SETINGKAT ESELON III TAHUN 2017- 2018
A. PERENCANAAN KINERJA 1 Renstra
- Renstra telah direviu (reviu kedua) dan telah dipublikasikan, tetapi reviu tersebut belum sepenuhnya mengacu Renstra reviu kedua BPS RI.
Pada Bab II, II, IV dan lampiran, masih terdapat inkonsistensi Tujuan, Indikator Kinerja Tujuan, Sasaran, dan Indikator Kinerja Sasaran.
Satker agar:
- Mempublikasikan Renstra reviu pertama kedalam website BPS - Memperbaiki Renstra reviu kedua
sesuai dengan Perka BPS No. 2 tahun 2017 dan dipublikasikan kedalam website BPS
2 IKU
IKU tahun 2017 dan 2018 telah dibuat dan dipublikasikan, tetapi kedua IKU tersebut masih mengacu pada IKU reviu pertama, sehingga terdapat 1 Tujuan, 1 Indikaor Kinerja Tujuan, 1 Sasaran, dan 5 Indikator Kinerja Sasaran yang belum dituangkan pada IKU tahun 2017 dan 2018
Satker agar memperbaiki IKU tahun 2018 sesuai dengan Perka BPS No. 2
tahun 2017 kemudian
mempublikasikan kedalam website BPS
3 PK
PK tahun 2017 dan 2018 telah dibuat dan dipublikasikan, tetapi kedua PK tersebut masih mengacu pada IKU reviu pertama, sehingga terdapat 1 Tujuan, 1 Indikaor Kinerja Tujuan, 1 Sasaran, dan 5 Indikator Kinerja Sasaran yang belum dituangkan pada PK tahun 2017 dan 2018
Satker agar memperbaiki PK tahun 2018 sesuai dengan Perka BPS No. 2
tahun 2017 kemudian
mempublikasikan kedalam website BPS
4 Atas kondisi diatas, menyebabkan:
- Target kinerja belum ditetapkan dengan baik - Target kinerja belum digunakan untuk mengukur
keberhasilan
- Rencana kerja yang disusun, belum dapat digunakan untuk mencapai sasaran
5 Target jangka menengah dalam Renstra belum dimonitor pencapaiannya sampai dengan tahun
Monitoring target jangka menengah mengacu kepada kriteria sbb:
INSPEKTORAT UTAMA BPS
167NO URAIAN KELEMAHAN / KEKURANGAN KONDISI SEHARUSNYA
(1) (2) (3)
berjalan sehingga tidak bisa diketahui progress capaiannya terhadap target Renstra periode 5 tahunan
- Terdapat breakdown target kinerja jangka menegah kedalam target2 tahunan dan periodik yang selaras dan terukur;
- Terdapat pihak atau bagian yang bertanggungjawab untuk
melaporkan dan yang memonitor kinerja secara periodik;
- Terdapat jadual, mekanisme atau SOP yang jelas tentang
mekanisme monitoring Renstra secara periodik;
- Terdapat dokumentasi hasil monitoring/ capaian kinerja jangka menengah dilaporkan progressnya dalam LKIP;
- Terdapat tindak lanjut atas hasil monitoring.
6 Terdapat ketidakkonsistenan antara Target PK 2018 dengan Target Renstra tahun 2018 namun belum didukung dengan surat pernyataan atau notulen pembahasan perbedaan target tersebut
Jika dalam penyusunan target dalam Perjanjian Kinerja ada perubahan target dari Renstra maka harus didukung dengan surat pernyataan ataupun notulen pembahasannya.
B. PENGUKURAN KINERJA
7 Pengukuran kinerja telah dilakukan, tetapi pengukuran kinerja tersebut masih mengacu pada IKU reviu pertama, sehingga terdapat 1 Tujuan, 1 Indikaor Kinerja Tujuan, 1 Sasaran, dan 5 Indikator Kinerja Sasaran yang belum dapat diukur kinerjanya.
Kondisi tersebut berdampak pada:
- Kualitas pengukuran kinerja belum dapat diandalkan - Pengukuran kinerja yang telah dilakukan belum
dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan - Belum dapat digunakan untuk pengarahan/
pengorganisasian kegiatan.
Pengukuran kinerja Tahun 2018 agar direviu sesuai dengan IKU reviu terakhir yang dilakukan oleh BPS RI.
INSPEKTORAT UTAMA BPS
168NO URAIAN KELEMAHAN / KEKURANGAN KONDISI SEHARUSNYA
(1) (2) (3)
8 Pengukuran kinerja telah dilakukan dan disampaikan secara periodik, tetapi dalam melakukan pengukuran tersebut, satker belum menggunakan aplikasi/ sistem.
Pengukuran kinerja dilakukan secara manual, yaitu tabel rencana aksi diisi oleh subject matter kemudian dikumpulkan di Kasubbag TU, untuk dikompilasi menjadi rencana aksi triwulanan.
SOP yang telah berjalan agar tetap dilakukan, sampai dengan sistem pengukuran kinerja yang menggunakan aplikasi telah siap.
9 Masih terdapat kesalahan satuan dalam pengukuran kinerja (tujuan, sasaran, dan kegiatan), misalnya indikator dengan pernyataan “persentase dokumen yang ...” satuannya adalah dokumen, seharusnya satuannya adalah persentase
Satuan dalam Form Rencana Aksi agar direviu kembali, disesuaikan dengan pernyataan pada indikator kinerjanya
C. PELAPORAN
10 LAKIP belum menyajikan semua informasi mengenai pencapaian IKU, hal ini dikarenakan IKU dilaporkan pada LAKIP masih mengacu pada IKU reviu pertama, sehingga terdapat 1 Tujuan, 1 Indikaor Kinerja Tujuan, 1 Sasaran, dan 5 Indikator Kinerja Sasaran yang tidak tersampaikan informasi pencapaiannya pada LAKIP.
Kondisi tersebut berdampak pada:
- Informasi kinerja belum dapat diandalkan
- LAKIP belum dapat digunakan untuk menilai kinerja organisasi, dan bahan evaluasi untuk peningkatan kinerja pada tahun yang alan datang
Kedepan, LAKIP menyajikan IKU sesuai dengan IKU reviu terakhir yang dilakukan oleh BPS RI.
11 LAKIP tidak menyajikan informasi tentang analisis efisiensi penggunaan sumber daya (selfblocking, penghematan yang dilakukan) dan informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian sasaran
BAB III LAKIP menyajikan informasi tentang analisis efisiensi penggunaan sumber daya (selfblocking, penghematan yang dilakukan serta upaya efisiensi/ efisiensi yang telah dilakukan) dan informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian sasaran
12 Hambatan dan rekomendasi yang tertuang dalam LAKIP, tidak berasal dari dokumentasi pengukuran kinerja yang dilakukan secara berkala.
Hambatan dan rekomendasi yang tertuang dalam LAKIP berasal dari dokumentasi yang tertuang dalam rapat berkala pada saat pengukuran kinerja, sehingga dalam isian
“hambatan dan rekomendasi” pada
INSPEKTORAT UTAMA BPS
169NO URAIAN KELEMAHAN / KEKURANGAN KONDISI SEHARUSNYA
(1) (2) (3)
LAKIP memang berasal dari permasalahan riil yang dialami dan langkah tindaklanjut yang memang telah dilakukan pada satker tersebut
D. EVALUASI KINERJA
13 Satker telah melakukan evaluasi kinerja secara periodik, akan tetapi belum mendokumentasikan hambatan yang ditemui dalam pencapaian kinerja, serta rekomendasi yang akan dilaksanakan, sehingga tidak dapat memantau apakah terdapat alternatif dalam rangka pencapaian kinerja.
Kedepan, agar rapat evaluasi kinerja, didokumentasikan hambatan yang ditemui dalam pencapaian kinerja, serta rekomendasi yang akan dilaksanakan, sehingga alternatif-alternatif yang digunakan dalam rangka pencapaian kinerja dapat dijadikan sebagai pelajaran pada masa yang akan datang.
14 Evaluasi kinerja belum dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan/ kegagalan unit kerja/
individu, sehingga tidak dapat digunakan untuk perbaikan manajemen kinerja dan pemberian reward and punishment
Kedepan, agar pada evaluasi kinerja, disampaikan keberhasilan yang telah dicapai/ kegagalan yang dialami oleh unit kerja/ individu dimana keberhasilan/ kegagalan tersebut memang disebabkan oleh faktor internal unit kerja/ individu tersebut, sehingga evaluasi kinerja tersebut dapat dijadikan pegangan bagi kepala kantor untuk melakukan perbaikan manajemen kinerja serta pemberian reward and punishment
15 Pengukuran kinerja yang dilakukan telah didukung dengan dokumentasi yang memadai berupa notulen dan foto-foto. Akan tetapi substansi notulen belum sepenuhnya membahas identifikasi kemajuan (progress) kinerja, posisi (prestasi atau capaian) kinerja terakhir, hambatan/ kendala yang ditemui, langkah yang diperlukan untuk mengatasi hambatan, Rekomendasi/solusi perbaikan manajemen kinerja, dan pemantauan atas rekomendasi dari rapat-rapat dalam rangka pengukuran kinerja sebelumnya.
Satker, sebelum melakukan rapat pengukuran kinerja meminta terlebih dahulu realisasi rencana aksi dari masing-masing seksi. Sehingga pada saat rapat, Kepala Kantor dapat fokus membahas target kinerja yang telah dicapai, target kinerja yang menemui hambatan, kemudiann melakukan pembahasan untuk menentukan langkah yang diambil dalam rangka mengatasi hambatan, serta memantau tindak-lanjut atas rekomendasi dari rapat-rapat
INSPEKTORAT UTAMA BPS
170NO URAIAN KELEMAHAN / KEKURANGAN KONDISI SEHARUSNYA
(1) (2) (3)
sebelumnya.
Rekomendasi yang tidak dilaksanakan/ tidak dapat dilaksanakan agar diganti dengan rekomendasi yang lain yang memungkinkan untuk ditindaklanjuti.
E. PENCAPAIAN SASARAN/KINERJA ORGANISASI
16 Pencapaian Pelaporan pada FRA tidak berasal dari sumber yang kompeten (subject matter/ BPS Pusat), valid/ dapat ditelusuri ke sumber data/ dapat diverifikasi. Misalnya:
- Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat (Pada FRA, realisasi Triwulan II 50)
- Jumlah pengunjung external yang mengakses data dan informasi staatistik melalui website BPS (Pada FRA, realisasi Triwulan II 2400)
- Persentase kepuasan konsumen terhadap pelayanan data BPS (Pada FRA, realisasi Triwulan II 45%)
- Jumlah Publikasi/ Laporan yang terbit tepat waktu (Pada FRA, realisasi Triwulan II 0)
Kedepan, satker dalam melaporkan pencapaian kinerja menggunakan data yang berasal dari sumber yang kompeten (subject matter/ BPS Pusat), valid/ dapat ditelusuri ke sumber data/ dapat diverifikasi
17 Satker telah mendapatkan penghargaan eksternal, yaitu dari penghargaan ketepatan waktu pelaporan dari KPPN, akan tetapi satker belum mengusulkan kepada BPS Provinsi untuk menjadi Satker WBK/
WBBM maupun mengirimkan inovasi ke Menpan RB
Penghargaan yang telah didapat pada periode saat ini agar tetap dipertahankan, serta kedepan berusaha untuk mengusulkan diri ke BPS Provinsi menjadi satker yang WBK/ WBBM ataupun melakukan inovasi ke dalam kontes inovasi yang dibuat oleh Menpan RB
INSPEKTORAT UTAMA BPS
171HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN 2017-2018
5.1. Satuan Kerja : BPS Kabupaten Polewali Mandar 5.2. Sistem Evaluasi : Evaluasi Lapangan/field evaluation 5.3. Hasil Penilaian : 64,65
5.4. Rincian Penilaian :
NO URAIAN KELEMAHAN / KEKURANGAN KONDISI SEHARUSNYA
(1) (2) (3)
A. PERENCANAAN KINERJA
Pada tahap perencanaan kinerja, BPS Kabupaten Polewali Mandar telah memiliki dokumen-dokumen perencanaan kinerja, berupa Rencana Strategis (Renstra) 2015 – 2019 beserta review pertama dan kedua, Perjanjian Kinerja (PK), dan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan telah dupublikasikan melalui website resmi BPS Kabupaten Polewali Mandar, namun masih ditemukan beberapa kelemahan dalam tahapan ini, antara lain sebagai berikut:
1. Penetapan target pada Renstra tidak didukung notulen kesepakatan target, serta kejelasan perhitungannya.
2. Telah dilakukan review pertama dan kedua atas Renstra 2015-2019, namun tidak didukung dengan dokumentasi/notulen pembahasan perubahan tersebut.
3. Telah dilakukan reviu atas Perjanjian Kinerja 2017, namun tidak didukung dengan dokumentasi/notulen pembahasan perubahan tersebut.
4. Penetapan target dalam perencanaan kinerja tahunan belum sepenuhnya mengacu pada dokumen Renstra.
Sasaran/ IKU
Renstra Reviu 2015-2019
PK 2018