KEKURANGAN KONDISI SEHARUSNYA REKOMENDASI
E. PENCAPAIAN SASARAN/KINERJA ORGANISASI 1 Informasi kinerja belum
E. PENCAPAIAN SASARAN/KINERJA ORGANISASI 1 Informasi kinerja belum
sepenuhnya dapat diandalkan dikarenakan terdapat target yang dilaporkan memiliki realisasi yaitu jumlah metadata kegiatan statistik sektoral dan khusus sebanyak 1 laporan yang dihimpun namun berdasarkan penelusuran dokumen sumber bukti tidak ditemukan.
Setiap kinerja yang dilaporkan seharusnya dilengkapi dokumen sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
Setiap informasi kinerja yang disampaikan agar dilengkapi dokumen sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
INSPEKTORAT UTAMA BPS
149HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN 2017-2018
35.1. Satuan Kerja : STIS
35.2. Sistem Evaluasi : Evaluasi Lapangan/field evaluation 35.3. Hasil Penilaian : 50,35
35.4. Rincian Penilaian :
NO URAIAN KELEMAHAN / KEKURANGAN KONDISI SEHARUSNYA
(1) (2) (3)
A. PERENCANAAN KINERJA
1. Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019 telah disusun, namun ditemukan kekurangan yaitu:
Rencana Strategis belum direviu sehingga tidak sesuai dengan IKU dalam Perka BPS Nomor 2 Tahun 2017;
Renstra belum sepenuhnya selaras dengan Perjanjian Kinerja tahun 2017;
Perjanjian Kinerja 2018 belum diperbaharui terkait perubahan pimpinan STIS pada bulan Juni 2018.
Penentuan target pada Perjanjian 2018 belum didasarkan pada capaian kinerja tahun 2017.
Renstra 2015-2019 tidak menyajikan target tahunan;
Mengkaji ulang kesesuaian rencana strategis dengan peraturan terbaru dan kebutuhan organisasi.
Pelaksanaan reviu dilakukan secara berkala dan di-upload ke website.
Pelaksanaan reviu harus dilengkapi dengan bukti dukung seperti: notulen rapat pembahasan target kinerja, daftar hadir peserta rapat, jadwal pelaksanaan reviu;
Rencana Strategis harus menyajikan IKU yang terbaru;
Renstra hasil reviu dijadikan acuan dalam penyusunan perjanjian kinerja terbaru sehingga selaras antara kedua dokumen tersebut;
Renstra menyajikan target tahunan berupa matriks mulai tahun 2015 s.d.
2019. Matriks ini merupakan penjabaran target kinerja jangka menegah menjadi target-target tahunan dan periodik yang selaras dan terukur;
2. Belum ada jadwal, SOP, maupun mekanisme yang jelas terkait monitoring target dan pencapaian Rencana Strategis sampai dengan tahun berjalan.
Pelaksanaan monitoring target dan capaian dalam Rencana Strategis harus dilakukan secara terjadwal dengan mekanisme dan SOP yang
INSPEKTORAT UTAMA BPS
150NO URAIAN KELEMAHAN / KEKURANGAN KONDISI SEHARUSNYA
(1) (2) (3)
jelas;
Pelaksanaan monitoring harus dilengkapi dengan bukti dukung, diantaranya : SOP, notulen hasil monitoring, SK penanggung jawab, dan dokumentasi.
Pihak atau bagian yang bertanggung jawab harus melaporkan hasil monitoring tersebut secara periodik;
Pelaksanaan monitoring didukung oleh tindak lanjut atas hasil monitoring.
3. Pemanfaatan Form Rencana Aksi (FRA) masih terbatas pada pelaporan atau dokumentasi saja. Misalnya : FRA belum dijadikan acuan untuk memulai pelaksanaan setiap kegiatan;
FRA yang digunakan belum mengikuti versi terbaru;
Pelaporan FRA belum memiliki SOP/mekanisme yang jelas dan belum terjadwal (triwulanan);
Capaian dalam FRA belum dijadikan acuan dalam pemberian reward/punishment;
FRA sebaiknya dimanfaatkan secara menyeluruh dalam kegiatan organisasi, diantaranya :
a. Target dan capaian dalam FRA dijadikan acuan untuk memulai pelaksanaan setiap kegiatan;
b. Target dan capaian dalam FRA dijadikan acuan untuk mengevaluasi capaian output kegiatan;
c. Target dan capaian dalam FRA dijadikan acuan untuk memberikan kewenangan dan eksekusi mengenai diteruskan atau ditundanya suatu kegiatan;
d. Data dalam FRA dijadikan acuan
dalam implementasi
reward/punishment terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapain target kinerja;
Mekanisme penentuan target dan capaian dalam pelaporan FRA oleh pengumpul data harus didukung dengan bukti/sumber data yang jelas dari masing-masing subject matter;
Pelaporan FRA dilaksanakan secara periodik, yaitu secara triwulanan dan dilengkapi dengan bukti dukung
INSPEKTORAT UTAMA BPS
151NO URAIAN KELEMAHAN / KEKURANGAN KONDISI SEHARUSNYA
(1) (2) (3)
pelaksanaan rapat berupa notulen dan jadwal pelaksanaan;
Hasil evaluasi FRA disampaikan secara formal kepada pihak yang dievaluasi dengan menyertakan rekomendasi dan batas waktu pelaksanaannya;
Terdapat mekanisme yang memungkinkan pimpinan untuk mengetahui progress kinerja yang terbaru (updated performance);
B. PENGUKURAN KINERJA
1. Belum ada SOP dan mekanisme pengumpulan data untuk pengukuran kinerja yang jelas, misalnya terkait penanggung jawab pengumpul data, jadwal pengumpulan data, dan langkah-langkah pengumpulan serta verifikasi data dengan subject matter.
Perlu ditetapkan penanggung jawab pengumpul data untuk pengukuran kinerja yang dibuktikan dengan SK oleh pimpinan/Direktur.
Perlu dibuat SOP yang jelas mengenai langkah-langkah pengumpulan dan verifikasi data pengukuran kinerja yang dibuktikan dengan dokumen SOP yang baku.
Pengumpulan data pengukuran kinerja dari subject matter perlu dibuktikan dengan dokumen sumber yang ditandatangani oleh pengumpul data dan subject matter.
2. Pengukuran kinerja masih dilakukan dengan perkiraan saja, dokumen sumber yang digunakan tidak memadai.
Penyusunan CKP bulanan belum sepenuhnya dilaksanakan.
Kriteria Pengukuran kinerja dilakukan secara berjenjang, antara lain:
Terdapat alur penjenjangan kinerja yang jelas mulai dari pimpinan sampai dengan staf operasional (individu);
Setiap jenjang atau tingkatan memiliki indikator kinerja, target-target terukur dan hubungan kausalitas antara setiap jenjang atau tingkatan;
Hasil pengukuran dapat diverifikasi
INSPEKTORAT UTAMA BPS
152NO URAIAN KELEMAHAN / KEKURANGAN KONDISI SEHARUSNYA
(1) (2) (3)
atau ditelusuri sampai ke sumbernya;
Dokumen CKP bulanan wajib disusun sebagai dasar penilaian individu dan indikator kinerja mulai dari pimpinan hingga staf.
C. PELAPORAN
1. Masih terdapat kekurangan dalam LKIP (LKIP) yang telah disusun, antara lain:
a. LKIP belum sesuai dengan prototype yang ditetapkan oleh Biro Binagram, terutama pada kelengkapan lampiran yang tidak menyajikan Pengukuran Kinerja Sasaran dan Pengukuran Capaian Kinerja.
b. LKIP belum menampilkan capaian kinerja tujuan, serta sasaran pada tujuan tersebut.
c. Belum menyajikan evaluasi dan analisis tentang capaian-capaian kinerja outcome atau output dan disertai penjelasan tentang kendala dan solusi yang diambil.
d. Belum menyajikan analisis perbandingan yang lengkap dengan capaian tahun sebelumnya, penyebab naik atau turunnya capaian, serta perbandingan dengan target 2019.
e. Hanya menyajikan info tentang upaya efisiensi yang dilakukan dan belum menyajikan informasi tentang analisis efisiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai tujuan BPS;
f. Informasi realisasi keuangan hanya ditampilkan berdasarkan program (DMPTTL dan PSPA) dan belum menyajikan informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian sasaran kinerja instansi;
g. Belum menyajikan informasi tentang perbaikan manajemen kinerja dan upaya kongkrit untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja;
LKIP yang disusun seharusnya :
Menyajikan capaian kinerja atas Perjanjian Kinerja tahun tersebut dan didukung dengan lampiran
“Pengukuran Kinerja Sasaran” yang berisi target, realisasi dan capaian kinerja setiap Indikator Kinerja sasarannya.
Menjabarkan tujuan dan sasaran sesuai dengan indikator kinerja utama, disertai dengan capaian kinerja pada tujuan dan sasaran tersebut.
Menyajikan evaluasi dan analisis mengenai capaian kinerja per masing-masing indikator disertai ulasan mengapai sebuah indikator mampu mencapai target atau sebaliknya tidak tercapai.
Menyajikan perbandingan yang memadai, mencakup:
- Target dan Realisasi;
- Realisasi tahun berjalan dan tahun sebelumnya;
- Realisasi tahun berjalan dan target Renstra 2019
Menyajikan besaran efisiensi disertai dengan data pendukung berupa tabel perubahan semula menjadi yang menunjukkan upaya efisiennya
Menyajikan informasi keuangan yang terkait langsung dengan seluruh pencapaian sasaran
Informasi dalam LKIP digunakan secara menyeluruh untuk
INSPEKTORAT UTAMA BPS
153NO URAIAN KELEMAHAN / KEKURANGAN KONDISI SEHARUSNYA
(1) (2) (3)
memperbaiki pelaksanaan kegiatan organisasi secara terukur, terutama dalam hal perbaikan kegiatan administrasi sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja organisasi;
D. EVALUASI KINERJA
1. Belum ada upaya identifikasi untuk memantau :
- progress kinerja
- posisi (capaian) kinerja terakhir
- langkah yang diperlukan untuk mengatasi hambatan pencapaian kinerja, dan
- rekomendasi perbaikan manjemen kinerja.
Pelaksanaan evaluasi kinerja belum sepenuhnya dapat dikaitkan dengan tujuan, sasaran dan indikator kinerja organisasi STIS.
Perlu dilakukan pemantauan terhadap progress kinerja, posisi (capaian) kinerja terakhir, langkah yang diperlukan untuk mengatasi hambatan pencapaian kinerja, dan rekomendasi perbaikan manjemen kinerja yang terdokumentasi.
Bukti dukung pemantauan ini dibuat dalam bentuk notulen pembahasan yang kemudian disampaiakan kepada pihak-pihak terkait.
Pelaksanaan evaluasi Rencana Aksi harus mencakup informasi tentang capaian hasil rencana serta analisis tentang kondisi sebelum dan sesudah dilaksanakannya suatu rencana terkait tujuan dan sasaran organisasi.
2. Hasil evaluasi kinerja belum memberikan rekomendasi perbaikan manajemen kinerja yang dapat dilaksanakan.
Hasil evaluasi kinerja harus dapat memberikan rekomendasi perbaikan manajemen kinerja dalam aksi-aksi yang dapat dilaksanakan.
E. PENCAPAIAN SASARAN/KINERJA ORGANISASI