• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Bertitik tolak dari keseluruhan pembahasan yang telah diuraikan dalam setiap bab, akhirnya penulis mencoba mengungkapkan saran-saran yang dapat diperhatikan dan digunakan untuk meningkatkan kecerdasan spiritual para suster yunior CB melalui hidup doa, sehingga menjadi penerus kongregasi yang berkualitas dalam menghayati hidup panggilan dan perutusan kongregasi.

1. Hidup di zaman yang semakin berkembang dengan berbagai tantangan sebagai suster yunior yang sedang berproses (ongoing process) dalam membina hidup rohaninya, hidup doa merupakan bagian yang penting dan menjadi komitmen serta menjadikan identitas kita sebagai religius. Maka para suster diharapkan memiliki daya juang yang tinggi dalam meningkatkan ketekunan, kesetiaan dan kedisiplinan diri yang tak kunjung henti dalam doa, refleksi dan ber-discernment sehingga menjadi religius CB yang semakin cerdas secara spiritual dalam menghayati panggilannya.

2. Doa mampu membuat seseorang menempatkan dirinya di hadapan Allah dan membuat relasinya dengan Allah semakin kuat. Maka doa harus dipahami sungguh sebagai suatu rahmat dari Allah kepada manusia. Dengan demikian kita menyadari bahwa doa bukan lagi menjadi kewajiban atau beban namun menjadi kebutuhan mendasar yang memberi kekuatan dan inspirasi dalam menghayati hidup sehari-hari.

3. Pendampingan para suster yunior diberi porsi waktu yang lebih untuk menggali hidup doa dan mempelajari kharisma dan spiritualitas kongregasi serta nilai-nilai Injil yang dihayatinya dalam hidup berkomunitas dan karya. Bimbingan pribadi dan bersama bagi para suster yunior lebih diefektifkan dan mengajak mereka untuk terus-menerus menghidupi budaya refleksi, diskresi dan asketis sehingga semakin mampu memiliki kehendak dan kemauan yang kuat dalam keberanian mengambil keputusan yang matang dan objektif, memiliki ketabahan dan kemampuan menghadapi tantangan dan memiliki ketekunan dan komitmen dalam melaksanakan apa yang menjadi keputusan atau pilihannya.

4. Para pendamping yunior bekerjasama dengan pemimpin komunitas dalam pembinaan para suster yunior, lebih memperhatikan unsur-unsur yang berkaitan dengan hidup doa dan kecerdasan spiritual terlebih yang menjadi kekhasan warisan dari Bunda Pendiri. Karena ketika para suster yunior

memiliki kecerdasan spiritual yang baik, mereka akan mampu menghayati spiritualitas kongregasi dan hidup mereka lebih bermakna dan mempunyai arah dan tujuan. Dengan demikian maka, para suter yunior diharapkan semakin memiliki kecerdasan spiritual yang memadai agar dapat menghayati hidup panggilan sebagai suster CB yang lebih berkualitas dan bermakna.

5. Para pendamping yunior bekerjasama dengan Tim Pembina Rayon (TPR) mengadakan rekoleksi atau seminar yang berkaitan dengan peranan hidup doa dalam meningkatkan kecerdasan spiritual para suster yunior khususnya wilayah DIY.

DAFTAR PUSTAKA

Agustian, A.G. (2010). ESQ: Emotional Spiritual Quotient. Jakarta: Arga Tilanta.

Alim. (2010). Aqudo, Philomena. (1988). Aku Memilih Engkau. Yogyakarta: Kanisius. Buzan, T. (2003). Sepuluh Cara Jadi Orang yang Cerdas secara Spiritual.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Darminta, SJ. (1981a). Doa Berdoa (Seri Ikhrar No. 9). Yogyakarta: Kanisius.

________. (1981b). Satu Hati Satu Jiwa (Seri Ikhrar No. 11). Yogyakarta: Kanisius.

________. (1982). Hidup Religius (Seri Hidup dalam Roh No. 7). Yogyakarta: Kanisius.

________. (1992). Memaknai Doa Bapa kami. Yogyakarta: Kanisius.

________. (1994). Pengalaman dan Pergulatan Rohani Selama Masa Yunior. Makalah untuk pendampingan para religius yunior yang berlangsung di Pusat Spiritualitas Girisonta, Ungaran.

________. (1995). Mistik, Devosi dan Hidup Rohani. Yogyakarta: Kanisius. ________. (1997a). Doa dan Pengolahan Hidup. Yogyakarta: Kanisius. ________. (1997b). Sabda di Bukit. Yogyakarta: Kanisius.

________. (2001). Yesus Sang Pendoa ( Seri Peziarahan Hidup No. 4). Yogyakarta: Kanisius.

________. (2006a). Hati Pendoa. Yogyakarta: Kanisius.

________. (2006b). Penegasan Panggilan. Yogyakarta: Kanisius. ________. (2006c). Praksis Pendidikan Nilai. Yogyakarta: Kanisius.

________. (2012). Berdoa dari Hari ke Hari Seturut Konstitusi. Makalah retret untuk para suster CB yang berlangsung tanggal 17 – 29 April 2012 di Sangkalputung, Klaten.

Dewan Pimpinan Umum. (1987). Elisabeth Gruyters: Pendiri Sebuah Tarekat. Yogyakarta: Kanisius.

Goleman, D. (1996). Emotional Intelligence: Kecerdasan Emosional, Mengapa EI lebih penting daripada IQ. Jakarta: Gramedia.

Harjawiyata, F. (1977). Berdoa Tak Kunjung Putus (Seri Sumber Hidup I). Yogyakarta: Kanisius.

Hetu, Inocens Ruben. (2007). Tahap-tahap Doa Kodrati. Yogyakarta: Kanisius.

Humblet, P. (2001). Senantiasa Hati Kami Mendambakan Dikau (Seri Kembali ke Sumber No. 5). Nijmegen: Valkhof Pers.

Indrakusuma, Y. (1981). Doa Pribadi. Dalam C. Verbeek, O.Carm. (Ed.), Hidup dalam Roh (hal. 90-112). Yogyakarta: Kanisius.

Kapitel Umum dan Kapitel Provinsi. (2005). Suster CB Murid Perempuan Yesus Kristus Pengemban Rekonsiliasi Dalam Dunia yang Terluka. Manuskrip yang diterbitkan oleh Pertemuan Kapitel Suster CB yang berlangsung tanggal 16 Juli – 6 Agustus 2005 di Yogyakarta. Kapitel Provinsi. (2011). Hatiku Bernyala-nyala Karena Cinta Buatlah Aku

Cakap Dalam PengabdianMu. Manuskrip yang diterbitkan oleh Pertemuan Kapitel Suster CB yang berlangsung tanggal 28 Februari – 6 Maret 2011 dan 30 September – 9 Oktober 2011 di Yogyakarta.

Katekismus Gereja Katolik. (1995). (P. Herman Embuiru SVD, Penerjemah). Ende: Percetakan Arnoldus. (Buku asli diterbitkan tahun 1992).

Konferensi Waligereja Indonesia. (1996). Iman Katolik: Buku Informasi dan Referensi. Yogyakarta: kanisius.

Lukasik, A. (1991). Memaknai Perayaan Ekaristi. Yogyakarta: Kanisius. Mardi Prasetyo. (1992). Psikologi Hidup Rohani. Yogyakarta: Kanisius. _______. (2001). Tugas Pembinaan Demi Mutu Hidup Bakti. Yogyakarta:

Kanisius.

Martini, C.M. (1987). Menyelami Alam Doa. Yogyakarta: Kanisius.

Moleong, Lexy.J. (1988). Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. (1988). Metodologi Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito. Nershalha. (2012).

April 14, 2013.

Nouwen, Henri J.M. (1985). Menggapai Kematangan Rohani. Yogyakarta: Kanisius.

_______. (1994). Dengan Tangan Terbuka. Yogyakarta: Kanisius. _______.dkk. (1987). Sehati Seperasaan. Yogyakarta: Kanisius.

Riduwan. (2008). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rinaldi Nizar Sugiyono. (2010). Metode Penelitian: Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukidi. (2004). Kecerdasan Spiritual: Mengapa SQ Lebih Penting daripada IQ dan EQ. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Suparno, P. (2013). Spiritual Quotient (SQ) dalam Hidup Membiara. Rohani, 01, hal. 25-28.

Suster-suster Cintakasih St. Carolus Borromeus. (2004). Konstitusi Beserta Direktorium. Manuskrip yang diterbitkan oleh Dewan Pimpinan Umum Kongregasi Suster-suster Cintakasih Santo Carolus Borromeus di Maastricht, Februari 1989.

Ubaydillah. http//www.e-psikologi.com. accessed on April 14, 2013

Verbeek, C. (1981). Dasar-dasar Hidup Religius Hidup Dalam Roh (Seri Hidup dalam Roh No. 3). Yogyakarta: Kanisius

Wahyudi, S.,dkk (2010). Membentuk Kecerdasan Spiritual Anak. Jakarta: Amzah.

Zohar, D. & Marshall, I. (2000). SQ Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan. Bandung: Mizan Media Utama.

________. ( 2005). Spiritual Capital Memberdayakan SQ di Dunia Bisnis. Bandung: Mizan Media Utama.

kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam membangun hidup rohani anda?

2. Apakah doa menjadi hal yang penting dalam hidup anda secara khusus sebagai suster yunior CB? Mengapa?

3. Manfaat apa yang dapat diambil ketika anda ikut terlibat dalam kegiatan Yunior, misalnya rekoleksi bersama, maupun retret yang telah anda jalani selama ini?

4. Apakah dengan ketekunan membangun hidup doa dapat membawa perubahan dalam hidup anda, secara khusus dalam meningkatkan kecerdasan spiritual anda? Misalnya? 5. Apakah hidup doa yang anda tekuni selama ini juga berpengaruh pada kecerdasan

intelektual, kecerdasan emosi, kecerdasan sosial sebagai suster yunior CB sehingga semakin cakap dalam hidup dan perutusan anda saat ini?

6. Dari berbagai macam praktek doa, apakah anda menemukan bentuk doa baru yang semakin anda akrabi dan membantu anda dalam meningkatkan kecerdasan spiritual anda? Lalu anda diajak untuk menyadari apa?

7. Apakah ada kekuatan rohani yang bekerja dan berpengaruh dalam hidup anda secara khusus intuisi rohani dalam membangun relasi sehingga semakin mengenal Allah secara lebih dekat?

JLN. KOLOMBO 19 – YOGYAKARTA

A.JADWAL DOA HARIAN / RUTIN

NO WAKTU KEGIATAN KET.

1 05.15 Ibadat pagi Pribadi

05.45 Perayaan Ekaristi Bersama Umat

2 18.00 Meditasi/kontemplasi Pribadi

3 18.30 Ibadat sore Bersama

4 20.00 Ibadat /doa malam Bersama

5 Minggu, Pkl.12.00 Ibadat siang Bersama

6 Kamis, Pkl. 18.00 Adorasi Bersama

7 Minggu II setiap bulan

Pengakuan Dosa

(Romo Pengakuan: Rm. Wiryono, SJ)

Pribadi

8 Minggu III setiap bulan

Rekoleksi komunitas

(Bersama: mengundang nara sumber dengan menyesuaikan tema rekoleksi)

-Pribadi -Bersama

Minggu IV setiap bulan

Misa komunitas Bersama

9 1 tahun sekali, menyesuaikan program TPR

Retret tahunan

Tema: menyesuaikan tema program TPR

Bersama dan ada bimbingan pribadi

10 Setiap hari kamis Pkl. 20.00

Lesing para suster yunior bersama Pimpina Komunitas -Pribadi -Bersama 11 Setiap malam (sebelum makan) Bacaan Rohani (Dokumen Kongregasi) Bersama Yogyakarta, 13 Oktober 2012 Mengetahui Pimpinan Komunitas Sr. Justa, CB

JLN. CIK DI TIRO 30 – YOGYAKARTA

B.JADWAL DOA HARIAN / RUTIN

NO WAKTU KEGIATAN KET.

1 05.15 Ibadat pagi Bersama

2 05.45 Perayaan Ekaristi Bersama umat

3 18.30 Ibadat sore/Rosario/ibadat arwah Bersama

4 Selasa, pkl. 18.00 Meditasi pribadi Pribadi

5 Selasa, pkl. 17.00 Pertemuan Kelompok (merenungkan

dan sharing KS, dokumen kongregasi) Bersama

6 Rabu, pkl. 18.00 Meditasi terpimpin Bersama

7 Kamis, Pkl. 18.00 Adorasi Bersama

8 Minggu II setiap bulan

Rekoleksi komunitas (Bersama: mengundang nara sumber dengan menyesuaikan tema rekoleksi)

-Pribadi -Bersama

9 Minggu III setiap bulan

Pengakuan Dosa

(Romo Pengakuan: Rm. Wim, MSF)

Pribadi

10 1 tahun sekali, menyesuaikan program TPR

Retret tahunan

Tema: menyesuaikan tema program TPR (Senior, Medior, Yunior)

Bersama dan ada bimbingan pribadi

11 Menyesuaikan waktu dan kebutuhan

Lesing para suster yunior bersama Pimpina Komunitas

-Pribadi -Bersama 12 Setiap malam

(sebelum makan)

Bacaan Rohani (dokumen kongregasi dan bacaan rohani dari sumber lain)

Bersama Yogyakarta, 13 Oktober 2012 Mengetahui Pimpinan Komunitas Sr. Surani, CB

DP.01/308 DEPOK-SLEMAN – YOGYAKARTA

C.JADWAL DOA HARIAN / RUTIN

NO WAKTU KEGIATAN KET.

1 Ibadat pagi Pribadi

2 05.45 Perayaan Ekaristi Bersama umat

3 18.00 Ibadat sore Bersama

4 Selasa, pkl. 18.00 Ibadat sore, Rosario Bahasa Inggris Bersama

5 Kamis, Pkl. 18.00 Adorasi Bersama

6 Jumat, pkl. 18.00 Perayaan Ekaristi Bersama anak

asrama

7 Minggu, pkl. 12.00 Ibadat siang Bersama

8 Minggu, pkl. 18.00 Meditasi terpimpin bersama

9 Selasa II setiap bulan

Pengakuan Dosa

(Romo Pengakuan: Rm. Wim, MSF)

Pribadi

10 Minggu II setiap bulan

Rekoleksi komunitas

(Bersama: mengundang nara sumber dengan menyesuaikan tema rekoleksi)

-Pribadi -Bersama 11 1 tahun sekali, menyesuaikan program TPR Retret tahunan

Tema: menyesuaikan tema program TPR (senior, medior, yunior)

Bersama dan ada bimbingan pribadi

12 Menyesuaikan wkt. dan kebutuhan

Lesing para suster yunior bersama Pimpina Komunitas -Pribadi -Bersama Yogyakarta, 25 Oktober 2012 Mengetahui Pimpinan Komunitas Sr. Karina, CB

JLN. SURYODININGRATAN NO. 35 – YOGYAKARTA

D.JADWAL DOA HARIAN / RUTIN

NO WAKTU KEGIATAN KET.

1 05.00 Ibadat pagi Pribadi

2 05.00 Misa pagi Bersama umat di

gereja paroki

3 18.00 Ibadat sore dan Ibadat penutup Bersama

4 17.00-18.00 Meditasi Pribadi

5 Setiap Jumat Pkl.18.00

Ibadat arwah Bersama

6 Kamis minggu I dan III, Pkl. 05.30

Misa Komunitas Bersama

7 Setiap Kamis, Pkl. 17.30-18.30

Adorasi Bersama

8 Setiap bulan (waktu diatur sendiri)

Pengakuan Dosa

(Romo Pengakuan mencari sendiri)

Pribadi

9 Minggu II setiap bulan

Rekoleksi komunitas

(Bersama: Seklit yang memimpin)

-Pribadi -Bersama 10 1 tahun sekali, menyesuaikan program TPR Retret tahunan

Tema: menyesuaikan tema program TPR (Senior, Medior, Yunior)

Bersama dan ada bimbingan pribadi

11 Setiap hari Rabu (wkt. menyesuaikan)

Lesing para suster yunior bersama Pimpina Komunitas -Pribadi -Bersama Yogyakarta, 13 Oktober 2012 Mengetahui Pimpinan Komunitas Sr. Jeanne, CB

JLN. KOLOMBO 19A – YOGYAKARTA

JADWAL DOA HARIAN / RUTIN

NO WAKTU KEGIATAN KET.

1 Senin, pkl. 05.15 Ibadat pagi ( Senin, Rabu, Sabtu ) Bersama 05.45 Perayaan Ekaristi ( Senin – Sabtu ) Bersama umat

11.00 Rosario ( senin- sabtu ) Bersama

Meditasi ( Senin –Minggu ) Pribadi 18.00 Ibadat sore + ibadat penutup ( Senin,

Rabu, Sabtu, Minggu

Bersama )

2 Selasa Ibadat pagi ( Selasa, Kamis, Minggu ) Pribadi Ibadat sore ( Selasa, Kamis, Jumat

Minggu

Pribadi )

17.00 Sharing ( sejarah EG ) Kelompok

18.15 Ibadat penutup Bersama

Kamis, pkl. 17.30 Adorasi Bersama

3 Jumat, pkl. 05.15 Ibadat pagi ( Ibadat arwah ) Bersama 4 Sabtu, pkl. 18.00 Ibadat sore + ibadat penutup Bersama

5 Minggu, pkl 12.00 Ibadat siang Bersama

Minggu ke II setiap bulan

Rekoleksi Komunitas (mengundang nara sumber Tema rekoleksi tahunan kongregasi )

Bersama

Minggu ke III setiap bulan

Pengakuan dosa ( Romo pengakuan dosa: Romo SCY )

Pribadi

6 Seminggu 1 kali Lesing para suster yunior Bersama Yogyakarta, 18 Oktober 2012 Mengetahui Pimpinan Komunitas Sr. Listiana. CB