELEMAHAN / KEKURANGAN KONDISI SEHARUSNYA
(1) (2) (3)
Meningkatnya kepercayaan pengguna
terhadap kualitas data BPS
Jumlah
Release data yang tepat waktu
19 26 0
Jumlah publikasi/lapor an yang terbit tepat waktu
Bidang Sosial:8
9
Bidang Nerwili s:14
15
B. PENGUKURAN KINERJA
Pada tahap pengukuran kinerja, BPS Provinsi Sulawesi Barat telah memiliki IKU sebagai alat ukur keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan atau sasaran yang diharapkan dan telah memiliki SOP dan SK Penanggungjawab, yang mengatur mekanisme pengumpulan data kinerja, serta telah dikembangkan Aplikasi Penilaian Kinerja dan Monitoring Kegiatan (SIAPIK MONIK) namun masih terdapat beberapa kelemahan yang ditemukan dalam tahapan ini, antara lain sebagai berikut:
1 Monitoring Rencana Aksi triwulanan sudah dilakukan, namun belum didukung bukti monitoring .
Setiap pelaksanaan monitoring Rencana Aksi agar didukung bukti monitoring.
C. PELAPORAN
Pada tahap Pelaporan, BPS Provinsi Sulawesi Barat telah menyusun LKIP Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2017 dan telah dupublikasikan melalui website resmi BPS Provinsi Sulawesi Barat, namun masih ditemukan beberapa kelemahan dalam tahapan ini, antara lain sebagai berikut:
1 LKIP belum menyajikan informasi yang memadai mengenai upaya efisiensi terkait penggunaan sumber daya yang digunakan termasuk analisa anggaran sebelum dan sesudah terjadinya upaya penghematan.
LKIP seharusnya menyajikan informasi yang memadai mengenai upaya efisiensi terkait penggunaan sumber daya yang digunakan termasuk analisa anggaran sebelum dan sesudah terjadinya upaya penghematan.
INSPEKTORAT UTAMA BPS
30NO URAIAN KELEMAHAN / KEKURANGAN KONDISI SEHARUSNYA
(1) (2) (3)
2 Belum menyajikan informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian sasaran kinerja instansi;
Menyajikan informasi keuangan yang terkait langsung dengan seluruh pencapaian sasaran (outcome), artinya dapat diketahui berapa anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan/sasaran.
D. EVALUASI KINERJA
Pada tahap evaluasi kinerja, BPS Provinsi Sulawesi Barat telah melakukan rapat evaluasi dalam rangka monitoring dan evaluasi capaian kinerja, tetapi masih ditemukan beberapa kelemahan dalam tahapan ini, sebagai berikut:
1. Belum terdapat dokumentasi atas pemantauan kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya.
2. Evaluasi atas pelaksanaan rencana aksi telah dilakukan, namun belum dilengkapi bukti pendukung.
1. Pemantauan atas kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya harus dilaksanakan dan didukung dokumentasi yang memadai.
2. Evaluasi atas pelaksanaan rencana aksi harus dilengkapi bukti pendukung.