• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. KECERDASAN SPIRITUAL

E. Penelitian Peranan Hidup Doa dalam Meningkatkan

1. Pendahuluan

Berdasarkan uraian mengenai hidup doa para suster yunior CB wilayah DIY yang berkaitan dengan kecerdasan spiritual pada bab II dan III di atas, penulis ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana peranan hidup doa para suster yunior dalam meningkatkan kecerdasan spiritualnya.

a. Latar Belakang Penelitian

Seperti yang telah penulis uraikan pada bab I bahwa, sebagai religius muda yakni para suster yunior CB hidup di jaman yang sangat mengedepankan pandangan hedonisme dan konsumerisme yang menjadi gaya hidup sekular yang merupakan tawaran yang sangat menarik. Hal tersebut juga merebak masuk dalam kehidupan religius khususnya religius muda/yunior CB. Permasalahan yang dihadapi adalah melemahnya rasa religius karena hidup doa yang menjadi dasar, kekuatan kurang diperhatikan terlebih ketika dibebani dengan berbagai tugas perutusan studi dan karya. Hal ini menjadi tantangan bagi para suster yunior CB untuk belajar menentukan pilihan ketika dihadapkan dengan berbagai macam pilihan dalam tugas studi atau karya sehingga hidup doa yang menjadi dasar dalam meningkatkan kecerdasan spiritual tidak terabaikan.

Melalui penelitian ini penulis ingin melihat sejauh mana para suster yunior CB wilayah DIY dalam membangun hidup doanya, sehingga menjadi

pribadi yang cerdas secara spiritual sebagaimana yang telah diteladankan oleh Bunda Elisabeth pendiri Kongregasi.

b. Permasalahan Penelitian

1) Bagaimana pengalaman anda dalam memelihara doa-doa harian anda? Apakah ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam membangun hidup rohani anda?

2) Apakah doa menjadi hal yang penting dalam hidup anda secara khusus sebagai suster yunior CB? Mengapa?

3) Apa manfaat yang dapat diambil ketika anda ikut terlibat dalam kegiatan Yunior, misalnya rekoleksi bersama, maupun retret yang telah anda jalani selama ini?

4) Apakah dengan ketekunan membangun hidup doa dapat membawa perubahan dalam hidup anda, secara khusus dalam meningkatkan kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi, kecerdasan sosial sebagai suster yunior CB sehingga semakin cakap dalam hidup dan perutusan anda saat ini?

5) Apakah anda menemukan bentuk doa baru yang semakin anda akrabi dan membantu anda dalam meningkatkan kecerdasan spiritual anda? Lalu anda diajak untuk menyadari apa?

6) Apakah ada kekuatan rohani yang bekerja dan berpengaruh dalam hidup anda secara khusus intuisi rohani dalam membangun relasi sehingga semakin mengenal Allah secara lebih dekat?

c. Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui sejauh mana para suster memelihara hidup doanya, dan kesulitan atau hambatan yang dijumpai dalam memelihara hidup rohaninya.

2) Untuk mengetahui sejauh mana doa mempunyai peranan penting sebagai suster yunior CB.

3) Untuk mengetahui sejauh mana manfaat yang diperoleh dalam keterlibatannya mengikuti kegiatan Yunior, misalnya rekoleksi bersama, maupun retret.

4) Untuk mengetahui sejauh mana manfaat hidup doa dalam hidup secara khusus dalam meningkatkan kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi, kecerdasan sosial sebagai suster yunior CB.

5) Untuk mengetahui apakah para suster menemukan bentuk doa baru yang semakin diakrabi dan membantu meningkatkan kecerdasan spiritualnya. 6) Untuk mengetahui apakah ada kekuatan rohani yang bekerja dan

berpengaruh dalam hidup para suster yunior CB secara khusus intuisi rohani dalam membangun relasi dengan Tuhan sehingga semakin mengenal Allah secara lebih dekat.

d. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu para suster yunior CB secara khusus wilayah DIY, untuk semakin menyadari bahwa hidup doa menjadi dasar, fondasi, kekuatan yang sungguh berperanan dalam meningkatkan

kecerdasan spiritualnya. Dengan demikian para suster juga diharapkan semakin cerdas secara spiritual dalam menghayati hidup panggilannya sesuai dengan semangat dan spiritualitas kongregasi.

2. Metodologi penelitian

Pada bagian ini, peneliti akan membahas mengenai metode penelitian yang meliputi: pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, responden penelitian, teknik pengumpulan data dan instrument penelitian, teknik analisis data, dan keabsahan data.

a. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 1988: 3). Sugiono berpendapat bahwa pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi (gabungan), dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi (Sugiono, 2010:15).

b. Tempat dan Responden Penelitian

Penelitian diadakan di beberapa komunitas dengan jumlah responden 10 orang suster yunior. Komunitas tempat penelitian yaitu: Komunitas CB Panti Rapih, Jln. Cik Ditiro no. 30 Yogyakarta dengan jumlah responden 4 orang suster. Komunitas CB St. Anna, Jln. Kolombo 19A Yogyakarta dengan jumlah responden 2 orang suster. Komunitas CB Stella Duce, Jln. Kolombo 19 Yogyakarta dengan jumlah responden 1 orang suster. Komunitas CB Suryodiningratan Yogyakarta dengan jumlah responden 1 orang suster dan Komunitas CB St. Regina Samirono Yogyakarta dengan jumlah responden 2 orang suster. Penelitian dilakukan pada bulan November 2012.

c. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Instrument penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri yang dibantu dengan pendekatan wawancara, observasi dan dokumen (Sugiyono, 2010: 305). Teknik yang digunakan penulis adalah wawancara, observasi dan dokumen. Wawancara dipandang sebagai bentuk percakapan yang dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan yang terdapat dalam lingkungan kebudayaan tertentu (Nasution, 1988: 74). Wawancara yang digunakan penulis adalah wawancara terstruktur yaitu dengan menyiapkan pertanyaan-pertanyaan tertulis dan sama dan pengumpul data mencatatnya (Sugiyono, 2010: 319).

Teknik penelitian dengan observasi partisipatif adalah peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan

untuk sumber data penelitian sehingga data yang diperoleh lebih lengkap dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak (Sugiyono, 2010: 310).

Teknik pengumpulan data dengan dokumen yang merupakan catatan peristiwa yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari observasi dan wawancara (Sugiyono, 2010: 329). Pengumpulan data dengan dokumen penulis menggunakan dokumen yang berbentuk tulisan yakni data kegiatan rohani/doa rutin masing-masing komunitas dimana para suster yunior tinggal. Juga data tertulis program kegiatan rohani/doa para suster yunior.

d. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data adalah proses mencari, menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi/catatan lapangan dan dokumen serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2010: 335).

e. Keabsahan Data

Keabsahan data diusahakan dengan validitas (cross check), atau obyektifitas yaitu mengusahakan agar data yang diperoleh tidak dipengaruhi oleh pihak lain. Adapun reliabilitas data dilakukan dengan mengadakan member check yaitu proses pengecekan data yang diperoleh peneliti melalui wawancara, hasil observasi dan dokumen kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk

mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data, sehingga semakin kredibel/dipercaya (Sugiyono, 2010:375).