• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SISTEM INDERA

KELAS X MIA MAN YOGYAKARTA III Sri Lestari1), Dias Idha Pramesti1)

PENERAPAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SISTEM INDERA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII BP 5 MTsN Tangerang II Pamulang) Hariyanto

Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, haryhariyanto8@gmail.com

Zulfiani

Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, zulfiani@uinjkt.ac.id

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yaitu rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) materi biologi khususnya pada konsep sistem indera. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh berbagai macam faktor, diantaranya guru masih menggunakan metode konvensional seperti ceramah, serta dominasi guru dalam proses pembelajaran yang sangat besar sehingga menyebabkan proses pembelajaran menjadi pasif dan membosankan. Selain itu, motivasi siswa yang rendah untuk belajar juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada konsep sistem peredaran darah. Sehubungan dengan permasalahan diatas, melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh cara yang tepat untuk perbaikan kualitas pembelajaran IPA di kelas VIII BP 5 MTs Negeri Tangerang II Pamulang dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Penerapan pendekatan discovery diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep sistem indera, karena didalam pendekatan discovery pembelajaran lebih berfokus pada siswa dalam menemukan pengetahuannya secara pribadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model penelitian tindakan kelas dari Kemmis & McTaggart yang terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Keempat tahapan tersebut dilaksanakan didalam dua siklus penelitian dimana tiap siklus difokuskan pada materi tentang sistem indera. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Tangerang II Pamulang dengan subjek penelitian kelas VIII BP 5. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasi belajar siswa Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan Discovery dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Rata-rata hasil belajar biologi siswa pada siklus 1 adalah 83.45 dengan ketuntasan mencapai 90.32%, sedangkan rata untuk siklus II mengalami peningkatan yaitu untuk rata-rata hasil belajar sebesar 92.04 dengan persentase ketuntasan 100%. Selain itu untuk efektivitas tindakan melalui uji N-Gain pada siklus I sebesar 0.66 dan pada siklus II sebesar 0.73 mengalami peningkatan sebesar 10.60%.

Kata kunci: pendekatan discovery, hasil belajar biologi, metode eksperimen, metode demonstrasi

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah salah satu bentuk investasi jangka panjang yang memerlukan banyak faktor pendukung, hal ini diakui oleh setiap bangsa demi menjaga kelansungan masa depannya. Demikian halnya dengan bangsa Indonesia yang menaruh harapan yang besar pada bidang pendidikan demi terciptanya bangsa yang mempunyai masa depan yang cerah.

Pendidikan merupakan modal utama bangsa ini untuk dapat menghadapi persaingan global dengan pertahanan yang kuat. Kualitas pendidikan yang baik akan berjalan sejalan dengan kulitas sumber daya

manusia yang baik pula. Hal ini sejalan dengan sikap pemerintah saat ini yang menyebutkan bahwa dimensi pembangunan manusia merupakan kunci dari dimensi-dimensi pembangunan lainnya dan pendidikan merupakan salah satu dari dimensi tersebut (Kemendikbud, 2015).

Satu hal yang tidak pernah dapat lepas dari dunia pendidikan adalah proses belajar mengajar. Belajar diartikan sebagai sebagai proses perubahan tingkah laku karena pengalaman atau latihan. Sedangkan mengajar diartikan sebagai proses menyampaikan ilmu pengetahuan dan membentuk perilaku. Proses belajar mengajar ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Secara umum kegiatan

Hariyanto, Zulfiani

|Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran, 133-136 Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1

belajar memiliki 3 jenis tujuan yaitu untuk mendapatkan pengetahuan, pemahaman konsep dan keterampilan, serta pembentukan sikap. Untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran tersebut, maka guru harus memiliki rencana dan strategi untuk proses belajar mengajar. Akan tetapi didalam kehidupan sehari-hari khususnya di lingkungan sekolah, proses belajar mengajar seringkali mengalami beberapa kendala atau masalah.

Kendala atau masalah yang dihadapi dikelas dalam proses belajar mengajar merupakan suatu hal yang harus dicarikan solusinya oleh guru. Dengan demikian, guru diharuskan mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi proses belajar mengajar dengan baik. Guru harus dapat menemukan pendekatan, metode, model maupun strategi pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran. Sebuah pendekatan, atau strategi yang tidak mengharuskan siswa menghapal suatu materi pembelajaran, akan tetapi membuat siswa dapat mengkonstruksikan sendiri pengetahuannya.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di MTsN Pamulang II Tangerang terdapat lima kelas bina prestasi yaitu bina prestasi satu, dua, tiga, empat dan lima. Diantara kelima kelas VIII Bina Prestasi tersebut, kelas VIII Bina Prestasi 5 memiliki nilai yang terendah untuk mata pelajaran IPA khususnya biologi. Konsep sistem indera dianggap sulit pada kelas VIII Bina Prestasi tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang kurang memenuhi standar ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. Oleh karena itu, peneliti menggunakan konsep sistem indera sebagai bahan penelitian. Pemilihan kelas VIII Bina Prestasi 5 sebagai kelas penelitian dikarenakan selain nilai mereka yang relatif rendah, terdapat beberapa kendala atau masalah didalam proses belajar mengajar.

Pada saat pembelajaran khususnya IPA, kebanyakan siswa terkadang tidak memperhatikan ketika pembelajaran sedang berlangsung. Penyebabnya adalah banyak konsep – konsep yang harus mereka kuasai akan tetapi pengemasan dari konsep-konsep tersebut kurang menarik dan mereka tidak terlibat aktif dalam menemukan konsep-konsep tersebut. Selain itu kebanyakan siswa kurang mengerti untuk konsep-konsep biologi yang hanya digambarkan dalam bentuk abstrak. Hal ini terjadi karena adanya suatu fenomena yaitu kecenderungan guru untuk menggunakan metode-metode pembelajaran yang kurang mampu merangsang siswa untuk dapat terlibat aktif dan cenderung membosankan contohnya adalah metode ceramah.

Penurunan minat belajar siswa ini membuat prestasi siswa juga ikut menurun, hal ini terlihat dari penurunan hasil belajar yang didapatkan oleh siswa.

Salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk menarik perhatian siswa dan membuat mereka aktif dalam menemukan sendiri pengetahuannya adalah pendekatan discovery.

Pendekatan discovery merupakan pendekatan mengajar yang memerlukan proses mental, seperti mengamati, mengukur, menggolongkan, menduga, menjelaskan, dan mengambil keputusan. Pada kegiatan discovery ini, siswa dapat secara aktif untuk

menemukan sendiri pengetahuannya dari melakukan percobaan, mengumpukan data, menganalisis data, dan mengambil keputusan berdasarkan masalah.

Permasalahan diatas menjadi alasan penulis untuk melakukan penelitian pada kelas VIII Bina Prestasi 5 MTsN Pamulang II Tangerang. Kualitas pembelajaran yang masih kurang untuk mendorong siswa berpikir aktif dan kreatif dan juga dilatar belakangi oleh permasalahan pembelajaran yang selama ini berkesan kurang menarik, menjenuhkan/membosankan dan kurang menantang bagi siswa sehingga pemahamannya kurang maksimal dan berdampak pada hasil belajar mereka yang menurun. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang “Penerapan Pendekatan Discovery dalam pembelajaran untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sistem Indera (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII BP 5 MTsN Tangerang II Pamulang)”.

METODE

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan dua siklus. Penelitian ini dikembangkan berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di kelas. Pada penelitian tindakan ini akan digunakan pendekatan discovery dengan menggunakan metode

eksperimen dan demonstrasi. Media yang digunakan adalah torso dan berbagai alat pendukung lainnya dalam menunjang kegiatan pembelajaran yang telah dirancang. Media torso digunakan oleh guru dalam mendemokan bagian-bagian alat indera manusia berserta proses yang terjadi pada alat indera tersebut.

Adapun subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah 32 orang siswa kelas VIII BP 5 (Bina Prestasi), yang terdiri dari 10 laki-laki dan 22 perempuan. Peneliti berperan langsung sebagai guru yang berperan dalam proses pembelajaran IPA

Penerapan Pendekatan Discovery untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa....

|Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran, 134-136 Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1

Terpadu khusunya biologi pada konsep sistem indera manusia dengan metode demonstrasi dan menggunakan media torso serta alat-alat pendukung lainnya. Harapan intervensi tindakan adalah pencapaian siswa 95% siswa dengan nilai KKM ≥75 pada konsep Sistem Indera.

Untuk melihat peningkatan pretest dan posttest

maka dilakukan uji N-Gain (normalized gain). Nilai N-Gain ini dihitung dengan menggunkan rumus sebagai berikut (Hake, 1999)

N − Gain =

Tabel 1. Interpretasi Kriteria Tingkat Gain

Rentang Indeks N-Gain Kategori Peningkatan >0.7 Tinggi 0.3-0.7 Sedang <0.3 Rendah

Analisis tes hasil belajar dilakukan dengan ananlisi deskriptif. Analisis statistik deskriptif meliputi skor rata-rata (mean), daya serap, dan ketuntasan belajar. Untuk menghitung skor rata-rata hasil tes kemampuan siswa menggunakan rumus:

Mx =

Keterangan:

Mx = skor rata-rata (mean) ΣX = jumlah skor siswa

N = banyak skor (number of cases)

Untuk menghitung daya serap siswa, digunakan rumus:

Daya Serap = " #$ % & x100%

Data dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan pengamatan hasil belajar, observasi pembelajaran, observasi aktivitas siswa, wawancara, dan dokumentasi. Data tersebut kemudian dianalisis dengan cara dideskripsikan sebagai berikut: (1) Analisis hasil pengolahan data observasi, (2) Analisis proses tindakan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refeleksi, (3) Analisis hasil belajar tiap siklus belajar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada siklus I, dilakukan tes kemampuan siswa. Pretest digunakan untuk mengetahui haisl belajar sebelum intervensi tindakan. Posttest digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sesudah intervensi tindakan. Adapun hasi tes kemampuan siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil Kemampuan Siswa pada Siklus I

Data Pretest Posttest Nilai Max 73.3 93.3 Nilai Min 26.7 40 Rata-rata 49.03 83.45 SD 13.27 10.01 Ketuntasan 0% 90.32% Tidak Tuntas 100% 9.68%

Berdasarkan data pada posttest siklus 1 pada Tabel 2, didapatkan informasi bahwa persentase ketuntasan siswa sebesar 90.32% yang mencapai KKM (75) dan sisanya sebesar 9.68% siswa belum mencapai KKM yang ditetapkan. Pembelajaran dilanjutkan ke siklus II, karena indikator keberhasilan sebesar 95% belum tercapai. Selain itu, aktivitas siswa didalam pembelajaran baru mencapai 68.57%.

Peningkatan hasil pembelajaran pada siklus II juga diamati dengan menggunakan tes kemampuan siswa. Adapun tes kemampuan siswa pada siklus II, disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Kemampuan Siswa pada Siklus I

Data Pretest Posttest Nilai Max 93.3 100 Nilai Min 46.7 80 Rata-rata 69.03 92.04 SD 13.27 10.01 Ketuntasan 29% 100% Tidak Tuntas 71% 0%

Berdasarkan data pada posttest siklus II pada Tabel 3, didapatkan informasi bahwa persentase ketuntasan siswa sebesar 100% yang mencapai KKM (75). Hal ini berarti seluruh siswa sudah mencapai KKM yang ditetapkan. Sleian itu hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II mencapai 80%. Dikarenakan telah tercapainya peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II, maka penelitian tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.

Tabel 4. Rata-rata Nilai N-Gain pada Siklus I dan Siklus II

N Gain Siklus I Siklus II Peningkatan

Hariyanto, Zulfiani

|Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran, 135-136 Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1

Berdasarkan pengamatan pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa selama pembelajaran menggunakan pendekatan discovery sudah mencapai KKM, sebesar 75 yakni mencapai 83.45. Selain itu , indikator keberhasilan penelitian berupa persentase siswa yang tuntas KKM pada siklus I juga sudah tercapai. Hasil yang didapat yaitu sebesar 90.32% dari target awal yaitu sebesar 85%. Hal ini menunjukan bahwa penelitian sudah bisa dihentikan. Akan tetapi dalam hal ini, aktivitas siswa dalam belajar masih dalam kategori yang kurang dan cukup pada beberapa indikator. Seperti indikator writing activities, emotional activities dan oral activities yang masih

butuh perbaikan sehingga tidak hanya hasil belajar siswa saja yang baik akan tetapi aktivitas mereka didalam belajar dan menerima pembelajaran menjadi lebih baik. Oleh karena beberapa indikator dalam aktivitas siswa ini belum tercapai walaupun indikator keberhasilan penelitian sudah tercapai, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II.

Rata-rata hasil belajar siswa selama pembelajarab siklus II, menurut data pengamatan ternyata mengalami peningkatan dari siklus I. Dengan tercapainya rata-rata sebesar 92.04 berarti hasil belajar pada siklus II telah mengalami peningkatan dari hasil belajar pada siklus I dan juga tetap dapat mencapai KKM yang telah ditentukan sebelumnya , yakni 75. Rata-rata yang dicapai pada pembelajaran siklus II ini juga mengalami peningkatan lebih baik lagi dari siklus I jika dibandingkan dengan rata-rata nilai siswa pada pra penelitian, yakni sebesar 75.24. Begitu pula dengan indikator keberhasilan pada siklus II ini masih tetap tercapai seperti halnya pada siklus I dan juga mengalami peningkatan, yakni jumlah siswa yang tuntas mencapai 100%. Selain itu indikator-indikator dalam aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan. Indikator writing activities meningkat dari kategori “rendah” menjadi “cukup”, indikator emotional dan oral activities juga mengalami peningkatan dari kategori “ cukup” menjadi “baik”. Rata-rata nilai aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan dari 3 yang masuk kategori “cukup” menjadi 4 yang masuk kedalam kategori “baik”. Dengan tercapainya indikator keberhasilan penelitian dan perbaikan aktivitas belajar siswa , maka penelitian dihentikan sampai siklus II ini. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang menggunakan pendekatan

discovery dapat meningkatkan hasil belajar biologi

siswa. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Saiful Sagala dan Nova Sasmira mengenai Efektivitas Metode Discovery Learning dengan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Sub

Pokok Bahasan Mengenal Alat-alat Kantor Kelas XI SMK Negeri 7 Medan Tahun 2008/2009 yang menyatakan bahwa pendekatan discovery ataupun metode discovery learning dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Sagala,2009).

Hal ini diduga karena pembelajaran dengan pendekatan discovery maupun model pembelajaran discovery ini berpusat pada siswa. Siswa yang menemukan pengetahuannya sendiri mengenai materi pelajaran yang harus mereka kuasai. Dalam model ini siswa tidak serta merta langsung diberi tahu oleh guru, akan tetapi siswa diberikan suatu stimulus oleh guru untuk mampu menemukan apa yang harus mereka kuasai. Dengan kata lain pendekatan discovery ini mengajarkan siswa untuk belajar sendiri dengan dengan hasil penemuan mereka sendiri, dan juga untuk mengembangkan kemampuan kognigtif siswa supaya lebih terarah dan dapat diaplikasikan didalam kehidupan sehari-hari. Dengan mereka menemukan pengetahuannya sendiri, pengetahuan tersebut akan dapat bertahan lebih lama dalam ingatan mereka. Selain itu, pendekatan discovery ini juga melatih siswa untuk dapat bersikap secara ilmiah seperti contohnya dalam hal merumuskan masalah, berhipotesis, melakukan percobaan, menganalisis data dan menarik kesimpulan. Oleh sebab itu berdasarkan catatan lapangan, siswa terlihat sangat antusias dalam belajar dengan menggunakan pendekatan discovery ini karena mereka dapat terlibat aktif dalam pembelajaran.

PENUTUP Simpulan

Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa pendekatan discovery dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VIII Bina Pretasi (BP) 5 MTsN Pamulang II Tangerang. Peningkatan tersebut dilihat berdasarkan nilai tes akhir (posttest) siswa, yakni pada siklus I nilai rata-rata siswa sebesar 83.45, persentase ketuntasan mencapai 90.32%, sedangkan pada siklus II, nilai rata-rata siswa sebesar 92.04, persentase ketuntasan mencapai 100%.

Saran

Pendekatan discovery ini baik untuk diterapkan pada pembelajaran biologi ataupun pembelajaran lain yang sebagian besar materinya berupa konsep yang mudah dibuktikan dengan hal-hal yang sederhana dan dapat dilakukan siswa dikelas ataupun observasi secara individu. Selama pembelajaran dengan menggunakan pendekatan discovery ini, aspek

Penerapan Pendekatan Discovery untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa....

|Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran, 136-136 Copyright © 2015 | ISBN 978-602-73551-0-1

dapat dilakukan dengan memberikan arahan kepada siswa untuk mencatat konsep-konsep penting supaya dapat dipahami lebih lanjut diluar kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Ahdinirwanto, R Wakhid. Peningkatan Motivasi Belajar Fisika Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa SMP Negeri 5 Wates, Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas

Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011

Ali, Muhammad dan Muhammad Asrori. 2010.

Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik Edisi Keenam. Jakarta: Media Grafika.

Arikunto,Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

BSNP. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta: Depdiknas.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineke Cipta.

Hake, R Richard. “Analyzing Change/Gain Scores”,

American Educational Research Association’s Division D, Measurement and Research

Methodology, 1999, h. 1. Diakses dari

(http://www.physics.indiana.edu/~sdi/analyizi ngchange-Gain.pdf). Pada tanggal 22 Maret 2015 pukul 14.41 WIB.

Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan

Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Ilmayeni. 2012. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Demonstrasi Diikuti Praktek Mata Pelajaran TIK Siswa SMP, Artikel ilmiah Program Studi TP. Konsentrasi TI & K Jurusan Kurikulum

Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu

Pendidikan (FIP), Universitas Negeri Padang (UNP).

Kemendikbud, “Pendidikan Salah Satu Kunci Dimensi Pembangunan Manusia,” diakses dari http://kemdiknas.go.id/kemendikbud/berita/36 34, pada tanggal 7 Maret 2015 pukul 12.15 WIB

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta:

Gunung Persada Press.

Poerwodarminto, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Purwanto, Ngalim. 2002. Prinsip-Prinsip dan Teknik

Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Roestiyah , N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineke Cipta.

Rustaman, Y. Nuryani, dkk. 2005. Srategi Belajar

Mengajar Biologi. Malang: UNM Press.

Sagala. Syaiful. 2011. Konsep dan Makna

Pembelajaran. Bandung: Alphabeta.

Sayekti, Ika Candra. 2010. Pembelajaran Fisika Menggunakan Metode Demonstrasi Dengan Pendekatan Quatum Learning dan Keterampilan Proses Ditinjau dari Motivasi Belajar Fisika Siswa SMP, Skripsi Pendidikan

Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret.

Sharon E. Smaldino, et al. 2011. Instructional Technology&Media For Learning. Jakarta:

Prenada Media Group.

Shofyan, Ahmad, dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta

Press.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar

Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugihatono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Suyoso, Abdullah. 1998. Pengembangan Pendidikan IPA SD. Jakarta: Dirjendikti Depdiknas. Zulfiani, dkk. 2009. Strategi Pembelajaran Sains.

Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran Pendidikan Biologi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 24 Oktober 2015

Copyright © 2015, ISBN 978-602-73551-0-1

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA

Garis besar

Dokumen terkait