• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. GAMBARAN UMUM PENDAMPING PIA DALAM

B. Penelitian Peran Pendamping PIA dalam Membantu Anak Terlibat

1. Rumusan Masalah

a) Bagaimana pelaksanaan peran pendamping PIA dalam membantu anak terlibat dalam Perayaan Ekaristi di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta?

b) Faktor pendukung dan penghambat apa saja yang dihadapi pendamping PIA dalam membantu anak terlibat dalam Perayaan Ekaristi di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta

c) Apa harapan pendamping PIA agar anak semakin terlibat dalam Perayaan Ekaristi di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru?

2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

a) Mendapat gambaran apakah pendamping PIA di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta berperan dalam membantu anak terlibat dalam Perayaan Ekaristi dan sejauh mana peran tersebut dilaksanakan.

b) Mengetahui faktor pendukung dan penghambat apa saja yang dihadapi pendamping PIA dalam membantu anak terlibat dalam Perayaan Ekaristi di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta.

c) Mendapat gambaran harapan pendamping PIA agar anak semakin terlibat dalam Perayaan Ekaristi di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta.

3. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan penulis gunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2013:15).

Filsafat postpositivisme sering juga disebut sebagai paradigma interpretif dan konstruktif, yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif (reciprocal). Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek yang alamiah adalah obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut (Sugiyono, 2013:14).

Dalam penelitian kualitatif, instrumennya adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk dapat menjadi isntrumen, maka

peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna (Sugiyono, 2013:15).

4. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:60), variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini adalah:

a) Peran pendamping b) Keterlibatan anak

5. Responden dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetappi ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori (Sugiyono, 2013: 298).

Oleh karena itu, penulis akan meneliti pendamping PIA sebagai narasumber penelitian dengan alasan karena penelitian ini membahas tentang peran pendamping PIA Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta. Pendamping yang akan dijadikan narasumber hanya diambil beberapa saja, yaitu yang aktif dalam kegiatan PIA di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta.

6. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Oleh karena itu, peneliti sebagai instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya turun ke lapangan. Menurut Sugiyono (2013:306), peneliti kualitatif sebagai human instrument

berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.

Dalam penelitian kualitatif, instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, baik pada grand toour question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan (Sugiyono, 2013: 307).

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperanserta (participan observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi

(Sugiyono, 2013; 309).

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi dan wawancara/iterview. Cara yang dilakukan adalah dengan melakukan observasi atau pengamatan langsung di lapangan dan membuat pertanyaan berkaitan dengan peran pendamping dalam membantu anak terlibat dalam Perayaan Ekaristi. Wawancara ini akan ditujukan kepada beberapa pendamping PIA yang ada di pusat paroki.

7. Tempat dan Waktu Penelitian

Proses pengumpulan data dengan observasi dilakukan pada bulan November 2017-Februari 2018 di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru, sedangkan pengumpulan data dengan wawancara akan dilaksanakan di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru yang beralamat di Jl. I Dewa Nyoman Oka 18 Yogyakarta 55224, Kotabaru, Yogyakarta. Waktu pelaksanaan wawancara pada bulan Desember 2017 – Januari 2018.

8. Kisi-kisi

Tabel 1. Kisi-kisi Wawancara

Variabel Indikator Jml Item No Item Peran Pendamping PIA  Identitas  Motivasi  Pengadaan Perayaan Ekaristi Anak

 Pendampingan anak saat Perayaan Ekaristi

 Pengajaran sederhana tentang Perayaan Ekaristi  Kerjasama dengan orangtua

dan pihak Gereja

 Faktor pendukung dan penghambat 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 4 5 8 9

 Harapan 1 10 Keterlibatan Anak  Bentuk-bentuk keterlibatan anak 2 6,7 Jumlah 10 10 9. Pedoman Wawancara a) Identitas pendamping: Nama : Umur : Pekerjaan : Lama pelayanan : b) Motivasi menjadi pendamping PIA

c) Apakah ada program Perayaan Ekaristi untuk anak? Bagaimana program tersebut dapat terwujud (upaya pendamping dalam mewujudkan Perayaan Ekaristi bagi anak)?

d) Bagaimana peran Anda sebagai pendamping dalam mendampingi anak saat Perayaan Ekaristi berlangsung?

e) Bagaimana cara Anda membantu anak memahami Perayaan Ekaristi? f) Bagaimana cara Anda agar anak terlibat langsung dalam Perayaan

Ekaristi?

g) Bagaimana cara Anda agar anak bisa bersikap baik selama Perayaan Ekaristi berlangung?

h) Bagaimana dengan orang tua dan pihak Gereja terkait dengan usaha agar anak terlibat dalam Perayaan Ekaristi?

i) Apa saja faktor pendukung dan penghambat Anda dalam melaksanakan peran sebagai pendamping?

j) Apa harapan Anda ke depannya agar anak semakin terlibat dalam Perayaan Ekaristi?

C. Hasil Penelitian Peran Pendamping PIA dalam Membantu Anak Teribat